Anda di halaman 1dari 28

Filum Porifera

Disusun Oleh:
Kelompok 8A/ Pendidikan Biologi A 2018

Achmad Febriansyah Syarief (1806594)


Dinar Syah (1805606)
„Afina Marhamah (1803678)
Riana Fauzi Nurlatifah (1806159)
Salsabila Hanifa Rusyda (1702098)
Vita Riyanti (1802077)
2

Apa itu Porifera?


Kata “porifera” berasal dari bahasa latin, porus dan ferra. Porus berarti lubang kecil dan ferra membawa.
Jadi porifera adalah hewan yang memiliki banyak lubang kecil pada tubuhnya. Ada dua pandangan
mengenai porifera. Pertama, pandangan menurut para ahli. Kedua, pandangan Tuzzet. Menurut
pandangan para ahli, porifera tidak termasuk ke dalam hewan, karena memiliki jaringan sponge yang
masih sederhana, belum memiliki jaringan otot dan syaraf, pencernaan makanan masih intrasel seperti
protozoa, dan belum memiliki jaringan sejati. Oleh karena itu, porifera dimasukan ke dalam filum
tersendiri yaitu Parazoa. Sedangkan menurut pandangan Tuzzet, dalam porifera terdapat choanocyte
dan amoebocyte yang terdapat pada sel – sel lain, tidak terdapat sistem syaraf dan otot sebab porifera
merupakan hewan permulaan, spongin mirip dengan kolagen seperti pada jaringan hewan lain, dan tidak
adanya mulut serta alat gerak lain dikarenakan adanya rudimentasi. Sehingga, menurut pandangan
Tuzzet porifera termasuk hewan.
3

Karakteristik Porifera
1. Tubuhnya memiliki pori - pori tersusun oleh dua lapisan sel:
ektodermis dan endodermis(diploblastik). Pada ektodermis, ada
mesenchyme yang terdiri dari Amoebochyte dan Archeochyte.
Pada endodermis disusun oleh satu jenis sel yang disebut
choanochyte.
2. Respirasi dengan permukaan tubuh.
3. Pencernaan berupa intrasel.
4. Belum memiliki sistem syaraf dan otot.
5. Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan gemule,
reproduksi generatif melalui persatuan gamet jantan dan betina
yang dibentuk oleh archeeocyte.
4

Klasifikasi
Calcarea
Rangka tubuhnya berupa spikula yang terbentuk dari zat kapur,
spikulanya ada yang monoaxon, triaxon, dan tetraaxon. Contohnya,
Clathrina, Schypa, Sycon, dan Grantia.

Hexactinillidae
Rangka tubuhnya berupa spikula yang terbentuk dari silikat,
memiliki duri dengan enam cabang(hexaxon). Contohnya,
Aspergillum, Pheronema, Hyalonema.

Demopongiae
Rangka tubuhnya bukan berupa spikula tetapi berupa serabut
spongin, memiliki duri bercampur silikat yang monoaxon, triaxon,
tertraxon kecuali hexaxon. Contohnya, Hippospongia, Spongilla,
Euspongila.
5

Hasil Pengamatan
6

Hasil Pengamatan Awetan Kering


7

Hasil Pengamatan
Awetan Kering
8

Hasil Pengamatan
Awetan Kering
9

Hasil Pengamatan
Awetan Kering

Tebel 1 Hasil Pengamatan Awetan Kering


10

Hasil Pengamatan Awetan Kering

Kerangka Tubuh

NO Nama Spesimen Classis/Sub Classis


Spongin Zat Kapur Silikat Bentuk Spikula

1 A   Monoakson Demospongiae

2 B   Monoakson Demospongiae

3 C  Triakson Calcarea

4 D   Monoakson Demospongiae

5 F   Monoakson Demospongiae

6 G   Monoakson Demospongiae

7 H   Monoakson Demospongiae

Tabel 2 Hasil Pengamatan Awetan Kering


11
Hasil Pengamatan Awetan Kering

Untuk spesimen kering yang diberi label A-H kami memperoleh data sebagai berikut :

1. Spesimen A memiliki kerangka tubuh berupa spongin yang tersusun atas zat silikat,
karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya tidak hancur, spesimen ini memiliki
spikula dengan tipe monoakson karena penampakan dibawah mikroskop spikulanya
berbentuk seperti jarum. Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis
demospongiae.
2. Spesimen B memiliki kerangka tubuh berupa spongin yang tersusun atas zat silikat,
karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya tidak hancur, spesimen ini memiliki
spikula dengan tipe monoakson karena penampakan dibawah mikroskop spikulanya
berbentuk seperti jarum. Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis
demospongiae.
3. Spesimen C memiliki kerangka tubuh berupa spikula yang tersusun atas zat kapur,
karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya hancur, spesimen ini memiliki spikula
dengan tipe monoakson karena penampakan dibawah mikroskop spikulanya berbentuk
seperti jarum. Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis calcarea.
4. Spesimen D memiliki kerangka tubuh berupa spongin yang tersusun atas zat silikat,
karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya tidak hancur, spesimen ini memiliki
spikula dengan tipe monoakson karena penampakan dibawah mikroskop spikulanya
berbentuk seperti jarum. Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis
demospongiae.
12

Hasil Pengamatan Awetan Kering

5. Spesimen F memiliki kerangka tubuh berupa spongin yang tersusun atas


zat silikat, karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya tidak hancur,
spesimen ini memiliki spikula dengan tipe monoakson karena
penampakan dibawah mikroskop spikulanya berbentuk seperti jarum.
Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis demospongiae.
6. Spesimen G memiliki kerangka tubuh berupa spongin yang tersusun atas
zat silikat, karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya tidak hancur,
spesimen ini memiliki spikula dengan tipe monoakson karena
penampakan dibawah mikroskop spikulanya berbentuk seperti jarum.
Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis demospongiae.
7. Spesimen H memiliki kerangka tubuh berupa spongin yang tersusun atas
zat silikat, karena pada saat ditetesi larutan HCL spikulanya tidak hancur,
spesimen ini memiliki spikula dengan tipe monoakson karena
penampakan dibawah mikroskop spikulanya berbentuk seperti jarum.
Sehingga kami memasukkannya ke dalam classis demospongiae.
13

Hasil Pengamatan Awetan Basah


14

Hasil Pengamatan Awetan Basah

Haliclona sp.
memiliki bentuk tubuh berupa tabung karena
Osculum penampakan pada awetan basah memiliki
bentuk silindris menyerupai tabung. Mempunyai
lubang pori, oskulum dan juga spongocoel
Body Surface karena spesies-spesies dari filum porifera ini
memang mempunyai karakteristik tersebut.
Kerangka yang dimiliki adalah spongin yang
terbentuk dari zat silikat, sehingga kami
memasukkan Haliclona sp. ke dalam classis
demospongiae.
15

Hasil Pengamatan Awetan Basah


Halichondria sp.
memiliki bentuk tubuh berupa tabung karena
penampakan pada awetan basah memiliki
Osculum bentuk silindris menyerupai tabung. Mempunyai
lubang pori, oskulum dan juga spongocoel
Body Surface karena spesies-spesies dari filum porifera ini
memang mempunyai karakteristik tersebut.
Kerangka yang dimiliki adalah spongin yang
terbentuk dari zat silikat, sehingga kami
memasukkan Halichondria sp. ke dalam classis
demospongiae.
16

Hasil Pengamatan Awetan Basah

Spongilla sp.
memiliki bentuk tubuh berupa tabung karena
penampakan pada awetan basah memiliki
bentuk silindris menyerupai tabung. Mempunyai
Body Surface lubang pori, oskulum dan juga spongocoel
karena spesies-spesies dari filum porifera ini
Osculum memang mempunyai karakteristik tersebut.
Kerangka yang dimiliki adalah spongin yang
terbentuk dari zat silikat, sehingga kami
memasukkan Spongilla sp. ke dalam classis
demospongiae.
17

