Anda di halaman 1dari 15

I.

BAGIAN PERTAMA
1. Identitas
a. Riwayat Hidup
Nama saya Saiful, SH tempat tanggal lahir Sidoarjo, 23 Januari 1986. Tempat
tinggal saat ini di Desa Ampibabo Timur, Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi
Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, agama sayaIslam. Saya calon ayah dari bayi
yang masih dalam kandungan istri saya bernama Intan Arif, S.I.Kom. Dia
berprofesi sebagai jurnalis di Harian Mercusuar.
Sejak dari SD hingga SMA, saya menamatkan diri di Kecamatan Ampibabo.
Saya alumni dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pembina Ampibabo tahun 1998,
alumni SLTP Negeri 1 Ampibabo tahun 2001, alumni SMA Negeri 1 Ampibabo
tahun 2004, dan alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) tahun
2014. Pekerjaan saya saat ini menjadi staf di Divisi Penanganan dan Pelanggaran
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Parigi Moutong.
Saya anak pertama dari 6 (enam) bersaudara, dari ayah bernama Syarifuddin
Lasaka pekerjaan wiraswasta dan Ibu bernama Erni Ibu Ramah Tangga.

b. Perkembangan Diri Hingga Tumbuh Menjadi Dewasa


Saya terlahir dari keluarga sederhana. Ayah saya seorang pekerja keras.
Sehari-hari dia menyelesaikan tugasnya sebagai tukang servis barang elektronik.
Dari 6 (enam) bersaudara, saya satu-satunya yang mengenyam pendidikan
tinggi, tiga saudara saya yang lainnya hanya sampai tamat SMA, sedangkan dua
adik saya masih berstatus pelajar saat ini.
Sebelum mengenyam pendidikan SD di SD Pembina Ampibabo, saya sempat
menempuh pendidikan hingga kelas tiga SDN 7 Baolan Kabupaten Tolitoli,
kemudian orang tua saya memutuskan pindah kembali ke Desa Ampibabo, saya
pun melanjutkan sekolah saya di SDN Pembina hingga tamat. Sejak SD di desa
tersebut saya sudah aktif mengikuti ajang atau turnamen pencak silat Pekan
Olahraga Pondok Pesantren (Pospenas).
Kecintaan saya akan pencak silat bukan karena kebetulan, tetapi karena saat
masih kecil saya hobi berkelahi. Sehingga saya terdorong ingin belajar bela diri.

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 1
Hobi tersebut terus saya jalani hingga pendidikan SMP. Seperti saat SD, saya juga
mengikuti turnamen yang sama yakni Pospenas hingga saya SMA.
Setelah masuk kuliah saya masih aktif di pencak silat, hingga saat masih
berstatus mahasiswa baru (maba) saya berhasil membawa nama harum
Fakultas Hukum Untad dengan meraih jugara 1 Pencak Silat kelas A pada ajang
Pekan Olahraga Mahasiswa dan Seni (Porseni) tahun 2007.
Setelah itu, berbagai turnamen saya ikuti. Mulai dari Pekan Olahraga
Kabupaten (Porkab), Longky Cup di Parigi serta terlibat aktif di Keluarga Pencak
Silat (KPS) Nusantara Palu. Namun, selang beberapa waktu saya tidak lagi aktif
setiap waktu mengikuti turnamen karena disibukkan dengan tugas akhir kuliah
(skripsi) dan saya juga mulai sibuk mengadvosi masyarakat di Parigi Moutong.

