Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi diare

Diare merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk

dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi

buang air besar yang dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang

mungkin dapat disertai dengan muntah dan tinja berdarah. Penyakit ini paling

sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,

dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat.1

Diare adalah suatu keadaan buang air besar (defekasi) dengan feses yang

berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan

air pada feses lebih banyak dari pada biasanya.2

Diare sering dikaitkan dengan penyakit bawaan sehingga diare

ditularkan secara fecal-oral melalui masuknya makanan atau minuman yang

terkontaminasi. Penularan dapat juga terjadi karena makan dengan tangan

yang terkontaminasi.3

2. Klasifikasi diare

a. Berdasarkan lama diare

1) Diare Akut

Diare akut dimana terjadi sewaktu-waktu dan berlangsung selama

≤ 14 hari dengan pengeluaran tinja lunak atau cair yang dapat atau

tanpa disertai lendir atau darah.4

2) Diare Kronik

Diare kronik berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari 2

minggu atau lebih dari 14 hari.4


b. Berdasarkan patofisiologik diklasifikasi menjadi empat yaitu:4

1) Diare Osmotik

Jika bahan makanan tidak dapat diabsorpsi dengan baik di usus

halus, maka tekanan osmotik intralumen meningkat sehingga menarik

cairan plasma ke lumen. Jumlah cairan yang bertambah melebihi

kemampuan reabsorpsi kolon menyebabkan terjadinya diare yang cair.

Diare akan berhenti bila pasien puasa.

2) Diare Sekretorik

Diare sekretorik terjadi akibat gangguan transport elektrolit dan

cairan melewati mukosa enterokolon, menyebabkan sekresi berlebih

atau absorpsi berkurang. Penyebabnya bisa toksin bakteri (misal

kolera), penyakit mukosa usus, dan lainnya. Karakteristiknya berupa

feses cair, banyak, tidak nyeri, dan tidak ada mukus maupun darah.

Diare tetap berlangsung walaupun pasien puasa.

3) Diare Inflamatorik

Diare ini terjadi akibat inflamasi dan kerusakan mukosa usus.

Diare dapat disertai malabsorpsi lemak, cairan dan elektrolit serta

hipersekresi dan hipermotilitas akibat pelepasan sitokin pro-inflamasi.

Karakteristik berupa feses dengan pus, mukus, atau darah karena

kerusakan mukosa. Gejala biasanya disertai tenesmus, nyeri, dan

demam.

4) Diare Dismotilitas

Diare ini disebabkan oleh dismotilitas usus sehingga waktu transit

di usus memendek dan absorpsi berkurang, atau disebabkan

neromiopati yang menyebabkan stasis dan overgrowth bakteri.

Karakteristiknya mirip feses diare sekretorik, namun dapat disertai

steatorrhea ringan.
3. Etiologi Diare:
Etiologi Karakteristik Diare
Virus
Rotavirus, Norwalk virus, Virus menginvasi vili-vili usus halus. Ansorpsi terganggu
Adenovirus, Calicivirus, dan terjadi diare sekretorik, kecuali rotavirus
Astaovirus menyebabkan diare campuran sekretorik-osmotik karena
menyebabkan maldigesti karbohidrat. Diare sering disertai
muntah, menggigil, demam dan malaise sehingga disebut
stomach flu.
Bakteri
 Vibrio cholera,  Menginfeksi usus halus. Diare sangat cair, tanpa
Enterotoksigenik E.Coli disertai inflamasi maupun invasi ke mukosa.
dan Enteropathogenik
E.Coli
 Campylobacter jejuni,  Menginfeksi colon, biasanya terdapat invasi
Shigella, Salmonella, mukosa, inflamasi, mukus dan darah pada diare.
Yersinia enterocolica,
Enteroinfasive E.Coli,
Enterohemoragic E.Coli
dan Clostridium difficile
Parasit
 Giardia lambdia,  Menginfeksi usus halus, menyebabkan diare yang
Cryptosporodium cair, berbau busuk, disertai malabsorpsi, nyeri
perut, tanpa inflamasi.
 Entamoeba hystolitica  Menginfeksi kolon, menyebabkan diare
inflamatorik.
Non-infeksi
 Irritable bowel  Diare dan konstipasi bergantian, gejala lain
syndrome (IBS) bervariasi, berkaitan dengan stress. Gejala
berulang dalam waktu yang lama.
 Malabsorpsi (mis:  Diare, kembung, flatulens, sendawa, nyeri perut
defisiensi laktosa) terutama bila konsumsi makanan tertentu.
 Fase akut inflamatori  Frekuensi BAB meningkat disertai mukus dan
bowel disease (IBD) darah pada feses, sudah berlangsung dalam waktu
yang lama, ada riwayat siklus akut-remisi-kronik.
 Kolitis iskemik  Sering pada pasien lebih dari 50 tahun. Diare
disertai nyeri perut hebat, terutama pada pasien
lansia dan memiliki riwayat penyakit vascular
perifer
1
World Health Organization. 2011. The World Medicine Situation 2011 3ed. Rational Use of
Medicine, Geneva.
2
Priyanto, A., dan Lestari, S. 2009. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika.
3
Ditjen P2PL. 2009. Diare. www.infopenyakit.org diakses 1 Maret 2019
4
Christanto, et al. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi IV. Jakarta: Media Aeskulapius.

Anda mungkin juga menyukai