Hasil Pengamatan Awetan Basah

Scypha sp.
memiliki bentuk tubuh berupa tabung karena
penampakan pada awetan basah memiliki
bentuk silindris menyerupai tabung. Mempunyai
Body Surface lubang pori, oskulum dan juga spongocoel
karena spesies-spesies dari filum porifera ini
memang mempunyai karakteristik tersebut.
Kerangka yang dimiliki adalah spikula yang
Osculum
terbentuk dari zat kapur, sehingga kami
memasukkan Scypha sp. ke dalam classis
calcarea.
18

Hasil Pengamatan Awetan Basah

Halichondria sp.
memiliki bentuk tubuh berupa tabung karena
penampakan pada awetan basah memiliki
bentuk silindris menyerupai tabung. Mempunyai
Body Surface lubang pori, oskulum dan juga spongocoel
karena spesies-spesies dari filum porifera ini
memang mempunyai karakteristik tersebut.
Kerangka yang dimiliki adalah spongin yang
Osculum
terbentuk dari zat silikat, sehingga kami
memasukkan Halichondria sp. ke dalam classis
demospongiae.
19

Hasil Pengamatan Awetan Basah

Halichona sp.
memiliki bentuk tubuh berupa tabung karena
penampakan pada awetan basah memiliki
bentuk silindris menyerupai tabung. Mempunyai
lubang pori, oskulum dan juga spongocoel
Body Surface karena spesies-spesies dari filum porifera ini
memang mempunyai karakteristik tersebut.
Kerangka yang dimiliki adalah spongin yang
terbentuk dari zat silikat, sehingga kami
Osculum
memasukkan Halichona sp. ke dalam classis
demospongiae.
20

Hasil Pengamatan Awetan Basah


Hippospongia sp.
memiliki bentuk tubuh berupa kipas karena
penampakan pada awetan basah memiliki
Body Surface bentuk yang pipih dengan bentuk yang sedikit
melebar sehingga menyerupai kipas.
Osculum Mempunyai lubang pori, oskulum dan juga
spongocoel karena spesies-spesies dari filum
porifera ini memang mempunyai karakteristik
tersebut. Kerangka yang dimiliki adalah spongin
yang terbentuk dari zat silikat, sehingga kami
memasukkan Hippospongia sp. ke dalam classis
demospongiae.
21

Jawaban Pertanyaan
22

Jawaban Pertanyaan
1.Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiki oleh setiap species yang anda
temukan? Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab:
Setiap species memiliki lubang pori, osculum, spongocoel, dan kerangka.
23

Jawaban Pertanyaan
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species tersebut
sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Jelaskan!
Jawab
⋄ Class Calcarea (calcacispongiae): spikula terbuat dari zat kapurdengan tipe
monoaxon, triaxon, atau tetraxon.
⋄ Class Hexactinellida (Hyalospongiae) : spikula dari silikat dengan tipe
hexaxon atau dari zat kersik.
⋄ Class Demospongiae : spikula terbuat dari silikat dan spongin dengan tipe
spikula bukan hexaxon.
24

Jawaban Pertanyaan
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut:

Tabel 3 Jawaban Pertanyaan Nomor 3


25

Jawaban Pertanyaan
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Porifera yang anda
temukan:
Jawab:
⋄ Calcarea: Penyaring air di lautan, pencegah abrasi, hiasan aquarium
⋄ Demospongiae: Alat penggosok. Alat mandi, pencegah abrasi, obat
kanker dan penyakit lainnya, Hiasan aquarium
⋄ Hexactinellida: Simbiosis dengan udang kecil, sebagai oleh-oleh
pernikahan karena rongga lebih besar, pencegah abrasi, hiasan
aquarium.
26

Jawaban Pertanyaan
5. Dari teori perkuliahan atau buku yang anda peroleh menai Phylum Porifera, lengkapilah tabel berikut ini:
27

Terimakasih
28

Daftar Pustaka
Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Porifera VS Coelenterata. [online]. Diakses
dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA [9 maret 2019].

Anda mungkin juga menyukai