c. Aktifitas di Luar Pekerjaan


Saat ini saya bekerja sebagai staf Divisi Penindakan dan Pelanggaran di
Panwaslu Kabupaten Parimo. Pekerjaan itu saya sudah geluti sejak pertengahan
tahun 2018, terutama menjelang momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di
Parimo.
Selama menjadi Staf Divisi Penindakan dan Pelanggaran di Panwaslu
Kabupaten Parimo. Saya masih aktif menjadi pegiat hukum dalam tidak sesering
dulu. Pengetahuan hukum yang saya dapatkan di perguruan tinggi juga makin
tersalurkan selama menjadi staf Panwaslu.
Saya turun ke lapangan bertemu masyarakat, berdiskusi atau membahas
dengan dugaan pelanggaran pemilihan. Termasuk tindak pidana pemilihan
bersama GAKKUMDU dan Pimpinan Panwaslu Parimo, menerima laporan dan
melakukan klarifkasi setiap dugaan pemilihan.

d. Organisasi yang digeluti dan Jabatan dalam Organisasi


Selama menjadi mahasiswa saya sudah aktif di organisasi seperti organisasi
paguyuban Ikatan Kekerabatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IKPPM) Kabupaten
Parigi Moutong dengan jabatan terakhir yakni Ketua Badan PengawasIKKPM
Kabupaten Parigi Moutong. Kemudin bergelut di Himpunan Mahasiswa Islam

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 2
(HMI) Komisariat Fakultas Hukum Untad dengan jabatan Ketua Bidang
Pengembangan Anggota dan Organisasi.
Bagi saya bergabung dalam sebuah organisasi bukan sekedar memperoleh
teman saja, tetapi sebuah kebutuhan. Saya menilai, organisasi adalah wadah,
tempat anak muda saling bertukar pikiran, tempatnya kaum intelektual,
sehingga saya tertarik untuk mengasah kemampuan, emosional dan cara
berfikir saya. Sebab dalam lingkungan organisasi diajarkan bagaimana
bertanggung jawab dengan tugas, mengelola waktu, bekerja di bawah tekanan
dan kerja tim, serta yang paling terpenting adalah menghargai orang-orang
sekitar.

e. Interaksi dengan Orang di Luar Keluarga dan Rekan Kerja


Dalam lingkungan sosial saya, ada banyak orang-orang yang sering
berinteraksi dengan saya, bebeberapa di antara mereka Fadlan, SH. Dia teman
kuliah saya serta teman seperjuangan saya ketika masih kuliah dulu.
Saya merasa nyambung berkomunikasi dengan dia karena kepribadiannya
yang tidak mementingkan diri sendiri. Arti sahabat dipegangnya erat, humoris
tinggi, memiliki solidaritas tinggi dan punya tanggung jawab. Itu terbukti ketika
dia menjadi ketua angkatan mahasiswa 2007, ketika kami ada masalah, dia tidak
ragu tampil paling depan.
Sehingga, saya tidak heran ketika dia terpilih menjadi Komisioner Panwaslu
Kota Palu, walaupun begitu kami tetap menjaga komunikasi seperti dulu meski
tidak intens karena kesibukan masing-masing. Di sisi lain, media sosial-lah yang
menjadi wadah silahturahmi kami berdua untuk menanyakan kabar atau
sekedar saling sapa.
Orang kedua dalam kehidupan saya, Moh. Rezky Samadani, SH Ketua Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Parigi Moutong. Saya mengenal
Rezky yang biasa saya sapa Iki dari organisasi Paguyuban IKPPM. Di sana kami
ditempa bersama-sama. Saya merasa memiliki kecocokan dengan dia dan saya
banyak belajar dari dia, terutama sikapnya yang mudah berbaur dengan
lingkungan, mudah diterima di lingkungan mana saja, mudah mencairkan dan
mengendalikan kondisi yang tadinya gaduh menjadi lebih cair. Saya sering
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 3
bertemu dengan dia karena kami sama-sama punya aktivitas yang di ibu kota
kabupaten Parigi dalam satu kegiatan atau di luar kegiatan. Kami sering
berdiskusi terkait kedaerahan, persoalan hukum dan kepemudaan.
Selain kedua nama orang di atas, saya juga sering berinteraksi dengan
Mahamuddin, S.Sos. latar belakang kami yang sama sudah berkeluarga, dia ayah
dari dua orang gadis kecil dan saya segera akan memiliki anak, membuat saya
nyambung dengan dia dan menjadikannya tempat berbagi cerita.
Di sisi lain, mantan Ketua HMI Palu ini sosok yang tidak egois dalam
berlembaga, cerdas secara emosional, sabar, bertanggung terjadap dirinya,
keluarga dan lembaga. Kami saling mengenal saat di organisasi paguyuban dan
sama-sama kader HMI.
Saya senang berteman dengan dia karena saya orang yang suka belajar dari
sifat orang lain. Saya merasa masih butuh mengambil pelajaran dan berteman
dengan orang-orang yang positif seperti ketiga orang yang telah saya sebutkan
di atas sebab saya masih butuh pembelajaran hidup, terutama dalam bersikap
dalam menghadapi masalah.

