Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


KOTA BANDUNG

Oleh:
Herni Herawati *)

Abstract

This research based on main problem, which is the low of Employee Performace. This
conditions predicted because of has not implemented of Division of Work dimensions at Agency
of Unity of the Nation and Comunity Empowerment City of Bandung. The approach in this
research about Division of Work and Employee Performace from Public Policy and Public
Administration as master theory to develop science area of public administration. Research
method is explanatory survey descriptive. This method used to explain social phenomenon which
in this case used to check influence of Division of Work (X) as independent variable to employee
performace (Y) as dependent variable. This research use quantitative analysis usage Path
Analysis Method meant to know value of influence Division of Work variable to Employee
Performace at Agency of Unity of The Nation and Comunity Empowerment City of Bandung
either through simultan and also by parsial. Conclusion of the research that Division of Work
influential in positive and significance to Employee Performace at Agency of Unity of The
Nation and Comunity Empowerment City of Bandung. That accross the board Division of Work
has been executed and implemented as according to Employee Performace dimensions.

Keywords: public administration, division of work, employee performance.

A. Latar Belakang Penelitian material maupun nonmaterial, salah satu


Manusia dilahirkan dalam organisasi, potensi penting antara lain sumber daya
sebab itu manusia dalam menjalani manusia. Upaya untuk memaksimalkan
kehidupannya tidak akan bisa lepas dari kemampuan sumber daya manusia ini diawali
organisasi. Hal itu dikarenakan organisasi dengan cara melakukan rekruitmen pegawai,
merupakan tempat berinteraksi manusia untuk kemudian melatih dan memberinya
mengembangkan dirinya dalam memenuhi pendidikan dan pelatihan praktis mengenai
hasratnya sebagai makhluk hidup agar dapat pekerjaan yang dihadapinya, sehingga
beraktualisasi diri dengan lingkungannya. pegawai tersebut dapat memahami tugas dan
Salah satu kegiatan yang dilakukan manusia pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
dalam organisasi, yaitu melakukan kerjasama Upaya selanjutnya dalam
diantara anggotanya untuk menyatukan memaksimalkan kemampuan potensi sumber
kekuatan agar pekerjaan yang dilaksanakan daya manusia pada suatu organisasi, yaitu
mencapai target dan sasaran yang diharapkan. dengan memberikan tempat bagi pegawai
Untuk meraih target dan sasaran tersebut, pada posisi yang sesuai kemampuannya
setiap anggota organisasi harus mampu dengan cara melakukan pembagian kerja
menyatu untuk bekerja dengan penuh sesuai porsi pada unit kerjanya. Dalam
kesungguhan sebagai rasa tanggungjawab pembagian kerja tersebut tersebut kegiatan
bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. dibagi-bagi sesuai porsi kerja pada unit
Organisasi dalam mencapai tujuannya organisasi. Pembagian kerja dimaksud, yaitu
sangat ditentukan oleh kemauan untuk upaya memudahkan seseorang dalam
kerjasama dengan menggerakkan seluruh melaksanakan tugas dan pekerjaannya yang
potensi yang dimiliki oleh setiap unit kerja memungkinkan orang itu dapat mempelajari
organisasi, baik itu potensi yang bersifat dan memiliki keterampilan kerja yang

1
2

memadai, sehingga mampu bekerja dan Masyarakat dan Bidang Penanggulangan


berpengalaman dalam pekerjaannya untuk Kemiskinan.
mendukung tugas, fungsi dan tanggungjawab Berdasarkan Peraturan Walikota
yang diberikan pimpinan kepadanya. Bandung Nomor 295 Tahun 2013 Tentang
Menurut Hasibuan (2007: 33) bahwa Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata
“Pembagian kerja itu berkaitan dengan Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
informasi tertulis yang menguraikan tugas dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung,
tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung
suatu jabatan tertentu dalam organisasi”. mempunyai tugas pokok memimpin,
Pembagian kerja yang diuraikan dengan jelas mengatur, merumuskan, membina,
dan terperinci sangat membantu pegawai mengendalikan, mengkoordinasikan dan
dalam pelaksanaan tugas untuk menjalankan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
tugas dan fungsinya, sehingga keahlian dalam lingkup bina ideologi dan wawasan
pengalaman dan tanggungjawab yang dimiliki kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan
pegawai secara perlahan akan tumbuh dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan
meningkat menuju perbaikan kinerja secara kewenangannya.
menyeluruh. Badan Kesatuan Bangsa dan
Kinerja pegawai dimaksud merupakan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung
penyelesaian pekerjaan yang berkualitas, tepat dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi,
waktu disertai dengan kualitas dan kuantitas rincian tugas unit dan tata kerjanya
serta mutu yang dihasilkan sesuai dengan mengalami berbagai hambatan, terutama yang
target yang telah ditentukan. Kinerja pegawai berkaitan dengan belum tercapainya kinerja
menurut Jamari dalam Rivai (2009: 633), pegawai sesuai dengan tuntutan dan
dikatakan: “sebagai perwujudan wewenang, kebutuhan Badan Kesatuan Bangsa dan
tugas dan tanggungjawab yang dibebankan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.
kepadanya untuk mencapai tujuan yang telah Adapun alasan pemilihan obyek penelitian ini,
digariskan oleh organisasi”. Pelaksanaan suatu karena adanya masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan dinilai memenuhi standar yang baku Kinerja Pegawai dan perlunya pemecahan
bila mengacu pada hasil pekerjaan yang telah masalah melalui Pembagian Kerja sesuai
ditetapkan, sehingga mencapai hasil dan dengan konsep yang dikembangkan dalam
sasaran yang telah ditetapkan dan dicapai teori yang digunakan pada penelitain ini.
secara maksimal, termasuk pada Badan Hasil penelitian awal yang dilakukan
Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan peneliti, terkait dengan tugas-tugas Badan
Masyarakat Kota Bandung. Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
Badan Kesatuan Bangsa dan Masyarakat Kota Bandung ditemukan
Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung masalah yang berhubungan dengan Kinerja
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pegawai belum berjalan dengan tepat. Hal ini
Bandung Nomor 04 Tahun 2013. Tugas tampak dari adanya beberapa indikator
pokoknya yaitu, penyusunan dan pelaksanaan masalah sebagai berikut:
kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa 1. Kualitas kerja pegawai rendah, indikasinya
dan pemberdayaan masyarakat. Badan terlihat pada bagian Sekretariat Badan
Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan dalam pembuatan evaluasi dan pelaporan
Masyarakat Kota Bandung ditetapkan terbagi hasil kegiatan Badan. Di mana dalam
ke dalam 3 bidang di dalamnya ditambah satu proses pembuatan laporan sering terjadi
bagian kesekretariatan. Berikut ini merupakan ketidaksesuaian dengan standar aturan
gambaran bidang pada Badan Kesatuan laporan yang berlaku, sehingga diperlukan
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota perbaikan berkali-kali, di mana
Bandung: Sekretariat, Bidang Ideologi dan penyusunan laporan yang seharusnya
Wawasan Kebangsaan, Bidang Pemberdayaan dapat diselesaikan tanpa perbaikan, pada

