Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan

“GEOPOLITIK INDONESIA”

Dosen Pengampu:
Sri Yunita, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Ade Kurniawan (7151142001)
Ahmad Fadhil (7151142003)

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Geopolitik Indonesia”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman saya
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaaat. Akhir kata kami ucapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 15 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………...
a. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
b. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 2
c. Tujuan ……………………………………………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Geopolitik ……………………………………………………………... 3
Unsur dan Peranan Geopolitik ……………………………………………………. 3
Pengertian Wawasan Nusantara …………………………………………………... 4
Kedudukan Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ……………………………... 5
Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara …………………………. 7
Pandangan Geopolitik Bangsa Indonesia …………………………………………. 8
Unsur-unsur dasar wawasan Nusantara …………………………………………… 9
Implementasi Wawasan Nusantara ………………………………………………... 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Negara kita adalah negara kepulauan yang di kelilingi oleh lautan dari sabang sampai
merauke.Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan
gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalamarti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu negara. Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan
berdampak langsung kepada geografi negara bersangkutan.
Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan nusantara.
Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan inderawi.
Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan
Nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau – pulau, dan “antara” yang berarti diapit di
antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni
samudera Pasifik dan samudera Hindia).
“Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”.( prof. Dr. Wan
usman). Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan
Republik INdonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat mengetengahkan
jati diri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara, maka terbentuk dan terjalin
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial,
budaya, sejarah dan cita-cita
1.2.Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari Geopolitik ?
2. Bagaimana unsur-unsur dan peranan Geopolitik ?
3. Apa pengertian Wawasan Nusantara ?
4. Bagaimana kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara ?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara ?
6. Apa pandangan Geopolitik bangsa Indonesia ?
7. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan Nusantara ?
8. Bagaimana implementasi wawasan Nusantara ?

1.3.Tujuan Pembelajaran
Dalam makalah ini, tujuan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui dan memahami:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Geopolitik Indonesia
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dan peranan Geopolitik
3. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara
4. Untuk mengetahui kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
6. Untuk mengetahui dasar pikiran bagi Geopolitik bangsa Indonesia
7. Untuk mengetahui unsur-unsur dasar wawasan Nusantara
8. Untuk mengetahui implementasi wawasan Nusantara
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik.“Geo” artinya bumi/planet bumi.
Maka membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah
geografi dan politik. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang yaitu sistem
dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan
dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti kekuatan
yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Maka, Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu negara.
Geopolitik Indonesia adalah wawasan nusantara. Secara faktual geografi Negara dan sosio
antropologi bangsa Indonesia serta berbagai aspek kebinekaan lainnya mengandung entropi yang
cukup besar bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Atas dasar kesadaran akan
kenyataan tersebut serta dilandasi oleh ideology pancasila maka lahirlah budaya politik yang
mengutamakan kesatuan dan persatuan. Budaya tersebut telah diangkat menjadi inti dari
wawasan bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang disebut dengan nama wawasan
nusantara ( Sunardi, 2004:3).

2.2 Unsur dan Peranan Geopolitik


Yang termasuk dalam peranan-peranan geopolitik yaitu sebagai berikut :
a) Berusaha menghubungkan kekuasaan Negara dengan potensi alam yang tersedia
b) Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam
c) Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.
d) Menggariskan pokok-pokok haluan Negara, misalnya pembangunan.
e) Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu Negara berdasarkan teori
Negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.
f) Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu Negara.

Kemudian unsur utama dalam Geopolitik adalah sebagai berikut :

1) Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan


wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan
kekuatan.
2) Konsepsi politik kekuatan yang terkait dengan kepentingan nasional.
3) Konsepsi keamanan Negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.

2.3 Pengertian Wawasan Nusantara

Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan nusantara.
Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan inderawi.
Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan
Nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau – pulau, dan “antara” yang berarti diapit di
antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni
samudera Pasifik dan samudera Hindia).
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbetuklah satu
wawasan nasional indonesia yang disebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang
sampai saat ini terus berkembang.
wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila
dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.( ketetapan majelis permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang
GBHN). “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”. Hal tersebut
disampaikannya saat lokakarya wawsan nusantara dan ketahanan nasional di Lemhanas pada
Januari 2000. Ia juga menjelaskan bahwa wawasan nusantara merupakan geopolitik indonesia.(
Prof. Dr. Wan usman)
“cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang berseragam
dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelengarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional”. kelompok kerja wawasan nusantara, yang diusulkan menjadi
ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat di Lemhanas tahun 1999.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Sedangkan
arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan mengisi
kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara
dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.
Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat mengetengahkan jatidiri
bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara, maka terbentuk dan terjalin kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial, budaya,
sejarah dan cita-cita.

2.4 Kedudukan Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara


A. Kedudukan

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai
berikut:
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2) Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
3) Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.