2. Orang yang Menjadi Acuan tentang Nilai atau Karakter


Dalam lingkungan, saya memiliki orang yang masih menjadi acuan kuat
sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter. Mereka yakni kedua orangtua
saya, ayah dan ibu. Walaupun tumbuh dalam keluarga yang sederhana dengan
keterbatasan ekonomi, orang tua saya menanamkan kepada setiap anaknya
untuk tidak menyerah pada kesulitan.
Sejak kecil saya sudah diperhadapkan dengan masalah keluarga, terutama
yang paling membekas adalah penyerobotan lahan milik nenek saya yang
dilakukan oleh seseorang dengan cara melawan hukum.
Pelajaran yang saya petik saat itu, prinsip memperhatankan kebenaran,
tidak takut dengan berbagai ancaman, intimidasi, tekanan bahkan nyawa
menjadi taruhannya. Padahal saat itu saya masih duduk bangku SMP.
Perlawanan pertamakali dilakukan oleh saya di depan mata saya sendiri.
Mulai dari saat itu, saya tidak gentar dengan berbagai masalah-masalah
semacam itu. Seberapa besar pun itu. Dan Alhamdulilah hal tersebut saya
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 4
terapkan hingga sekarang dan mulai merambah hingga ke masyarakat lainnya
tidak lagi dalam lingkungan keluarga.
Saya mulai rutin mengadvokasi masyarakat yang berkonflik dengan hukum,
mulai dari masalah tanah, persoalan masyarakat dengan perusahaan
pembiayaan serta masyarakat dengan pemerintah daerah. Seperti kasus
eksekusi hak tanggungan, dugaan mal praktek, mendampingi kasus sengketa
Keputusan Tata Usaha Negera (KTUN) antara Pemerintah Desa dan masyarakat
yang kemudian kami menangi di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Palu dan
PTTUN Makassar. Namun, semua itu saya lakukan tanpa lisensi advokat sebab
saya terkendala dengan pendanaan.
Saya sangat bersyukur menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Untad
karena dari situlah saya belajar mengenai ilmu hukum, disamping itu saya
ditempa dengan berbagai macam persoalan hukum baik persoalan pribadi,
keluarga, masyarakat, perusahaan dan Pemda. Bisa dikatakan masalah yang
mengantarkan saya untuk menjadi pegiat hukum.
Selain sifat pertahanan diri yang diajarkan oleh ayah saya, saya juga
mendapat pelajaran berharga dari ibu saya. Dia adalah ibu yang berhati lembut,
penyayang dan sabar. Ibu saya suka berbagi dan tulus membantu orang-orang di
sekitarnya, walaupun dengan keterbatasan ekonomi.
Saya masih ingat bagaimana ibu saya menjaga kami, anak-anaknya yang
masih kecil, suka berkelahi satu dan lainnya. Tapi ibu saya tegar menjaga kami.
Sehingga hingga sekarang tanpa saya sadari sikap egois atau ingin menang
sendiri tidak ada dalam diri saya sebab ibu saya selalu mempraktikkan hal itu
dalam kehidupan sehari-harinya.
Namun di balik itu semua ada persoalan kelam dalam keluarga saya. Kedua
orang tua saya yang saya cintai, telah berpisah (cerai). Hal tersebut terjadi saat
saya duduk di bangku SMA. Jujur saja, saya dan saudara-saudara saya sangat
terpukul, apalagi hal itu membuat keadaan ekonomi menjadi buruk hingga
berdampak pada biaya sekolah adik-adik dan kuliah saya.
Tetapi Allah SWT maha baik, dia memberikan saya kekuatan untuk bersabar
dan bertahan dengan keterbatasan yang saya hadapi. Saya tetap melanjutkan

