Laporan Kerja Praktek
Laporan Kerja Praktek
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2.1. Marking
Marking bertujuan untuk menandai lubang yang akan dibor dengan
mengukur burden dan spacing yang sudah direncanakan. Ketentuan Marking
dilakukan oleh bidang PETA (Perencanaan & Evaluasi Tambang). Proses marking
dibantu dengan alat meteran, serta pita & batu sebagai penanda.
4.2.2. Drilling
Drilling atau pengeboran dimulai dengan membuat lubang ledak
berdasarkan posisi marking. Kedalaman lubang ledak yang diterapkan PT. Semen
Padang bisa beragam tergantung pada kondisi lereng (pada umumnya >10 m).
Untuk bagian tanah yang lebih menonjol, kedalaman lubang ledak dibuat lebih
dalam. Hal ini diperlukan untuk keserasian tinggi bench.
Gambar 4.2. Alat Bor untuk Primary Blasting (Furukawa HCR 1500)
Pola yang digunakan pada PT.Semen Padang adalah pola Zig-Zag dan
Persegi Panjang (Rectangular). Pola yang digunakan tergantung pada ukuran
fragmentasi & tonase yang dibutuhkan. Pertimbangan lainnya adalah panjang free
face, sudut inisiasi, efektivitas peledakan, dan arah lemparan batuan.
Setelah batuan telah digali dari front kerja, batuan hasil galian tersebut
kemudian dipindahkan ke dalam alat angkut berupa Dump Truck Komatsu HD-
785/CAT 777D (Spesifikasi alat pada Lampiran B), yang selanjutnya dibawa ke
crusher LSC II, VI, III A dan B yang terletak sekitar 500 - 1200 m dari front II
(Spesifikasi alat pada Lampiran B). Untuk memenuhi satu bucket alat angkut
Komatsu HD-785 yang berkapasitas 100 ton, maka Backhoe Excavator caterpilar
6030/EC 03 dengan kapasitas bucket sebesar 17 m3 atau 30 ton harus melakukan
loading pada Dump Truck Komatsu HD-785 sebanyak 4 kali dan membutuhkan
waktu rata-rata 130 detik/ 2,16 menit sehingga bucket penuh. (Gambar 4.34).
waktu kembali kosong Dump Truck rata-rata dari crusher LSC II, VI, III A dan B
menuju front I, II, VII, adalah sekitar 259,5 detik.
Total Jam
NO Hari Waktu Kerja Kerja
1 Senin shift 1 shift 2 shift 3 21 jam
2 Selasa 07:00-15:00 15:00-23:00 23:00-07:00 21 jam
3 Rabu 07:00-15:00 15:00-23:00 23:00-07:00 21 jam
4 Kamis 07:00-15:00 15:00-23:00 23:00-07:00 21 jam
5 Jumat 07:00-15:00 15:00-23:00 23:00-07:00 21 jam
6 Sabtu 07:00-15:00 15:00-23:00 23:00-07:00 21 jam
7 Ahad 07:00-15:00 15:00-23:00 23:00-07:00 21 jam
53
Dari waktu kerja efektif ini akan diketahui efisiensi kerja dari operator dan alatny
54
.
Gambar 4.7. Lebar Jalan Satu Jalur
2. Produksi realisasi merupakan hasil nyata yang dicapai oleh alat gali-muat dan
dump truck pada produksi dilapangan. Pada PT. Semen Padang produksi
realisasi yang didapat pada bulan Agustus adalah sebesar 789.593 BCM.
3. Produksi Teoritis merupakan hasil yang secara perhitungan dapat dicapai oleh
suatu hubungan kerja alat selama waktu operasi yang tersedia dengan
mempertimbangkan faktor koreksi seperti koreksi material, koreksi alat. dan
koreksi waktu. Hasil produksi teoritis pada PT. Semen Padang adalah
sebagai berkut (Tabel 4.3).
