BAB II
Fungsi sumber daya manusia sangat luas, hal ini disebabkan karena tugas
dan tanggung jawab manajemen sumber daya manusia untuk mengelola unsur –
unsur manusia seefektif mungkin agar memiliki suatu tenaga kerja yang
memuaskan. Menurut Hasibuan (2007:21),fungsi – fungsi manusia meliputi
fungsi manajerial dan fungsi operasional, yaitu:
8
9
b. Pengorganisasian (Organizing)
Kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordianasi dalam bagan
organisasi (organization chart).
c. Pengarahan (Directing)
Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja
secara efisien dan efektif dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan.
d. Pengendalian (Controling)
Kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati peraturan – peraturan
perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
2. Fungsi – Fungsi Operasional
a. Pengadaan (Procurement)
Proses penarikan, seleksi, penempatan orientasi dan induksi untuk menciptakan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
b. Pengembangan(Development)
Proses meningkatkan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerja masa kini maupun masa depan.
c. Kompensasi(Compensation)
Pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan.
d. Pengintegrasian (Integration)
Kegiatan untuk mempersatukan kegiatan perusahaan dan kebutuhan karyawan,
agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan.
f. Kedisiplinan
Merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan
perusahaan/ lembaga.
10
g. Pemberhentian(Separation)
Pemutusan hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
2.1.3 Pelatihan
2.1.3.1 Pengertian Pelatihan
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, perusahaan atau organisasi akan
berusaha untuk menetapkan tenaga kerja yang paling sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan untuk memangku suatu jabatan tertentu. Namun tidak jarang
para tenaga kerja yang ada belum mempunyai kemampuan secara penuh untuk
melaksanakan tugas-tugas dari pekerjaan mereka,walaupun mereka telah
mempunyai keterampilan dan kecakapan dasar yang dibutuhkan.Oleh karena itu,
karyawan perlu dilatih agar mampu untuk mengerjakan pekerjaannya dengan baik
dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan baru atas sikap, tingkah
laku, keterampilan, dan pengetahuan sesuai dengan tuntutan perubahan.
Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan beberapa pengertian mengenai
pelatihan dari parah ahli Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu sebagai
berikut:
Menurut Rivai (2004:226) adalah sebagai berikut:
11
12
karyawan lebih terampil, maka bekerja lebih cepat selesai, penggunaan bahan
baku lebih hemat, dan bisa menggunakan mesin-mesin dengan lebih baik sehingga
tidak cepat rusak.
c. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan; dengan pelatihan dan
pengembangan dapat dikurangi kerusakan barang, produksi, mesin-mesin, dan
tingkat kecelakaan karyawan karena keterampilan karyawan telah meningkat. Hal
ini dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
d. Memperkuat komitmen karyawan; organisasi yang gagal menyediakan pelatihan
dan pengembangan akan kehilangan karyawan yang berorientasi pada pencapaian
tujuan perusahaan, karyawan akan merasa frustasi karena mereka tidak ada
kesempatan untuk promosi dan akhirnya memilih ke luar untuk mencari
perusahaan lain yang menyediakan pelatihan bagi kemajuan karir mereka.
3. Bagi Konsumen
a. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal kualitas dan
kuantitas.
b. Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya
tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan yang bersangkutan.Ini berarti
bahwa dengan adanya pelatihan dan pengembangan akan memberi manfaat yang
lebih baik bagi konsumen. Mereka dapat memperoleh produk atau pelayanan yang
lebih baik pada waktunya.
Adapun menurut Atmodiwirio (2002: 43) beberapa manfaat pelatihan
yang kita rasakan baik untuk perkembangan individu maupun organisasi. Ada dua
sisi tentang manfaat pelatihan yang dapat kita temukan :
1. Dari Segi Individu
Untuk individu pelatihan apapun bentuknya akan mempunyai manfaat :
a. Menambah wawasan, pengetahuan tentang perkembangan organisasi baik secara
internal maupun eksternal.
b. Menambah wawasan tentang perkembangan lingkungan yang sangat
mempengaruhi kehidupan organisasi.
c. Menambah pengetahuan dibidang tugasnya.
d. Menambah keterampilan dalam meningkatkan pelaksanaan tugasnya.