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 5
pendidikan walaupun dengan keadaan yang terbatas hingga saya berhasil
menyandang gelar Sarjana Hukum (SH).

3. Persentase Integritas
Saya yakin saya punya integritas tinggi. Jika dipresentasikan atau jika diberi
skor nilai, saya memiliki integritas tinggi sebesar 75%. Mengapa saya menilai
integritas saya sebesar itu? karena saya menyadari tidak ada manusia yang
sempurna. Pada prinsipnya manusia tempat salah dan khilaf. Dalam menjalani
kehidupan terkadang tidak keluar dari hal-hal yang sifatnya prosedural
khususnya keadaan darurat.
Dari ketiga nilai integritas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, saya mengakui
lemah di Kolusi dan Nepotisme. Mengapa demikian? karena dari pengalaman
saya terkait kedua hal tersebut sudah terpraktekkan sejak masih mahasiswa dan
bahkan masih saya lakukan hingga saat ini. Tetapi, kolusi dan nepotisme yang
saya jalani tidak menjurus ke hal-hal yang negatif melainkan positif.
Terkait korupsi, alhamdulilah saya tidak pernah dipidana atau diduga
melakukan tindak pidana korupsi. Sedangkan kolusi, saya tidak pernah
bersekongkol dengan orang-orang untuk melakukan hal-hal melanggar hukum,
namun terlepas dari itu saya mengakui pernah melakukan hal-hal yang bersifat
tidak prosedural tetapi dengan tujuan baik. Seperti:
 Saya pernah bekerja sama dengan salah anggota DPRD Parimo untuk
memperoleh semen untuk pembangunan Pondok Pesantren di Desa
Toga, Kecamatan Ampibabo. Pada saat itu, kondisi Pondok sangat
memprihatinkan. Bangunannya tidak utuh hanya terbangun setengah,
berlantai kasar begitupun dengan rumah pimpinan Pondok sudah reot.
Selama ini ternyata pembangunan tersebut hanya mengandalkan uang
pribadinya.
Akhirnya dengan hasil komunikasi bersama anggota DPRD tersebut,
disepakati agar kami mengambil semen 100 karung dari proyek
pembangunan lain. Dari segi aturan itu sudah melanggar karena tidak
memiliki persyaratan yang dibutuhkan.

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 6
 Sewaktu kuliah saya pernah bekerjasama dengan teman-teman
untuk membantu mereka yang akan di Drop Out (DO). Saya sampai
berbohong dengan Pak Rektor untuk meloloskan teman saya agar bisa
mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengatakan kepadanya
bahwa Ketua P2WKKN mengarahkan kami ke Rektor agar kami meminta
catatan kecil agar teman saya ini bisa segera diikutkan sebagai
mahasiswa KKN, padahal kenyataannya Ketua P2WKKN sudah
menolaknya mengikuti kegiatan tersebut karena melihat mata kuliahnya
masih banyak yang jelek.
Semua itu saya lakukan karena saya merasa iba dengan teman-
teman saya yang terpaksa harus di DO. Saya pun tidak tega mengingat
wajah-wajah sedih orang tua mereka.
Tentang Nepotisme, saat menjadi staf di Panwaslu Parimo saya
mengupayakan agar adik ipar saya terlibat menjadi penyelenggara Pilkada
pengawas TPS. Saya kukuh memasukkan dia karena melihat kondisi
kehidupan keluarganya yang serba kekurangan. Dia ibu dari dua orang anak
yang masih kecil-kecil, sementara pemasukkan suaminya tidak menentu. Dia
pun sering menjadi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh
suaminya karena kemiskinan mereka, sehingga saya berani mengambil
inisiatif untuk melibatkannya sebagai pengawas TPS.
Di sisi lain, saya juga melihat dia sosok yang mampu menjalankan tugas
dengan baik, rajin, pekerja keras, sabar, ulet dan punya tanggung jawab
tinggi terhadap yang dikerjakan.

