Anda di halaman 1dari 6

Create A Better Future by Managing Plastic Waste

Plastik merupakan material yang sangat banyak digunakan saat ini. Kehidupan
sehari-hari kita tidak terlepas dari plastik. Mulai dari bungkus makanan, alat-alat
elektronik, kendaraan,perabot rumah tangga, dan alat-alat kecil lainnya. Plastik memiliki
keunggulan-keunggulan antara lain ringan, kuat, tahan lama, mudah dibentuk, dan murah
sehingga banyak digunakan oleh masyarakat. Dan juga karena sifat kuat dan tahan
lamanya itulah yang membuat plastik sulit terurai di lingkungan dan menjadi limbah yang
terus-menerus bertambah sepanjang tahun.

Fakta tentang plastik

Menurut data yang dilansir dari plasticoceans.org, sebanyak 5 triliun kantong


plastik dibuang tiap tahun. Lebih dari 500 juta sedotan plastik dibuang tiap hari, dan lebih
dari 500 juta botol plastik digunakan tiap tahun. Indonesia sendiri merupakan negara
terbesar kedua pembuang sampah plastik ke samudra, yaitu sebesar 187,2 juta ton per
tahun dengan di urutan pertama adalah China yaitu sebesar 262,9 juta ton per
tahun.(Jambeck, 2015). Jika sampah-sampah tersebut bermuara di laut, lantas apakah
akan selesai dan terurai begitu saja? Tentu saja tidak! Plastik-plastik tersebut akan
terombang-ambing mengikuti arus laut. Pada pertemuan beberapa arus laut, plastik akan
berkumpul membentuk “tempat-tempat sampah” di tengah samudra. Yang paling besar
adalah The Great Pacific Garbage yang luasnya mencapai 1.6 juta km2, lebih besar dari dua
kali luas negara perancis dan 16 kali lebih luas dari yang diperkirakan
sebelumnya.(Lebreton, 2018). Lama- kelamaan, plastik tersebut akan berubah menjadi
mikroplastik, yaitu plastik yang berukuran sangat kecil yang berukuran kurang dari 5 mm.

Baik plastik berukuran besar ataupun mikroplastik sama-sama berbahaya bagi


lingkungan. Plastik-plastik tersebut dapat termakan oleh biota-biota laut. Hal ini tentu
berbahaya bagi biota laut tersebut karena plastik dapat merusak tubuh mereka dan
membuat mereka mati. Baru-baru ini dikabarkan bahwa ditemukan seekor paus sperma
yang terdampar di Wakatobi. Ketika dibelah perutnya, ditemukan sebanyak 5,9 plastik
yang termakan olehnya. Selain itu, bayangkan, apabila ikan memakan mikroplastik dan
manusia memakan ikan tersebut, tentu manusia juga akan terkena dampak dari plastik
tersebut.

Selain dapat mencemari laut, plastik juga dapat mencemari tanah. Pencemaran ini
terutama berasal dari plastik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir yang tak
kunjung diolah. Bersamaan dengan datangnya air hujan, bahan kimia beracun dalam
plastik ini akan mencemari tanah disekitarnya dan meresap ke dalam tanah sehingga
dapat mematikan organisme-organisme yang ada dalam tanah. Jika air yang tercemar
tersebut meresap menuju air tanah, maka sumur-sumur dapat berpotensi terkena
pencemaran. Akibatnya air sumur tersebut tidak aman digunakan bagi manusia.

Oleh karena itu, dunia sekarang dan ke depannya harus melek mata terhadap
bencana limbah plastik ini. Dunia yang sekarang dan yang akan datang sedang darurat
sampah plastik!

Langkah-langkah yang dapat diambil

Solusi yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat pengguna bahan plastik untuk
menyelesaikan permasalahan sampah plastik ini yaitu dengan cara 4R, yaitu reduce, reuse,
recycle, dan replace.