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


3

kenyataannya diperlukan perbaikan hingga 1. Menganalisis besarnya pengaruh


4-5 kali. Hal ini disebabkan karena Pembagian Kerja terhadap Kinerja
ketelitian dan mutu kerja pegawai yang Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan
rendah. Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.
2. Penggunaan waktu masih rendah, hasil 2. Mengembangkan konsep teori Dimensi-
observasi menunjukkan bahwa hampir di dimensi Pembagian Kerja dan Faktor-
setiap unit kerja dalam proses penyusunan faktor Kinerja Pegawai pada Badan
program dan rencana kerja kegiatan sering Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
mengalami keterlambatan. Dimana Masyarakat Kota Bandung.
berdasarkan ketentuan, bahwa penyusunan 3. Menerapkan secara teoritis Pembagian
program dan rencana kerja kegiatan dapat Kerja dalam memecahkan masalah Kinerja
diselesaikan di bulan ke 2 (Februari) setiap Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan
tahun anggaran. Kenyataannya Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.
penyusunan program dan rencana kerja
kegiatan baru bisa diselesaikan di bulan ke D. Kerangka Berpikir
4 (April). Hal ini menyebabkan Pembagian kerja sesungguhnya
terhambatnya proses pelaksanaan kegiatan merupakan salah satu prinsip dalam
pada tahun anggaran tersebut. organisasi, karena itu secara empirik
Pembagian Kerja memiliki posisi yang sangat
B. Identifikasi Masalah strategis dalam menjalankan aktivitas suatu
Berdasarkan latar belakang penelitian di organisasi. Dalam konteks tersebut,
atas, maka peneliti mengemukakan pernyataan pemahaman mengenai tingkatan Pembagian
masalah (Problem Statement), yaitu kerja tampaknya menjadi keharusan agar
rendahnya Kinerja Pegawai yang diduga pelaksanaan kerja dapat berjalan sesuai
disebabkan oleh belum dijalankannya dengan tujuan organisasi. Daft (2006: 37)
dimensi-dimensi Pembagian kerja secara mengemukakan bahwa: “Pembagian kerja
penuh. Selanjutnya berdasarkan pernyataan kerja bagi pegawai bermanfaat untuk
masalah tersebut dirumuskan identifikasi memudahkannya dalam melaksanakan tugas
masalah sebagai berikut: tanpa menunggu perintah dari atasan,
1. Berapa besar pengaruh Pembagian Kerja sedangkan manfaat bagi pimpinan yaitu
terhadap Kinerja Pegawai pada Badan memudahkan dalam melakukan pengawasan”.
Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Pembagian kerja yang diuraikan dengan
Masyarakat Kota Bandung. jelas dan terperinci sangat membantu pegawai
2. Berapa besar pengaruh Pembagian kerja dalam pelaksanaan tugas untuk menjalankan
yang ditentukan Dimensi-dimensi tugas dan fungsinya. Pembagian kerja
Pembagian Kerja yang meliputi: Dimensi merupakan rincian aktivitas-aktivitas dan
Adanya Perincian Aktivitas, Dimensi tugas-tugas kepegawaian untuk memperoleh
Adanya Perincian Tugas, Dimensi Adanya kepastian tugas, beban tugas dan rincian tugas
Beban Tugas yang diberikan, Dimensi yang sesuai dengan kemampuan dan
Memiliki Pemahaman Tugas, Dimensi kecakapan, pengetahuan yang cukup jelas
Pemberian Tugas yang Merata, Dimensi tentang sasaran dan tujuan keseluruhan
Penempatan Pegawai yang Tepat dan aktivitas dan tugas para pegawai yang
Dimensi Penilaian Hasil Kerja terhadap kesemuanya itu dapat mempengaruhi terhadap
Kinerja Pegawai pada Badan Kesatuan berhasil atau tidaknya organisasi di dalam
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan tugas. Dengan demikian dapat
Kota Bandung. disimpulkan bahwa pembagian kerja secara
serta merta dapat meningkatkan kinerja
C. Tujuan Penelitian pegawai.
Tujuan dari penelitian ini dikemukakan Lebih jelasnya, peneliti menguraikan
sebagai berikut: bagaimana cara melakukan pembagian kerja