II. BAGIAN KEDUA


1. Pernyataan Tidak Setuju
Terkait pernyataan penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah sering kali terjadi pelanggaran

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 7
(kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus operandi yang seolah-olah
tidak dapat terelakan. Ada pelanggaran yang bisa ditoleransi dan ada
pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi, saya tidak setuju jika ada pelanggaran
yang bisa ditoleransi dan ada pelanggran yang tidak bisa ditoleransi.
Menurut saya, pada prinsipnya semua pelanggaran Pemilu dan Pemilihan
Kepala Daerah baik pelanggaran kode etik, pelanggaran administrasi, dugaan
tindak pidana Pemilu/Pilkada, dan pelanggran Peraturan Perundang-undangan
yang lain tidak bisa ditoleransi karena jelas diatur atau disebut secara eksplisit
dalam Peraturan Perundang-undangan terkait dengan kepemiluan.
Dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah terdapat
masalah klasik yang terjadi hampir di setiap moment Pemilu dan Pemilihan
Kepala Daerah seperti, masalah Pemilih yang tidak terdaftar dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT), Formulir C6 tidak disebar, dan Penyelenggara di tingkat
bawah terlibat dalam kepengurusan Partai Politik, dll.
Semua jenis pelanggaran tersebut harus ditindak. Sementara untuk kategori
pelanggaran berat atau ringan, ditentukan setelah proses klarifikasi, kajian
hukum, bukti-bukti, atau semua dokumen (form) Penanganan Pelanggaran
lengkap, kemudian diplenokan oleh Pimpinan.

2. Situasi Seperti Harus Melakukan Pelanggaran


Untuk mencapai sesuatu kiranya berbuat kecurangan/manipulasi sedapat
mungkin harus dihindari. Sebab, besar atau kecil suatu pelanggaran, sengaja
atau tidak sengaja, terpaksa dilakukan atau tidak tetap-lah pelanggaran. Oleh
karena itu, saya tidak akan pernah melakukan pelanggaran, jika masih ada jalan
keluar. Lain halnya ketika mengalami kebuntuan (dead lock), dengan
mempertimbangkan lebih besar manfaat, dari pada resiko yang akan dihadapi
terpaksa harus melakukan pelanggaran dan siap mempertanggungjawabkan
pelanggran yang dilakukan.
3. Pedoman sebagai Anggota Bawaslu Kabupaten Parimo
Jika saya mengalami peristiwa yang akan mengganggu proses
penyelenggraan Pemilu, sementara dasar hukum yang melandasi masalah
tersebut kurang jelas, langkah yang saya ambil tetap berpedoman dengan
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 8
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, kemudian selalu berkonsultasi
atau meminta arahan dari Pimpinan Bawaslu Provinsi Sulteng.