4.4.8. Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 17 m3
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,65 (Lampiran D)
Cycle Time (CT) = 0,62 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
𝐾𝑏 𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐸𝐾𝑥 𝐹𝐹
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
𝑡𝑜𝑛
17 𝑚3 𝑥 2,56 3 𝑥 0,60 𝑥 0,65 x 0,6
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
0,62 menit
P. Exc =1.490 ton/jam
Diketahui:
Banyak Pengisian (n) = 4 kali
Kapasitas Bucket (KB) (Backhoe Excavator) = 17 m3
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,73 (Lampiran D)
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Cycle Time (CT) = 8,77 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
4 𝑥 17 𝑚3 𝑥 0,88 𝑥 0,72 𝑥 0,6 𝑥 2,56 𝑡𝑜𝑛/𝑚3
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
8,77 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
P.DT = 453 ton/jam per unit Dump Truck
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 17 m3
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,63 (Lampiran D)
Cycle Time (CT) = 0,57 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
𝐾𝑏 𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐸𝐾𝑥 𝐹𝐹
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
𝑡𝑜𝑛
17 𝑚3 𝑥 2,55 3 𝑥 0,60 𝑥 0,63 x 0,88
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
0,57 menit
P. Exc =1.524 ton/jam
B. Produktivitas Dump Truck Komatsu HD 785
57
Rumus:
𝑛 𝑥 𝐾𝑏 𝑥 𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝐾 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐷
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
Diketahui:
Banyak Pengisian (n) = 4 kali
Kapasitas Bucket (KB) (Backhoe Excavator) = 17 m3
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,68 (Lampiran D)
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Cycle Time (CT) = 10,79 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
4 𝑥 17 𝑚3 𝑥 0,88 𝑥 0,68 𝑥 0,6 𝑥 2,56 𝑡𝑜𝑛/𝑚3
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
10,79 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
P.DT = 348 ton/jam per unit Dump Truck
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 17,5 m3
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,65 (Lampiran D)
Cycle Time (CT) = 0,59 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
𝐾𝑏 𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐸𝐾𝑥 𝐹𝐹
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
58
𝑡𝑜𝑛
17,5 𝑚3 𝑥 2,56 𝑥 0,60 𝑥 0,65x 0,88
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑚3 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
0,59 menit
P. Exc =1.564 ton/jam
B. Produktivitas Dump Truck Komatsu HD 785
Rumus:
𝑛 𝑥 𝐾𝑏 𝑥 𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝐾 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐷
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
Diketahui:
Banyak Pengisian (n) = 4 kali
Kapasitas Bucket (KB) (Backhoe Excavator) = 17 m3
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,70 (Lampiran D)
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Cycle Time (CT) = 9,65 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
4 𝑥 17,5 𝑚3 𝑥 0,88 𝑥 0,70 𝑥 0,6 𝑥 2,56 𝑡𝑜𝑛/𝑚3
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
9,65𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
P.DT = 412 ton/jam per unit Dump Truck
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 17 m3
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,64 (Lampiran D)
Cycle Time (CT) = 0,57 menit (Lampiran C)
59
Penyelesaian:
𝐾𝑏 𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐸𝐾𝑥 𝐹𝐹
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
𝑡𝑜𝑛
17 𝑚3 𝑥 2,55 3 𝑥 0,60 𝑥 0,64 x 0,88
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
0,57 menit
P. Exc = 1.548 ton/jam
D. Produktivitas Dump Truck Komatsu HD 785
Rumus:
𝑛 𝑥 𝐾𝑏 𝑥 𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝐾 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐷
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
Diketahui:
Banyak Pengisian (n) = 4 kali
Kapasitas Bucket (KB) (Backhoe Excavator) = 17 m3
Fill Factor Bucket (FF) = 0,86 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,68 (Lampiran D)
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Cycle Time (CT) = 11,63 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
4 𝑥 17 𝑚3 𝑥 0,86 𝑥 0,68 𝑥 0,6 𝑥 2,56 𝑡𝑜𝑛/𝑚3
