Anda di halaman 1dari 2

Paspalum conjugatum Berg.

Siti Nurlatifah B1A017066


Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Paspalum
Species : Paspalum conjugatum

Sejarah
Paspalum conjugatum berasal dari daerah tropis Amerika dan dinaturalisasi hampir setiap
daerah tropis dan subtropis. Rumput ini biasa ditemukan di daerah lembab dan panas seperti
tepi sungai, tepi jalan, daerah yang tercemar dan daerah terbuka yang agak teduh seperti
perkebunan kelapa, karet dan kelapa sawit. Paspalum conjugatum dapat tumbuh di berbagai
tanah termasuk tanah dengan kadar asam tinggi, tahan terhadap kekeringan dan tetap hijau
pada musim kemarau. Paspalum conjugatum dapat mengontrol penyebaran Imperata
cylindrica pada padang rumput yang digunakan untuk mengembala. Namun, rumput ini juga
merupakan gulma pada sawah di Asia Selatan dan Tenggara dan mampu menghambat
regenerasi hutan.

Deskripsi
Rumput kerbau (Paspalum conjugatum P.J. Bergius) adalah kelompok Familia Poaceae
dengan ranting-ranting panjang merayap. Batangnya merah keunguan, tumbuh tegak dengan
tinggi 30-60 cm. Daun memiliki panjang 8-20 cm dan lebar 5-12 mm. Selubung daun
memiliki bulu. Perbungaannya ramping terdiri dari 2 cabang dengan panjang 7-16 cm dan
memiliki ras yang berbeda. Bunganya tidak berkelompok, terdapat rambut putih di ujungnya.
Rumput kerbau umumnya digunakan sebagai rumput segar di padang rumput dan untuk
jerami, sangat cocok sebagai rumput hias.

Penelitian Terbaru
Paspalum conjugatum adalah spesies tanaman yang dapat tumbuh dan mempercepat
penanaman kembali di lahan pascatambang. Pemilihan tanaman ini dalam revegetasi karena
memiliki kelimpahan yang tinggi di lokasi pascatambang. Tanah berkadar asam berwarna
merah tersebar luas di Indonesia. Tanah ini memiliki produktivitas tanaman yang rendah
karena pasokan hara yang rendah dan erosi tanah yang tinggi. Erosi tanah adalah masalah
yang parah, terutama di perkebunan kopi dan buah-buahan yang dikembangkan di lereng
curam di daerah perbukitan. Untuk mengurangi erosi tanah digunakan rumput atau gulma,
dan erosi tanah berkurang sebesar 50-85% ketika tanah ditutupi dengan gulma. Gulma abadi,
Paspalum conjugatum Berg. menjadi tanaman penutup untuk mencegah erosi tanah. Tanaman
ini banyak digunakan di area taman pribadi atau publik di Indonesia karena tumbuh dengan
cepat.

Daftar Referensi
Azalia, D., Retnaningdyah, C., & Arisoesilaningsih, E., 2016. Germination of Seeds of Some
Local Pioneer Plant Species in Different Hydroseeding Mulches for Revegetation of
Post-Coal Mining Soil. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 3(4),
pp.609–615.
Lumbanraja, J., Adachi, T., Oki, Y., Senge, M., & Watanabe, A., 2004. Effect of Weed
Management in Coffee Plantation on Soil Chemical Properties. Nutrient Cycling in
Agroecosystems, 69(1), pp.1–4.
Prima, E. C., Yuliarto, B., Suendo, V., & Suyatman, 2014. Improving Photochemical
Properties of Ipomea pescaprae, Imperata cylindrica (L.) Beauv, and Paspalum
conjugatum Berg as Photosensitizers for Dye Sensitized Solar Cells. Journal of
Materials Science: Materials in Electronics, 25(10), pp.4603–4611.

Anda mungkin juga menyukai