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


4

yang baik, dalam hal ini Harits (2005: 25) perlu ditempuh secara terus menerus. Dengan
mengemukakan bahwa untuk mengukur demikian, pembagian kerja terkait dengan
Pembagian Kerja Pegawai digunakan alat kinerja pegawai untuk pencapaian hasil
ukur Dimensi-dimensi sebagai berikut: keseluruhan yang dicapai organisasi. Adapun
1. Adanya Perincian Aktivitas. Rincian panjeabaran mengenai kinerja pegawai
aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan dikemukakan oleh Moeheriono (2009: 60)
pegawai yang berkaitan dengan tugas rutin sebagai berikut: “Kinerja pegawai merupakan
yang tertulis pada daftar rincian aktivitas. gambaran mengenai tingkat pencapaian
2. Adanya Perincian Tugas. Rincian tugas pelaksanaan suatu program kegiatan atau
merupakan rincian pekerjaan yang telah kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
dirumuskan dalam juklak dan juknis dan visi dan misi organisasi yang dituangkan
pedoman kerja untuk melaksanakan tugas melalui perencanaan strategis suatu
rutin. organisasi”.
3. Adanya Beban Tugas yang diberikan. Kinerja dapat diketahui dan diukur, jika
Seluruh tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok pegawai telah
pegawai, beban tugas tersebut biasanya mempunyai kriteria atau standar keberhasilan
berkisar antara 5-12 jenis pekerjaan. tolak ukur yang telah ditetapkan organisasi.
4. Memiliki Pemahaman Tugas. Seluruh Lebih lanjut Miner dalam Sudarmanto (2009:
pegawai seyogyanya memahami tugas 12) mengemukakan 4 dimensi kinerja pegawai
yang dibebankan untuk menunjukkan sebagai berikut:
kemampuan pegawai dalam melaksanakan 1. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan,
pekerjaan setiap saat. kerusakan dan kecermatan dalam bekerja.
5. Pemberian Tugas yang Merata. Setiap 2. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang
pegawai diberikan tugas yang merata agar dihasilkan atau keluaran.
terhindar dari perbedaan kegiatan antara 3. Penggunaan waktu, yaitu tingkat
pegawai yang satu dengan pegawai yang ketidakhadiran, keterlambatan dan
lain. keefektipan kerja.
6. Penempatan Pegawai yang Tepat. 4. Kerjasama, yaitu kemampuan
Ketepatan penempatan pegawai sesuai bekerjasama dengan orang lain, saling
dengan keahliaannya menunjang pekerjaan memahami dan pengertian.
itu diselesaikan tepat waktu dan hasilnya Berdasarkan pendapat di atas, dapat
maksimal. diketahui bahwa dimensi di atas terkait
7. Penilaian Hasil Kerja. Setiap pekerjaan dengan aspek keluaran atau hasil pekerjaan
perlu evaluasi untuk mengukur hasil kerja yaitu kualitas dan kuantitas, sedangkan hal
pegawai yang akan dijadikan standar lainnya terkait dengan aspek perilaku individu
untuk pekerjaan yang akan datang. yaitu penggunaan waktu dan kerjasama.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa Setelah dijelaskan kerangka berpikir variabel
dimensi pembagian kerja setidaknya harus Pembagian Kerja dan Kinerja Pegawai
mengacu pada aktivitas, rincian tugas, beban menurut ahli, selanjutnya dikemukakan
tugas, memahami pekerjaan, adanya tugas keterkaitan antara kedua variabel tersebut.
yang merata, menempatkan pegawai yang Menurut Harits (2005: 76) mengemukakan
sesuai kebutuhan dan memberikan penilaian bahwa “Pembagian kerja yang efektif dan
terhadap pekerjaan pegawai agar tugas-tugas tepat sasaran dapat meningkatkan kinerja
yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai pegawai”. Senada dengan pendapat tersebut,
dengan tanggungjawabnya. Siswanto (1999: 23) mengemukakan bahwa:
Setelah dipahami dimensi-dimensi “Adanya pembagian kerja yang baik pada
Pembagian Kerja, tampak di sini kaitan antara suatu organisasi dapat memberikan penjelasan
kinerja pegawai pada setiap organisasi untuk bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tugas dengan baik, sesuai dengan beban kerja
dengan segala segi sebagai suatu proses yang

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


5

dan tanggungjawabnya sehingga dapat Pegawai yang Tepat serta Dimensi


meningkatkan kinerja pegawai”. Penilaian Hasil Kerja berpengaruh
Pendapat para ahli tersebut menyiratkan terhadap Kinerja Pegawai pada Badan
bahwa pelaksanaan pembagian kerja yang Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
sesuai dengan kemampuan dan mudah Masyarakat Kota Bandung.
dipahami akan meningkatkan kinerja pegawai.
Untuk melihat hubungan keterkaitan variabel F. Metode Penelitian
Pembagian Kerja dan Kinerja Pegawai dapat Metode penelitian yang digunakan dalam
dilihat pada gambar berikut ini: penelitian ini adalah explanatory survey.
Populasi dalam penelitian ini Badan Kesatuan
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota
Bandung. Adapun jumlah responden pada
penelitian ini yaitu 69 orang.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam melaksanakan penelitian ini
yaitu: (1) Studi kepustakaan, yaitu studi
dengan mempelajari buku-buku atau bahan-
bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya
dengan penelitian yang dilakukan; (2)
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui pengamatan lapangan
terhadap obyek penelitian secara non
partisipan; (3) Wawancara, yaitu teknik
pengumpulan data dengan mengadakan tanya-
jawab dengan Kepala Badan Kesatuan Bangsa
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota
Bandung; (4) Angket, yaitu teknik
pengumpulan data primer yang diajukan
kepada 69 pegawai Badan Kesatuan Bangsa
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung
dengan teknik sensus.
Sebelum angket digunakan dalam
Gambar 1 pengumpulan data, maka terlebih dahulu diuji
Paradigma Berpikir tentang Pembagian Kerja validitas dan reliabilitas-nya terhadap alat
dan Kinerja Pegawai ukur (angket) penelitian yang akan
dipergunakan. Uji validitas dilakukan dengan
E. Hipotesis cara mengkorelasikan skor untuk setiap item
Berdasarkan identifikasi masalah dan dengan skor total melalui rumus korelasi
kerangka berpikir di atas, penulis mengajukan Person, sedangkan uji reliabilitas
hipotesis sebagai berikut: menggunakan rumusan koefisien alfa
1. Besarnya Pembagian Kerja berpengaruh cronbach. Teknik analisis data yang
terhadap Kinerja Pegawai pada Badan digunakan untuk menguji model dan hipotesis
Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan yang digunakan adalah analisis jalur (Path
Masyarakat Kota Bandung. Analysis).
2. Besarnya Pembagian Kerja yang
ditentukan oleh: Dimensi Adanya G. Hasil Penelitian
Perincian Aktivitas, Dimensi Adanya Hasil uji validitas dan reliabilitas
Perincian Tugas, Dimensi Adanya Beban menunjukkan setiap angket telah
Tugas yang diberikan, Dimensi Memiliki menunjukkan validitas dan reliabilitas yang
Pemahaman Tugas, Dimensi Pemberian baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai r atau
Tugas yang Merata, Dimensi Penempatan
Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS
6

