Anda di halaman 1dari 3

Credit to: https://www.halodoc.

com/kesehatan/anemia-defisiensi-vitamin-b12-dan-folat

Pengertian Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat


Anemia defisiensi vitamin B12 atau folat (vitamin B9) adalah kondisi yang
berkembang ketika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat. Keadaan ini yang
menyebabkan tubuh menghasilkan sel darah merah yang tidak berfungsi dengan baik.
Ketika asupan makanan dengan vitamin B12 atau folat tidak cukup, atau tubuh
kesulitan menyerap/memproses vitamin B12 atau folat, maka anemia jenis ini dapat
terjadi.

Gejala Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat


1. Gejala Anemia Defisiensi Vitamin B12
 Gejala umum anemia, seperti lemah, letih, lesu, dan pucat.
 Lidah perih dan berwarna kemerahan atau radang lidah.
 Warna kulit menjadi kekuningan.
 Sariawan di mulut.
 Indra peraba terasa berbeda atau fungsinya berkurang.
 Kemampuan merasakan sakit berkurang.
 Penglihatan terganggu.
 Mudah marah.
 Perubahan cara berjalan dan bergerak.
 Depresi, yaitu merasa sedih sekali dan berlangsung lama.
 Demensia, yaitu kemampuan mental berkurang terkait ingatan, pemahaman,
dan penilaian.
 Psikosis, yaitu kondisi yang memengaruhi pikiran dan mengubah pola pikir,
perasaan, dan perilaku.
2. Gejala Anemia Defisiensi Folat
 Gejala umum anemia.
 Kemampuan indra peraba menurun, misalnya berkurang atau hilangnya rasa
sentuhan dan rasa sakit.
 Kemampuan otot melemah.
 Merasa depresi.

Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat


1. Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin B12
 Mengidap anemia pernisiosa. Tubuh menyerap vitamin B12 melalui lambung.
Agar vitamin B12 dapat diserap dari makanan yang dikonsumsi, sebuah
protein bernama faktor intrinsik akan menempelkan dirinya pada vitamin B12.
Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun yang memengaruhi lambung.
Penyakit autoimun berarti sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat tubuh
sendiri. Pada anemia pernisiosa, sistem kekebalan tubuh menyerang sel di
dalam lambung yang menghasilkan faktor intrinsik. Akibatnya, defisiensi
terjadi karena tubuh tidak dapat menyerap vitamin B12.
 Faktor makanan yang dikonsumsi. Daging, ikan, dan produk olahan susu
adalah menu makanan yang menyediakan banyak kandungan vitamin B12.
Vegetarian atau orang yang hanya mengonsumsi makanan berasal dari
tumbuhan, mungkin tidak memiliki cukup vitamin B12 dalam menu mereka.
Hal ini juga dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki menu sangat
sederhana dalam jangka waktu lama.
 Penyakit yang memengaruhi usus. Ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin
B12 seperti biasanya, hal ini dapat disebabkan oleh penyakit yang
memengaruhi usus atau sebagian dari sistem pencernaan. Salah satunya adalah
penyakit Crohn, yaitu penyakit jangka panjang yang menyebabkan peradangan
pada dinding sistem pencernaan. Kondisi ini dapat membuat tubuh
kekurangan vitamin B12.
 Kondisi yang memengaruhi lambung. Terhalangnya proses penyerapan
vitamin B12 dapat disebabkan oleh kondisi lambung atau operasi lambung.
 Konsumsi obat-obatan tertentu. Vitamin B12 dapat berkurang dari dalam
tubuh, karena konsumsi beberapa jenis obat-obatan. Misalnya proton pump
inhibitor (PPIs), yaitu obat untuk mengatasi masalah pencernaan.
2. Penyebab dari Anemia Defisiensi Folat
 Makanan yang tidak sehat dan tidak seimbang.
 Mengubah jenis atau pola makan harian, misalnya untuk alasan menurunkan
berat badan.
 Mengonsumsi minuman beralkohol juga berisiko mengalami anemia defisiensi
folat.
 Terjadinya malabsorpsi pada penderita penyakit Celiac. Kondisi ini dapat
memengaruhi sistem pencernaan, sehingga tubuh tidak dapat menyerap folat.
 Buang air kecil berlebihan, seperti pada pengidap penyakit jantung, ginjal, dan
hati, akan kehilangan folat dari tubuh.
 Konsumsi obat-obatan tertentu. Folat kadang sulit diserap dan jumlahnya
dapat berkurang disebabkan oleh beberapa efek dari obat-obatan.
 Bayi prematur yang lahir sebelum 37 minggu masa kehamilan cenderung akan
mengalami anemia defisiensi folat, karena tubuh mereka yang sedang
berkembang membutuhkan lebih banyak vitamin folat daripada bayi lahir usia
kandungan normal.
 Faktor kehamilan. Jika sedang hamil atau berencana untuk hamil, disarankan
minum suplemen asam folat 0,4 miligram per hari dan dilakukan hingga
kehamilan berusia 12 minggu. Hal ini akan membantu bayi tumbuh dan
berkembang, serta memastikan ibu dan bayi memiliki cukup folat dalam
tubuh.

Diagnosis Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat


Beberapa langkah yang akan dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis antara
lain:
 Memeriksa ukuran sel darah merah apakah melebihi normal.
 Memeriksa tingkat hemoglobin dalam darah.
 Memeriksa kadar vitamin B12 di dalam darah.
 Memeriksa kadar folat di dalam darah.
Jika dicurigai mengidap defisiensi vitamin B12, dokter akan menyarankan pengidap
untuk menjalani beberapa pemeriksaan tambahan, yaitu:
 Pemeriksaan antibodi. Antibodi dalam darah pengidap akan diperiksa.
 Pemeriksaan asam methylmalonic. Pada pemeriksaan ini, dokter akan
memeriksa apakah zat asam methylmalonic terdapat dalam darah pengidap.
 Tes schilling. Pengidap akan diminta untuk menelan sejumlah kecil radioaktif
vitamin B12, kemudian darahnya akan diperiksa untuk memastikan apakah
tubuh menyerap vitamin B12.
 Pemeriksaan oleh dokter spesialis sistem pencernaan, spesialis hematologi,
dan ahli gizi.

Pengobatan Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat


Beberapa penanganan pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
 Pada anemia defisiensi vitamin B12 yang terkait makanan, resep tablet
vitamin B12 akan diberikan untuk diminum setiap hari setelah makan.
 Pada anemia defisiensi vitamin B12 yang tidak terkait makanan, dapat
diberikan pengobatan suntikan hydroxocobalamin empat kali setahun untuk
seumur hidup
 Pada anemia defisiensi asam folat, dokter akan memberikan resep tablet asam
folat untuk menambah tingkat folat dalam tubuh. Tablet asam folat perlu
diminum selama empat bulan, dan dapat lebih lama. Bahkan bisa seumur
hidup, jika penyebab dasar dari anemia defisiensi folat tidak kunjung hilang.

Pencegahan Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Folat


Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan
vitamin B12 dan folat. Sumber vitamin B12 yang baik adalah daging, telur, ikan
salmon, ikan kod, sereal, produk kedelai, susu, dan produk olahan susu. Bagi
vegetarian atau vegan, ada produk pengganti untuk daging dan produk olahan susu.
Sedangkan sumber folat yang baik antara lain beras cokelat, kol, brussel, brokoli,
asparagus, kacang polong, dan kacang arab.

Anda mungkin juga menyukai