III. BAGIAN KETIGA


1. Kegiatan Sosial, Politik, Ekonomi dan/atau Budaya
a. Saya pernah melakukan kegiatan sosial dan politik selama saya
mahasiswa hingga sekarang.
b. Uraian kegiatan sebagai berikut;
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 9
 Saat masih duduk di bangku SMP, saya terlibat langsung
melakukan aksi sosial dengan membantu korban konflik Poso yang
singgah di kampung saya hanya bermodalkan perahu. Saya terlibat
langsung membersihkan tempat tingggal sementara bagi mereka dan
membantu mengumpulkan konsumsi dari masyarakat;
 Saat mahasiswa bersama teman-teman di organisasi
Paguyuban IKPPM, menggalang dana untuk korban banjir bandang di
Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan;
 Melakukan penghijauan atau penanam pohon di Kecamatan
Ampibabo bersama teman-teman di IKPPM;
 Setelah menyelesaikan kuliah, saya balik ke kampung
halaman. Dengan berbekal ilmu seadanya, saya mengedukasi
masyarakat terkait pengoptimalisasian Badan Usaha Milik Desa
(Bumdes). Sejauh yang saya pahami, tujuan Bumdes meningkatkan
ekonomi warga desa dan dapat menjadi penghasilan asli desa.
Kemudian keuntungan dari Bumdes bisa digunakan
masyarakat untuk keperluan pendidikan dan kesehatan serta
menambah modal usaha. Namun pada kenyataanya, di Parimo saat
itu, Dana Desa tersedia, Undang-Undang menyebutkannya secara
eksplisit, tetapi realisasi belum ada.
Sehingga saya berinisiatif mengumpulkan pemuda desa
melakukan aksi demonstrasi di kantor Bupati Parmout dan DPRD
Parimo untuk menyuarakan agar Bumdes bisa beroperasi secepatnya
tanpa menunggu Peraturan Daerah (Perda) sebab itu yang menjadi
hambatan operasi Bumdes di Parimo selama ini. Dan ternyata dari
hasil kajian kami bersama pemerintah daerah setempat,
pembentukan Bumdes tidak perlu menunggu Perda melainkan hanya
melalui Peraturan Desa (Perdes) atau Peraturan Menteri (Permen).
 Menampingi keluarga korban Desa Lemo, Kecamatan
Ampibabo yang diduga korban mala praktek di Rumah Sakit Parigi.
Saya mendampingi keluarga korban untuk mengklarifikasikan
persoalan ini kepada pihak Rumah Sakit, sampai mengambil jalan
demonstrasi, bertemu dan berdialog dengan mendatangi Wakil

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 10
Bupati, pihak Kepolisian, pihak Rumah Sakit terkait dugaan tindak
pidana tersebut.

c. Peran dalam kegiatan tersebut:


 Untuk pengungsi Poso, peran saya hanyalah inisiatif pribadi
karena saat itu para pengungsi datang secara tiba-tiba tidak ada
informasi diberika sebelumnya.
 Untuk penggalangan dana bagi korban banjir di Boyantongo,
saya berperan sebagai pengumpul dana dan orator mengajak
masyarakat agar ikut membantu para korban banjir bandang.
 Untuk penghijauan, saya dan teman-teman berinisiatif
mengambil bibit pohon di Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng dan
membawanya di Kecamatan Ampibabo.
 Pada Bumdes, peran saya di situ sebagai penggerak atau
penginisiatif kegiatan karena melihat kondisi desa.
 Pada dugaan mala praktek, saya menjadi penggerak dan
pendamping keluarga korban.