nilai korelasi antara skors item dengan


totalnya menunjukkan koefisien yang
signifikan dan mempunyai nilai reliabilitas
yang reliabel.
Penetapan Pengaruh Langsung Variabel
X terhadap Y dan Pengaruh Tidak Langsung
Variabel X1 sampai X7 terhadap Y
berdasarkan analisis jalur (Path Analysis)
serta keterkaitannya dengan hipotesis
penelitian yang dibangun sebelumnya,
dirangkum pada gambar berikut ini:

Gambar 2
Pengaruh Langsung Variabel X terhadap Y Gambar 3
Gambar di atas memperlihatkan bahwa Pengaruh Tidak Langsung Variabel X1
Pengaruh Langsung Variabel X terhadap Y sampai dengan X7 terhadap Y
sebesar 64,60%, sementara Pengaruh Kesimpulan Pengaruh Langsung dan
Langsung Variabel Lain () terhadap Y Tidak Langsung Variabel X1 sampai dengan
sebesar 35,40%. Statistik uji yang digunakan X7 sebagai Dimensi-dimensi Pembagian Kerja
adalah Statistik F-Snedechor. Hasilnya nilai F terhadap variabel Y Kinerja Pegawai dapat
hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka dilihat pada tabel sebagai berikut:
hipotesis nol ditolak (signifikan), yang berarti Tabel 1
bahwa sedikitnya ada satu koefisien jalur yang Kesimpulan Analisis Statistik
berpengaruh secara signifikan. Adapaun Variabel Pembagian Kerja terhadap
pengaruh langsung dan tidak langsung Kinerja Pegawai
variabel X1 sampai X7 terhadap Y ditunjukkan Xi t hitung t tabel Kesimpulan Ket.
pada gamabar sebagai berikut: X1 4,260 1,671 HO Ditolak Signifikan
Tidak
X2 -1,015 1,671 HO Diterima
Signifikan
X3 3,437 1,671 HO Ditolak Signifikan
Tidak
X4 -2,597 1,671 HO Diterima
Signifikan
Tidak
X5 -2,205 1,671 HO Diterima
Signifikan
X6 4,076 1,671 HO Ditolak Signifikan
X7 3,242 1,671 HO Ditolak Signifikan
Sumber: Hasil Analisis Penelitian 2016.