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
11,63 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
P.DT = 322 ton/jam per unit Dump Truck
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 17 m3
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
60
Diketahui:
Banyak Pengisian (n) = 4 kali
Kapasitas Bucket (KB) (Backhoe Excavator) = 17,5 m3
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,60 (Lampiran D)
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Density Batu Kapur = 2,55 ton/m3
Cycle Time (CT) = 4,8 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
4 𝑥 17 𝑚3 𝑥 0,86 𝑥 0,67 𝑥 0,6 𝑥 2,56 𝑡𝑜𝑛/𝑚3
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
13,12 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
P.DT = 296 ton/jam per unit Dump Truck
𝐾𝑏𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐸𝐾
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 17 m3
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,63 (Lampiran D)
Cycle Time (CT) = 0,46 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
𝐾𝑏 𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐸𝐾𝑥 𝐹𝐹
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
𝑡𝑜𝑛
17 𝑚3 𝑥 2,55 3 𝑥 0,60 𝑥 0,63 x 0,88
𝑃. 𝐸𝑥𝑐 = 𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
0,46 menit
P. Exc = 1.888 ton/jam
B. Produktivitas Dump Truck Komatsu HD 785
Rumus:
𝑛 𝑥 𝐾𝑏 𝑥 𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝐾 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐷
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑇
Diketahui:
Banyak Pengisian (n) = 4 kali
Kapasitas Bucket (KB) (Backhoe Excavator) = 17 m3
Fill Factor Bucket (FF) = 0,88 (Lampiran H)
Effisiensi Kerja (EK) = 0,69 (Lampiran D)
Swell Factor (SF) = 0,60 (Lampiran E)
Density Batu Kapur = 2,56 ton/m3
Cycle Time (CT) = 14,7 menit (Lampiran C)
Penyelesaian:
4 𝑥 17 𝑚3 𝑥 0,88 𝑥 0,69 𝑥 0,6 𝑥 2,56 𝑡𝑜𝑛/𝑚3
𝑃. 𝐷𝑇 = 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡⁄𝑗𝑎𝑚
4,8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
P.DT = 259 ton/jam per unit Dump Truck
82
Front II Hari Rabu, 6 September 2017 EC O3/ CAT 3060 67% 1.490 10.430 219.030 6.570.900
Front II Hari Kamis, 7 September 2017 EC O3/ CAT 3060 63% 1.524 10.668 224.028 6.720.840
Front II hari Jum’at 8 September 2017 EH 05/ EX 3500 65% 1.564 10.948 229.908 6.897.240
Front II Hari Senin 11 September 2017 EC O3/ CAT 3060 64% 1.548 10.836 227.556 6.826.680
Front I Hari Rabu 13 September 2017 EC O3/ CAT 3060 60% 1.654 11.578 243.138 7.294.140
Front VII Hari Kamis 14 September 2017 EC O3/ CAT 3060 63% 1.888 13.216 277.536 8.326.080
63
83
Σ per 3
Efesiensi Σ Per Σ Per Σ Per Σ Per
NO Lokasi Dan Tanggal Jenis Alat Dump
kerja (%) Jam Shift Hari Bulan
Truck
1 Front II Hari Rabu, 6 September 2017 Komatsu HD 785 72% 453 1359 9513 28.539 856.170
2 Front II Hari Kamis, 7 September 2017 Komatsu HD 785 68% 348 1044 7308 21.924 657.720
3 Front II hari Jum’at 8 September 2017 Komatsu HD 785 70% 412 1236 8652 25.956 778.680
4 Front II Hari Senin 11 September 2017 Komatsu HD 785 68% 322 966 6762 20.286 608.580
5 Front I Hari Rabu 13 September 2017 Komatsu HD 785 67% 296 888 6216 18.648 559.440
6 Front VII Hari Kamis 14 September 2017 Komatsu HD 785 69% 259 777 5439 16.317 489.510
64
65
Tabel 4.5. Effisiensi Kerja Dump Truck Komatsu HD 785 Setelah Dioptimalisasi( Lampiran D)
Σ per 3
Efesiensi Σ Per Σ Per
Lokasi Dan Tanggal Jenis Alat Dump Σ Per Hari Σ Per Bulan
kerja (%) Jam Shift
Truck
Front II Hari Rabu, 6 September 2017 Komatsu HD 785 82% 516 1548 10836 32.508 975.240
Front II Hari Kamis, 7 September 2017 Komatsu HD 785 79% 404 1212 8484 25.452 763.560
Front II hari Jum’at 8 September 2017 Komatsu HD 785 79% 465 1395 9765 29.295 878.850
Front II Hari Senin 11 September 2017 Komatsu HD 785 80% 379 1137 7959 23.877 716.310
Front I Hari Rabu 13 September 2017 Komatsu HD 785 79% 325 975 6825 20.475 614.250
Front VII Hari Kamis 14 September 2017 Komatsu HD 785 77% 289 867 6069 18.207 546.210
67
68
2. Faktor Keserasian Kerja Excavator dan Dump Truck dalam proses produksi
pada PT. Semen Padang antara 1 unit excavator Caterpillar 6030 dan PC 3500
EH 05 yang dikombinasikan dengan 3 unit dump truck Caterpillar HD
777D/komatsu HD 785 diperoleh angka keserasian kerja sebesar
a. Front II hari rabu, 6 september 2017 ialah 8,77 menit. 0,85 (MF < 1),
yang berarti ada waktu tunggu dari excavator.
