LAPORAN PRAKTIKUM
HEAT EXCHANGER
(TYPE SHELL AND TUBE)
I. Tujuan Percobaan
1. Untuk dapat memahami prinsip kerja alat penukar panas type shell and
tube
2. Mempelajari karakteristik yang dihasilkan dari perpindahan kalor antara
fluida panas dan fluida dingin.
3. Untuk menghitung karakteristik alat penukar panas dengan menghitung :
LMTD ( Log Mean Temperature difference ) pada aliran searah
maupun berlawanan arah
U ( Overall heat transfer coefficient)
II. Dasar Teori
Pada susunan cocurrent maka fluida di dalam tube sebelah dalam (inner
tubes) maupun yang di luar tube (dalam annulus), artinya satu lintasan tanpa
cabang. Sedangkan pada aliran counter current, di dalam tube sebelah dalam
dan fluida di dalam annulus masing-masing mempunyai cabang seperti terlihat
pada gambar 4 dan gambar 5.
2. Shell And Tube Heat Exchanger
Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel
pipa yang dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah
pipa mantel (cangkang ). Fluida yang satu mengalir di dalam bundel
pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang
sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas
pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan
effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang
dan buluh dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat
turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal ( residence time ),
namun pemasangan sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan
menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang
dipertukarkan panasnya harus diatur.
Shell and tube heat exchanger biasanya digunakan dalam kondisi
tekanan relatif tinggi, yang terdiri dari sebuah selongsong yang di
dalamnya disusun suatu annulus dengan rangkaian tertentu (untuk
mendapatkan luas permukaan yang optimal). Fluida mengalir di
selongsong maupun di annulus sehingga terjadi perpindahan panas
antara fluida dengan dinding annulus misalnya triangular pitch dan
square pitch (Anonim1, 2009).
Keuntungan square pitch adalah bagian dalam tube-nya mudah
dibersihkan dan pressure drop-nya rendah ketika mengalir di dalamnya
(fluida) (Kern, 1983). Sedangkan susunan pipa yang ada didalam alat
yang digunakan adalah in-line (a) dan ratio antara Sn/D = Sp/D = 1,25
Gambar profil temperatur dari penukar panas ini adalah :
Karena itu, jika kita mengetahui keefektifan heat exchanger, kita bisa
menentukan kecepatan transfer panas:
III. Alat dan Bahan
1. Alat penukar panas HT30XC (Shell And Tube)
2. Waterbath
3. Personal Computer
4. Air
IV. Gambar Alat
Alat penukar panas HT30XC (Shell And Tube)
Waterbath
V. Prosedur Kerja
Prosedur kerja Counter Current
1. Dinyalakan alat penukar panas HT30XC, waterbath dan personal
computer dengan tekan tombol On pada alat
2. Klik kiri tombol start pada menu di personal computer
3. Klik kiri aplikasi Alat Penukar Panas Model HT30XC
4. Klik kiri counter current
5. Klik menu “start COM Session” dibagian kanan atas, kemudian pilih
COM 5
7. Klik kiri kolom Cold Water Flow, kemudian atur set point laju alir
fluida dingin menjadi 100
8. Klik heater, kemudian atur Mode of Operation menjadi”
Automatic”dan set point fluida panas pada 60 °C
10. Tunggu selama 5 menit hingga kondisi fluida panas dan fluida
dingin benar-benar stabil
11. Klik “Go”. Maka akan muncul data pengamatan dalam bentuk
kolom excel
12. Klik “Stop” untuk menghentikan pengambilan data
13. Klik file ˃ save ˃ save as type : Excel ˃Enter
Prosedur kerja Co Current
Pada Co Current prosedur kerjanya sama seperti prosedur kerja Counter
Current , hanya pada langka ke 4 dan ke 8 yang berbeda.
1. untuk langkah ke 4 , Klik kiri co current
2. untuk langkah ke 8 set point fluida panas pada 50 °C
Shell and Tube Heat Exchanger terdiri dari satu bundle pipa
(tube) yang dipasang parallel dan ditempatkan dalam sebuah cangkang
(shell) dan untuk meningkatkan efisiensi alat maka terdapat buffle atau
sekat yang akan membuat turbulensi aliran fluida, namun pemasangan
sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban
kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya
harus diatur. Alat ini terhubung dengan komputer dan menggunakan
aplikasi dalam mengoperasikannya, sehingga hanya diperlukan waktu
yang singkat dalam penggunaannya. Prinsip kerja dari peralatan ini
yaitu aliran panas mengalir melalui tube dan aliran dingin mengalir
melalui shell.
Pada percobaan ini digunakan dua jenis aliran yaitu counter
currrent dengan set point suhu 60ᵒC dan co-current dengan set point
suhu 50ᵒC. Dimana pada counter current, dua fluida mengalir dengan
temperature awal yang berbeda pada kondisi masukan dan keluaran
yang berlawanan. Fluida panas mengalir melalui tube sedangkan fluida
dingin mengalir sepanjang shell. Sedangkan pada aliran co-current, dua
fluida mengalir dengan temperatur awal yang berbeda pada kondisi
masukan dan keluaran yang searah.