Anda di halaman 1dari 9

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN


PERKEMBANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK

1
Moonik P
2
Hesti Lestari H
2
Rocky Wilar

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : patriciaamelia11@yahoo.com

Abstract: Development is when ability and skill increased in the structure of more complex
body functions in a regular pattern and can be predicted, as a result of maturation process. This
study aimed to determine the factors that influence development delay in kindergartens.
Methods: This was a descriptive analytic study with cross-sectional design. The samples were
94 children who met the inclusion criterias in Kindergarten built in East Passi sub-district at
Bolaang Mongondow district, October-November 2014. The development assessed using
KPSP, with mark ≤ 6 counted as delayed development progress. The data was analyzed using
bivariate analysis with chi square statistic test. Results: Prenatal infections, nutritional status,
breastfeed, health care, parents’ income, parental education and number of siblings do not
have significant relation to child development delay where the value (p = 0.05). Child with
low birth weight had 2.4 folds of the risk for development delay (IC 95%: 0.9 to 0.7; p =
0.042). Residential density had 3.8 folds of the risk for development delay (IC 95%: 0.8 to
17.6; p = 0.038). Conclusion: Low birth weight and residential density are related to the delay
in child development.
Keywords: development, low birth weight, residential density.

Abstrak: Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan keterampilan dalam struktur


fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
proses pematangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi keterlambatan perkembangan pada anak taman kanak-kanak. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian potong lintang. Sampel
penelitian adalah 94 anak yang memenuhi kriteria inklusi di Taman Kanak-Kanak Kecamatan
Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow bulan oktober–november 2014. Perkembangan
di nilai dengan menggunakan KPSP, dengan nilai ≤ 6 dikatakan keterlambatan. Analisis data
dilakukan dengan analisis bivariate dengan uji statistic chi square test.Hasil penelitian
memperlihatkan infeksi ibu pada masa prenatal, status gizi, pemberian ASI, perawatan
kesehatan, pendapatan orangtua, pendidikan orangtua dan jumlah saudara tidak memiliki
hubungan bermakna terhadap keterlambatan perkembangan anak dimana nilai (p=0,05). Berat
lahir rendah berisiko 2,4 kali lipat untuk mengalami keterlambatan perkembangan (KI 95%:
0,9-0,7; p=0,042). Kepadatan hunian berisiko 3,8 kali lipat untuk mengalami keterlambatan
perkembangan (KI 95% :0,8-17,6; p=0,038). Simpualn: Berat lahir rendah dan kepadatan
hunian berhubungan dengan keterlambatan perkembangan anak.
Kata kunci: Perkembangan, berat lahir rendah, kepadatan hunian.

Anak merupakan dambaan setiap keluarga. kembang optimal (sehat fisik,


Selain itu, setiap keluarga juga mental/kognitif, dan sosial), dapat
mengharapkan anaknya kelak bertumbuh dibanggakan serta berguna bagi nusa dan
124
Moonik, Lestari, Wilar: Faktor-faktor yang...