b. Front II hari Kamis, 7 september 2017 ialah 10,78 menit. 0,63 (MF < 1),
yang berarti ada waktu tunggu dari excavator.
c. Front II hari Jum’at 8 september 2017 ialah 9,65 menit. 0,73 (MF < 1),
yang berarti ada waktu tunggu dari excavator.
d. Front II hari Senin 11 september 2017 ialah 11,63 menit. 0,59 (MF < 1),
yang berarti ada waktu tunggu dari excavator.
e. Front I hari Rabu 13 september 2017 ialah 13,12 menit. 0,46 (MF < 1),
yang berarti ada waktu tunggu dari excavator.
f. Front VII hari Kamis 14 september 2017 ialah 14,7 menit. 0,38 (MF <
1), yang berarti ada waktu tunggu dari excavator.
70
Saat hopper terisi oleh batu kapur, proses crushing akan berlangsung dengan
hammer crusher. Hammer Crusher berperan sebagai primary crushing. Material
pada hopper akan dibawa oleh chain conveyor yang memiliki 3 rows dan tiap
rows memiliki 18 hammer yang berfungsi untuk menghancurkan batu kapur.
Hammer Crusher memiliki gaya impact yang menggunakan tekanan, dalam hal
ini pukulan diberikan oleh hammer kepada batu kapur. Prinsip Kerja Hammer
Crusher yaitu Batu Kapur yang masuk dipecah oleh palu pada ujung cakram yang
berputar. Padatan yang pecah selanjutnya digerus pada dinding dan keluar melalui
kisi (grid). Batu Kapur pecah karena terpukul oleh palu, terbentur dinding
(crushing plate), dan bertumbukan dengan butir lain.
Hammer crusher yang dimiliki oleh PT. Semen Padang (Gambar 4.28)
memiliki batasan kemampuan untuk menghancurkan material yang dimasukkan
ke hopper. Crusher akan bekerja secara optimal apabila ukuran material yang
dimasukkan tidak lebih dari 1000 mm, apabila material yang dimasukkan
melebihi ukuran tersebut maka crusher bisa mengalami kerusakan dan membuat
kerja crusher tidak optimal, sehingga material produk dari crusher akan berukuran
tidak seperti yang diharapkan. Oleh karenanya, material yang masuk diharapkan
berukuran dibawah 1000 mm.
Feed crusher yang digunakan berkecepatan 1200 rpm, pada kecepatan ini
batu kapur yang dihasilkan berkisar antara 1200 ton per jam dengan ukuran
produk maksimal 70 mm. Batu kapur yang telah lolos proses screening langsung
dibawa menuju belt conveyor A1J02 (Lampiran F).
4.5.1. Perhitungan Reduction Ratio Crusher LSC II
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran feed (umpan)
dengan output (produk). Dengan asumsi feed yang masuk berukuran maksimal
dan ukuran produk yang dihasilkan juga merupakan produk dengan ukuran
maksimal, maka reduction ratio dari Hammer Crusher LSC II adalah:
Rumus:
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐹𝑒𝑒𝑑
RR = 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
1000 𝑚𝑚
RR = = 16,67
60𝑚𝑚