Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN NORMAL

PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DI RB NUR HIKMAH DESA KUWARON


GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011

Durotun Afifah1, Budi Mulyono2, Ninik Pujiati3

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,


Universitas Muhammadiyah Semarang

Abstrak

Mengetahui perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin normal primigravida
dan multigravida di RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian komparasi, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan
sampel adalah semua ibu yang bersalin normal sebanyak 30 ibu, terdiri atas 15 ibu
primigravida dan 15 ibu multigravida, dengan teknik total sampling. Analisa data
menggunakan T- Independent. Nyeri persalinan pada ibu primigravida sebagian besar
mengalami nyeri berat sebanyak 10 orang (66,7%). Responden yang mengalami nyeri sedang
sebanyak 4 orang (26,7%) dan nyeri sangat berat sebanyak 1 orang (6,7%). Nyeri persalinan
pada ibu multigravida sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 9 orang (60%).
Responden yang mengalami nyeri sedang sebanyak 6 orang (40%). Ada perbedaan tingkat
nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Nur
Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan (p value = 0,000 < 0,05). Ada
perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin normal primigravida dan
multigravida di RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan.

Kata kunci : perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I, primigravida dan multigravida

1. PENDAHULUAN tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh


dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan
Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan mengalami kesakitan sebagai akibat
bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami
menjadi masalah, khususnya di negara- komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih
negara berkembang. Sekitar 25-50% dari 500.000 meninggal pada tahun 1995.
kematian perempuan usia subur disebabkan Sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir
oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan
Kematian saat melahirkan menjadi penyebab dan Tenggara, termasuk Indonesia
utama mortalitas perempuan pada masa (Prawirohardjo, 2008, p.17).
puncak produktivitasnya. World Health
Organization (WHO) memperkirakan setiap

1
Mahasiswa Prodi D III Kebidanan FIKKES UNIMUS http://jurnal.unimus.ac.id
2
Kepala Puskesmas Rowosari Semarang
3
Dosen Kebidanan FIKKES UNIMUS
Angka kematian maternal dan neonatal di adalah di Kota Tegal yaitu sebesar
Indonesia tahun 2007 masih tinggi yaitu 38,97/1.000 kelahiran hidup (Dinas
228/100.000 kelahiran hidup dan 20,8/1000 Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).
kelahiran hidup. Salah satu faktor penting Menurut data WHO, sebanyak 99%
dalam upaya penurunan angka kematian kematian ibu akibat masalah persalinan atau
tersebut yaitu penyediaan pelayanan kelahiran. Angka kematian yang tinggi
kesehatan maternal dan neonatal yang umumnya disebabkan masih kurangnya
berkualitas baik terhadap masyarakat, tetapi pengetahuan tentang sebab dan
sekarang belum dapat terlaksana dengan penanggulangan komplikasi kehamilan,
baik. Untuk itu pemerintah mencanangkan persalinan dan nifas. Selain itu, kematian ibu
Making Pregnancy Safer (MPS), yang pada bersalin dapat disebabkan karena adanya 3
dasarnya menekankan pada penyediaan terlambat, yaitu terlambat mengambil
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal keputusan dalam memberikan pertolongan
yang cost-effective, yaitu pertolongan ibu hamil dan melahirkan, terlambat
persalinan oleh tenaga kesehatan, membawa ke tempat pelayanan kesehatan,
penanganan komplikasi obstetri dan neonatal, dan terlambatnya tenaga medis memberikan
serta pencegahan kehamilan tidak diinginkan pertolongan persalinan (Prawirohardjo, 2009;
dan penanganan komplikasi abortus h. 7).
(Departemen Kesehatan RI, 2007).
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri
Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah yang akan dijalani. Secara fisiologis nyeri
tahun 2009 berdasarkan laporan dari terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi
kabupaten/kota sebesar 117, 02/100.000 sebagai upaya membuka servik dan
kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami mendorong kepala bayi kearah panggul.
peningkatan bila dibandingkan dengan AKI Nyeri pada persalinan kala I merupakan
pada tahun 2008 sebesar 114, 42/100.000 proses fisiologis yang disebabkan oleh proses
kelahiran hidup. AKI tertinggi adalah di dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat
Kabupaten Pemalang sebesar 201,50/1.000 kontraksi, iskemia korpus uteri dan
kelahiran hidup. Sedangkan yang terendah peregangan se
segmen bawah rahim dan kompresi saraf di membuat impuls nyeri bertambah banyak
servik (Bandiyah, 2009, p.81). (Sumarah, 2009, p.4).

Nyeri persalin an dapat menimbulkan stres Nyeri persalinan juga dapat menyebabkan
yang menyebabkan pelepasan hormon yang timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan
berlebihan seperti katekolamin dan steroid. oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah,
Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya dan berkurangnya motilitas usus serta vesika
ketegangan otot polos dan vasokonstriksi urinaria. Keadaan ini akan merangsang
pembuluh darah. Hal ini dapat peningkatan katekolamin yang dapat
mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, menyebabkan gangguan pada kekuatan
penurunan sirkulasi uteroplasenta, kontraksi uterus sehingga terjadi inersia
pengurangan aliran darah dan oksigen ke uteri. Apabila nyeri persalinan tidak diatasi
uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang akan menyebabkan terjadinya partus lama
(Llewllyn, 2001, p.70).
menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang
Menurut Bobak (2000, p.253) pengalaman dirasakan. Ibu merasakan nyeri dibagian
melahirkan sebelumnya juga dapat perut, pinggang, punggung, dan menjalar ke
mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. tulang belakang. Ibu merasakan sesak nafas
Bagi ibu primigravida belum mempunyai saat persalinan dan menghindari berbicara
pengalaman melahirkan dibandingkan ibu dengan orang lain ketika persalinan. Oleh
multigravida. Ibu yang pertama kali karena rasa nyeri yang hebat menyebabkan
melahirkan akan merasa stres atau takut perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh
dalam menghadapi persalinan. Ibu ibu seperti tekanan darah menjadi naik,
multigravida sudah mempunyai pengalaman denyut jantung meningkat, laju pernapasan
melahirkan akan mampu merespon rasa nyeri meningkat, kehilangan banyak cairan tubuh,
tersebut. Ibu yang melahirkan dalam dan kelelahan yang sangat berat.
keadaan rileks, semua lapisan otot dalam
rahim akan bekerja sama secara harmonis Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
sehingga persalinan akan berjalan lancar, tertarik untuk meneliti tentang “Perbedaan
mudah dan nyaman. tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu
bersalin normal primigravida dan
Penelitian Marpaung (2011) dengan judul multigravida di RB Nur Hikmah Desa
Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan”.
pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin
Sally Medan Tahun 2011 menunjukan
sebagian besar ibu primigravida mengalami 2. METODE PENELITIAN
nyeri berat, sebanyak 54% mengalami nyeri
sedang, dan sebanyak 46% mengalami nyeri Jenis penelitian ini adalah penelitian
ringan. Penelitian Munawaroh (2009) dengan komparasi untuk mencari perbandingan dua
judul Gambaran Nyeri Persalinan sampel atau dua uji coba pada obyek
Multigravida di BPS Salamah Pekalongan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
menunjukan ibu multigravida sebagian besar mengetahui perbedaan tingkat nyeri
mengalami nyeri ringan sebanyak 63% persalinan pada ibu bersalin normal kala I
sedangkan nyeri berat sebanyak 37%. primigravida dan multigravida.
Berdasarkan data yang diperoleh dari RB
Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Populasi dan sampel penelitian adalah semua
Kabupaten Grobogan didapatkan bahwa ibu yang bersalin normal dengan melihat hari
selama periode bulan Januari sampai bulan perkiraan lahir (HPL) pada bulan Juli-
Maret 2011 jumlah persalinan ada 144 ibu Agustus 2011 di RB Nur Hikmah Desa
bersalin, dengan ibu bersalin primigravida 81 Gubug Kabupaten Grobogan sebanyak 30
(56,25%) jiwa dan ibu multigravida 63 ibu, terdiri atas 15 ibu primigravida dan 15
(43,75%) jiwa. Studi pendahuluan yang ibu multigravida dengan teknik total
peneliti lakukan dengan menggunakan sampling.
metode wawancara pada bulan April
terhadap 10 ibu bersalin yang terdiri dari 5 Instrumen penelitian ini adalah kuesioner
(50%) ibu primigravida dan 5 (50%) ibu untuk mengetahui tingkat nyeri persalinan
multigravida. Pada ibu primigravida normal dan paritas pada ibu bersalin.
Kuesioner untuk mengukur tingkat nyeri Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil
menggunakan kuesioner McGill sehingga analisis didapatkan nilai rata-rata umur ibu
tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. primigravida adalah 25,33 dengan nilai
standar deviasi (SD) 1,952. Umur terendah
Analisis deskriptif (univariat) adalah analisa adalah 23 dan tertinggi adalah 30 tahun
yang dilakukan untuk menganalisa variabel sedangkan nilai rata-rata umur ibu
yang ada secara deskriptif. Analisa univariat multigravida adalah 24,80 dengan nilai
adalah analisa yang dilakukan menganalisis standar deviasi (SD) 2,833. Umur terendah
tiap variabel dari hasil penelitian adalah 20 dan tertinggi adalah 30 tahun.
(Notoadmodjo, 2005, p.178).
Analisis bivariat untuk mengetahui Untuk kepentingan deskriptif, umur ibu
perbedaan nyeri persalinan normal pada ibu primigravida dan multigravida dikategorikan
primigravida dan multigravida melalui uji menjadi :
statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden
uji T- Independent. Uji T-Independent berdasarkan umur pada ibu primigravida di
digunakan untuk menguji perbedaan pada RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug
dua kelompok yang independen (saling Kabupaten Grobogan tahun 2011 (n = 15)
bebas).
Kategori Primigravid Multigravida
Umur a
3. PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Umur F % F %
Primigravida dan Multigravida 20-25 9 60 9 60
Hasil penelitian pada ibu primigravida dan 26-30 6 40 6 40
multigravida tentang umur responden dapat
dilihat pada tabel di bawah ini : Jumlah 15 100 15 100

