ANGGOTA KELOMPOK :
YOGYAKARTA
2018
Latar Belakang
Makanan yang satu ini pasti disukai banyak orang, rasa kuah dan daging
dengan bumbu yang has membuat para pecinta bakso sulit melupakan rasa yang
aromanya kental dengan kaldu sapi ini. Bakso seolah menjadi kebutuhan pokok
bagi masyarakat di Indonesia, dimanapun tempat kita dapat menemukan banyak
warung ataupun restaurant khusus bakso dengan menawarkan ciri khas masing-
masing. Tidak hanya konsumen yang dimanjakan dengan rasa nikmat dan enaknya
bakso ini, tapi produsen selaku pelaku bisnis makanan bakso ini juga menikmati
banyak keuntungan dari menjual bakso ini. Karena terkadang sebuah bisnis menjual
bakso bisa menjadi sangat besar.
Warung bakso merupakan jenis usaha mikro. Jadi, warung bakso perlu
diteliti bagaimana cara mengembangkan usaha tersebut agar lebih berkembang
dengan mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi usaha tersebut.
Cara yang digunakan adalah dengan analisis SWOT.
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis internal lebih menitikberatkan
pada kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang dimiliki organisasi,
sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua peluang
(Oppotunity) yang ada dan yang akan datang serta ancaman (Threat) dari pesaing
dan calon pesaing.
Pembahasan
Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) merupakan
matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat
tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah :
1. Strategi SO (Strength-Opportunity)
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
3. Strategi ST (Strength-Treat)
4. Strategi WT (Weakness-Treat)
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan
organisasi mereka berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan
untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal. Secara
umum, organisasi akan menjalankan Strategi WO, Strategi ST, atau Strategi WT
untuk mencapai situasi di mana mereka dapat melaksanakan Strategi SO. Jika
sebuah perusahaan memiliki kelemahan yang besar, maka perusahaan akan
berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika sebuah
organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha
untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Kadang, peluang-peluang besar
muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi
dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat
harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam
posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu
mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,
menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.
3 Memiliki motto “masak hari ini, Jual hari ini” 3 Modal untuk memulai usaha masih kurang
4 Kualitas produk dan rasa yang dijual baik dan selalu
dipertahankan
5 Berani berinovasi menciptakan varian baru dari bakso 4 Naik-turunnya harga bahan baku yang dapat
EKSTERNAL
mempengaruhi harga penjualan.
6 Harga merakyat
7 Menggunakan konsep lesehan
8 Mudah di akses
9 Bebas bahan pengawet
3 Banyak munculnya pengusaha sejenis dan 3 Meyakinkan pelanggan bahwa produk dibuat dengan bahan 3 Memberikan diskon untuk pembelian bakso
dengan sistem yang sejenis juga. baku yang berkualitas, tanpa pengawet, tanpa borax, atau dengan porsi yang banyak sebagai strategi
pun formalin.(S3,T4) promosi.(W1,T2,T3)
b. Strategi ST
Adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman antara lain:
1. Meningkatkan atau mempertahankan kualitas mutu usaha, baik mutu produk,
maupun mutu pelayanan. (S3,T2)
2. Menetapkan strategi harga yakni selain menggunakan efisiensi biaya bisa
juga dengan menggunakan diferensiasi harga. (S5,T1,T2,T3)
3. Meyakinkan pelanggan bahwa produk dibuat dengan bahan baku yang
berkualitas, tanpa pengawet, tanpa borax, atau pun formalin.(S3,T4)
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada antara lain:
1. Lebih gencar dalam mempromosikan produk missal lewat medsos, brosur,
dll. (W2,O2,O3)
2. Mengupayakan agar harga tetap bisa dijangkau semua kalangan dengan
mengefisienkan biaya(W3,W4,O2,O3)
3. Meyakinkan pelanggan bahwa produk yang kita buat berbeda, lebih higienis
dan lebih bagus dibanding produk pesaing(W1,W2,O2,O3)
d. Strategi WT
1. Memperbaiki strategi bisnis ke arah yang lebih
baik.(W1,W2,W3,W4,T2,T3,T4)
2. Meningkatkan kualitas harga, produk, dan pelayanan pada
konsumen.(W1,W2,W3,W4,T2,T3)
3. Memberikan diskon untuk pembelian bakso dengan porsi yang banyak
sebagai strategi promosi.(W1,T2,T3)