Anda di halaman 1dari 7

Kinematika dalam Dua atau Tiga Dimensi (Fenny Rahmah Sari/H021181324)

Selain dapat bergerak dalam satu dimensi, suatu partikel dapat pula bergerak dalam
dua dimensi ataupun tiga dimensi. Gerak dua dimensi dapat dimodelkan dengan sebuah
partikel yang bergerak pada suatu bidang, sedangkan gerak tiga dimensi dapat dimodelkan
sebagai sebuah partikel yang bergerak di dalam suatu ruang.

1. Vektor Posisi, Perpindahan, dan Kecepatan


Untuk menggambarkan gerakan partikel di suatu ruang, terlebih dahulu kita harus
menggambarkan posisi partikel.

(Sumber : Buku University Physics with Modern Physics, 2012)

Misalkan terdapat sebuah partikel yang berada di titik P dalam ruang kartesius.
Vektor posisi 𝑟⃗ dari partikel tersebut adalah vektor yang berasal dari titik asal dari sistem
koordinat ke titik P. Koordinat Cartesian x, y, dan z dari titik P adalah komponen x, y, dan z
dari vektor r. Secara sistematis, vektor posisi 𝑟⃗ dapat dinyatakan sebagai berikut :

𝑟⃗ = 𝑥𝑖̂ + 𝑦𝑗̂ + 𝑧𝑘̂

Apabila dalam selang waktu ∆𝑡 partikel tersebut berpindah dari titik P1 dengan vektor posisi
𝑟⃗1 ke titik P2 dengan vektor posisi 𝑟⃗2 maka perubahan posisi (perpindahan) selama interval ini
dapat dituliskan sebagai berikut :

∆𝑟⃗ = 𝑟2 − 𝑟1 = (𝑥2 − 𝑥1 )𝑖̂ + (𝑦2 − 𝑦1 )𝑗̂ + (𝑧2 − 𝑧1 )𝑘̂

Besar perpindahan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Adapun kecepatan rata-rata (𝑣⃗av) dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi (perpindahan)
dibagi selang waktu tertentu. Secara sistematis dituliskan sebagai berikut :
⃗⃗⃗⃗⃗−𝑟
𝑟 ⃗⃗⃗⃗⃗ ∆𝑟⃗
𝑣⃗av = 𝑡2 − 𝑡1 = ∆𝑡
2 1
(Sumber : University Physics with Modern Physics, 2012)
Sedangkan kecepatan sesaat partikel dapat diturunkan dari fungsi posisi terhadap waktu.

Jika besar kecepatannya tidak tetap, maka besar percepatan rata-rata partikel dapat dihitung
dengan membagi besar perubahan kecepatan yang terjadi pada selang waktu tertentu.

Percepatan sesaat dapat diturunkan dari fungsi kecepatann terhadap waktu.

2. Gerak Proyektil (Gerak Parabola)


Siapa pun yang pernah mengamati bola baseball yang sedang bergerak atau dalam hal
ini benda lain yang dilempar ke udara, berarti telah mengamati gerakan proyektil. Bola
tersebut bergerak dalam jalur melengkung dan gerakannya akan mudah dianalisis jika kita
membuat dua asumsi, yaitu :
 Percepatan gravitasi (g) konstan selama bergerak dan arahnya ke bawah.
 Efek hambatan udara dapat diabaikan

Dengan dua asumsi ini, kita dapat menyatakan bahwa jalur proyektil, atau biasa
disebut sebagai lintasan itu selalu parabola.
(Sumber : Buku Fundamental of Physics (8 th Edition), 2008)

Karena hambatan udara diabaikan, kita ketahui bahwa 𝑎𝑦 = -g dan 𝑎𝑥 = 0.


Selanjutnya, mari kita asumsikan bahwa pada t 0, proyektil meninggalkan daerah asal (xi dan
yi) dengan kecepatan vi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Vektor vi membuat
suatu sudut 𝜃i dengan horisontal, di mana 𝜃 adalah sudut di mana proyektil meninggalkan
daerah asal. Dari definisi fungsi cosinus dan sinus yang kita miliki yaitu

Oleh karena itu, komponen kecepatan awal x dan y adalah

Adapun komponen persamaan posisi dari gerak parabola sebagai berikut :

 Pada sumbu x

 Pada sumbu y

Dalam gerak proyektil, terdapat ketinggian maksimum (ymaks/hmaks) dan jangkauan/jarak


maksimum (R). Ketinggian maksimum objek pada gerak parabola terjadi pada saat objek
tidak dapat bergerak naik lebih tinggi. Hal ini terjadi pada saat kecepatan arah
sumbu y besarnya sama dengan nol, atau habis akibat adanya percepatan gravitasi yang
arahnya ke bawah.

Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke ketinggian maksimum (tA) yaitu


Sehingga diperoleh,

Jarak maksimum (R) pada kasus ini adalah jarak horisontal yang diukur dari titik awal objek
mulai bergerak ke suatu titik yang memiliki ketinggian yang sama dengan titik awal. Karena
tidak ada gaya hambat udara maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ke ketinggian
maksimum sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk turun sampai mencapai ketinggian
yang sama dengan titik awal bergerak. Sehingga waktu untuk mencapai jarak maksimum
adalah dua kali nilai tA.

Karena 2𝑠𝑖𝑛𝜃 = 2 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑐𝑜𝑠𝜃 maka rumusannya menjadi,

3. Gerak Melingkar
Gerak melingkar merupakan gerak suatu objek atau partikel yang lintasannya berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Sebagai contoh gerakan bulan mengelilingi bumi
dan gerak perputaran bola yang tergantung pada tali.
 Kecepatan dan percepatan pada gerak melingkar
Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus diperhatikan, yaitu semua
persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan persamaan kecepatan sudut
dan percepatan sudut. Perhatikan gambar lintasan di bawah ini.
[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Kecepatan ( ) merupakan kecepatan linier atau kecepatan yang biasa dijumpai dalam
gerak lurus. Kecepatan sudut atau disebut omega ( ) dan kecepatan linear ( ) dihubungkan
dengan persamaan:

Dimana:
= kecepatan linear (m/s)
= jari-jari lintasan (m)

Nilai kecepatan sudut dapat dicari jika diketahui frekuensi ataupun periodenya. Untuk
mencari nilai kecepatan sudut ( ) dipakai rumus:

atau

Dimana:
= kecepatan sudut (rad/s)

Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang mengarah ke pusat titik
lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal yang arahnya tegak
lurus dengan arah kecepatan linear. Perhatikan gambar dibawah.
[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Persamaan percepatan sentripetal yakni:

Dimana:

= percepatan sudut (m/s2)

Percepatan sentripetal ( ) menyebabkan timbulnya gaya sentripetal ( ) yang juga


mengarah ke pusat titik lintasan. Gaya sentripetal harus ada agar objek tetap bergerak dalam
lintasannya (lingkaran). Perhatikan gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Persamaan gaya sentripetal yakni:

Dimana:
= gaya sentripetal (N)
= massa benda (m)
Daftar Pustaka

Young, H.D. & Freedman R.A., (2012). Sears and Zemansky’s University Physics: With
Modern Physics, - 13th ed. San Fransisco: Addison-Wesley.

Robert Resnick and J. Walker . 2008. Fundamental of Physics (8 th Edition). Cleveland State
University, United State of America.

https://www.wardayacollege.com/fisika/kinematika/gerak-dua-tiga-dimensi/gerak-parabola/

https://www.studiobelajar.com/gerak-melingkar/

Anda mungkin juga menyukai