13
14
3. Mengurangi Kerusakan
Program pelatihan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,
produksi, dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam
melaksanakan pekerjaannya.
4. Mengurangi Kecelakaan
Program pelatihan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan,
sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
5. Pelayanan
Program pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari
karyawan kepada konsumen perusahaan, karena pemberi pelayanan yang baik
merupakan daya tarik yang sangat penting bagi rekan – rekan perusahaan yang
bersangkutan.
6. Moral
Dengan program pelatihan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
7. Karir
Dengan program pelatihan, kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan
semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik
.Promosi inilah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
8. Konseptual
Dengan program pelatihan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil
keputusan yang lebih baik, karena technical skill dan managerial skill-nya lebih
baik.
9. Kepemimpinan
Dengan program pendidikan dan pelatihan, kepemimpinan seorang manajer akan
lebih baik, human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga
pembinaan kerja sama vertikal dan horisontal semakin harmonis.
10. Balas Jasa
Dengan program pelatihan, balas jasa (gaji, upah insentif, dan benefit) karyawan
akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.
15
11. Konsumen
Program pelatihan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi
masyarakat konsumen karena akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih
bermutu.
16
17
18
19
20
2.1.4 Motivasi
2.1.4.1 Pengertian Motivasi
21
dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan dorongan untuk dapat
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan.
a. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.Itulah sebabnya motivasi
intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara
mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.Faktor individual yang biasanya
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu adalah minat,sikap positif, dan
kebutuhan.Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi pada
dasarnya memang sudah ada di dalam diri setiap orang, seperti asal kata motivasi
yaitu motif yang berarti daya penggerak untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar.Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan
dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya. Ada dua faktor yang membuat
karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan, dan kepuasan tersebut
akan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik, kedua faktor tersebut antara
lain adalah motivator dan faktor kesehatan kerja. Jenis motivasi ekstrinsik ini
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
22
Teori – teori motivasi yang akan dikemukakan berikut ini merupakan hal
penting, karena teori motivasi ini dapat memudahkan bagi manajemen perusahaan
untuk dapat menggerakan, mendorong dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan pada karyawan. Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa
teori motivasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
23
G
Gambar 2.1
Konsep Hierarki Keebutuhan Meenurut A.H Maslow
M
a. Kebutuhan
K Fisiologis, seperti: kebbutuhan unttuk makan, minum, peerlindungan
f
fisik, bernaffas, seksual. Kebutuhan ini
i merupakaan kebutuhaan tingkat terrendah atau
d
disebut pulaa sebagai kebbutuhan yangg paling dasaar.
b. Kebutuhan
K Rasa
R Aman, yaitu kebutuuhan akan peerlindungan dari ancamaan, bahaya,
p
pertentangan m arti fisik ssemata akan tetapi juga
n, dan lingkuungan hidupp, tidak dalam
m
mental, psik
kologikal dann intelektual.
c. Kebutuhan
K S
Sosial, yaknii kebutuhan untuk merasa memiliki yaitu kebutu
uhan untuk
d
diterima dalaam kelompook, berafiliassi, berinterakksi, dan kebuutuhan untukk mencintai
s
serta dicintaai.
d. Kebutuhan
K a
akan Harga Diri
D atau Penngakuan, yaaitu kebutuhaan untuk dihhormati dan
d
dihargai olehh orang lain..
e. Kebutuhan
K Aktualisasii Diri atauu Penyataan
n Diri, yaaitu kebutuhhan untuk
m
menggunaka
an kemampuuan, skill, potensi, kebu
utuhan untukk berpendap
pat, dengan
m akan ide-ide, memberikann penilaian dan
mengemuka d kritik terrhadap sesuaatu.
2. Teori
T Kebu
utuhan Berp
prestasi darii Mc Clellan
nd
M Clelland
Mc d mengemukkakan teorinyya yaitu Mcc Clelland Acchievement Motivation
M
T
Theory atau
u Teori mootivasi presttasi Mc Cllelland, dalaam teori motivasinya
m
m
mengemuka
akan bahwa produktivittas seseoran
ng sangat ditentukan
d o
oleh “virus
24
mental” yang ada pada dirinya. Virus mental adalah“Kondisi jiwa yang
mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasinya secara maksimal”.
