“GEOPOLITIK INDONESIA”
Dosen Pengampu:
Sri Yunita, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
Ade Kurniawan (7151142001)
Ahmad Fadhil (7151142003)
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Geopolitik Indonesia”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman saya
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaaat. Akhir kata kami ucapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Negara kita adalah negara kepulauan yang di kelilingi oleh lautan dari sabang sampai
merauke.Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan
gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalamarti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu negara. Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan
berdampak langsung kepada geografi negara bersangkutan.
Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan nusantara.
Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan inderawi.
Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan
Nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau – pulau, dan “antara” yang berarti diapit di
antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni
samudera Pasifik dan samudera Hindia).
“Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”.( prof. Dr. Wan
usman). Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan
Republik INdonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat mengetengahkan
jati diri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara, maka terbentuk dan terjalin
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial,
budaya, sejarah dan cita-cita
1.2.Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari Geopolitik ?
2. Bagaimana unsur-unsur dan peranan Geopolitik ?
3. Apa pengertian Wawasan Nusantara ?
4. Bagaimana kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara ?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara ?
6. Apa pandangan Geopolitik bangsa Indonesia ?
7. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan Nusantara ?
8. Bagaimana implementasi wawasan Nusantara ?
1.3.Tujuan Pembelajaran
Dalam makalah ini, tujuan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui dan memahami:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Geopolitik Indonesia
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dan peranan Geopolitik
3. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara
4. Untuk mengetahui kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
6. Untuk mengetahui dasar pikiran bagi Geopolitik bangsa Indonesia
7. Untuk mengetahui unsur-unsur dasar wawasan Nusantara
8. Untuk mengetahui implementasi wawasan Nusantara
BAB II
PEMBAHASAN
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik.“Geo” artinya bumi/planet bumi.
Maka membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah
geografi dan politik. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang yaitu sistem
dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan
dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti kekuatan
yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Maka, Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu negara.
Geopolitik Indonesia adalah wawasan nusantara. Secara faktual geografi Negara dan sosio
antropologi bangsa Indonesia serta berbagai aspek kebinekaan lainnya mengandung entropi yang
cukup besar bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Atas dasar kesadaran akan
kenyataan tersebut serta dilandasi oleh ideology pancasila maka lahirlah budaya politik yang
mengutamakan kesatuan dan persatuan. Budaya tersebut telah diangkat menjadi inti dari
wawasan bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang disebut dengan nama wawasan
nusantara ( Sunardi, 2004:3).
Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan nusantara.
Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan inderawi.
Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan
Nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau – pulau, dan “antara” yang berarti diapit di
antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni
samudera Pasifik dan samudera Hindia).
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbetuklah satu
wawasan nasional indonesia yang disebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang
sampai saat ini terus berkembang.
wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila
dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.( ketetapan majelis permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang
GBHN). “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”. Hal tersebut
disampaikannya saat lokakarya wawsan nusantara dan ketahanan nasional di Lemhanas pada
Januari 2000. Ia juga menjelaskan bahwa wawasan nusantara merupakan geopolitik indonesia.(
Prof. Dr. Wan usman)
“cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang berseragam
dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelengarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional”. kelompok kerja wawasan nusantara, yang diusulkan menjadi
ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat di Lemhanas tahun 1999.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Sedangkan
arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan mengisi
kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara
dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.
Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat mengetengahkan jatidiri
bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara, maka terbentuk dan terjalin kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial, budaya,
sejarah dan cita-cita.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai
berikut:
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2) Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
3) Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.
1. Wilayah (Geografi)
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’.Akar katanya
adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi,
archipelagic dapat diartikan sebagai lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat
dalam naskah resmi perjanjian antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada
tahun1268.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch Oost
Indishe Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara
Republik Indonesia.Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari
bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu
kepulauan India.Dalam bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti pulau.Indonesia
mengandung makna spiritual, yang di dalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita
luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan
ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850).Sir
W.E.Maxwell, seorang ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya mempelajari rumpun
Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering menggunkan kata “Indonesia” di Belanda
hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928 nama Indonesia telah
digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia
sampai sekarang.
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing Negara.
3) Mare Liberium, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
4) Mare Clausum (The Righ and Dominion Of the sea ), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai
dari darat (waktu itu kira-kira sejauh 3 mil )
5) Archipelagic State Principles ( asas Negara kepulauan ) yang menjadikan dasar dalam
konvensi PBB tentang hukum laut.
Geopolitik bangsa Indonesia didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang
luhur dengan jelas dan tegas tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Agar geopolitik Indonesia
berakar pada nilai-nilai dan aspirasi dasar bangsa Indonesia (pancasila dan UUD 1945 ) perlu
diberi landasan konsepsi wawasan nusantara. Konsepsi ini dilandasi nilai-nilai yang tercermin
pada prinsip bangsa Indonesia yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk, penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Selain itu konsepsi wawasan nusantara dengan tegas menolak paham ekspansionisme dan
adu kekuatan yang pernah berkembang di Negara-negara barat. Jiwa dan semangat bangsa
Indonesia yang tercermin dalam pancasila dan UUD 1945 tidak memberi ruang berkembangnya
geopolitik yang mengandung unsur-unsur rasialisme. Dalam pandangan bangsa Indonesia semua
manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang
sama berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang universal.
1) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu
nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan
secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di
pusat bumi.
Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga
dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua
samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia
dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik,
ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
2) Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut
bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem
perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di
tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan
UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan (
Machtsstaat)
3) Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang
harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang
secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat
pancasila.
3) Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4) Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
1) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
3) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu negara.
Umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Sedangkan
arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan mengisi
kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara
dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah Pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu
wawasan nasional Indonesia yang disebut dengan Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/geopolitik.html
http://liasetianingsih.wordpress.com/2010/04/19/wawasan-nusantara/
http://mochnofal.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/
http://iptekindonesiaef.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-wawasan.html
http://www.habibullahurl.com/2015/06/implementasi-wawasan-nusantara.html