Oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDA
2018
i
KATA PENGANTAR
Syukur allhamdulillah saya panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Riview
Perencanaan Pembelajaran Geografi yang berjudul “Media Pembelajaran dan Media & Model-
model Pembelajaran Inovatif” ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Maka dari itu saya sangat membutuhkan kritik serta saran yang membangun sehingga
dapat membuat Critical Book Riview yang lebih baik kedepannya. Akhir kata semoga Critical
Book Riview yang saya buat ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran disamping aspek lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan permainan yang
dapat disediakan oleh sekolah.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi
informasi sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi
pembelajaran.Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja
dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat
proses pembelajaran lebih menarik.
Saat ini peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, media bukan hanya
sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang integral dalam system pendidikan dan
pembelajaran. untuk itu para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat yang dapat disediakan
oleh sekolah dan titak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.
B. Tujuan
Tujuan dalam mengkritik buku ini adalah untuk mengetahui tentang apa yang dijelaskan
dalam buku tersebut. Sehingga para pembaca sangat menambah wawasan karena sudah
membaca buku tersebut.
1
BAB II
RINGKASAN REPORT BUKU
BAB II
Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oeh guru. Fungsi
atau media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks mayeri pelajaran.Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.Fungsi kognitif media
visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
BAB III
Pengenalan Beberapa Media
Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Teknologi yang paling yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja
atas dasar prinsip mekanis. Teknologi cetaka adalah cara untuk mengahsilkan atau
menyampaikan materi seperti buku dan materi visual terutama melalui proses pencetakan
mekanis atau fotografis. Teknologi audio-visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio
dan visual. Teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Teknologi gabungan
adalah cara untuk mengahasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian
beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh computer.
BAB IV
PEMILIHAN GANDA
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlulkan perencanaan
yang baik. Meskipun demikian, kenyataan itu dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru
memilih salah satu media dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan ketika ia merasa
sudah akrab dengna media papan tulis atau proyektor transparasi, ia merasa bahwa media yang
dipilihnya dapat menggambarkannya lebih baik dari pada dirinya sendiri misalnya diagram pada
flip chart atau media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa serta
menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini
diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia
tetapkan.
BAB V
MEDIA
a. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu contoh yang terkenal adalah gaya tutorial
Socrates. System ini tentu dapat menggabungkannya dengan media visual lain. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung
terkibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya media manusia dapat mengarahkan
dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu
kewaktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
b. Media Berbasis Cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen
yang perlu diperhatikan pada saat merancang yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik,
ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik
perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf dan kotak. Warna digunkan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian kepda informasi yang penting misalnya kata kunci dapat diberi
tekanan dengan cetakan warna merah, selanjutnya huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring
memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul.
c. Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi
struktur dan organsasi) dan memperkuat ingatan.Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa
dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi
efektif visual sebaliknya ditempatkan pada konteks yang bermakana dan siswa harus berinteraksi
dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual ini
berupa, gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaiman
tampaknya sesuatu benda, diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsepp, organisasi
dan struktur isi materi, peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur
dalam isi materi, grafik seperti tabel, grafik dan cahrt (bagan) yang menyajikan
gambaran/kecendrungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka.
d. Media Berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan pengunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan
untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual
adalah penulisan naskah dan stroryboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan
dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi disaringdari isi pelajaran yang kemudian
disintesis kedalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntuk
bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi
pelajaran.
e. Media Berbasis Komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan
latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikeanal dengan
nama Computer Managed Instruction (CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu
tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran,
latihan, atau kedua-duanya.
f. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Hampir disetiap sekolah mulai dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi terdapat
perpustakaan sekolah.Bahkan unit-unit perpustakaan keliling dari departemen pendidikan dan
kebudayaan tersedia dikota-kota besar guna melayani kebutuhan para pelajar.Perpustakaan
merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa
barang, cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa
monogaf yang belum diterbitkan serta bahan-bahan non-cetakan seperti micr-fish, micro-film,
foto-foto, film, kaset audio/video dan lain-lain. Oleh karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan
oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam
berbagai keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun untuk reaksi.Bahan-bahan yang tersedia
itu dapat dikelompokkan kedalam jenis referensi, reserve dan pinjaman.
BAB VI
Pengembangan Media
a. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik,
bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.Media berbasisi visual ditentukan oleh
kualitas dan efetivitas bahan-bahan visual dan grafik.Hal ini hanya dapat dicapai dengan
mengatur dan mengoorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan
seksama dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi atau situasi.
BAB III
Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan
oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.unsur-unsur utama yang terdapat dalam kooperatif learning adalah adanya peserta
dalam kelompok.Aktivitas siswa dalam kelompok harus terarah dan terkendali sehingga harus
ada aturan dan pembagian tugas yang jelas dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif yang
dilakukan dengan benar akan menimbulkan saling ketergantungan positif antara anggota
kelompok. Anggota kelompokm yang satu menumbuhkan anggota yang lain, sehingga secara
otomatis akan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Pembelajaran kooperatif dimana
siswa banyak terlibat dalam proses diskusi membawa pengaruh terhadap kebiasaan siswa terbuka
menerima masukan dari orang lain. Sikap terbuka dalam menerima masukan atau kritikan dari
orang lain merupakan hal yang sangat positif untuk membangun nilai-nilai demokratis siswa.
Komponen pembelajaran kooperatif dalam mempertimbangkan aspek-aspek dalam interaksi
pengajar dengan sisiwa, interaksi siswa dengan siswa lain, spesialisasi materi dan tugas, harapan
dan tanggung jawab yang harus dilakukan.
Perkembangan teknologi informasi dan web seiring perkembangan zaman dalam
pemanfaatan internet untuk berbagai kepentingan di Indonesia terus berkembang.Perkembangan
teknologi informasi dan meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas.Perkembangan teknologi informasi sekarang ini memunculkan berbagai jenis
kegiatan berbagai jenis kegiatan berbasis pada teknologi. Dalam perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat maka saat ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses
belajar jarak jauh dengan menggunakan internet untuk menghubungkan siswa dan pengajar,
melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas perkuliahan, melihat nilai, konsultasi dan
bahkan melakukan diskusi. Multimedia pembelajaran berbasis web merupakan perangkat lunak
yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran.
BAB IV
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran inovatif yang
memfokuskan pada belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks.Didalam pelajaran
berbasis proyek siswa dituntut untuk merumuskan tujuan pembelajaran sedniri secara khusus.
Proyek apa yang ingin dibuat harus didasarkan pada minat dan kemampuan siswa baik secara
pribadi maupun kelompok. Siswa juga dituntut untuk mengatur sendiri kegiatan dengan
membagi beban kerja diantara mereka dan mengintegrasikan tugas-tugas yang berbeda yang
dikembangkan oleh masing-masing siswa.Fokus pembelajaran dalam pembelajaran berbasis
proyek adalah terletak pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep inti dari suatu disiplin ilmu,
melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna yang lain,
memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengonstruksi
pengetahuan mereka sendiri, serta target utamanya adalah untuk menghasilkan produk yang
nyata.
BAB V
Manajemen Kelas
Guru adalah pemimpin dalam kelas. Kemampuan seorang guru dalam mengoorganisasi
kelas dan mengendalikan perliaku siswa merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
menghasilkan ouput pendidikan yang berkualitas.Seorang guru harus memiliki jiwa
kepemimpinan yang baik agar dapat mengelola kelas secara efektif.Guru yang efektif mengelola
kelas dapat meningkatkan kesempatan siswa untuk belajar secara lebih baik. Tanpa manajemen
kelas yang efektif siswa akan sulit mencapai prestasi yang maksimal. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan manajemen kelas adalah proses mengelola kelas mulai dari perencanaan,
pengoorganisasian, penggerakkan sampai dengan pengendalian siswa dan lingkungan
belajaranya agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
BAB VI
Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran
Komunikasi adalahsuatu proses bukan sesuatu yang bersifat statis. Komuniaksi
memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai hasil dalam
melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu kelompok.Dilihat dari prosesnya
komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan non-verbal.Komuniaksi verbal adalah
komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan
komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik, gambar,
lambing, mimic muka dan sejenisnya.
BAB III
PEMBAHASAN REPORT BUKU
D. METODE
Dalam mengkritik buku ini saya lebih memilih Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi.Kenapa saya memilih metode ceramah dalam mengkriti buku ini karena metode
ceramah guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendorongnya.Kemudian metode
demonstrasi, kenapa saya juga memilih metode ini, karena metode tersebut metode pembelajaran
yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
dikasih kepada guru.
E. KELEMAHAN
Kelemahan yang dapat saya ambil dari buku utama dan buku pembanding adalah kurang
banyak menampilkan gambar-gambar yang ada didalam pembahasan tersebut.Ketika
menggunakan media pembelajaran elektronik, tidak semua sekolah yang mempunyai fasilitas
yang lengkap seperti infocus. Jadi, ketika proses belajar mengajar dilakukan didalam kelas, guru
kesulitan untuk menjelaskan secara detail tentang fenomena-fenomena yang ada didalam suatu
mata pelajaran misalnya gempa bumi. Jadi untuk menjelaskan tentang fenomena-fenomena yang
terjadi pada saat gempa bumi dengan menggunakan metode ceramah. Ketika guru menggunakan
metode ceramah, siswa bakalan bosan untuk mendengar penjelasan dari guru tersebut, karena
metode ceramah tersebut sangat bosan.Sehingga para siswa mudah merasa bosan untuk belajar
didalam kelas.
F. KELEBIHAN
Kelebihan yang dapat saya ambil dari buku utama dan pembanding yaitu, memiliki cover
yang cukup menarik dan dilengkapi dengan penulis buku tersebut.Didalam buku tersebut, tulisan
yang diketik cukup rapi.Sehingga para pembaca tidak kesulitan untuk membaca buku
tersebut.Kelebihan dibuku pembanding adalah penjelasan model-model pembelajaran dijelaskan
didalam buku tersebut, tetapi di buku utama tidak menjelaskan tetang pembahasan model-model
pembelajaran. Buku inti dan buku pembanding sangat bagus dibaca oleh para siswa karena disitu
banyak menjelaskan tentang media dan model-model pembelajaran yang diakukan pada saat
proses belajar mengajar dikelas.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar.Pemanfaatan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian guru/fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran.oleh
karena itu, guru/fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar
dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses elajar mengajar. Pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan yaitu, dengan
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit untuk mencari media yang tepat,
tidak tersedianya biaya dan lain-lain.Hak ini sebenarnya tidak perl terjadi jika setiap
guru/fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.
B. Saran
Saran saya, diharapakan kepada pembaca dapat mengambil Intisari yang ada di Critical
Book report ini.Dan diharapkan kepada penulis supaya lebih rajin untuk mengketik dan
membaca buku.
DAFTAR PUSTAKA