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa
umur pada ibu primigravida dan multigravida sebagian besar responden primigravida
di RB Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug berusia 20-25 tahun sebanyak 9 orang (60%)
Kabupaten Grobogan tahun 2011 (n = 15) sedangkan multigravida sebagian besar umur
ibu multigravida adalah 20-25 tahun
Variabel Primigravida Multigravid sebanyak 9 orang (60%).
Umur a
Pendidikan
Mean 25,33 24,80
Hasil penelitian pada ibu primigravida dan
SD 1,952 2,833 multigravida tentang pendidikan responden
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Min 23 20

Max 30 30
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan pendidikan pada ibu
primigravida dan multigravida di RB Nur
Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten F % F %
Grobogan tahun 2011 (n = 15)
Ibu rumah 5 33, 4 26,7
tangga 3
5 4 26,7
Pendidikan Primigravid Multigravid Petani 33,
2 3 2 13,3
a a
Wiraswasta
F % F % 2 13, 3 20,0
Swasta 3
Pendidikan dasar 3 20,0 4 26,7 1 2 13,3
PNS 13,
Pendidikan 11 73,3 9 60,0
3
menengah
1 6,7 2 13,3
6,7
Pendidikan
tinggi Jumlah 15 100 15 100

Jumlah 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa


sebagian besar pekerjaan ibu primigravida
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa
sebagai ibu rumah tangga dan petani
sebagian besar pendidikan responden
sebanyak 5 orang (33,3%) sedangkan ibu
primigravida adalah pendidikan menengah
multigravida sebagian besar pekerjaan
sebanyak 11 orang (73,3%) dan sebagian
sebagai ibu rumah tangga dan petani
besar pendidikan responden multigravida
sebanyak 4 orang (26,7%).
adalah pendidikan menengah sebanyak 9
orang (60,0%). Nyeri Persalinan Ibu Primigravida dan
Multigravida
Pekerjaan
Hasil penelitian pada ibu primigravida dan
Hasil penelitian pada ibu primigravida dan
multigavida diperoleh data nyeri persalinan
multigravida tentang pekerjaan responden
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden


berdasarkan pekerjaan pada ibu primigravida
dan multigravida di RB Nur Hikmah Desa
Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan tahun
2011

