Anda di halaman 1dari 4

MASALAH PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA

Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang


Faktor Penyebab Penyimpangan Tata Ruang Pembangunan Kondominium
Di Kota Bandung

Dosen Pengampu :

Dwiana Novianti Tufail, S.T, M.T


Elin Diyah Syafitri, S.T, M.Sc

Disusun Oleh :

Rizky Thian (081510)

Siti Fatimah (08161078)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

BALIKPAPAN

2019
I. Pendahuluan
Penataan ruang wilayah bertujuan untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang
berkualitas. Untuk itu, diperlukan pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan
penertiban terhadap pemanfaatan ruang, sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dengan melalui
kegiatan pemantauan dan evaluasi, kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi
yang telah ditetapkan dapat diwujudkan. Suatu ruang tertentu dapat digunakan untuk
berbagai alternatif kegiatan, seperti pemukiman, industri, pertanian, dan sebagainya.
Apabila suatu kegiatan tertentu telah dilakukan di suatu ruang tertentu, pada waktu yang
sama tidak dapat dilakukan suatu kegiatan yang lain karena dapat menimbulkan
persaingan bahkan konflik dalam pemanfaatan ruang (Silalahi, 2001). Kecenderungan
penyimpangan terhadap tata ruang yang telah ditetapkan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor baik produk tata ruang maupun pada tahapan implementasi. Selain itu,
penyimpangan dapat terjadi karena pada saat penyusunan produk rencana tata ruang
kurang memperhatikan aspek-aspek pelaksanaan pemanfaatan ruang atau sebaliknya
dimana pemanfaatan ruang kurang memperhatikan rencana tata ruang yang telah
disusun.
Salah satu wilayah yang mengalami penyimpangan dalam implementasi rencana tata
ruang yaitu berada di Kota Bandung. Dimana pembangunan kondominium yang berada
di sebelah rumah penduduk itu bernama La Grande Merdeka Tamansari, yang merupakan
salah satu kondominium yang didirikan di kawasan jalan Merdeka dan jalan Aceh. Apabila
menelaah ketentuan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung tahun 2011-2031
jalan Merdeka diperuntukan untuk kawasan pusat perbelanjaan bukan untuk kawasan
penghunian. Sehingga letak kondominium La grande ini dapat diindikasikan telah
menyimpangi tata ruang Kota Bandung. Penyimpangan tata ruang tidak hanya sekedar
penyimpangan semata tetapi akibatnya meluas kepada beberapa aspek terkait lainnya.
Keberadaan ruang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia, oleh sebab itu
dalam melakukan perencanaan wilayah pemanfaatan dan pengelolaan ruang harus
sebijaksana mungkin sehingga keharmonisan dapat terwujud guna mendukung proses

1
pembangunan. Pembangunan yang dimaksud tidak hanya sekedar mengadakan
pembangunan, namun pada hakekat pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan (sustainable development).
Penataan ruang menggariskan bahwa pelaksanaan pembangunan di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah harus sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Dengan demikian pemanfaatan ruang termasuk di dalamnya struktur ruang selayaknya
disesuaikan dengan rencana tata ruang. Oleh karena itu, pemantauan dalam terhadap
tata ruang sangat diperlukan untuk mengetahui apakah produk hukum rencana tata
ruang tersebut berjalan sesuai dengan pemanfaatannya atau telah terjadi penyimpangan
dan faktor apa yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan tersebut.

II. Pembahasan
.....

III.Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya penyimpangan penggunaan
tata ruang di Kota Bandung dengan produk hukum tata ruang. Hal ini tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor masyarakat dan faktor ketegasan pemerintah namun juga faktor
kekuatan pasar yang penting untuk dipertimbangkan oleh pembuat kebijakan agar tidak
merusak tatanan yang telah direncanakan.

IV. Saran
Adapun saran yang direkomendasikan yaitu dengan melakukan penyuluhan
mengenai adanya RTRW Kota Bandung tahun 2011-2031 kepada masyarakat secara
maksimal. Dimana memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang peruntukan wilayah-
wilayah di Bandung untuk apa saja sehingga masyarakat bisa lebih kritis terhadap
peruntukkan tempat tinggal. Selain itu, dibutuhkan Pemerintah yang konsisten
menegakan penataan ruang sehingga dapat mengurangi penyimpangan yang terjadi.
Pemerintah yang tegas dan paham mengenai penataan ruang tidak akan mencederai
ketentuan rencana tata kota yang telah diatur walaupun kekuatan pasar tinggi pada
permintaan kebutuhan kondominium.

2
V. Lesson Learned
Pada pembahasan ini dapat diambil pelajaran bahwa implementasi kebijakan dari
Rencana Tata Ruang tidak selamanya berjalan dengan tujuan yang ada. Terdapat banyak
faktor yang menyebabkan permasalahan dalam implementasi tata ruang sehingga setiap
stakeholder turut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan ini tidak hanya
pemerintah selaku pemegang kebijakan namun juga masyarakat yang sangat berperan
penting dalam pelaksanaan suatu pembangunan.

VI. Daftar Pustaka


Isradjuningtias, Agri Chairunisa. 2017. Faktor Penyebab Penyimpangan Tata Ruang
Pembangunan Kondominium Di Kota Bandung. VeJ Volume 3 Nomor 2.

Anda mungkin juga menyukai