Oleh:
Herni Herawati *)
Abstract
This research based on main problem, which is the low of Employee Performace. This
conditions predicted because of has not implemented of Division of Work dimensions at Agency
of Unity of the Nation and Comunity Empowerment City of Bandung. The approach in this
research about Division of Work and Employee Performace from Public Policy and Public
Administration as master theory to develop science area of public administration. Research
method is explanatory survey descriptive. This method used to explain social phenomenon which
in this case used to check influence of Division of Work (X) as independent variable to employee
performace (Y) as dependent variable. This research use quantitative analysis usage Path
Analysis Method meant to know value of influence Division of Work variable to Employee
Performace at Agency of Unity of The Nation and Comunity Empowerment City of Bandung
either through simultan and also by parsial. Conclusion of the research that Division of Work
influential in positive and significance to Employee Performace at Agency of Unity of The
Nation and Comunity Empowerment City of Bandung. That accross the board Division of Work
has been executed and implemented as according to Employee Performace dimensions.
1
2
yang baik, dalam hal ini Harits (2005: 25) perlu ditempuh secara terus menerus. Dengan
mengemukakan bahwa untuk mengukur demikian, pembagian kerja terkait dengan
Pembagian Kerja Pegawai digunakan alat kinerja pegawai untuk pencapaian hasil
ukur Dimensi-dimensi sebagai berikut: keseluruhan yang dicapai organisasi. Adapun
1. Adanya Perincian Aktivitas. Rincian panjeabaran mengenai kinerja pegawai
aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan dikemukakan oleh Moeheriono (2009: 60)
pegawai yang berkaitan dengan tugas rutin sebagai berikut: “Kinerja pegawai merupakan
yang tertulis pada daftar rincian aktivitas. gambaran mengenai tingkat pencapaian
2. Adanya Perincian Tugas. Rincian tugas pelaksanaan suatu program kegiatan atau
merupakan rincian pekerjaan yang telah kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
dirumuskan dalam juklak dan juknis dan visi dan misi organisasi yang dituangkan
pedoman kerja untuk melaksanakan tugas melalui perencanaan strategis suatu
rutin. organisasi”.
3. Adanya Beban Tugas yang diberikan. Kinerja dapat diketahui dan diukur, jika
Seluruh tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok pegawai telah
pegawai, beban tugas tersebut biasanya mempunyai kriteria atau standar keberhasilan
berkisar antara 5-12 jenis pekerjaan. tolak ukur yang telah ditetapkan organisasi.
4. Memiliki Pemahaman Tugas. Seluruh Lebih lanjut Miner dalam Sudarmanto (2009:
pegawai seyogyanya memahami tugas 12) mengemukakan 4 dimensi kinerja pegawai
yang dibebankan untuk menunjukkan sebagai berikut:
kemampuan pegawai dalam melaksanakan 1. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan,
pekerjaan setiap saat. kerusakan dan kecermatan dalam bekerja.
5. Pemberian Tugas yang Merata. Setiap 2. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang
pegawai diberikan tugas yang merata agar dihasilkan atau keluaran.
terhindar dari perbedaan kegiatan antara 3. Penggunaan waktu, yaitu tingkat
pegawai yang satu dengan pegawai yang ketidakhadiran, keterlambatan dan
lain. keefektipan kerja.
6. Penempatan Pegawai yang Tepat. 4. Kerjasama, yaitu kemampuan
Ketepatan penempatan pegawai sesuai bekerjasama dengan orang lain, saling
dengan keahliaannya menunjang pekerjaan memahami dan pengertian.
itu diselesaikan tepat waktu dan hasilnya Berdasarkan pendapat di atas, dapat
maksimal. diketahui bahwa dimensi di atas terkait
7. Penilaian Hasil Kerja. Setiap pekerjaan dengan aspek keluaran atau hasil pekerjaan
perlu evaluasi untuk mengukur hasil kerja yaitu kualitas dan kuantitas, sedangkan hal
pegawai yang akan dijadikan standar lainnya terkait dengan aspek perilaku individu
untuk pekerjaan yang akan datang. yaitu penggunaan waktu dan kerjasama.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa Setelah dijelaskan kerangka berpikir variabel
dimensi pembagian kerja setidaknya harus Pembagian Kerja dan Kinerja Pegawai
mengacu pada aktivitas, rincian tugas, beban menurut ahli, selanjutnya dikemukakan
tugas, memahami pekerjaan, adanya tugas keterkaitan antara kedua variabel tersebut.
yang merata, menempatkan pegawai yang Menurut Harits (2005: 76) mengemukakan
sesuai kebutuhan dan memberikan penilaian bahwa “Pembagian kerja yang efektif dan
terhadap pekerjaan pegawai agar tugas-tugas tepat sasaran dapat meningkatkan kinerja
yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai pegawai”. Senada dengan pendapat tersebut,
dengan tanggungjawabnya. Siswanto (1999: 23) mengemukakan bahwa:
Setelah dipahami dimensi-dimensi “Adanya pembagian kerja yang baik pada
Pembagian Kerja, tampak di sini kaitan antara suatu organisasi dapat memberikan penjelasan
kinerja pegawai pada setiap organisasi untuk bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tugas dengan baik, sesuai dengan beban kerja
dengan segala segi sebagai suatu proses yang
Gambar 2
Pengaruh Langsung Variabel X terhadap Y Gambar 3
Gambar di atas memperlihatkan bahwa Pengaruh Tidak Langsung Variabel X1
Pengaruh Langsung Variabel X terhadap Y sampai dengan X7 terhadap Y
sebesar 64,60%, sementara Pengaruh Kesimpulan Pengaruh Langsung dan
Langsung Variabel Lain () terhadap Y Tidak Langsung Variabel X1 sampai dengan
sebesar 35,40%. Statistik uji yang digunakan X7 sebagai Dimensi-dimensi Pembagian Kerja
adalah Statistik F-Snedechor. Hasilnya nilai F terhadap variabel Y Kinerja Pegawai dapat
hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka dilihat pada tabel sebagai berikut:
hipotesis nol ditolak (signifikan), yang berarti Tabel 1
bahwa sedikitnya ada satu koefisien jalur yang Kesimpulan Analisis Statistik
berpengaruh secara signifikan. Adapaun Variabel Pembagian Kerja terhadap
pengaruh langsung dan tidak langsung Kinerja Pegawai
variabel X1 sampai X7 terhadap Y ditunjukkan Xi t hitung t tabel Kesimpulan Ket.
pada gamabar sebagai berikut: X1 4,260 1,671 HO Ditolak Signifikan
Tidak
X2 -1,015 1,671 HO Diterima
Signifikan
X3 3,437 1,671 HO Ditolak Signifikan
Tidak
X4 -2,597 1,671 HO Diterima
Signifikan
Tidak
X5 -2,205 1,671 HO Diterima
Signifikan
X6 4,076 1,671 HO Ditolak Signifikan
X7 3,242 1,671 HO Ditolak Signifikan
Sumber: Hasil Analisis Penelitian 2016.
DAFTAR PUSTAKA