Pekerjaan Primgravi Multigravida


da
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdistribusi normal karena nilai p > 0,05.
berdasarkan nyeri persalinan pada ibu Setelah data berdistribusi normal, maka data
primigravida dan multigravida di RB Nur diuji statistik dengan uji independent t test.
Hikmah Desa Kuwaron Gubug Kabupaten
Grobogan tahun 2011
Nyeri Primgravida Multigravida Tabel 4.6 Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan
Kala I Pada Ibu Bersalin Normal Primigravida
Persalina F % F % Dan Multigravida Di RB Nur Hikmah Desa
n Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan Tahun
2011
Tidak nyeri 0 0 0 0
Nyeri Intensitas N Mean SD p-
ringan 0 0 9 60
Nyeri value
Nyeri 4 26,7 6 40
sedang Persalinan
10 66,7 0 0
Nyeri berat Ibu 15 7,40 1,502 0,000
1 6,7 0 0 Primigravida
Nyeri
sangat Ibu
Multigravida 15 3,20 0,775
berat

Jumlah 15 100 15 100


Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa p
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nyeri value = 0,000, hal ini menunjukan bahwa ada
persalinan pada ibu primigravida sebagian perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I
besar mengalami nyeri berat sebanyak 10 pada ibu bersalin normal primigravida dan
orang (66,7%). Nyeri persalinan pada ibu multigravida di RB Nur Hikmah Desa
multigravida sebagian besar mengalami nyeri Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan (p <
ringan sebanyak 9 orang (60%). 0,05).

Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I


Pada Ibu Bersalin Normal Primigravida Dan 2. PEMBAHASAN
Multigravida Di RB Nur Hikmah Desa
Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan. Karakteristik Responden Umur