bangsa. Sebagai aset bangsa, anak harus penghasilan anak tersebut di usia dewasa
mendapat perhatian sejak mereka masih di berkurang sebanyak 20% sehingga akan
dalam kandungan sampai mereka menjadi berimplikasi pada perkembangan nasional
manusia dewasa.1 suatu bangsa.6
Perkembangan adalah perubahan yang Penelitian-penelitian terdahulu
bersifat kuantitatif dan kualiatif. menunjukkan hasil skrining perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya yang berbeda-beda, dengan rentang nilai
kemampuan dan keterampilan dalam sebesar 13%-28,5%.7,8Tujuh puluh persen
struktur fungsi tubuh yang lebih kompleks anak dengan keterlambatan tidak
dalam pola yang teratur dan dapat teridentifikasi tanpa skrining, sedangkan
diramalkan, sebagai hasil proses 70%-80% anak dengan keterlambatan
pematangan. Perkembangan menyangkut perkembangan teridentifikasi dengan
9,10
adanya proses diferensiasi dari sel-sel skrining perkembangan yang baik.
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan Penelitian di Kecamatan Klojen
sistem organ yang berkembangan Kotamadya Malang, terhadap anak taman
sedemikian rupa sehingga masing-masing kanak-kanak (TK) selama periode
dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga penelitian bulan Agustus-Desember 2010,
perkembangan emosi, intelektual, dan dengan skrining perkembangan terhadap
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan 248 anak. Hasil skrining dengan KPSP
lingkungannya. Perkembangan merupakan menunjukkan 236 anak (95,1%) anak
perubahan yang bersifat progresif, terarah menunjukkan perkembangan yang sesuai
dan terpadu/koheren. Progresif dan 12 anak (0,05%) menunjukkan
mengandung arti bahwa terdapat hubungan perkembangan meragukan atau ada
yang pasti antara perubahan yang terjadi penyimpangan.11
pada saat ini, sebelumnya dan berikutnya.1 Zat gizi memiliki peranan yang sangat
Pada umumnya anak memiliki pola penting bagi kelangsungan tumbuh
perkembangan normal yang merupakan kembang anak dan kesehatannya. Nutrisi
hasil interaksi banyak faktor yang yang terkandung dalam ASI mencakup
mempengaruhi perkembangan anak. nutrisi, faktor kekebalan dan pertumbuhan,
Faktor-faktor tersebut adalah faktor genetik hormon, anti alergi, dan anti inflamasi.12
dan faktor lingkungan diantaranya bio- Pemberian ASI eksklusif untuk bayi
fisiko-psikososial, yang bisa menghambat yang berusia dibawah 6 bulan secara global
dan mengoptimalkan perkembangan anak. dilaporkan kurang dari 40%.13Secara
Faktor lingkungan secara garis besar di nasional cakupan ASI untuk bayi sampai
bagi menjadi faktor lingkungan prenatal, umur 6 bulan mengalami fluktuasi, yaitu
faktor lingkungan perinatal dan faktor 24,3% pada tahun 2008, kemudian
lingkungan pascanatal.2 meningkat pada tahun 2009 menjadi 34,3%
Pengaruh lingkingan terhadap tumbuh dan menurun pada tahun 2010 menjadi
kembang anak sangat kompleks, tidak 33,6%.14
hanya keluarga, melainkan juga masyarakat Berdasarkan penelitian di Puskesmas
disekitar anak, lingkungan biologis, Nanggalo terletak di Kecamatan Nanggalo,
lingkungan fisik, ekonomi-politik, serta Kota Padang dengan 3 wilayah kerja, yaitu:
sosial budaya.3Perkembangan anak juga Kelurahan Surau Gadang, Kelurahan Kurao
mengacu pada terpenuhinya kebutuhan Pagang, dan Kelurahan Gurun
anak akan ASUH, ASIH, dan ASAH.4 15
Laweh. Diperoleh 50 sampel diantaranya
Dari 200 juta anak di bawah usia 5 33 bayi (66%) yang mendapat ASI
tahun di negara-negara berkembang, lebih eksklusif dengan pertumbuhan status gizi
dari sepertiganya tidak terpenuhi yang normal dan 17 bayi (34%) yang tidak
