BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-1
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III-2 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
*)
Sumber: BPKAD (data unaudit 13 Maret 2018)
Dari tabel diatas terlihat bahwa realisasi PAD telah melampaui target yang
ditetapkan, lebih tinggi 9,31%, apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
Untuk Dana Perimbangan realisasinya hanya mencapai 92,62% dari rencana target
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-3
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Gambar 3.1
Capaian Target Tiap Komponen Pendapatan DaerahProvinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017 *)
Jika dilihat dari kontribusi anggarannya terlihat bahwa PAD menyumbang 57,99%
dari total pendapatan Provinsi Jawa Timur di Tahun Anggaran 2017. Sedangkan untuk
Dana Perimbangan memberikan kontribusi sebesar 41,82% dan sisanya sebesar 0,20%
adalah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
BAB III-4 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Gambar 3.2
Kontribusi Komponen Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-5
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
*)
Sumber: BPKAD (data unaudit 13 Maret 2018)
BAB III-6 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Gambar 3.3
Kontribusi Tiap Komponen Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
b) Dana Perimbangan
Dana perimbangan yaitu dana yang bersumber dari dana penerimaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada
Daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana Perimbangan/Pendapatan
Transfer merupakan penerimaan daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Dana perimbangan ini terdiri atas: (1) Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak, (2) Dana Alokasi Umum, dan (3) Dana Alokasi Khusus. Dana Perimbangan
bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah, serta mengurangi kesenjangan pendanaan
pemerintahan antar daerah.
Penerimaan dari Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2017 direncanakan
sebesar Rp.13.490.264.307.041,00 dan dapat direalisasikan sebesar
Rp.12.494.048.645.633,00 atau mencapai sebesar 92,62% dari target yang
ditetapkan (sebelum dilakukan audit oleh BPK-RI).
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-7
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel 3.3
Perincian Dana Perimbangan Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
*)
Sumber: BPKAD (data unaudit 13 Maret 2018)
Gambar 3.4
Capaian Target Tiap Komponen Dana Perimbangan Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
BAB III-8 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
*)
Sumber: BPKAD (data unaudit 13 Maret 2018)
Gambar 3.5
Capaian Target Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017*)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-9
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III-10 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-11
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Belanja Daerah adalah semua
pengeluaran pemerintah pada periode anggaran daerah yang berupa aktiva keluar,
timbulnya utang yang bukan disebabkan oleh pembagian kepada pemilik ekuitas dana
(rakyat).
Selanjutnya, menurut Pemendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan
atas Pemendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan
Daerah, Belanja Daerah dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu: (1) Belanja Langsung
merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan. Belanja Langsung terdiri dari (belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, belanja modal). (2) Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang dianggarkan
tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Tidak
Langsung diklasifikasikan menjadi (belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah,
bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tak terduga).
BAB III-12 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-13
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel 3.5
Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
BAB III-14 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Gambar 3.6
Komposisi Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-15
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Gambar 3.7
Capaian Target Komponen Belanja Tidak Langsung
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 (%)
b) Belanja Langsung
Belanja Langsung Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017
ditetapkan sebesar Rp.10.276.131.514.293,08 dan dapat direalisasikan sebesar
Rp.9.474.341.475.647,35 atau 92,20%, sebelum dilakukan audit oleh BPK-RI. Belanja
ini merupakan belanja yang dianggarkan terkait dengan program dan kegiatan
BAB III-16 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
berdasarkan sumber dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Adapun
perincian Belanja Langsung Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7
Target dan Realisasi Belanja Langsung Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
No. Uraian Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1. Belanja Pegawai 652.354.998.286,00 594.491.324.565,00 91,13
Gambar 3.8
Capaian Target Komponen Belanja Langsung
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 (%)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-17
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Sedangkan terkait dengan target dan realisasi Belanja Daerah (Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung) menurut Perangkat Daerah dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.8
Target dan Realisasi Belanja Daerah Menurut Perangkat Daerah
Provinsi Jawa TimurTahun Anggaran 2017*)
BAB III-18 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III-20 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Badan Kepegawaian
57 44.108.429.000,00 41.336.027.861,00 93,71
Daerah
Badan Pendidikan dan
58 148.060.678.300,00 122.925.197.884,00 83,02
Pelatihan
Badan Penelitian dan
59 22.790.317.000,00 21.619.165.580,00 94,86
Pengembangan
Badan Penghubung
60 36.247.263.000,00 35.204.406.011,00 97,12
Daerah Provinsi
Badan Kesatuan Bangsa
61 20.527.316.000,00 19.068.694.337,00 92,89
dan Politik
Badan Penanggulangan
62 18.386.851.300,00 17.403.498.023,00 94,65
Bencana Daerah
Badan Koordinasi
Wilayah Pemerintahan
63 11.810.233.000,00 11.174.477.507,00 94,62
dan Pembangunan
Provinsi Jatim I Madiun
Badan Koordinasi
Wilayah Pemerintahan
64 dan Pembangunan 9.715.376.500,00 9.179.014.691,58 94,48
Provinsi Jatim II
Bojonegoro
Badan Koordinasi
Wilayah Pemerintahan
65 11.686.499.500,00 10.155.222.623,00 86,90
dan Pembangunan
Provinsi Jatim III Malang
Badan Koordinasi
Wilayah Pemerintahan
66 dan Pembangunan 10.496.482.250,00 9.998.054.474,16 95,25
Provinsi Jatim IV
Pamekasan
Badan Koordinasi
Wilayah Pemerintahan
67 10.284.630.000,00 8.008.276.418,00 77,87
dan Pembangunan
Provinsi Jatim V Jember
*)
Sumber: BPKAD (data unaudit 13 Maret 2018)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-21
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
B. Solusi
- Memanfaatkan belanja dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan
efisien dalam rangka penerapan anggaran berbasis kinerja;
- Melakukan efisiensi Tambahan Penghasilan PNSD setelah dilakukan
perhitungan kembali untuk memenuhi sebagian kekurangan Belanja Gaji
akibat pengalihan kewenangan Personil, Prasarana, Pembiayaan dan
Dokumen (P3D);
- Mengutamakan pemenuhan belanja yang bersifat mengikat dari belanja yang
bersifat reguler/rutin dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien dan
efektif;
- Memanfaatkan belanja program khusus dan penanganan isu-isu strategis
yang difokuskan pada fungsi-fungsi pelayanan dasar, penanganan kemiskinan,
pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi strimulasi ekonomi,
pelayanan publik dan dukungan penyelenggaraan pemerintahan lainnya
dalam rangka mendukung capaian target kinerja utama sebagaimana yang
ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
- Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan urusan
kewenangan pemerintah Provinsi dan fasilitas bantuan keuangan, belanja
bantuan hibah maupun belanja bantuan sosial untuk urusan non Pemerintah
Provinsi;
BAB III-22 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-23
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III-24 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel 3.9
Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017*)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB III-25
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III-26 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017