Berdasarkan data penelitian yang berhasil Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
dikumpulkan selanjutnya dilakukan uji bahwa umur responden pada ibu
normalitas data. Secara statistik untuk primigravida rata-rata umur 25,33. Hasil
mendeteksi normalitas dapat dilakukan penelitian pada ibu multigravida rata-rata
dengan uji Saphiro wilk. Nilai p pada berumur 24,80. Hasil penelitian ini
intensitas nyeri ibu primigravida adalah menunjukan bahwa sebagian besar umur
0,509 dan nilai p pada ibu multigravida responden masuk dalam kategori reproduksi
adalah 0,404. Hasil tersebut berarti data sehat. Hal ini dimungkinkan ibu telah siap
menghadapi kehamilan dan mampu yang berpendidikan tinggi akan memberi
merespon nyeri persalinan yang dirasakan. respon yang lebih rasional terhadap informasi
yang datang dan akan berfikir sejauh mana
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa umur keuntungan yang mungkin akan mereka
merupakan salah satu sifat karakteristik yang peroleh dari gagasan tersebut.
utama. Umur mempunyai hubungan
pengalaman terhadap suatu masalah Menurut teori Indrayanto (2010), bahwa
kesehatan atau penyakit dan pengambilan pendidikan berkaitan erat dengan segala
keputusan. Karakteristik pada ibu hamil sesuatu yang berhubungan dengan
berdasarkan umur sangat berpengaruh perkembangan manusia mulai perkembangan
terhadap nyeri persalinan yang dirasakan, fisik, kesehatan keterampilan, pikiran,
dimana semakin muda umur ibu hamil perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada
karena ketidaksiapan ibu dalam menerima perkembangan iman. Perkembangan ini
sebuah kehamilan, maka akan berisiko terjadi mengacu kepada membuat manusia menjadi
gangguan selama kehamilan misalnya umur lebih sempurna, membuat manusia
yang masih muda sistem reproduksi yang meningkatkan kualitas hidupnya.
belum matang.
Pekerjaan
Menurut teori Manuaba (2000), ibu yang
berusia 20-35 tahun secara fisik dan Hasil penelitian menunjukan sebagian besar
psikologis sudah siap dalam mengahadapi pekerjaan ibu primgravida adalah sebagai ibu
kehamilan. Secara biologis para wanita rumah tangga sebanyak 5 orang (33,3%) dan
dianjurkan mengandung di usia muda, tetapi ibu multigravida sebagian besar pekerjaan
usia ideal untuk mengandung sebaiknya sebagai petani sebanyak 4 orang (26,7%). Ibu
berusia 20-35 tahun. Kesuburan seorang ibu yang mempunyai pekerjaan yang berlebihan
juga dipengaruhi oleh usia sehingga akan mengganggu saat kehamilan. Keletihan
pasangan berusia lanjut membutuhkan waktu fisik maupun mental akan berpengaruh
lebih lama untuk dapat mengandung. Wanita terhadap kehamilan dan proses persalinan
hamil kurang dari 20 tahun dapat merugikan ibu.
kesehatan ibu maupun perkembangan dan Menurut Wiknjosastro (2009, p. 103),
pertumbuhan janin karena belum matangnya pekerjaan adalah kesibukan yang harus
alat reproduksi untuk hamil. Kurun waktu dilakukan terutama untuk menunjang
reproduksi sehat antara 20-35 tahun. kehidupannya dan kehidupan keluarganya.
Pendidikan Seseorang yang mempunyai pekerjaan yang
penting dan memerlukan aktifitas akan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui mengganggu saat kehamilan. Ibu hamil yang
bahwa sebagian besar pendidikan ibu bekerja dapat menimbulkan keletihan fisik
primigravida adalah pendidikan menengah dan mental sehingga mengakibatkan
sebanyak 11 orang (73,3%) dan ibu meningkatnya timbulnya rasa nyeri pada ibu
multigravida adalah pendidikan menengah hamil.
sebanyak 9 orang (60,0%). Tingkat
pendidikan ibu akan berpengaruh dalam Nyeri Persalinan
memberi respon yang datang dari luar. Ibu
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bawah rahim dan kompresi saraf di servik
nyeri persalinan pada ibu primigravida (Bandiyah, 2009, p.81).
sebagian besar mengalami nyeri berat
sebanyak 10 orang (66,7%). Responden yang Nyeri yang dirasakan responden bervariasi
mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang baik pada ibu primigravida maupun
(26,7%) dan nyeri sangat berat sebanyak 1 multigravida. Hal ini sesuai teori Hidayat
orang (6,7%). Pada ibu primigravida (2006, p.145), bahwa nyeri tergantung dari
merasakan melahirkan merupakan nyeri yang kerja serta saraf besar dan kecil yang
menyiksa dan merasa panas menjalar sampai keduanya berada dalam akar ganglion
tulang belakang. Pada kala satu persalinan, dorsalis. Rangsangan pada serat saraf besar
nyeri timbul akibat pembukaan servik dan akan meningkatkan mekanisme aktivitas
kontraksi uterus. Sensasi nyeri menjalar substansia gelatinosa yang mengakibatkan
melewati syaraf simposis yang memasuki tertutupnya pintu mekanisme sehingga
modula spinalis melalui segmen posterior aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan
syaraf spinalis torakalis 10, 11 dan 12. hantaran rangsangan ikut terhambat dan
Penyebaran nyeri pada kala satu persalinan menyebabkan hantaran rangsangan ikut
adalah nyeri punggung bawah yang dialami terhambat. Rangsangan serat besar dapat
ibu disebabkan oleh tekanan kepala janin langsung merangsang korteks serebri. Hasil
terhadap tulang belakang, nyeri ini tidak persepsi ini akan dikembalikan ke dalam
menyeluruh melainkan nyeri disuatu titik. medula spinalis melalui serat eferen dan
reaksinya memengaruhi aktivitas sel T.
Nyeri persalinan pada ibu multigravida Rangsangan pada serat kecil akan
sebagian besar mengalami nyeri ringan menghambat aktivitas substansia gelatinosa
sebanyak 9 orang (60%). Ibu multigravida dan membuka pintu mekanisme, sehingga