potensinya untuk perkembangan.5Tidak mendapat ASI eksklusif dengan
terpenuhinya potensi perkembangan anak pertumbuhan status gizi yang kurang.16
diperkirakan akan menyebabkan
125
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Status gizi secara langsung berkaitan pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara dan
dengan faktor sosial ekonomi yang perkembangan anak.
meliputi tingkat pengetahuan ibu dan
ayah, tingkat pendapatan per kapita, HASIL PENELITIAN
tingkat pengetahuan terhadap gizi dan Penelitian ini dilaksanakan di taman
jumlah anggota keluarga.17 kanak-kanak yang berada di wilayah
Kuesioner Pra Skrining Kecamatan Passi Timur Kabupaten
Perkembangan (KPSP) merupakan salah Bolaang Mongondow. Sampel adalah
satu alat skrining yang diwajibkan oleh anak-anak dengan usia 4-5 tahun dan
Depkes untuk digunakan di tingkat orang tua yang bersedia mengikuti
pelayanan kesehatan primer. Kuesioner penelitian, dan tercatat sebanyak 94
Pra Skrining Perkembangan (KPSP) sampel. Dari 94 sampel tersebut,
sangat mudah digunakan baik oleh diperoleh 69 anak dengan presentase 73,4
petugas kesehatan bahkan bagi guru TK mengalami perkembangan sesuai usia dan
(Taman Kanak-kanak), guru PAUD 25 anak dengan presentase 26,6
(Pendidikan Anak Usia Dini), maupun mengalami keterlambatan perkembangan.
orangtua untuk mendeteksi dini adanya Tabel 1 menunjukkan dari 94 sampel
kelainan perkembangan anak sejak dini yang di dapat, terdapat 51 perempuan
sehingga dengan cepat dapat dilakukan (54,3%) dan laki-laki 43 sampel (45,7%).
intervensi dini.
Tabel 1. Jumlah Sampel Berdasarkan Sebaran
METODE PENELITIAN Jenis Kelamin
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik dengan desain Jenis Kelamin N (%)
penelitian cross sectional (potong Perempuan 51 (54,3)
lintang). Penelitian ini bertempat di taman Laki-laki 43 (45,7)
Jumlah 94 (100)
kanak-kanak yang berada di wilayah
Kecamatan Passi Timur Kabupaten
Bolaang Mongondow. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Oktober-November Pada tabel 2 dapat di lihat 55 anak
2014. Populasi penelitian adalah semua mengalami perkembangan normal tanpa
anak-anak di wilayah Kecamatan Passi infeksi ibu dan 14 anak dengan infeksi
Timur Kabupaten Bolaang Mongondow ibu masa prenatal, sedangkan,
dan semua orang tua yang bersedia keterlambatan perkembangan dialami 19
mengikuti penelitian dengan anak tanpa infeksi ibu dan 6 anak dengan
menandatangani informed consent. infeksi ibu masa prenatal. Berdasarkan
Sampel adalah anak yang mengalami hasil uji Pearson Chi-Square di atas
keterlambatan perkembangan di wilayah menyatakan tidak ada hubungan yang
Kecamatan Passi Timur Kabupaten bermakna antara infeksi ibu masa prenatal
Bolaang Mongondow yang termasuk dan perkembangan anak taman kanak-
kriteria inklusi. Data yang diperoleh kanak (p=0,349).
kemudian dikumpulkan, diolah dan Dari Tabel 3 dapat di lihat 56 anak
disusun dengan menggunakan program mengalami perkembangan normal dengan
Microsoft Office Word dan SPSS berat lahir normal dan 13 anak dengan
(Statistical Program for Social Science). berat lahir rendah sedangkan,
Analisis data dilakukan dengan analisis keterlambatan perkembangan dialami 16
bivariate dengan uji statistic chi square anak dengan berat lahir normal dan 9 anak
test berdasarkan variabel gizi, pemberian dengan berat lahir rendah. Berdasarkan
ASI, perawatan kesehatan, kepadatan hasil uji Pearson Chi-Square diatas
hunian, pekerjaan/pendapatan keluarga, menyatakan ada hubungan yang
bermakna antara berat lahir rendah dan
126
Moonik, Lestari, Wilar: Faktor-faktor yang...