d. Pengaruh yang dihasilkan bagi kehidupan masyarakat dan negara


dari aksi-aksi sosial dan politik yang saya lakukan adalah:
 Karena pengungsi datang secara tiba-tiba, alhamdulilah ketika
mereka sampai di Desa Ampibabo mereka bisa mendapatkan
makanan dan mendapat obat-obatan, walaupun ada yang meninggal
setelah tiga hari setelahnya.
 Untuk penghijauan, saat ini pohon-pohon yang kami tanam di
depan jalan Trans Sulawesi mulai menunjukan hasil. Pohon-pohon itu
kini tumbuh besar dan rindang yang sehari-hari melindungi
masyarakat dari sengatan matahari.
 Sementara bagi korban banjir bandang di Desa Boyantongo,
alhamdulilah, masyarakat bisa segera menikmati bantuan secara
cepat tanpa harus menunggu bantuan pemerintah yang dikenal
sangat prosedural dan melalui proses yang panjang.
 Dari aksi demo yang kami lakukan sebagian Bumdes di
Parimo telah berjalan tanpa harus menunggu Perda dari Pemda yang
membutuhkan banyak anggaran untuk pembentukkannya.
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 11
 Dari serangkaian aksi demonstrasi, dialog bersama pihak-
pihak terkait dugaan mala praktek yang dilakukan Rumah Sakit Parigi,
timbul sikap peduli terhadap kemanusiaan antarmasyarakat, warga
mulai berani menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah
dengan cara dialog. Sedangkan untuk Rumah Sakit, terlihat mulai
meningkatkan pelayanan dan kinerjanya kepada masyarakat.

e. Dukungan atau Kendala yang dihadapi


Selama terlibat dalam kegiatan tersebut, seluruhnya mendapat dukungan.
Tetapi juga tidak terlepas dari kendala terutama-terutama dalam aksi
demonstrasi yang kami lakukan, secara pribadi saya dianggap melawan
kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda). Padahal yang kami lakukan itu
adalah hak kami sebagai warga negara atau hak konstitusional untuk
menyampaikan pendapat, secara lisan dan tulisan.

f. Ekspektasi ke depan dari kegiatan tersebut:


 Saya berharap kepedulian antarsesama warga terus
dipertahankan dan ditingkatkan.
 Untuk pohon-pohon yang sudah ditanam, dijaga
kelestariannya dan bisa menjadi inspirasi generasi saat ini akan
pentingnya sebuah pohon yang berfungsi menjaga udara, menjadi
tempat tinggal mahluk hidup lainnya serta menjadi tempat berteduh
yang nyaman.
 Harapan saya seluruh Bumdes di Kabupaten Parimo bisa
beroperasi agar pendapatan ekonomi masyarakat, kemudian
pendapatan asli desa bisa meningkat. Jika sebelumnya masyarakat
dan desa mandiri hanya sekedar wacana, bisa menjadi kenyataan.
Jika dimanfaatkan dengan baik, kondisi ini sejalan dengan upaya
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemda sebab tahun
2017 Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng menyebutkan Parimo salah
satu daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak.
 Dari aksi pendampingan dan demonstrasi yang saya lakukan
bersama warga setempat, ekspektasi saya masyarakat lebih
meningkatkan kepedulian antarsesama, mampu penggerak bagi diri
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 12
sendiri maupun warga untuk membuka dialog dengan Pemda. Untuk
rumah sakit dan Pemda, tidak ada lagi warga yang merasa dirugikan
dari pelayanan dan kinerja mereka.

2. Pihak yang ikut berperan dalam kegiatan sosial politik


Pihak yang ikut berperan atauterlibat dalam kegiatan yang saya lakukan
antara lain, masyarakat desa, pemerintah daerah dan media massa. Ketiga
unsur itu sangat mempengaruhi aksi-aksi yang kami lakukan.
 Untuk pengungsi, pihak Puskemas turun langsung membantu
memberikan bantuan medis kepada para pengungsi, masyarakat juga
tergerak langsung memberikan fasilitas kepada pengungsi tanpa
disuruh.
 Untuk penanam pohon, pihak Dinas Kehutanan Provinsi
Sulteng sangat membantu kami melakukan penanaman dengan
hanya memintai Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi penanggungjawab
penghijauan yang kami lakukan.
 Untuk banjir bandang di Jembatan Boyantongo, peran
masyarakat sangat berperan dengan memberikan bantuan seadanya.
 Untuk Bumdes, peran pemuda di Kecamatan Ampibabo
sangat baik. Mereka secara sadar turut berpartisipasi dalam arti ada
keinginan agar desa mereka lebih maju setelah adanya Bumdes.
 Untuk aksi demonstrasi dugaan mala praktek, pihak yang
berperan adalah masyarakat dalam memobilisasi massa, tokoh
masyarakat juga ikut serta sebagai mediator untuk mempertemukan
pihak keluarga korban, Pemda dan Rumah Sakit.

