Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tutor ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini membahas tentang Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan pada
kasus hiperbilirubin. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang berperan dalam keberhasilan menyelesaikan makalah seminar
ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah seminar ini masih banyak
kesalahan,oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman
pembaca demi ketercapaiannya kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
kedepannya
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan penulis mohon maaf atas segala
kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Tim Penulis
1
Daftar isi
Kata pengantar................................................................................. 1
Daftar isi.......................................................................................... 2
BAB 1 pendahuluan........................................................................ 3
A. Latar Belakang........................................................................ 3
B. Rumusan masalah.................................................................... 3
C. Tujuan..................................................................................... 3
BAB II Pembahasan....................................................................... 4
A. Kesimpulan............................................................................ 13
B. Saran....................................................................................... 13
Daftar Pustaka................................................................................ 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.untuk itu obat sangat
diperlukan. Terkadang Obat tidak selamanya baik, kadang obat justru berbahaya,
karena takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu
penyakit atau gejala sakit.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu efek obat?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efek obat?
c. Bagaimana cara menangani efek obat?
d. Apa saja dampak dari efek obat?
e. Klasifikasi / macam-macam efek obat?
C. TUJUAN
a. Agar mengetahui apa itu efek obat serta macam-macam dari efek obat
b. Agar mengetahui bagaimana cara menangani efek obat dan apa saja dari dampak
efek obat baik yang menguntungkan maupun merugikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
13. Apa saja contoh efek racun jika peraawat salah memberi obat ?
14. Apa yang dilakukan oleh perawat jika seandainya salah memberikan obat ?
15. Apa efek samping ambroxol dan parasetamol ?
16. Apa yang diketahui ners ana terkait pemberian obat untuk pasiennya ?
17. Faktor- faktor yang mempengaruhi efek obat ?
18. Apa yang membedakan efek racun, efek merugikan dan efek samping pada obat ?
16. Benar obat. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu perawat mengingat nama obat dan kerjanya. Benar Dosis Untuk
menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas
ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien. Benar Pasien. Obat yang akan
diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat
dan program pengobatan pada pasien. Benar Cara Pemberian. Obat dapat diberikan
melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan
5
peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi. Benar Waktu. Pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang dprogramkan, karena berhubungan
dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.Benar
Dokumentasi. Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu
dan oleh siapa obat itu diberikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur
yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai
obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Benar Pendidikan
Kesehatan Perihal Medikasi Klien. Perawat mempunyai tanggungjawab dalam
melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama
yang berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang
baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang
diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat,
interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang
diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dan sebagainya.
Hak Klien Untuk Menolak. Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat.
Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat. Benar
Pengkajian. Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian
obat. Benar Evaluasi. Perawat selalu melihat/memantau efek kerja dari obat setelah
pemberiannya. Benar Reaksi Terhadap Makanan. Obat memiliki efektivitas jika
diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan (ante
cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam
sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum
setelah makan misalnya indometasin. Benar Reaksi Dengan Obat Lain. Pada
penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan
pada penyakit kronis.
17. Usia, berat badan, jenis kelamin, faktor genetik, faktor imunologis, faktor patologis,
distribusi obat, metabolisme obat, ekresi obat.
18. Efek merugikan : efek samping yang sudah pasti berakibat buruk pada pasien
Efek racun : dampak akibat mengkonsumsi obat dalam dosis yang tidak tepat dan
jangka waktu lama.
Efek samping : efek yang timbul / efek yang tidak di inginkan pada pasien.
6
D. STEP 4 – Main Maping
An. elsa
ISPA
Diberi obat
ANTIPIRETIK ANTITUSIF
EFEK OBAT
EFEK
EFEK SAMPING
TERAPEUTIK
7
E. STEP 5 – Learning Objektif
a. Definisi efek obat.
b. Macam-macam efek obat
c. Klasifikasi efek obat
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi efek obat
e. Cara menangani efek obat
f. Dampak efek obat
g. Apa yang diketahui ners ana terkait pemberian obat untuk pasiennya
8
C. Klasifiaksi efek obat
a. Efek lokal
Efek yang hanya dirasakan di area atau pada tempat dimana obat digunakan.
Contoh : ketika di gigit semut, menggunakan minyak kayu putih. Maka efek dari
minyak kayu putih tersebut hanya pada area itu saja.
b. Efek sistemik
Efek yang akan dirasakan oleh seluruh tubuh melalui aliran darah. Contoh : obat
kemoterapi.
c. Efek terapeutik
Merupakan respon fisiologis yang diharapkan atau yang di prediksi akan terjadi.
Efek terapeutik dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
- Terapi kausal : terapi atau efek yang hanya meniadakan penyebab penyakit itu
sendiri.
- Terapi simptomatis : yaitu efek obat yang berfungsi menggantikan zat yang
lazim nya dibuat oleh organ yang sakit.
- Terapi substitusi : efek obat yang hanya berpengaruh atau mengobati
gejalanya saja.
d. Efek samping / efek yang tidak di inginkan
Efek sekunder yang sudah dapat di prediksi dan terkadang tidak bisa dihindari
yang dihasilkan pembenaran obat dengan dosis biasa. Contoh : rasa mual pada
saat penggunaan digoxin, atau rasa kantuk pada saat penggunaan obat CTM.
Namun, efek samping dan efek yang tidak di inginkan berbeda. Efek samping bisa
diprediksi, sedangkan efek yang tidak di inginkan merupakan efek yang tidak
terduga, seperti pingsan.
e. Efek fotosesitasi
Yaitu efek kepekaan yang berlebihan terhadap cahaya yang timbul akibat
penggunaan obat..
f. Indiosinkarasi
Yaitu efek yang tidak tidak terduga dimana terjadi respon yang berlebihan kurang
atau berbeda bila di bandingkan dengan yang normal
g. Efek toksik
Efek toksik timbul setelah penggunaan obat yang lama atau jika obat terakumulasi
didalam tubuh karena ada gangguan dalam metabolisme atau ekresi obat. Lebih
jelasnya , efek yang timbul jika obat digunakan secara berulang ulang dan dalam
waktu yang lama. Toksisitas / toksik dibagi menjadi dua, yaitu :
- Toksisitas hemopetik
Efeknya seperti anemia sampai berbagai diskrasias darah seperti :
Trombositopenia. Contoh obat : kloramfenikol
- Toksisitas perilaku
Contoh : obat reserpin yang efeknya bisa sampai menimbulkan kecendrungan
bunuh diri. Atau obat amfetamin yang efeknya disorientasi, bingung, dan
kesukaran berkonsentrasi.
9
h. Reaksi alergi
Merupakan respon yang tidak terduga. Gejala alergi dapat sangat bervariasi,
tergantung pada individu dan jenis obatnya.
- genetik
- kecendrungan untuk alergi
- penyakit sikap dan kebiasaan hidup
- berat badan
Dosis obat yang di anjurkan di tentukan berdasarkan pada penelitian evaluasi
obat dan di atrgetkan dengan orang dengan berat badan 68 kg. orang yang
memiliki berat badan lebih dari itu dapat memerlukan dosis yang lebih besar
10
untuk mendapat kan efek teraupetik dari suatu obat karna memiliki jaringan yang
lebih besar untuk di perfusi den tempat reseptor yang lebih banyak dari pada
jaringan reaktif. Individu yang berat badan nya lebih ringan dari normal dapat
memerlukan dosis yang lebih kecil. Efek toksik dapat terjadi pada dosis yang dia
anjurkan jika orang tersebut sangat kecil.
- waktu pemberian
f. Faktor obat
- Pemilihan obat
- Cara penggunaan obat
- Interaksi antar obat
11
Diakibatkan dari efek samping obat. Apabila mengkonsumsi obat dalam jangka
lama, terus menerus dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati.
e. Kerusakan panca indera
Contoh : pandangan kabur, pendengaran kurang / kesulitan mendengar.
G. Benar obat. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu perawat mengingat nama obat dan kerjanya. Benar Dosis Untuk
menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas
ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien. Benar Pasien. Obat yang akan
diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat
dan program pengobatan pada pasien. Benar Cara Pemberian. Obat dapat diberikan
melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan
peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi. Benar Waktu. Pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang dprogramkan, karena berhubungan
dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.Benar
Dokumentasi. Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu
dan oleh siapa obat itu diberikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur
yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai
obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Benar Pendidikan
Kesehatan Perihal Medikasi Klien. Perawat mempunyai tanggungjawab dalam
melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama
yang berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang
baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang
diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat,
interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang
diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dan sebagainya.
Hak Klien Untuk Menolak. Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat.
Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat. Benar
Pengkajian. Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian
obat. Benar Evaluasi. Perawat selalu melihat/memantau efek kerja dari obat setelah
pemberiannya. Benar Reaksi Terhadap Makanan. Obat memiliki efektivitas jika
diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan (ante
cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam
sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum
setelah makan misalnya indometasin. Benar Reaksi Dengan Obat Lain. Pada
penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan
pada penyakit kronis.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Efek merupakan perubahan fungsi struktur atau proses akibat kerja obat. Efek
obat terjadi karena adanya interaksi fisiko-kimiawi antara obat atau metabolit aktif
dengan reseptor atau bagian tertentu dari tubuh (batubara, 2008). Efek obat dibagi
menjadi efek terapeutik, efek samping dan efek yang merugikan . efek terapeutik
yaitu efek yang menguntungkan atau efek yang diharapkan. Efek samping merupakan
efek yang dapat terduga. Dampak dari efek samping ini adalah kerusakan hati. Ini
disebabkan karena penggunaan obat yang terlaliu lama dalam jangka panjang dan
berebihan. Disamping itu, terjadi kerusakan ginjal yang disebabkan karena ginjal
gagal menyaring darah akibat penggunaan obat dalam jangka waktu panjang dan terus
menerus.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efek obat yaitu : usia, kenis
kelamin, berat badan dan faktor pemberian. Seorang perawat harus memperhatikan
dua belas benar ketika akan memberika obat, yaitu benar dosis, benar pasien, benar
obat, benar pasien, benar waktu, benar dokumentasi, Benar Pendidikan Kesehatan
Perihal Medikasi Klien. Hak Klien Untuk Menolak. Benar Pengkajian. Benar Evaluasi. Benar
Reaksi Terhadap Makanan. Benar Reaksi Dengan Obat Lain.
B. SARAN
Pada makalah kali ini, diharapakan pembaca dapat memahami tentang efek
obat yang telah di jelaskan oleh kelompok 2. Dan kepada pembaca diharapkan juga
dapat menyempurnakan makalah tutorial ini untuk kedepannya
13
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari Repositury.usu.ac.id. Chapter II.pdf. dikutip pada tanggal7 Juni 2017
Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakologi Efek Samping Obat. Jakarta : Salemba Medika
14