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


7

H. Pembahasan Sedangkan misinya yaitu: (1) Menumbuh-


Setelah diketahui hasil penelitian melalui kembangkan budaya politik demokratis yang
analisis jalur (Path Analysis), maka santun, dan menghadirkan tata kelola
selanjutnya dilakukan analisis tahapan pemerintahan yang efektif, bersih dan
pembahasan. Pembahasan pengaruh melayani. (2) Mengembangkan pemberdayaan
Pembagian Kerja terhadap Kinerja Pegawai masyarakat dan meningkatkan koordinasi dan
dimaksud untuk mengungkapkan dan kerjasama dalam rangka penguatan
menjelaskan hasil penelitian serta pemberdayaan msyarakat dan penanggulangan
menganalisis hasil penelitian dengan kemiskinan. (3) Meningkatkan kapasitas
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kinerja SKPD.
kualitatif, juga membahas hasil pengujian Berdasarkan uraian di atas, makna dari
hipotesis dengan mengungkapkan temuan- pelaksanaan Pembagian Kerja tersebut
temuan yang akan dibahas, baik pembahasan menunjukkan bahwa Pembagian Kerja
secara langsung (simultan) maupun tidak memiliki peran penting bagi peningkatan
langsung (parsial) Kinerja Pegawai. Keberhasilan ini memberi
1. Pembahasan Pengaruh Simultan pengaruh bagi keberhasilan organisasi secara
Pembagian Kerja Terhadap Kinerja keseluruhan untuk memberikan pelayanan
Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa kepada masyarakat secara penuh. Dengan
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota demikian, pengaruh secara simultan
Bandung menunjukkan hasil yang valid dan potensial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan Kinerja Pegawai pada
besarnya pengaruh Pembagian Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
menunjukkan besaran nilai signifikan Kinerja Masyarakat Kota Bandung.
Pegawai secara optimal, yaitu 64,60%, artinya Setelah diketahui hasil secara langsung,
pengaruh Pembagian Kerja terhadap Kinerja maka di masa yang akan datang kelemahan-
Pegawai menunjukkan pengaruh positif. Nilai kelemahan yang berkaitan dengan
tersebut menunjukkan bahwa Pembagian peningkatan Kinerja Pegawai akan teratasi,
Kerja yang dilakukan oleh pimpinan terhadap sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat
bawahan telah dijalankan secara penuh. dikendalikan dan mengurangi permasalahan
Pimpinan telah melakukan Pembagian Kerja yang ada pada Badan Kesatuan Bangsa dan
secara konsisten dan terprogram sedemikian Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.
rupa, sehingga Kinerja Pegawai meningkat, 2. Pengaruh Variabel Lain di luar
hal ini diketahui dari evaluasi yang dilakukan Variabel yang Dikaji
secara rutin. Melihat kenyataan di lapangan Selain variabel yang dikaji di muka,
pelaksanaan Pembagian Kerja ini telah banyak variabel lain yang berpengaruh
dilakukan dengan penuh kesungguhan dengan terhadap Kinerja Pegawai untuk dikaji dan
tujuan untuk meningkatkan Kinerja Pegawai dibahas lebih lanjut di kemudian hari untuk
secara menyeluruh. Atas dasar itu, dapat memperkuat dan memperkokoh teori-teori
dinyatakan bahwa variabel Pembagian Kerja yang telah dibahas dan dikembangkan dalam
cukup potensial dalam meningkatkan Kinerja penelitian ini, pengaruh lain tersebut sebesar
Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan 35,40%.
Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. Variabel lain yang berpengaruh ini
Keberhasilan Pembagian Kerja ini telah mengingatkan bahwa variabel luar sama
sesuai dengan visi dan misi Badan Kesatuan pentingnya dengan variabel yang telah
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu
Bandung. Visi Badan Kesatuan Bangsa dan variabel luar ini dapat dijadikan studi lanjutan
Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung dalam penelitian mendatang agar dapat
yaitu: Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan menemukan hasil penelitian lebih luas dilihat
Bangsa yang Kokoh Menuju Masyarakat yang dari berbagai variabel yang multivarian.
Demokratis, Berdaya, Mandiri dan Sejahtera.