perkembangan anak taman kanak-kanak berisiko 2,4 kali lipat untuk mengalami
(p=0,042) dengan OR = 2,4 (KI 95%: 0,9- keterlambatan perkembangan.
0,7) berarti faktor berat lahir rendah

Tabel 2. Hubungan Infeksi Ibu Pada Masa Prenatal dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Infeksi ibu masa prenatal Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Tidak Ada 55 (79,7) 19 (76,0) 74 (78,7)
Ya Ada 14 (20,3) 6 (24,0) 20 (21,3)
Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Tabel 3. Hubungan Berat Lahir Anak dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Berat lahir anak Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)

Normal 56 (81,2) 16 (64,0) 72 (76,6)


Rendah 13 (18,8) 9 (36,0) 22 (23,4)
Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Dari Tabel 4 dapat di lihat 68 anak anak dengan perawatan kesehatan yang
mengalami perkembangan normal tanpa buruk sedangkan keterlambatan
dengan status gizi normal dan 1 anak perkembangan dialami 23 anak dengan
dengan status gizi tidak normal. perawatan kesehatan yang baik dan 2
Sedangkan, keterlambatan perkembangan anak dengan perawatan kesehatan yang
dialami 24 anak dengan statu gizi normal buruk. Hasil uji Fisher’s Exact Test
dan 1 anak dengan status gizi yang tidak diatas menyatakan tidak ada hubungan
normal. Berdasarkan hasil uji Fisher’s yang bermakna antara perawatan
Exact Test diatas menyatakan tidak ada kesehatan dan perkembangan anak taman
hubungan yang bermakna antara status kanak-kanak ( p = 0,172 ).
gizi dan perkembangan anak taman Dari Tabel 7 dapat dilihat 17 anak
kanak-kanak (p=0,463) mengalami perkembangan normal dengan
Dari Tabel 5 dapat di lihat 16 anak keadaan hunian yang tidak padat dan 52
mengalami perkembangan normal dengan anak dengan keadaan rumah yang padat.
pemberian ASI eksklusif dan 53 anak Keterlambatan perkembangan dialami 2
tidak diberikan ASI eksklusif. Sedangkan, anak dengan keadaan hunian yang tidak
keterlambatan perkembangan dialami 7 padat dan 23 anak dengan keadaan hunian
anak dengan pemberian ASI eksklusif dan yang padat. Berdasarkan hasil uji Pearson
23 anak tidak diberikan ASI eksklusif. Chi-Square diatas menyatakan ada
Berdasarkan hasil uji Pearson Chi-Square hubungan yang bermakna antara
tidak ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dan perkembangan anak
pemberian ASI dan perkembangan anak taman kanak-kanak ( p = 0,038 ) dengan
taman kanak-kanak (p=0,316). OR = 3,8 (KI 95% :0,8-17,6) berarti
Dari Tabel 6 dapat di lihat 68 anak faktor kepadatan hunian berisiko 3,8 kali
mengalami perkembangan normal dengan lipat untuk mengalami keterlambatan
perawatan kesehatan yang baik dan 1 perkembangan.
127
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Tabel 4. Hubungan Status Gizi dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Status Gizi Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Normal 68 (98,6) 24 (96,0) 92 (97,9)
Tidak Normal 1 (1,4) 1 (4,0) 2 (2,1)
Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Tabel 5. Hubungan Pemberian ASI dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Pemberian ASI Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Eksklusif 16 (23,2) 7 (28,0) 23 (24,5)
Tidak Eksklusif 53 (76,8) 23 (72,0) 71 (75,5)
Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Tabel 6. Hubungan Perawatan Kesehatan dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Perawatan Kesehatan Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Baik 68 (98,6) 23 (92,0) 3 (3,2)
Buruk 1 (1,4) 2 (8,0) 91 (96,8)
Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Tabel 7. Hubungan Kepadatan Hunian dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Kepadatan Hunian Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Tidak Padat 17 (24,6) 2 (8,0) 19 (20,2)
Padat 52 (75,4) 23 (92,0) 75 (79,8)
Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Dari Tabel 8 dapat di lihat 48 anak mengalami perkembangan normal dengan


mengalami perkembangan normal dengan tingkat pendidikan orangtua yang tinggi
pendapatan keluarga yang tinggi dan 21 dan 19 anak dengan tingkat pendidikan
anak dengan pendapatan rendah. yang rendah. Sedangkan, keterlambatan
Sedangkan, keterlambatan perkembangan perkembangan dialami 15 anak dengan
dialami 13 anak dengan pendapatan tingkat pendidikan orantua yang tinggi
keluarga yang tinggi dan 12 anak dengan dan 10 anak dengan tinggkat pendidikan
pendapatan yang rendah. Berdasarkan orangtua yang rendah. Berdasarkan hasil
hasil uji Pearson Chi-Square diatas uji Pearson Chi-Square diatas menyatakan
menyatakan tidak ada hubungan yang tidak ada hubungan yang bermakna antara
bermakna antara pendapatan keluarga dan pendidikan orangtua dan perkembangan
perkembangan anak taman kanak-kanak ( anak taman kanak-kanak ( p = 0,124 ).
p = 0,057). Dari Tabel 10 dapat di lihat 47 anak
Dari Tabel 9 dapat di lihat 50 anak mengalami perkembangan normal dengan
128
Moonik, Lestari, Wilar: Faktor-faktor yang...

jumlah saudara yang sedikit dan 22 anak saudara yang banyak. Berdasarkan hasil
dengan jumlah saudara yang banyak. uji Pearson Chi-Square diatas menyatakan
Sedangkan, keterlambatan perkembangan tidak ada hubungan yang bermakna antara
dialami 7 anak dengan jumlah saudara jumlah saudara dan perkembangan anak
yang sedikit dan 18 dengan jumlah taman kanak-kanak ( p = 0,359 ).

Tabel 8. Hubungan Pendapatan Keluarga dan Keterlambatan Perkembangan Anak


Pendapatan Keluarga Perkembangan Jumlah (%)
Normal Terlambat
n (%) n (%)
Tinggi 48 (69,6) 13 (52,2) 61 (64,9)

Rendah 21 (30,4) 12 (48,0) 33 (35,1)

Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Tabel 9. Hubungan Pendidikan Orangtua dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Pendidikan Orang Tua Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Tinggi 50 (72,5) 15 (60,0) 65 (69,1)

Rendah 19 (27,5) 10 (40,0) 29 (30,9)

Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

Tabel 10. Hubungan Jumlah Saudara dan Keterlambatan Perkembangan Anak

Jumlah Saudara Perkembangan Jumlah (%)


Normal Terlambat
n (%) n (%)
Sedikit 47 (68,1) 7 (28,0) 29 (30,9)

Banyak 22 (31,9) 18 (72,0) 65 (69,1)

Jumlah 69 (100,0) 25 (100,0) 94 (100,0)

BAHASAN sesuai usia dan 25 anak (26,6%) mengalami


Penelitian ini dilaksanakan di taman keterlambatan perkembangan.
kanak-kanak yang berada di wilayah Berdasarkan uji Pearson Chi-Square
Kecamatan Passi Timur Kabupaten hasil penelitian didapatkan bahwa infeksi
Bolaang Mongondow. Sampel adalah anak- ibu pada masa prenatal tidak memiliki
anak dengan usia 4-5 tahun dan orangtua hubungan bermakna terhadap keterlam-
yang bersedia mengikuti penelitian, dan batan perkembangan anak dimana p =
tercatat sebanyak 94 sampel. Dari 94 0,349. Hasil penelitian yang peroleh tidak
sampel, 51 diantaranya adalah perempuan bermakna karena nilai p > 0,05. Hasil
54,3% dan laki-laki 45,7%. Dari 94 sampel penelitian ini dibandingkan dengan teori
tersebut, diperoleh 69 anak dengan yang menyatakan bahwa; Infeksi
presentase 73,4 mengalami perkembangan intrauterine yang sering menyebabkan
129
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

cacat bawaan ialah TORCH dan perkembangan mentalnya.19


(toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, Berdasarkan uji Pearson Chi-Square
herpes simplex). Sedangkan, infeksi hasil penelitian didapatkan bahwa
lainnya yang juga dapat menyebabkan pemberian ASI tidak memiliki hubungan
penyakit pada janin adalah varisella, bermakna terhadap keterlambatan
coxsakie, echovirus, malaria, sifilis, HIV, perkembangan anak dimana p = 0,316.
polio, campak, listeriosis, leptospira, Hasil penelitian ini tidak sebanding dengan
mikoplasma, virus influenza, dan virus penelitian yang dilakukan oleh Ni Made di
hepatitis.1 Puskesmas Karanganyar tahun 2010 bahwa
Tidak didapatkanya hubungan terdapat hubungan yang signifikan antara
bermakna karena dalam penelitian ini pemberian ASI dengan perkembangan
peneliti tidak melakukan pemeriksaan bayi.20
serologi untuk menunjang diagnosis Penelitian Novita dkk (2007) di
TORCH. Peneliti hanya melakukan lingkungan Cigondewah, Bandung
anamnesis mengenai beberapa gejala menyimpulkan bahwa aspek kognitif pada
seperti demam, merah dikulit dan bayi yang mendapat ASI eksklusif memberi
keputihan yang banyak. Jadi, mungkin hasil yang baik dibandingkan dengan bayi
infeksi yang dialami ibu bukan disebabkan yang tidak mendapat ASI eksklusif.21
karena TORCH. Hubungan pemberian ASI tidak bermakna
Berdasarkan uji Pearson Chi-Square dengan keterlambatan perkembangan
hasil penelitian didapatkan bahwa berat mungkin disebabkan oleh kualitas dan
lahir anak memiliki hubungan bermakna kuantitas pemberian ASI yang tercapai
terhadap keterlambatan perkembangan dengan baik.
anak dimana p = 0,042, dengan OR = 2,4. Berdasarkan uji Fisher’s Exact Test
Hasil penelitian sebelumnya menyatakan hasil penelitian didapatkan bahwa
bahwa 55,6% anak usia prasekolah perawatan kesehatan anak tidak memiliki
memiliki status gizi waktu lahir baik dan hubungan bermakna terhadap
sebanyak 44,4% anak usia prasekolah keterlambatan perkembangan anak dimana
memiliki status gizi dengan BBLR. p = 0,172. Hubungan perawatan kesehatan
Pada saat ini mereka sedang tidak bermakna dengan keterlambatan
mengalami proses pertumbuhan relatif perkembangan mungkin disebabkan oleh
pesat, dan memerlukan zat-zat gizi dalam semakin tingginya tingkat kesadaran
jumlah relatif besar. Pertumbuhan yang perawatan kesehatan oleh orangtua ketika
relatif pesat misalnya pertumbuhan fisik anak sakit, imunisasi yang rutin, termasuk
dan perkembangan kecerdasan.18Menurut pemantauan pertumbuhan, dengan
Gutama (2004) anak yang lahir dengan menimbang anak secara rutin setiap bulan.1
BBLR akan mengalami gangguan fungsi Berdasarkan uji Pearson Chi-Square
kognitif dan kecerdasan intelegtual pada hasil penelitian didapatkan bahwa
usia pra sekolah. kepadatan hunian memiliki hubungan
Berdasarkan uji Fisher’s Exact Test bermakna terhadap keterlambatan
hasil penelitian didapatkan bahwa status perkembangan anak dimana p = 0,038,
gizi anak tidak memiliki hubungan dengan OR = 3,8. Jadi, tingkat kepadatan
bermakna terhadap keterlambatan hunian mempunyai hubungan yang
perkembangan anak dimana p = 0,463. bermakna secara statistik dengan kejadian
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan keterlambatan perkembangan. Hasil
penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penelitian ini sama seperti teori yang
prevalensi gangguan pertumbuhan pada menyatakan bahwa keadaan perumahan
anak usia sekolah di Indonesia sebesar 32% yang layak, dengan konstruksi bangunan
di pedesaan dan 18% di wilayah perkotaan. yang tidak membahayakan penghuninya,
Anak yang kurang gizi akan berpotensi serta tidak penuh sesak, akan menjamin
mengalami gangguan pertumbuhan fisik kesehatan penghuninya.1 Kesehatan
130
Moonik, Lestari, Wilar: Faktor-faktor yang...

penghuninya berarti mencakup aspek pemeriksaan perkembangan kembali pada


perkembangan anak. petugas kesehatan dua minggu setelah
Berdasarkan uji Pearson Chi-Square pemeriksaan tersebut.
hasil penelitian didapatkan bahwa
pendapatan keluarga tidak memiliki DAFTAR PUSTAKA
hubungan bermakna terhadap keterlamba- 1. Soetjiningsih. Konsep Dasar Tumbuh
tan perkembangan anak dimana p = 0,057. Kembang Anak. In: Ranuh IGNG,
Itu mungkin disebabkan karena pendapatan penyunting. Tumbuh Kembang Anak.
masyarakat diatas rata-rata yang Edisi 2. Jakarta: EGC, 2012.h.2-3.
2. Soetjiningsih. Faktor-Faktor Yang
berimplikasi kepada pemenuhan segala
Mempengaruhi Tumbuh Kembang
bentuk kebutuhan yang berdampak kepada
Anak. In: Ranuh IGNG, penyunting.
pertumbuhan anak yang baik. Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2.
Berdasarkan uji Pearson Chi-Square Jakarta: EGC, 2012.h.61-71.
hasil penelitian didapatkan bahwa 3. Ebrahim GJ. Social and Comumunity
pendidikan orangtua tidak memiliki Paediatrics in Developing Countries,
hubungan bermakna terhadap keterlambat- Caring for The Ryral and Urban Poor.
an perkembangan anak dimana p = 0,124. 1st. Ed. Macmillan, London, 1985.
Hubungan pendidikan orangtua tidak 4. Titi S. Sularyo. Pertumbuhan Linier
bermakna dengan keterlambatan (Stature) anak dan upaya
perkembangan mungkin pemantauannya dengan minat pada
perawakan pendek, Naskah Lengkap:
Masalah penyimpangan.
SIMPULAN 5. UNICEF. Programming Experiences in
Dari hasil penelitian ini dapat Early Child Development. New York :
disimpulkan bahwa berat lahir rendah dan Early Child Development Unit Press;
kepadatan hunian berhubungan dengan 2006.
keterlambatan perkembangan anak. 6. Grantham-McGregor, Cheung, Cueto,
Glewwe, Richter, Strupp, et al.
SARAN Developmental Potential in The First 5
1. Perlu adanya pencegahan terhadap Years for Children in Developing
risiko kelahiran bayi dengan berat lahir Countries. Lancet. 2007; 369: 60-70.
rendah. 7. Fadlyana E, Alisjahbana A, Nelwan I,
Noor M, Selly, Sofiyatin Y. Pola
2. Perlu adanya perhatian orangtua
Keterlambatan Perkembangan Balita di
mengenai kepadatan hunian.
daerah Pedesaan dan Perkotaan serta
3. Perlu penelitian lebih lanjut tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhnya.
faktor-faktor yang mempengaruhi Sari Pediatri. 2003; 4(4): 168-75.
keterlambatan perkembangan pada 8. Tim Peneliti Direkorat Bina Kesehatan
anak. Keluarga dan Direktorat Kesehatan
Jiwa. Laporan Akhir Penelitian
Hasil penelitian ini telah disampaikan Pengembangan Paket Pemantauan
kepada orangtua anak, baik yang Perkembangan Anak. Jakarta:
mengalami keterlambatan perkembangan Departemen Kesehatan Republik
maupun yang perkembangannya normal. Indonesia; 1990.
9. Centers for Health Care Strategies.
Peneliti memberikan penyuluhan agar
Improving Developmental Screening:
orangtua dapat memperhatikan setiap aspek
One Child at Time. (Online) September
yang membantu proses perkembangan 2004. http://www.chcs.org/
anak, dimana orangtua bisa memberikan publications3960/publications_show.ht
stimulasi kepada anak dan anak mendapat m?doc_id=6 23283 [diakses tanggal 10
pemeriksaan kesehatan yang teratur. Bagi Mei 2012].
orangtua yang anaknya mengalami 10. Schol EL. Best Practices in Developmental
keterlambatan perkembangan, peneliti Screening and Services. (Online) 10
menganjurkan untuk melakukan Mei 2012. http://
131
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

www.earlychildhoodnm.com/Documen 18. Sutriani NK, Wulandari Dewi AR.


ts/5-05 [diakses tanggal 10 Mei 2012]. Hubungan status gizi waktu lahir
11. Ariani, Mardhani Yasoprawoto.2012. dengan perumbuhan dan perkembangan
Usia Anak dan Pendidikan Ibu Sebagai anak usia prasekolah di desa
Faktor Resiko Gangguan Peguyangan, kota Denpasar. Jurnal
Perkembangan Anak. Jurnal Ilmu Gizi. 2011;2(2):109-17.
Kedokteran Brawijaya. Vol.27:118-21. 19. Setionegoro D. 2007. Pengaruh gizi
12. Suradi R. Manfaat ASI dan kerugian susu terhadap tumbuh kembang anak.
formul. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; Bogor: IPB.
2008. 20. Lidya, Ni Made, Rodiah. Hubungan
13. WHO. Infant feeding recommendation pemberian ASI dan tumbuh kembang
[serial online] 2008. (diunduh 5 Januari pada anak usia 3 sampai 6 bulan di
2013). Tersedia dari: URL: Puskesmas Karanganyar. [serial online]
HYPERLINK 2010. (diunduh 12 juni 2013). Tersedia
http://www.who.int/nutrition/topics/inf dari: URL: HYPERLINK
antfeeding_recommendation/en/index.h http://www.ejurnal.dinkesjatenprov.go.
tml id
14. Kemenkes RI. Kinerja kegiatan pembinaan 21. Novita L, Dida Z, Gumida, Herry G.
gizi tahun 2011. Jakarta: 2011. Perbandingan fungsi kognitif bayi usia
15. Laporan Puskesmas Nanggalo. Padang: 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
2011. dan yang tidak mendapat ASI
16. Dian Insana F, Eva C, Rima S. Hubungan eksklusif. Sari Pediatri. 2007;9(6);429-
pemberian ASI dengan tumbuh 34.
kembang bayi umur 6 bulan di 22. Lllingworth RS. The Normal Child. Edisi
Puskesmas Nanggalo. Jurnal Kesehatan ke-10. Edinburgh: Churchill
Andalas. 2014; 3(2): 137-9. Livingstone; 1991;p.167-88.
17. Aeda E. Hubungan faktor sosial ekonomi, 23. Isaranurug S, Nathamongkolchai S,
higiene, sanitasi lingkungan, tingkat Kaewsiri D. Factor Influencing
konsumsi dan infeksi dengan status gizi Development Of Children Aged One to
anak usia 2-5 tahun di kabupaten Under Six Years Old. Jurnal of the
semarang tahun 2003. Universitas Medical Association Thailand.
Diponegoro. Semarang: 2006. 2005;88(1):86-90.

132

Anda mungkin juga menyukai