Anda di halaman 1dari 5

TELAAH JURNAL PENGARUH PEMBERIAN JUS MELON TERHADAP

TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI MODINAN

BANYURADEN SLEMAN YOGYAKARTA

Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, karena tidak ada tanda dan

gejala khas untuk peningkatan dini. Penyakit hipertensi merupakan penyebab umum

terjadinya struke dan serangan jantung, salah satu pengobatan yang dilakukan dengan

pengobatan non farmakologi yaitu dengan mengkonsumsi jus melon.

A. Judul

Pengaruh Pemberian Jus Melon Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di

Modinan Banyuraden Sleman Yogyakarta

B. Nama Dan Tahun Penelitian

Liling Bimanteri (2014)

C. Tempt penelitian

Modinan Banyuraden Sleman Yogyakarta

D. Metode

1. Desain

Penelitian ini menggunakan quasi-experiment atau eksperimen semu. Desain ini

diharapkan mampu untuk menguji pengaruh dari jus melon pada penderita

Hipertensi Tingkat I-II usia ≥60 tahun di Modinan Banyuraden Sleman

Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pre post test with control, yaitu sebuah
desain yang melaksanakan perlakuan pada dua atau lebih kelompok kemudian

diobservasi sebelum dan sesudah implementasi (Riyanto, 2010).

2. Sampel

Populasi dalam penelitian yang berumur ≥60 tahun sebanyak 30 orang penderita

hipertensi tingkat I-II di wilayah Modinan Banyuraden Sleman Yogyakarta.

Jumlah tersebut didapat dengan cara mencari data penderita hipertensi tingkat I-II

di wilayah Modinan Banyuraden Sleman Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

adanya suatu pertimbangan tertentu dengan memperhatikan kriteria inklusi dan

eksklusi. Jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 20 orang.

10 orang untuk kelompok intervensi dari pendataan dalam pencarian responden

yang pertama dan 10 orang untuk kelompok kontrol pada pencarian responden

yang kedua ≥60 tahun di wilayah Modinan Banyuraden Sleman

Yogyakarta.Populasinya adalah kelompok dewasa yang berjumlah 34 orang

dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampilan Yogyakarta.

Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 10

orang.

3. Instrumen

Alat dan bahan yang digunakan adalah Spigmomanometer (tensimeter raksa),

neraca/timbangan, pepaya (200 gram), lembar penelitian, timbangan berat

badan, pengukuran tinggi badan, kuisioner. Pada penelitian ini tidak dilakukan

validitas dan reliabilitas karena alat ukur yang digunakan yaitu tensimeter

raksa dan stetoskop sudah diakui validitas dan reliabilitasnya.


4. Prosedur

Memberikan perlakuan kepada kelompok intervensi dengan memberikan jus

melon sebanyak 400 gram yang dipotong kecil-kecil kemudian diblender dengan

air 125 ml dan madu satu sendok makan hingga halus yang didistribusikan oleh

peneliti dan asisten peneliti. Jus melon ini diberikan dua kali dalam sehari, setiap

pagi dan sore hari. Sebelum diberi jus melon, responden diukur tekanan darahnya

terlebih dahulu. Setelah jus melon diberikan kepada responden dan telah diminum,

kemudian mengisi lembar pemantauan dengan memberi tanda centang (√). Pada

hari ke-8 dilakukan kembali pengecekan tekanan darah. Kemudian menghitung

rata-rata tekanan darah pada hari ke-0 sampai hari ke-8 pada kelompok intervensi

maupun pada kelompok kontrol untuk mngetahui adanya pengaruh pemberian jus

melon selama penelitian.

E. Hasil penelitian

Hasil uji Independent T-test pada tekanan darah sistolik diperoleh nilai p sebesar 0.000,

yang berarti nilai p<0.05 yang artinya buah melon berpengaruh dalam menurunkan

tekanan darah sistolik. Pada tekanan darah diastolik didapatkan nilai p sebesar 0.001,

yang berarti nilai p<0.05, yang artinya terdapat pengaruh pemberian jus melon untuk

menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik

F. Kesimpulan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jus melon dapat menurunkan tekanan

darah sistolik dan diastolik.


G. Kelebihan Dan kekurangan

1. Kelebihan

a. Efek sampingnya relatif rendah

b. Dapat di konsumsi oleh siapa saja sesuai indikasi

c. Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai

untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.

2. Kekurangan

a. Efek farmakologisnya yang lemah

b. Bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines

c. Belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis

mikroorganisme.

H. Manfaaat bagi ilmu kesehatan

1. Bagi penderita hipertensi

Diharapkan dengan penelitian ini, penderita hipertensi dapat menjadikan

melon sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi penyakit hipertensinya,

disamping penggunaan obat antihipertensi.

2. Bagi pembaca

Dengan adanya penelitian ini, pembaca dapat memperoleh pengetahuan

dan wawasan baru tentang manfaat melon sebagai salah satu pengobatan

herbal untuk penderita hipertensi.


3. Bagi masyarakat

Dengan adanya penelitian ini, masyarakat dapat memperoleh referensi

dan pengetahuan baru dalam mengontrol atau mengatasi tekanan darah.

4. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan pengetahuan yang

dapat diterapkan dalam pengelolaan pasien hipertensi dengan metode back to

nature, sehingga mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh obat

hipertensi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai