BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terkait dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas, terutama pada wanita
kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi. Tiga
puluh enam persen orang di negara yang sedang berkembang menderita anemia
2014).
terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil sebanyak 63,5%. Dalam empat tahun
anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan di mulai sebelum kehamilan. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa ibu hamil
yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Itu artinya 5 dari 10 ibu hamil di
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
1
2
pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai
hemoglobin kurang dari 12,0 gram/100ml. Definisi ini mungkin sedikit berbeda
2015)
Anemia pada ibu hamil berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayinya.
morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada saat hamil dan melahirkan atau
nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan. Selain itu ibu hamil yang menderita
anemia juga menunjukkan keadaan yang tragis, yaitu terjadinya perdarahan pada
anemia pada saat hamil mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi lahir rendah
kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan penyerapan zat besi,
peningkatan kebutuhan zat besi, banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh
melakukan perubahan bagi hidupnya untuk hidup lebih sehat khususnya dalam
Selain itu usia juga sangat menentukan kesehatan ibu, ibu dikatakan
berisiko tinggi apabila ibu hamil berumur dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun,
Pada wanita hamil umur terlalu muda yaitu kurang dari 20, secara fisik alat
reproduksinya belum siap untuk menerima hasil konsepsi dan secara psikologis
belum cukup dewasa dan matang untuk menjadi seorang ibu, sedangkan wanita
hamil pada usia lanjut yaitu lebih dari 35 tahun, proses faal tubuhnya sudah
hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pekauman
Anemia (83,3%) dan ibu hamil yang banyak mengalami anemia pada usia 20-35
tahun sebanyak 21 orang (70%) dan terdapat hubungan antara umur dengan
kejadian anemia pada ibu hamil dan kejadian anemia <20 tahun cenderung lebih
tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian
4
anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta,
didapatkan hasil ebagian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia adalah
baik dan cukup, sebagian besar responden mengalami anemia ringan, dan ada
didapatkan jumlah ibu hamil sebanyak 41.173 orang dengan jumlah ibu hamil
yang mengalami anemia sebanyak 5.156 orang. Dengan jumlah ibu hamil yang
oleh Kabupaten Kepahiang sebanyak 874 orang dan Kota Bengkulu sebanyak 843
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 terdapat ibu
hamil dengan anemia sebanyak 694 orang, pada tahun 2016 terdapat ibu hamil
dengan anemia sebanyak 737 orang dan pada tahun 2017 tercatat sebanyak 6.426
ibu hamil dengan anemia sebanyak 782 orang. Cakupan tertinggi terdapat di
Puskesmas Dusun Curup yaitu sebesar 80 ibu hamil dengan anemia , kemudian
Puskesmas Perumnas sebesar 79 ibu hamil dengan anemia, diikuti Puskesmas Air
Bintunan sebesar 78 ibu hamil dengan anemia dan Puskesmas Suka Makmur
sebesar 63 ibu hamil dengan anemia (Dinkes Kabupaten Bengkulu Utara, 2017).
Utara pada tahun 2017 didapatkan jumlah ibu hamil sebanyak 243 orang dengan
jumlah ibu anemia sebanyak 80 orang dengan jumlah kasus anemia tertinggi
5
terdapat di Desa Kota Agung sebanyak 14 orang, setelah itu Desa Datar Macang
orang ibu hamil yang menderita anemia yang sedang berkunjung. Dari 7 orang ibu
hamil yang menderita anemia terdapat 2 orang yang mengetahui tentang anemia
yang meliputi pengertian, penyebab dan akibat lanjut dari anemia bag kehamilan,
dan terdapat 5 orang yang kurang mengetahui tentang anemia baik pengertian,
penyebab dan akibat lanjut. Selain itu dar 7 orang ibu hamil yang menderita
anemia yang sedang berkunjung didapatkan 4 orang berusia < 20 tahun, 1 orang
penelitian tentang “Hubungan pengetahuan dan usia dengan kejadian anemia pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Dusun Curup Kecamatan Air Besi
B. Rumusan masalah
penlitian ini adalah “adakah hubungan pengetahuan dan usia dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Dusun Curup Kecamatan Air
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dipelajari hubungan pengetahuan dan usia dengan kejadian anemia pada ibu
2. Tujuan Khusus
Bengkulu Utara
Bengkulu Utara
D. Manfaat penelitian
kejadian anemia pada ibu hamil, sehingga dapat menjadi sumber referensi
baru bagi puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil
kejadian anemia pada ibu hamil dengan variabel lain diluar penelitian ini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
8
9
b. Proses kehamilan
kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus spermatozoa dapat
ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang
ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang
sel ovum. Untuk mencapai ovum, sperma harus melewati korona radiata
(lapisan sel diluar ovum) dan zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein
kemudian timbul telofase dan benda kutub (polar body) kedua menuju
yang terdiri atas bahan genetik dari perempuan dan laki-laki. Pada
ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah
11
dengan lancar, dan selama tiga hari terbentuk suatu kelompok sel yang
zona pelisida tetap utuh, atau dengan kata lain, besarnya hasil konsepsi
tetap utuh. Dalam ukuran yang sama ini hasil konsepsi disalurkan terus
ke pars ismika dan pars interstisial tuba (bagia-bagian tuba yang sempit)
dan terus disalurkan kearah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada
adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell ini
aterm berupa sebuah membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion
2010).
plasma ibu. Pada awal trimester kedua, cairan ini terutama terdiri dari
yaitu:
2) Pada trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dimana tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak
nyaman karena hamil pun sudah berkurang. Perut ibu pun belum
trimester ini banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama
sebab pada saat ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Pada trimester ini rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
1) Adaptasi Fisik
pada panggul, mual dan muntah (mual pada pagi hari), lelah dan
kenaikan sampai 2,5 kg, dan perubahan pada payudara : penuh, nyeri
kedua perubahan fisik yang terjadi adalah sudah merasa enak secara
kejang kaki. Pada trimester ketiga perubahan fisik yang terjadi adalah
2013).