sudah pernah melahirkan sehingga sudah merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya
punya pengalaman nyeri saat melahirkan. Ibu akan menghantarkan rangsangan nyeri.
yang sudah mempunyai pengalaman
melahirkan akan mampu merespon rasa nyeri Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Kala
tersebut. Pada kelompok multigravida masih I Pada Ibu Bersalin Normal Primigravida
ditemukan ibu yang mengalami nyeri sedang Dan Multigravida Di RB Nur Hikmah
sebanyak 6 orang (40%). Hal ini Desa Kuwaron Gubug Kabupaten
dimungkinkan ibu telah siap secara Grobogan.
psikologis dalam menghadapi proses persalin Berdasarkan hasil penelitian diketahui
sehingga ibu lebih percaya diri dan tidak bahwa p value = 0,000, hal ini menunjukan
takut dalam menghadapi persalinan. bahwa ada perbedaan tingkat nyeri persalinan
Nyeri persalinan suatu perasaan tidak kala I pada ibu bersalin normal primigravida
menyenangkan yang merupakan respon dan multigravida di RB Nur Hikmah Desa
individu yang menyertai dalam proses Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan (p <
persalinan oleh karena adanya perubahan 0,05). Pengalaman melahirkan sebelumnya
fisiologis dari jalan lahir dan rahim. Nyeri juga dapat mempengaruhi respon ibu
persalinan disebabkan oleh proses dilatasi terhadap nyeri. Ibu primigravida belum
servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, mempunyai pengalaman melahirkan
iskemia korpus uteri dan peregangan segmen dibandingkan ibu multigravida. Ibu yang
pertama kali melahirkan akan merasa stres Nyeri persalinan pada ibu primigravida
atau takut dalam menghadapi persalinan. sebagian besar mengalami nyeri berat
sebanyak 10 orang (66,7%).
Pada ibu primigravida umumnya merasa Nyeri persalinan pada ibu multigravida
cemas dan takut menghadapi persalinan. sebagian besar mengalami nyeri ringan
Stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis sebanyak 9 orang (60%).
dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi
terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan. Ibu Ada perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I
dalam kondisi inpartu tersebut mengalami pada ibu bersalin normal primigravida dan
stress maka tubuh merangsang tubuh multigravida di RB Nur Hikmah Desa
mengeluarkan hormon stressor yaitu hormon Kuwaron Gubug Kabupaten Grobogan (p
Katekolamin dan hormon Adrenalin. value = 0,000 < 0,05).
Katekolamin ini akan dilepaskan dalam
konsentrasi tinggi saat persalinan jika ibu
tidak bisa menghilangkan rasa takutnya DAFTAR PUSTAKA
sebelum melahirkan. Akibatnya tubuh
tersebut maka uterus menjadi semakin tegang 1. Adriaansz, Wiknjosastro dan
sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam Waspodo. 2007. Buku Acuan Nasional
otot otot uterus berkurang karena arteri Pelayanan Kesehatan Maternal dan
mengecil dan menyempit akibatnya adalah Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
rasa nyeri yang tak terelakkan (Bobak, 2000, Pustaka Sarwono Prawiroharjdo
p.255). 2. Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Ibu multigravida sudah pernah melahirkan Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
sehingga sudah punya pengalaman nyeri saat 3. Bandiyah, S. 2009. Kehamilan,
melahirkan. Ibu yang sudah mempunyai Persalinan & Gangguan Kehamilan.
pengalaman melahirkan akan mampu Yogyakarta : Nuha Medika.
merespon rasa nyeri tersebut. Ibu yang 4. Bobak. 2005. Buku Ajar
melahirkan dalam keadaan rileks, semua Keperawatan Maternitas (Maternity
lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama Nursing). Jakarta : EGC.
secara harmonis sehingga persalinan akan 5. Depkes RI. 2007. Asuhan Persalinan
berjalan lancar, mudah dan nyaman (Bobak, Normal. Jakarta: Dinkes.
2000, p.255). 6. Henderson, C. 2006. Buku Ajar
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
penelitian Purwati (2007). Hasil penelitian 7. Hidayat, A.A. 2009. Metode
pada ibu primigravida dalam merespon nyeri Penelitian Kebidanan Tehnik Analisis
menjelang persalinan di RB dan Klinik 24 Data. Jakarta : Salemba Medika.
Jam Pucang Anom Semarang menunjukan 8. Kurnia, Nova. 2009. Menghindari
intensitas nyeri berat 40%, nyeri sedang Gangguan Saat Melahirkan & Panduan
53,3%, nyeri ringan 6,7%. Lengkap Mengurut Bayi. Yogjakarta :
Panji Pustaka.
3. PENUTUP 9. Mander, Rosemary. 2003. Nyeri
Persalinan. Jakarta: EGC.
10. Mochtar, R. 2003. Sinopsis Obstetri.
Jakarta: EGC.
11. Notoatmodjo, S. 2005. Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
12. Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2009.
Profil Kesehatan Jawa Tengah : Rakyat
Sehat Kualitas Bangsa Meningkat.
Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah.
13. Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
14. Pastuty, R. 2009. Buku Saku Asuhan
Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta : EGC.
15. Saifuddin, B.A. 2006. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
16. Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
17. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan
Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jogjakarta : CV. Andi Offset.
18. Sumarah. 2009. Perawatan Ibu
Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.
19. Suyanto & Salamah. 2009. Riset
Kebidanan: Metodologi dan Aplikasi.
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
20. Varney, H. 2007. Buku Ajaran
Asuhan Kebidanan. Jakata: EGC.
21. Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Persalinan. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.

Anda mungkin juga menyukai