1. Reduce

Reduce adalah upaya untuk mengurangi pemakaian bahan plastik sehingga produksi
sampah plastik dapat berkurang. Plastik yang dimaksud di sini yaitu plastik yang digunakan
untuk kemasan makanan/minuman, misalnya botol plastik, kantong plastik, dll. karena
bahan plastik pada peralatan elektronik justru sangat diperlukan. Contohnya, Di beberapa
negara di eropa, masyarakat berbelanja dengan menggunakan totte bag sehingga dapat
mengurangi penggunaan sampah plastik. Hal ini juga perlu didukung oleh penjual yang
harus mengurangi penggunaan kantong plastik dan mensosialisasikan kepada
pelanggannya untuk menggunakan totte bag. Selain itu, hal yang bisa dilakukan adalah
dengan membudayakan penggunaan produk isi ulang agar mengurangi kemasan plastik
yang terbuang sia-sia tiap pemakaian.

2. Reuse

Reuse adalah upaya menggunakan kembali bahan plastik yang masih bisa dipakai.
Fungsi pemakaiannya tidak harus sama dengan fungsi produk aslinya. Contohnya yaitu
dengan membuatnya menjadi kerajinan. Botol-botol plastik bekas dapat dikreasikan
dan dibentuk menjadi sebuah kerajinan atau pot bunga yang bernilai seni, guna,
bahkan bernilai uang. Contoh upaya reuse yang lain yaitu dengan membuat ecobrick.
Ecobrick adalah bata yang dibuat dari cacahan plastik yang dipadatkan dalam botol
plastik. Sebagaimana namanya, ecobrick dapat difungsikan sebagai bata untuk perabot
rumah tangga bahkan untuk bangunan.

3. Recycle

Recycle merupakan upaya untuk mendaur ulang plastik. Metode ini merupakan
metode yang sedang digencarkan saat ini. Sebelum di recycle, sampah plastik harus
dipilah terlebih dahulu dari sampah lainnya. Hal ini merupakan tugas kita sebagai
masyarakat pengguna plastik. Nantinya, plastik juga akan dipisahkan berdasarkan
jenis-jenis plastik untuk menghasilkan plastik yang diinginkan.
Salah satu produk daur ulang plastik adalah bijih plastik. Plastik dapat di recycle
menjadi bijih plastik yang nantinya akan digunakan untuk produksi plastik kembali.
Sampah plastik yang didaur ulang biasanya yang berjenis LDPE atau PET, yaitu jenis
plastik yang tergolong mudah meleleh. Selain itu, plastik juga bisa diolah menjadi
bahan bakar minyak dengan cara mendinginkan uap dari plastik yang dibakar. Hal ini
dapat dilakukan mengingat plastik merupakan salah satu produk turunan dari minyak
bumi. Ini artinya, daur ulang plastik juga dapat menjawab krisis energi yang kian hari
meningkat.

4. Replace

Replace adalah mengganti penggunaan bahan plastik dengan bahan lain yang lebih
ramah lingkungan. Upaya replace dapat dilakukan dengan mengganti plastik yang
tidak dapat terurai dengan plastik biodegradable. Plastik ini terbuat dari biopolimer
sehingga membuatnya aman untuk digunakan. Selain itu, penggunaan plastik kemasan
yang biasa digunakan dapat diganti dengan biomassa seperti daun pisang atau bambu
yang tentunya akan lebih aman dan sehat.

Kesimpulan

Plastik merupakan material yang sulit terurai yang berbahaya bagi lingkungan. Plastik
dapat menyebabkan pencemaran baik di air maupun tanah. Jumlahnya yang tiap tahun
kian meningkat dan berbagai dampak yang telah ditimbulkan menjadikan masalah plastik
ini harus diperhatikan dengan serius. Solusi yang saya tawarkan untuk menanggulanginya
yaitu dengan menerapkan 4R (Reduce, Reuse, recycle, dan replace). Solusi ini tentu tidak
dapat berjalan tanpa dukungan masyarakat dan industri-industri plastik. Dengan begitu,
kita dapat membuat masa depan yang lebih sehat, lebih indah, dan lebih baik bagi anak
cucu kita.

Anda mungkin juga menyukai