B. Fungsi dari wawasan nusantara

1. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu


dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan
politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan
kesatuan pertahanan dan keamanan.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan
yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
5. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

C. Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:


1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung
tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan
membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan
kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok,
suku bangsa, atau daerah.
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara

1. Wilayah (Geografi)

a. Asas kepulauan (Archipelagic Principle)

Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’.Akar katanya
adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi,
archipelagic dapat diartikan sebagai lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat
dalam naskah resmi perjanjian antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada
tahun1268.
b. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch Oost
Indishe Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara
Republik Indonesia.Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari
bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu
kepulauan India.Dalam bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti pulau.Indonesia
mengandung makna spiritual, yang di dalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita
luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan
ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850).Sir
W.E.Maxwell, seorang ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya mempelajari rumpun
Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering menggunkan kata “Indonesia” di Belanda
hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928 nama Indonesia telah
digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia
sampai sekarang.

c. Konsepsi tentang wilayah lautan

Merujuk Kaelan & Zubaidi (2007:126-127) dikenal beberapa konsepsi mengenai


pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

2) Res Cimmunis, menyatakan laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing Negara.

3) Mare Liberium, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.

4) Mare Clausum (The Righ and Dominion Of the sea ), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai
dari darat (waktu itu kira-kira sejauh 3 mil )

5) Archipelagic State Principles ( asas Negara kepulauan ) yang menjadikan dasar dalam
konvensi PBB tentang hukum laut.

2.6 Pandangan Geopolitik Bangsa Indonesia

Geopolitik bangsa Indonesia didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang
luhur dengan jelas dan tegas tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Agar geopolitik Indonesia
berakar pada nilai-nilai dan aspirasi dasar bangsa Indonesia (pancasila dan UUD 1945 ) perlu
diberi landasan konsepsi wawasan nusantara. Konsepsi ini dilandasi nilai-nilai yang tercermin
pada prinsip bangsa Indonesia yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk, penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Selain itu konsepsi wawasan nusantara dengan tegas menolak paham ekspansionisme dan
adu kekuatan yang pernah berkembang di Negara-negara barat. Jiwa dan semangat bangsa
Indonesia yang tercermin dalam pancasila dan UUD 1945 tidak memberi ruang berkembangnya
geopolitik yang mengandung unsur-unsur rasialisme. Dalam pandangan bangsa Indonesia semua
manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang
sama berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang universal.

2.7 Unsur-unsur dasar wawasan Nusantara

1) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu
nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan
secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di
pusat bumi.
Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga
dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua
samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia
dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik,
ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
2) Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut
bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem
perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di
tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan
UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan (
Machtsstaat)
3) Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang
harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang
secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat
pancasila.

2.8 Implementasi Wawasan Nusantara

1) Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila.


Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya.Konsep WawasanNusanatara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha
Esa, sabagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misimanusia Indonesia yan
dijabarkan pada sila-sila beriktnya.
2) Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu;

1) Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai


Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang
tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti
dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2) Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan


hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.

3) Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4) Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.

5) Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps


diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.

b) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi


Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan
ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

1) Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar


daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.

2) Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan


memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

c) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu

1) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

2) Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat


dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.

d) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu

1) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada


setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.

2) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.

3) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.

 Penerapan Wawasan Nusantara


a) Salah satu manfaat paling nyata dari Penerapan Wawasan Nusantara, khususnya di bidang
wilayah, adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga
terjaminlah integrasi wilayah toritorial Indonesia.
b) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut enghasilkan sumber daya alam
yang cukup besar untuk kesejahteraanbangsa Indonesia.
c) Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia Internasional termasuk
negara-negara tetangga: Malaysia,Singapura, Thailand, Filipina, India, Australia, dan Papua
Nugini yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai karena negaraIndonesia
memberikan akomodasi kepada kepentingan negara tetengga antara lain di bidang
perikanan yang mengakui hak nelayantradisional (traditional fishing right) dan hak lintas
dari Malaysia Barat ke Malaysia Timur atau sebaliknya.
d) Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak
pada berbagai proyek pembangunansarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e) Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetapmerasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas Pancasila.
f) Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan
dan kewaspadaan seluruh rakyatmelalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.
g) Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Wawasan Nasional Indonesia
menumbuhkan dorongan dan ransangan untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta
kepentingan dantujuan nasional. Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan
Nusantara yang merupakan pedoman bagi prosespembangunan nasional menuju tujuan
nasional.Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan
agarproses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dan sukses.Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua
konsepsi dasar yang salingmendukung sebagai pedoman begi penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu negara.
Umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Sedangkan
arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan mengisi
kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara
dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah Pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu
wawasan nasional Indonesia yang disebut dengan Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu, P. (2016). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. MEDAN: UNIMED PRESS

http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/geopolitik.html

http://liasetianingsih.wordpress.com/2010/04/19/wawasan-nusantara/

http://mochnofal.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/

http://iptekindonesiaef.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-wawasan.html

http://www.habibullahurl.com/2015/06/implementasi-wawasan-nusantara.html

Anda mungkin juga menyukai