3. Manfaat Organisasi
Pengamalan saya dalam berorganisasi atau terlibat dalam kegiatan
organisasi, sangat bermanfaat pada saat saya menjadi anggota Bawaslu
Kabupaten Parigi Moutong karena dari situ karakter saya terbentuk, saya
terbiasa berhadapan dengan masalah dan mencarikan solusi dengan cara
yang cepat dan tepat, lebih dewasa dalam bersikap terutama dalam
menyampaikan pendapat, berkomunikasi, lebih bijak dalam melihat

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 13
persoalan, terbiasa berhadapan dengan siapapun mulai dari kalangan
bawah hingga atas, serta banyak memiliki teman atau relasi.

IV. BAGIAN KEEMPAT


1. Mitra kerja Bawaslu dan Pihak yang diwaspadai
Menurut saya pihak yang dapat dijadikan mitra kerja Bawaslu ialah
media cetak maupun elektronik dan Komunitas-komunitas tertentu.
Kemudian pihak yang patut diwaspadai ialah Penyelenggara yang
tidak netral dan tim sukses atau relawan peserta pemilu yang arogan.

2. Strategi untuk menghindari intervensi negatif dari pihak


lain
Starategi yang saya lakukan untuk menghndari intervensi negatif
ketika terpilih sebagai anggota Bawaslu Kabupaten Parimo ialah
selalu menjaga integritas dan independensi (etika) sebagai
penyelenggara Pemilu. Tidak terpengaruh janji-janji bujuk rayu atau
pemberian pihak lain dan tidak mau memberikan janji apapun.
Kemudian tidak membeda-bedakan atara peserta pemilu yang
dengan yang lain, tidak membedakan tim sukses atau relawan yang
satu dengan tim sukses atau relawan yang lain.
Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 14
3. Pengaruh keluarga atau teman
Keluarga atau teman tidak lepas dari kehidupan saya, sehingga
terkadang keluarga atau teman berpengaruh pada diri saya. Berbagi
cerita dengan teman atau mendengarkan nasehat atau meminta
nasehat kepada saudara yang umurnya lebih di atas dari saya,
termasuk mendengarkan nasehat kedua orang tua adalah tindakan
yang paling baik. Namun, semua keputusan atau jalan mana yang
akan saya lalui ada pada diri masing-masing.
Sepanjang nasehat itu mengarah ke hal yang positif, tidak perlu ragu
untuk mengambil atau mendengarkan nasehat keluarga atau teman
tersebut, demi kebaikan diri sendiri dan lembaga.
Kedua orang tua atau keluarga kita adalah orang yang paling
mengerti dan paling tahu kondisi emotional saya, olehnya merekalah
yang patut saya dengar nasehatnya.
V. BAGIAN KELIMA
Tertarik pada Kepemiluan dan Kepengawasan
Saya tertarik dengan kepemiluan, kepengawasan pemilu, dan
demokrasi sejak saya masih kuliah terutama saat terlibat menjadi
mahasiswa pemantau pemilu, membantu teman seangkatan untuk
membuat Jurnal/Skripsi terkait Tindak Pidana Pemilu, dan belajar mengenai
Hukum Pemilu di Fakultas Hukum Untad.
Saya jarang sekali membaca buku atau jurnal ilmiah terkait dengan
kepemiluan, kepengawasan, dan demokrasi. Kecuali, Peraturan Perundang-
undangan terkait dengan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah. Insyallah jika
saya terpilih sebagai anggota Bawaslu Kabupaten Parimo, saya akan
membuat lemari khusus atau tempat buku-buku kepemiluan di ruang kerja.

Makalah Personal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, oleh: SAIFUL, SH Page 15

Anda mungkin juga menyukai