Anda di halaman 1dari 4

Characterization and determination of the odorous charge in the indoor air of a waste

treatment facility through the evaluation of volatile organic compounds (VOCs) using
TD–GC/MS
Daerah fasilitas pengolahan limbah padat umumnya dihadapkan dengan masalah gangguan
bau. Karakteristik dan penetapan jumlah udara yang bau dalam ruangan melalui unit bau (OU) adalah
sebuah pendekatan menguntungkan untuk mengevaluasi kualitas udara dalam ruangan dan tingkat
ketidaknyamanan. Penilaian dari OU dapat dilakukan melalui penentuan konsentr asi senyawa
organik volatil (VOC) dan pengetahuan ambang batas bau mereka. Analisis yang didilakukan pada
Jurnal ini yaitu dengan desorpsi termal otomatis (ATD) ditambah dengan kromatografi gas kapiler
(GC) / detektor spektrometri massa (MSD).
Prinsip dasar metode Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC-MS)
GC digunakan untuk memisahkan senyawa volatil dalam suatu campuran. Senyawa yang terpisahkan
itu dapat diidentifikasi dan diukur. Untuk dapat mengidentifikasi senyawa-senyawa yang berbeda,
terdapat 3 lingkah pada system GC-MS yaitu:
1. Injeksi
Tergantung pada sampel (gas, cair atau padat), senyawa dalam campuran harus
diuapkan atau diekstrak dari matriks oleh salah satu teknik injeksi yang tercantum dalam
tabel 1.

2. Separasi
Setelah injeksi, pemisahan dilakukan dalam kolom kapiler. kolom ini dilapisi dengan support
cair atau solid (fase diam). Gas inert (fasa bergerak), mengalir melalui kolom. Tergantung
pada keseimbangan antara fase diam dan fase geraknya, senyawa bergerak dengan kecepatan
yang berbeda melalui kolom. Campuran menjadi terpisah, dan sebagai hasilnya, senyawa
individu mencapai detektor dengan waktu retensi yang berbeda. Dengan memilih kolom, yang
memisahkan pada titik didih, polaritas, ukuran atau stereokimia, berbagai senyawa dapat
dipisahkan.
3. Deteksi
Banyak detektor yang berbeda (tabel 2) dapat digunakan untuk deteksi senyawa yang
terpisahkan. Kombinasi dengan Mass Spectrometer menghasilkan sensitivitas tinggi dengan
properti unik untuk dapat menentukan komposisi molekul.

MS
Senyawa memasuki sumber ion kemudian terionisasi dan terfragmentasi dengan menggunakan
pemboman elektron berenergi tinggi. Ion terekstrak dari sumber oleh medan listrik dan kemudian
menuju ke mass analyzer (lihat Gambar 1). Dengan menerapkan medan listrik, ion dengan massa
tertentu dapat mencapai elektron multiplier. Pola fragmentasi diukur adalah karakteristik untuk setiap
molekul dan kemudian diidentifikasi (gambar 2)

2. Berapa banyak sampel yang tersedia yang akan di analisis?


Sampel yang akan di analisis yaituVOC (Volatile Organic Compound)dan VCS ( Volatile Sulphur
Compoun) yang diduga mengadung senyawa seperti alcohol, halocarbon, ester, dan sulfur yang
terdapatpadaudarabebas. Pada 5 unit berbeda apada suatu plant di industry. Kelimatempat tersebut
antara lain:
 BRS ( Platforming of Rotating Biostabilizers )
 Shipping werehouse
 Compositing tunnels
 Digest centrifugals
 Humid pre-treatment

Kenapa sampel diambil di 5 tempat berbeda yaitu untukmengetahui kadar emisi dari VOC tersebut
pada setiap pengoalahan limbah pada suatu plant.

3. Berapa rentang konsentrasi yang terdapat dalam sampel?


Karena sampling dilakukan pada 5 tempat berbeda, maka rentang konsentrasi akan berbeda tiap
lokasi.
 BRS
0-145 mg/m3
 Composting tunnels
0-13 mg/m3
 Digest Centrifugals
0-89 mg/m3
 Humid Pre-Treatment
0-85 mg/m3
 Shipping Werehouse
0-10 mg/m3