Menurut Mc Clelland yang dikutip oleh Hasibuan (2007:162) teori ini
berpendapat bahwa: karyawanmempunyai cadangan energy potensial, bagaimana
energy ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi
seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.”
Menurut Mc Clelland yang dikutip oleh Hasibuan (2007:162) hal – hal yang
memotivasi seseorang yaitu :
a. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement = n Ach),
Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang.Karena
itu, n Ach mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan
mengerahkan semua kemampuan serta energy yang dimilikinya demi mencapai
prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi,
asalkan kemungkinan untuk itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari
bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan memperoleh
pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya memiliki serta
memenuhi kebutuhan – kebutuhannya.
b. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation = n Af)
Merupakan daya tarik penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja
seseorang. Seseorang karena kebutuhan n Af akan memotivasi dan
mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk
menyelesaikan tugas – tugasnya.
c. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power = n Pow)
Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat karyawan. N pow akan
merangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta mengerahkan semua
kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik. Ego
manusia ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan.
Persaingan ditumbuhkan secara sehat oleh manajer dalam memotivasi
bawahannya, agar mereka termotivasi untuk bekerja giat.
25
Dalam pemberian motivasi ini pimpinan harus mampu melihat situasi serta
suasana kerja para karyawan pada saat bekerja, hal ini berguna untuk memberikan
motivasi pada saat kapan para karyawan diberikan motivasi, baik itu motivasi
positif maupun negative. Secara garis besarnya, menurut Hasibuan (2007:150)
motivasi terdiri dari :
26
2.1.5 Kinerja
2.1.5.1 Pengertian Kinerja
27
28
merasa puas dan akan timbul kecintaan karyawan terhadap perusahaan dan
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaannya,
maka kinerja mereka akan semakin baik pula.
5. Hubungan mereka dengan organisasi
Hubungan tempat kerja karyawan juga akan mempengaruhi kinerja karyawan
secara tidak langsung karena hubungan mereka dengan organisasi kerja yang
nyaman dan hubungan yang harmonis antara karyawan yang satu dengan yang
lainnya maka akan timbul semangat kerja karyawan yang akhirnya akan
mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (Output) individu maupun
kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami
atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
29
6. Dependability
Kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.
7. Initiative
Semangat untuk melaksanakan tugas – tugas baru dan dalam memperbesar
tanggung jawabnya.
8. Personal Qualities
Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi.
2.1.6 PenelitianTerdahulu
30
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Laode Hubungan antara gaya X₁gaya Karyawan dinas Gaya Hasil penelitian dapat
Muhammad kepemimpinan dan kepemimpinan pendidikan kepemimpinan, diketahui bahwa ada
Fahirin motivasi terhadap pemuda dan motivasi dan hubungan antara gaya
X₂motivasi
kinerja dinas olahraga kinerja kepemimpinan,
pendidikan pemuda Y kinerja kabupaten buton motivasi dan kinerja
dan olahraga dengan angka statistik
kabupaten buton 0,484
Budiyanto Pengaruh Pelatihan X₁ pelatihan Semuapeserta/ma Pelatihan, Berdasarkan hasil
Djawoto dan Pembinaan syarakat pembinaan, analisis dapat
X₂pembinaan
terhadap kinerja transmigrasi yang dan kinerja diketahui bahwa
(2013)
alumni peserta Y kinerja mengikuti masing-masing
pelatihan batik pelatihan Batik variabel bebas
sasirangan Sasirangan pada pelatihan (X1) dan
tahun2011 di pembinaan (X2)
UPT Cahaya secara parsial
Baru Kabupaten mempunyai pengaruh
Barito Kuala. yang signifikan
terhadap kinerja
alumni (Y).
Perbedaan pada referensi diatas dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
sebagai berikut :
31
32
PELATIHAN
Variabel (X₁)
KINERJA
(Variabel Y)
MOTIVASI
Variabel (X₂)
Gambar 2.2
Paradigma Penelitian
33