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


8

3. Pembahasan Pengaruh Parsial penyelesaian tugas, sehingga telah memberi


Pembagian Kerja Terhadap Kinerja gambaran tentang penguasaan pekerjaan yang
Pegawai Pada Badan Kesatuan Bangsa dimilikinya.
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Pengaruh parsial Pembagian Kerja
Bandung melalui Dimensi Memiliki Pemahaman Tugas
Pengaruh parsial Pembagian Kerja terhadap Kinerja Pegawai menunjukkan
melalui Dimensi Adanya perincian aktivitas pengaruh yang negatif berdasarkan hitungan
terhadap Kinerja Pegawai menunjukkan statistik dengan besaran angka 10,85%. Hal
pengaruh yang positif berdasarkan hitungan ini menunjukkan bahwa Dimensi Memiliki
statistik dengan besaran angka 24,51%. Hal Pemahaman Tugas belum memberi makna
ini menunjukkan bahwa Dimensi Adanya pada Badan Kesatuan Bangsa dan
perincian aktivitas belum sepenuhnya Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.
memberi makna pada Badan Kesatuan Bangsa Rendahnya pengaruh Dimensi Memiliki
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Pemahaman Tugas terhadap Kinerja Pegawai,
Bandung. Tingginya pengaruh Dimensi karena pegawai belum menunjukkan
Adanya perincian aktivitas terhadap Kinerja keterampilan dalam bekerjanya serta tidak
Pegawai, karena pegawai telah memiliki disertai dengan ketepatan penyelesaian tugas
kemauan bekerja dengan dibarengi keuletan sehingga hal ini cukup memberi gambaran
dalam bekerja, sehingga ketepatan hasil kerja tentang penguasaan pekerjaan yang masih
masih sudah sesuai harapan. kurang dimiliki pegawai.
Pengaruh parsial Pembagian Kerja Pengaruh parsial Pembagian Kerja
melalui Dimensi Adanya Perincian Tugas melalui Dimensi Pemberian Tugas yang
terhadap Kinerja Pegawai menunjukkan Merata terhadap Kinerja Pegawai
pengaruh yang negatif berdasarkan hitungan menunjukkan pengaruh yang negatif
statistik dengan besaran angka 1,88%. Hal ini berdasarkan hitungan statistik dengan besaran
menunjukkan bahwa Dimensi Adanya angka 14,16%. Hal ini menunjukkan bahwa
Perincian Tugas belum memberi makna pada Dimensi Pemberian Tugas yang Merata belum
Kinerja Pegawai di Badan Kesatuan Bangsa memberi makna positif pada Badan Kesatuan
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota
Bandung. Rendahnya pengaruh Dimensi Bandung. Rendahnya pengaruh Dimensi
Adanya Perincian Tugas terhadap Kinerja Pemberian Tugas yang Merata terhadap
Pegawai, karena pegawai belum bekerja Kinerja Pegawai, karena pegawai belum
dengan memanfaatkan rincian kerjanya, memiliki kemauan bekerja yang dibarengi
memanfaatkan pengalaman dalam bekerja, keuletan dalam bekerja, sehingga ketepatan
serta belum menunjukkan kompetensi dari hasil kerja masih rendah.
keahlian yang dimilikinya. Pengaruh parsial Pembagian Kerja
Pengaruh parsial Pembagian Kerja melalui Dimensi Penempatan Pegawai yang
melalui Dimensi Adanya Beban Tugas yang Tepat terhadap Kinerja Pegawai menunjukkan
diberikan terhadap Kinerja Pegawai pengaruh yang positif berdasarkan hitungan
menunjukkan pengaruh yang negatif statistik dengan besaran angka 23,40%. Hal
berdasarkan hitungan statistik dengan besaran ini menunjukkan bahwa Dimensi Penempatan
angka 22,35%. Hal ini menunjukkan bahwa Pegawai yang Tepat telah memberi makna
Dimensi Adanya Beban Tugas yang diberikan positif pada Badan Kesatuan Bangsa dan
telah memberi makna pada Badan Kesatuan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tingginya pengaruh Dimensi Penempatan
Bandung. Tingginya pengaruh Dimensi Pegawai yang Tepat terhadap Kinerja
Adanya Beban Tugas yang diberikan terhadap Pegawai, karena pegawai telah memiliki
Kinerja Pegawai, karena pegawai telah keahlian yang tepat yang dibarengi keuletan
menunjukkan keterampilan dalam bekerjanya dalam bekerja, sehingga ketepatan hasil kerja
yang disertai dengan baiknya ketepatan tinggi.

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


9

Pengaruh parsial Pembagian Kerja Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan


melalui Dimensi Penilaian Hasil Kerja Masyarakat Kota Bandung. Namun hasil
terhadap Kinerja Pegawai menunjukkan penelitian menunjukkan adanya variasi
pengaruh yang positif berdasarkan hitungan nilai yang tidak sama diantara dimensi-
statistik dengan besaran angka 21,71%. Hal dimensi tersebut. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Dimensi Penilaian menunjukkan bahwa ada tiga dimensi
Hasil Kerja telah memberi makna positif pada Pembagian Kerja yang menunjukkan
Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan pengaruh tidak positif terhadap Kinerja
Masyarakat Kota Bandung. Tingginya Pegawai yaitu: dimensi Adanya Perincian
pengaruh Dimensi Penilaian Hasil Kerja Tugas, Memiliki Pemahaman Tugas dan
terhadap Kinerja Pegawai, karena berdasarkan Pemberian Tugas yang Merata. Dimensi-
hasil evaluasi para pegawai telah dimensi ini belum memberikan makna
menunjukkan keterampilan dalam bekerja positif bagi peningkatan Kinerja Pegawai,
yang disertai dengan adanya ketepatan mengingat terbatasnya kemampuan Kepala
penyelesaian tugas, sehingga memberi Badan dalam melaksanakan dimensi
gambaran yang jelas tentang tingginya tersebut, karena pekerjaan dibatasi oleh
penguasaan pekerjaan yang dimilikinya. aturan yang ada. Sedangkan empat
dimensi lainnya yaitu: dimensi Adanya
I. Kesimpulan Perincian Aktivitas, Adanya Beban Tugas
Berdasarkan hasil penelian tentang yang diberikan, Penempatan Pegawai yang
pengaruh Pembagian Kerja terhadap Kinerja Tepat dan Penilaian Hasil Kerja telah
Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan menunjukkan pengaruh positif, karena
Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, Kepala Badan telah melaksanakan tugas
selanjutnya dapat disimpulkan hasil-hasil dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang
analisis dan pembahasan penelitian tersebut telah ditetapkan Walikota Bandung.
sebagai berikut:
1. Secara simultan variabel Pembagian Kerja J. Saran-saran
telah berpengaruh positif terhadap Kinerja Berdasarkan temuan penelitian,
Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan disampaikan saran-saran peneliti sebagai
Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, kontribusi hasil penelitinan untuk
dalam hal ini variabel Pembagian Kerja meningkatkan Kinerja Pegawai pada Badan
merupakan variabel yang sangat penting Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
untuk meningkatkan kinerja pegawai Masyarakat Kota Bandung. Saran-saran
dalam memecahkan berbagai masalah tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
yang dihadapai pada Badan Kesatuan 1. Saran Akademik:
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Sebaiknya dilakukan penelitian lebih
Kota Bandung. Namun masih ada variabel lanjut bagi pengembangan ilmu
lain yang berpengaruh terhadap kinerja administrasi publik yang berkaitan dengan
pegawai yang perlu dilakukan penelitian Pembagian Kerja dan Kinerja Pegawai,
lebih lanjut. terutama yang terkait dengan variabel-
2. Secara parsial Dimensi-dimensi variabel di luar variabel Pembagian Kerja.
Pembagian Kerja yang terdiri dari dimensi 2) Penelitian lanjutan diharapkan dapat
Adanya perincian aktivitas, dimensi mendukung hasil-hasil penelitian ini untuk
Adanya perincian tugas, dimensi Adanya memberikan manfaat bagi pengembangan
beban tugas yang diberikan, dimensi ilmu administrasi publik di masa
Memiliki pemahaman tugas, dimensi mendatang.
Pemberian tugas yang merata, dimensi 2. Saran Praktis:
Penempatan pegawai yang tepat dan 1) Mengoptimalkan kinerja pegawai melalui
dimensi Penilaian hasil kerja berpengaruh Pembagian Kerja khususnya ditinjau dari
terhadap Kinerja Pegawai pada Badan dimensi-dimensi yang belum memberikan

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS


10

pengaruh positif, yaitu dimensi Adanya Sudarmanto. 2009. Kinerja dan


Perincian Tugas, Memiliki Pemahaman Pengembangan Kompetensi SDM.
Tugas dan Pemberian Tugas yang Merata. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2) Perlu dilakukan usaha-usaha pemecahan Sugiono. 1992. Metoda Penelitian
masalah berkaitan dengan kegiatan Administrasi. Bandung: Alfabeta.
perincian tugas, pemahaman tugas dan
pemberian tugas yang merata, karena
belum dapat dijalankan dengan Dokumen-dokumen
sepenuhnya oleh Kepala Badan, sehingga
hal-hal tersebut perlu mendapat perhatian Peraturan Walikota Bandung Nomor 295
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Tahun 2013 Tentang Tugas Pokok,
Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja
3. Saran Kebijakan: Badan Kesatuan Bangsa dan
1) Sebaiknya dilakukan Pembagian Kerja Pemberdayaan Masyarakat Kota
dengan berorientasi pada petunjuk teknis Bandung.
dan pedoman kerja guna mendukung
perbaikan kinerja pegawai secara
menyeluruh dan melaksanakan aturan-
aturan Kepala Dinas. *) Mahasiswa Program Magister Ilmu
2) Guna pencapaian hasil kerja yang Administrasi Program Pascasarjana
maksimal, sebaiknya Badan Kesatuan Universitas Pasundan Bandung.
Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat
Kota Bandung memiliki pedoman kerja
tersendiri yang berkaitan dengan teknis
dan metode pembagian kerja pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
Masyarakat Kota Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2006. Manajemen, Edisi


Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Harits, Benyamin. 2005. Teori Organisasi.
Jilid 1, 2 dan 3. Bandung: Insani Press.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompetensi. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. 2009. Islamic Human
Capital dari Teori ke Praktek
(Manajemen Sumber Daya Islami).
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Siswanto, B. 1999. Manajemen Tenaga
Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Jurnal Ilmu Administrasi UNPAS

Anda mungkin juga menyukai