4. Apakah terdapat komponen dalam sampel yang menyebabkan interferensi?


Ada yaitu air. Air dapat menyebabkan banyak masalah pada tahap pemekatan dengan adanya
akumulasi sebagai esselama cryogenic concentration. Perlu diperhatikan jika kelembapan atmosferik
dapat mengurangi efisiensi adsorpsi komponen organic selamapengambilan sampel dengan adsorben
solid. Potensi masalah yang lain selama analisis adalah dimungkinkan hilangnya senyawa organic dan
terjadi reaksi kimia pada air/ester tersebut. Injeksi GC dan pemisahan atmosferik dari VOC umumnya
dilakukan pada subambient oven temperature dengan cryogenic oven programing.Freezeout air pada
sebuah kapiler kolom GC selama cryogenic oven cooling dapat menyumbat lekukan atau kolom dan
mengganggu aliran gas pembawa (Helmig, Detlevdan Lee Vierling, 1995).Sehingga adsorben yang
digunakan dalam jurnal ini menggunakan adsorben yang sifat hidrofob.
5. Bagaimana sifat fisik dan kimia dari matriks yang terdapat pada sampel?
Pada percobaan ini dilakukan adsrorbsi VOC pada adsroben sebelum dilakukan uji. Matriks pada
analit adalah adsorbennya yaitu multi-sorben cartride tubes (Carbotrap 20/40, 70 mg, carbopack x
40/60, 100 mg danCarboxen 569 20/45, 90 mg) danTenax TA (60/80, 200 mg).(E. Gellego et al,
2012) Adsorben yang dipakai adalah jenis carcoal yang divariasikan kompisisinya untuk mendapatkan
adsorben dengan pengerapan VOC yang tinggi.Semua adsoben bersifat hidrofobik untukmelindungi
VOC dari air dan mempermudah proses desorpsi sampai suhu 400oC (Ribes, Alejandra et al, 2006).
Carcoal yang berbeda merk dagang tersebut memiliki karakteristik adsorbansi yang berbeda
yaitu(Ribes, Alejandra et al, 2006) :
 Carbotrap : activated graphitized black carbon , 20/40mesh ,kekuatanadsorpsilemah
 Carbopack X : activated graphitized black carbon, 40/60mesh, kekuatanadsorpsimedium
 Carboxen 569 : spherical carbon molecular sieve, 20/45 mesh, kekuatanadsorpsinyakuat

Sifat fisikadariTenax X
 Namaataustrukturkimia : 2,6-diphenylene-oxide polymer resin
 Temperature Limit : 350 °C
 Afinitas Air : rendah
 Specific Surface Area : 35 m2/g
 Pore Volume : 2.4 cc/g
 Average Pore Size : 200 nm
 Density : 0.25 g/cc

Mesh size : 60/80 mesh


6. Menghitung presisi
a. Standard deviation (n=3) pada lokasi yang berbeda
Rotating Shipping Composting Digest Humid
biostabilizer, warehouse, tunnels, µg centrifugal, pretreatment,
µg m-3 µg m-3 m-3 µg m-3 µg m-3
Total VOC 287±145 60±10 143±13 109±89 132±85
Total
Others 1289±1819 1617±386 1180±1174 974±1262 899±710

b. Standard Error of mean


𝑠
SE=
√𝑛
Rotating Shipping Composting Digest Humid
biostabilizer, warehouse, tunnels, µg centrifugal, pretreatment,
µg m-3 µg m-3 m-3 µg m-3 µg m-3
Total VOC 165.6±83.7 34.6±5.7 82.5±7.5 62.9±51.3 76.2±49
Total
Others 744.2±1050.2 933.5±222.8 681.2±677.8 562.3±728 519±409.9

Detection Limit
Minimum Detactable Signal
𝑆𝑚 = 𝑆𝑎𝑣𝑔,𝑏𝑙 + 𝑘. 𝑠𝑏𝑙
𝑆𝑚 = 13 + 3.25 = 83%
Minimum Detactable Concentration
𝑠𝑚−𝑆𝑎𝑣𝑔,𝑏𝑙
𝑐𝑚 =
𝑚
83 − 13
𝑐𝑚 = = 7𝑛𝑔
10
𝑘. 𝑠𝑏𝑙
𝑐𝑚 =
𝑚
3.25
𝑐𝑚 = = 7,5𝑛𝑔
10
7. Jelaskan analisis Anda terhadap jurnal tersebut, uraikan dari aspek-aspek kualitatif dan
kuantitatifnya
Dalam kasus ini, analisa yang dilakukan menggunakan TD-GC/MS karena sampel yang akan
dianalisa berkaitan dengan limbah padat yang mampu menimbulkan bau(gas) yang mana senyawa
yang terkandung didalamnya belum diketahui. Kondisi operasi pada analisa ini disesuaikan dengan
jenis alat dan sifat fisik/kimia dari sampel. Sedangkan untuk sampel dalam analisa ini diambil dari
tempat yang berbeda-beda karena asal dan jenis sampah akan menentukan sifat VOC yang
dilepaskan ke udara dalam ruangan di pabrik (Chiriac et al., 2007). Hal ini juga untuk memperjelas
jenis senyawa yang paling banyak di dalam analisa ini. Jenis senyawa yang ditemukan dalam instalasi
dipelajari terutama sesuai dengan produk dari proses degradasi biologis (Schlegelmilch et al., 2005).
Dari analisa yang telah dilakukan tersebut, dapat diketahui bahwa secara kualitatif terdapat
130 senyawa kimia dari semua titik yang dipelajari ( Terutama yaitu alkana, aromatik, hidrokarbon,
alkohol, aldehida, ester, dan terpene).
Alkohol, ester, terpenoid dan asam karboksilat menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi, namun,
ester, asam karboksilat dan aldehida berkontribusi di bagian yang lebih besar untuk OU di semua
lokasi belajar dari fasilitas.

Konsentrasi rata-rata VOC untuk senyawa-senyawa dengan ambang batas bau rendah serta mereka
dengan racun atau mungkin efek kesehatan negatif

Anda mungkin juga menyukai