2) Adaptasi Psikologis
2. Anemia kehamilan
a. Pengertian
haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2. Nilai batas tersebut
17
b. Etiologi
3) Malabsorpsi
lain-lain
dan lain-lain
18
sebagai berikut:
mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu
hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.
2) Anemia Megaloblastik
Pengobatannya:
3) Anemia Hipoplastik
4) Anemia Hemolitik
5) Anemia-anemia lain
e. Penanggulangan
disarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum setiap
hari. Penelitian menunjukkan, wanita hamil yang tidak minum pil zat
3. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan
1) Kesadaran (Awareness)
mulai timbul
3) Coba-Coba (Trial)
4) Adoption (Adoption)
c. Tingkat Pengetahuan
adalah:
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
(sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian.
lain :
trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-
salah/coba-coba.
keluar dari mulut raja adalah kebenaran yang mutlak dan harus
tersebut.
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode
pokok, yakni :
1) Pengalaman
pengetahuan seseorang.
28
2) Tingkat Pendidikan
3) Keyakinan
4) Fasilitas
5) Penghasilan
6) Sosial Budaya
sesuatu.
29
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari
pertanyaan diberikan.
pertanyaan diberikan.
pertanyaan diberikan.
4. Usia
a. Pengertian
Usia adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan, umur sangta
ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur berguna
(Winkjosastro, 2010).
30
mengatur kehamilan karena masa ini merupakan usia yang aman untuk
yang memiliki umur 20-35 tahun (tidak resiko tinggi) sebagian besar
b. Klasifikasi umur
Menurut Manuaba (2010) tingkat umur ibu hamil dan resiko tinggi
kehamilan adalah:
dan bayi.
Pada wanita hamil umur terlalu muda yaitu kurang dari 20,
untuk menjadi seorang ibu, sedangkan wanita hamil pada usia lanjut
2012).
degenerasi.
tidak bermakna.
memiliki resiko yang lebih besar pada kesehatan ibu dan bayinya dan
terganggu, ibu hamil pada usia ini juga lebih mudah lelah, mereka
cadangan besi dalam tubuhnya kurang dan terbatas. Hal ini dapat
diperberat bila hamil pada usia < 20 tahun karena pada usia muda
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
(Notoatmodjo, 2014).
(Sarwono, 2012)
sehatnya, bilamana ada kelainan fisik atau psikologis bisa ditemukan secara
dini dan diobati, serta melahirkan tanpa kesulitan dengan bayi yang sehat.
kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Jetis Kota
anemia adalah baik dan cukup, sebagian besar responden mengalami anemia
dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Jetis
Kota Yogyakarta
tahun dan diatas 35 tahun, Pada wanita hamil umur terlalu muda yaitu
kurang dari 20, secara fisik alat reproduksinya belum siap untuk menerima
hasil konsepsi dan secara psikologis belum cukup dewasa dan matang untuk
menjadi seorang ibu, sedangkan wanita hamil pada usia lanjut yaitu lebih
Pada wanita hamil umur terlalu muda yaitu kurang dari 20, secara
fisik alat reproduksinya belum siap untuk menerima hasil konsepsi dan
secara psikologis belum cukup dewasa dan matang untuk menjadi seorang
ibu, sedangkan wanita hamil pada usia lanjut yaitu lebih dari 35 tahun,
semakin rendah umur ibu maka semakin rendah kadar hemoglobinya namun
mengalami anemia pada usia 20-35 tahun sebanyak 21 orang (70%) dan
terdapat hubungan antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan
kejadian anemia <20 tahun cenderung lebih banyak dari pada usia 20-35
Pengetahuan
Anemia Kehamilan
Usia
Bagan 1
Kerangka Konsep
36
C. Definisi Operasional
Tabel 1.
Definisi operasional
Definisi Skala
Variabel Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur
Operasinal Data
Dependen
Anemia Kondisi ibu Pemerksaan Lembar 0: anemia, jika Nominal
Kehamilan dengan kadar Hb Isian Hb < 11 gr/dl
haemoglobin di 1: tidak anemia,
bawah 11 gr%
jika Hb ≥ 11
pada kehamilan
trimester III gr/dl
Independen Kemampuan Menyebarkan Kuesioner 0: Kurang jika Ordinal
Pengetahuan responden Kuesioner jawaban
menjawab < 11
pertanyaan 1: Cukup jika
tentang anemia jawaban benar
meliputi 11-15
pengertian, 2:..Baik jika
penyebab, tanda jawaban benar
dan gejala, > 15
pengaruh serta
pencegahan
anemia
Usia
Lamanya masa Menyebarkan Kuesioner 0: Beresiko usia Nominal
hidup responden Kuesioner <20 tahun atau
secara tahun >35 tahun
kalender, yang 1: Tidak beresiko
dihitung sejak usia 20-35
dilahrkan tahun
sampai dengan
saat dilakukan
penelitian dalam
tahun
37
D. Hipotesis
H01: Tidak ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu
Ha1: Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Bengkulu Utara
H02: Tidak ada hubungan usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Bengkulu Utara
Ha2: Ada hubungan usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah
Bengkulu Utara
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Air Besi Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan 7 Juli s/d 7 Agustus 2018.
B. Desain Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
berikut:
38
39
data anemia ibu hamil di Puskesmas Dusun Curup Kecamatan Air Besi
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Entry
software komputer.
d. Cleaning
ada kesalahan atau tidak. Bila ada kesalahan maka dibetulkan kembali
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat