Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tutor ini dengan
tepat waktu.

Makalah ini membahas tentang Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan pada
kasus hiperbilirubin. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang berperan dalam keberhasilan menyelesaikan makalah seminar
ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah seminar ini masih banyak
kesalahan,oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman
pembaca demi ketercapaiannya kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
kedepannya

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan penulis mohon maaf atas segala
kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

Semoga makalah ini memberi manfaat bagi pembaca umum.

Pekanbaru, 17 mei 2018

Tim Penulis

1
Daftar isi
Kata pengantar................................................................................. 1

Daftar isi.......................................................................................... 2

BAB 1 pendahuluan........................................................................ 3

A. Latar Belakang........................................................................ 3

B. Rumusan masalah.................................................................... 3

C. Tujuan..................................................................................... 3

BAB II Pembahasan....................................................................... 4

A.step 1 klarifikasi masalah...................................................... 4

B. step 2 identifikasi masalah .................................................... 4

C. step 3 analisis masalah........................................................... 5

D. step 4 main maping................................................................ 7

E. step 5 Learning objektif.......................................................... 8

BAB III Penutup............................................................................ 13

A. Kesimpulan............................................................................ 13

B. Saran....................................................................................... 13

Daftar Pustaka................................................................................ 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.untuk itu obat sangat
diperlukan. Terkadang Obat tidak selamanya baik, kadang obat justru berbahaya,
karena takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu
penyakit atau gejala sakit.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu efek obat?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efek obat?
c. Bagaimana cara menangani efek obat?
d. Apa saja dampak dari efek obat?
e. Klasifikasi / macam-macam efek obat?

C. TUJUAN
a. Agar mengetahui apa itu efek obat serta macam-macam dari efek obat
b. Agar mengetahui bagaimana cara menangani efek obat dan apa saja dari dampak
efek obat baik yang menguntungkan maupun merugikan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. STEP 1 – Klarifikasi Masalah


1. Primary nurse = perawat yang bertugas / yang bertanggung jawab penuh merawat
pasien tersebut/ perawat yang melaksanakan askep kepada satu pasien
2. ISPA = Infeksi Saluran Pernafasan Atas
3. Antipiretik = obat yang berfungsi menurunkan suhu badan yang tinggi pada pasien
demam.
4. Antitusif = obat yang digunakan untuk mengurangi gejala batuk atau yang menekan
rangsangan untuk menghilangkan batuk.
5. Parasetamol = termasuk obat analgesik. Pereda sakit, ringan ataupun menengah
6. Ambroxol = obat yang fungsinya mengencerkan dahak, digunakan untuk mengatasi
dahak yang berlebihan.
7. Efek terapeutik = efek yang diharapkan / efek yang menguntungkan
8. Efek samping = efek yang tidak di inginkan atau dampak yang timbul pada suatu
pengobatan.
9. Profesional = perawat yang telah menyelesaikan pendidikan nya yang mempunyai
ilmu dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab.
10. Faktor genentik = faktor keturunan
11. Faktor patologis = faktor yagn berkaitan dengan ciri-ciri penyakit
12. Faktor imunologis = fakor yang berasal dari sistem kekebalan tubuh
13. Racun = efek yang timbul akibat penggunaan obat yang berlebihan dan terlalu lama
serta terlalu banyak
14. Efek merugikan = efek samping yang memberikan dampak buruk pada tubuh

B. STEP 2 – Identifikasi Masalah


1. Apa saja tugas primary nurse ?
2. Apa penyebab ISPA ?
3. Bagaimana gejala ISPA ?
4. Apa saja dampak penyakit ISPA selama Anak dirawat?
5. Mengapa anak elsa diberikan obat antitusif dan antipiretik ?
6. Apa keuntungan diberikannya obat antipiretik dan antitusif ?
7. Tindakan apa yang harus di lakukan agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat pada
pasien ?
8. Contoh efek terapeutik dan efek samping ?
9. Apa saja yang dikaji pada faktor genetik ?
10. Apa saja yang dikaji pada faktor imunologis dan patologis ?
11. Apa kaitan 3 faktor tersebut terhadap pengkajian seorang perawat ?
12. Apa saja efek / dampak jika perawat salah memberikan obat ?

4
13. Apa saja contoh efek racun jika peraawat salah memberi obat ?
14. Apa yang dilakukan oleh perawat jika seandainya salah memberikan obat ?
15. Apa efek samping ambroxol dan parasetamol ?
16. Apa yang diketahui ners ana terkait pemberian obat untuk pasiennya ?
17. Faktor- faktor yang mempengaruhi efek obat ?
18. Apa yang membedakan efek racun, efek merugikan dan efek samping pada obat ?

C. STEP 3 – Analisis Masalah


1. Bertanggung jawab penuh terhadap pasien mulai dari pasien masuk rumah sakit
sampai pasien keluar dari rumah sakit.
2. Infeksi dan virus, lingkungan yang buruk, faktor genetik, menurunnya sistem
kekebalan tubuh, bakteri, udara.
3. Sering bersin, batuk, pernafasan terhambat, merasa lelah, demam/menggigil, sakit
tenggorokan.
4. Kurang nya aktifitas perawat elsa, kesulitan bernafas karena batuk.
5. Untuk menurunkan demam pada pasien dan meredakan gejala batuk pada pasien.
6. Fungsinya sama-sama menyembuhkan, yang satu menurunkan panas, satu lagi
meredakan gejala batuk.
7. Tindakan yang didasari pada cara / 6 benar obat. Benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar waktu, benar cara dan benar dokumentasi.
8. Efek terapeutik : demam reda. Efek samping : muntah, mual.
9. Riwayat penyakit keluarga pasien
10. Patologis sperti pemeriksaan urin, darah, dan jaringan. Imunologis seperti bagaimana
kekebalan tubuh terhadap pasien tersebut.
11. Untuk mengurangi efek merugikan atau efek racun terhadap pasien.
12. Efek kepada pasien yaitu bisa keracunan dan menimbulkan penyakit baru. Sedangkan
efek pada perawat bisa di gugat bila tidak profesional.
13. Luka, merasa sakit, kematian pada organ, pasien akan muntah/mual.
14. Secepat mungkin melaor agar dapat meminimalisir efeknya. Atau langsung ambil
tindakan agar tidak terjadi lebih buruk lagi.
15. Pada ambroxol : timbul rasa gatal. Pada parasetamol : mengantuk.

16. Benar obat. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu perawat mengingat nama obat dan kerjanya. Benar Dosis Untuk
menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas
ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien. Benar Pasien. Obat yang akan
diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat
dan program pengobatan pada pasien. Benar Cara Pemberian. Obat dapat diberikan
melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan

5
peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi. Benar Waktu. Pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang dprogramkan, karena berhubungan
dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.Benar
Dokumentasi. Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu
dan oleh siapa obat itu diberikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur
yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai
obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Benar Pendidikan
Kesehatan Perihal Medikasi Klien. Perawat mempunyai tanggungjawab dalam
melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama
yang berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang
baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang
diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat,
interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang
diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dan sebagainya.
Hak Klien Untuk Menolak. Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat.
Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat. Benar
Pengkajian. Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian
obat. Benar Evaluasi. Perawat selalu melihat/memantau efek kerja dari obat setelah
pemberiannya. Benar Reaksi Terhadap Makanan. Obat memiliki efektivitas jika
diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan (ante
cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam
sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum
setelah makan misalnya indometasin. Benar Reaksi Dengan Obat Lain. Pada
penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan
pada penyakit kronis.
17. Usia, berat badan, jenis kelamin, faktor genetik, faktor imunologis, faktor patologis,
distribusi obat, metabolisme obat, ekresi obat.
18. Efek merugikan : efek samping yang sudah pasti berakibat buruk pada pasien
Efek racun : dampak akibat mengkonsumsi obat dalam dosis yang tidak tepat dan
jangka waktu lama.
Efek samping : efek yang timbul / efek yang tidak di inginkan pada pasien.

6
D. STEP 4 – Main Maping

An. elsa

ISPA

Diberi obat

ANTIPIRETIK ANTITUSIF

EFEK OBAT

EFEK
EFEK SAMPING
TERAPEUTIK

7
E. STEP 5 – Learning Objektif
a. Definisi efek obat.
b. Macam-macam efek obat
c. Klasifikasi efek obat
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi efek obat
e. Cara menangani efek obat
f. Dampak efek obat
g. Apa yang diketahui ners ana terkait pemberian obat untuk pasiennya

A. Definisi efek obat


Efek obat adalah perubahan fungsi struktur aau proses sebagai akibat dari
kerja obat. (syamsudin,2011). efek obat adalah suatu efek fisiologis yang sama sekali
tidak berhubungan atau tidak berkaitan dengan efek obat yang diinginkan.
Efek merupakan perubahan fungsi struktur atau proses akibat kerja obat. Efek obat
terjadi karena adanya interaksi fisiko-kimiawi antara obat atau metabolit aktif dengan
reseptor atau bagian tertentu dari tubuh (batubara, 2008). Efek obat adalah perubahan
fungsi struktur atau proses sebagai akibat dari kerja obat

B. Macam-macam efek obat.


Ada 2 macam efek obat, yaitu :
a. Efek normal
Efek normal yaitu efek yang timbul pada sebagian besar (kebanyakan individu).
Pada efek normal, menimbulksn lebih dari satu macam efek, yaitu :
- Efek utama : yaitu efek yang sesuai dengan tujuan pengobatan. Contoh :
morfin untuk menghilangkan rasa sakit.
- Efek samping : efek yang tidak menjadi tujuan utama pengobatan.
b. Efek abnormal
Ada dua macam efek abnormal, yaitu :
- Toleransi : peristiwa yang terjadi jika dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk
rnenimbulkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh dosis terapi
normal. Dibedakan menjadi toleransi semu dan toleransi sejati. Toleransi semu
timbul akibat obat diberikan dengan cara tertentu. Contoh : seorang individu
tolleran terhdap obat (racun) jika diberikan secara oral, tetapi tidak toleran jika
racun diberikan dengan cara lain, misalnya disuntikkan. Sedangkan toleransi
sejati timbul jika obat diberikan secara oral maupun parental.
- Intoleransi : suatu penyimpangan respon terhadap dosis tertentu suatu obat.

8
C. Klasifiaksi efek obat
a. Efek lokal
Efek yang hanya dirasakan di area atau pada tempat dimana obat digunakan.
Contoh : ketika di gigit semut, menggunakan minyak kayu putih. Maka efek dari
minyak kayu putih tersebut hanya pada area itu saja.
b. Efek sistemik
Efek yang akan dirasakan oleh seluruh tubuh melalui aliran darah. Contoh : obat
kemoterapi.
c. Efek terapeutik
Merupakan respon fisiologis yang diharapkan atau yang di prediksi akan terjadi.
Efek terapeutik dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
- Terapi kausal : terapi atau efek yang hanya meniadakan penyebab penyakit itu
sendiri.
- Terapi simptomatis : yaitu efek obat yang berfungsi menggantikan zat yang
lazim nya dibuat oleh organ yang sakit.
- Terapi substitusi : efek obat yang hanya berpengaruh atau mengobati
gejalanya saja.
d. Efek samping / efek yang tidak di inginkan
Efek sekunder yang sudah dapat di prediksi dan terkadang tidak bisa dihindari
yang dihasilkan pembenaran obat dengan dosis biasa. Contoh : rasa mual pada
saat penggunaan digoxin, atau rasa kantuk pada saat penggunaan obat CTM.
Namun, efek samping dan efek yang tidak di inginkan berbeda. Efek samping bisa
diprediksi, sedangkan efek yang tidak di inginkan merupakan efek yang tidak
terduga, seperti pingsan.
e. Efek fotosesitasi
Yaitu efek kepekaan yang berlebihan terhadap cahaya yang timbul akibat
penggunaan obat..
f. Indiosinkarasi
Yaitu efek yang tidak tidak terduga dimana terjadi respon yang berlebihan kurang
atau berbeda bila di bandingkan dengan yang normal
g. Efek toksik
Efek toksik timbul setelah penggunaan obat yang lama atau jika obat terakumulasi
didalam tubuh karena ada gangguan dalam metabolisme atau ekresi obat. Lebih
jelasnya , efek yang timbul jika obat digunakan secara berulang ulang dan dalam
waktu yang lama. Toksisitas / toksik dibagi menjadi dua, yaitu :
- Toksisitas hemopetik
Efeknya seperti anemia sampai berbagai diskrasias darah seperti :
Trombositopenia. Contoh obat : kloramfenikol
- Toksisitas perilaku
Contoh : obat reserpin yang efeknya bisa sampai menimbulkan kecendrungan
bunuh diri. Atau obat amfetamin yang efeknya disorientasi, bingung, dan
kesukaran berkonsentrasi.

9
h. Reaksi alergi
Merupakan respon yang tidak terduga. Gejala alergi dapat sangat bervariasi,
tergantung pada individu dan jenis obatnya.

D. Faktor- faktor yang mempengaruhi efek obat


a. Absorbsi obat
Merupakan proses pergerakan obat dari sumber ke dalam tubuh melalui aliran
adarah, kecuali jenis topiksi yang dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat,
jenis obat, keadaan tempat, makanan dan keadaan pasien.
b. Distrubusi obat ke dalam tubuh.
Setelah di absorbsi, obat di distribusikan kedalam tubuh melalui darah dan sistem
infotis menuju sel dan masuk ek dalam jaringan tertentu.
c. Metabolisme obat.
Setelah melakukan diskulasi, obat akan mengalami proses metabolisme
d. Ekresi dan sisa melalui obat
Setelah obat mengalami metabolisme atau pemecahan, akan terdapat sisa zat yang
tidak dapat dipakai dan tidak bereaksi ( mengantar kebutuhan dasar)
e. Faktor bukan obat
- intriksik dari pasien
- umur
Anak anak metabolisme banyak obat denagn cara yang berbeda dari orang
dewasa, dan mereka memiliki system yang imatur untuk menangani obat. Lansia
mengalami berbagai perubahan fisik yang merupakan bagian dari proses penuaan.
Fisik yang merupakan bagian dari proses penuaan, tubuh mereka dapat berespon
dengan sangat berbeda dalam segala aspek farmakokinetik – absorpsi yang kurang
efektif, distribusi yang kurang efisien karna protein plasma yang lebih sedikit.
Ketika memberikan obat kepada pasien lansia atau anak anak, perawat harus
memantau dengan ketat efek yang di harapkan. Jika efek tersebut tidak sesuai
dengan harapan penyesuaian dosis harus di pertimbangkan.
- jenis kelamin : wanita lebih peka terhadap efek obat tertentu dibanding pria.
Perbedaan fisiologis Antara pria dan wanita dapat mempengaruhi obat. Ketika
memberikan injeksi IM , misalnya penting untuk mengingat bahwa pria lebih
banyak otot vaskuler, sehingga efek obat tersebut akan terlihat lebih cepat dari
pada wanita.
Wanita memiliki lebih banyak sel lemak dari pria sehingga obat yng tersimpan
dalam lemak akan di lepaskan secara perlahan dan menimbulkan efek untuk
periode yang lama. Sebagai contoh anestesik gas memiliki efinitas untuk di
simpan dalam lemak dan dapat menyebabkan kantuk.

- genetik
- kecendrungan untuk alergi
- penyakit sikap dan kebiasaan hidup
- berat badan
Dosis obat yang di anjurkan di tentukan berdasarkan pada penelitian evaluasi
obat dan di atrgetkan dengan orang dengan berat badan 68 kg. orang yang
memiliki berat badan lebih dari itu dapat memerlukan dosis yang lebih besar

10
untuk mendapat kan efek teraupetik dari suatu obat karna memiliki jaringan yang
lebih besar untuk di perfusi den tempat reseptor yang lebih banyak dari pada
jaringan reaktif. Individu yang berat badan nya lebih ringan dari normal dapat
memerlukan dosis yang lebih kecil. Efek toksik dapat terjadi pada dosis yang dia
anjurkan jika orang tersebut sangat kecil.

- waktu pemberian
f. Faktor obat
- Pemilihan obat
- Cara penggunaan obat
- Interaksi antar obat

E. Cara menangani efek obat


a. Cara menangani efek obat :
- Bicaralah kepada dokter tentang efek samping yang di dapati bertahan dan
terlalu lama.
- Tanyakan apakah kita dapat mengobati efek samping ringan dengan jamu atau
cara lazim yang bisa dilakukan di rumah / dapat memperoleh obat tanpa resep
dari dokter.
b. Penanganan efek samping obat.
- Segera hentikan pemakaian obat bila didapati efek samping
- Telaah bentuk dan kemungkinan mekanisme nya. Bila efek samping dicurigai
sebagai reaksi alergi, obat harus diganti.
- Upaya penanganan klinik tergantung bentuk efek samping dan kondisi
penderita.
-

F. Dampak dari efek obat


Ada beberapa dampak yang di timbulkan dari efek samping dan efek yang merugikan
:
a. Infeksi.
Beberapa obat yang digunakan dalam jangka panjang justru dapat memicu
timbulnya infeksi di beberapa bagian tubuh, terutama oleh obat-obatan antibiotik
ataupun vaksin yang dibuat melalui pemanfaatan bakteri dan virus.
b. Komplikasi
Gabungan kerusakan dari beberapa organ, diakibatkan karena penggunaan obat
yag berlebihan dan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.
c. Kerusakan ginjal
Terlalu banyak mengkonsumsi obat dapat merusak kerja ginjal dikarenakan ginjal
tempat penyaringan darah, sementara obat-obatan yang diminum diangkut oleh
darah.
d. Kerusakan hati

11
Diakibatkan dari efek samping obat. Apabila mengkonsumsi obat dalam jangka
lama, terus menerus dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati.
e. Kerusakan panca indera
Contoh : pandangan kabur, pendengaran kurang / kesulitan mendengar.

G. Benar obat. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu perawat mengingat nama obat dan kerjanya. Benar Dosis Untuk
menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas
ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien. Benar Pasien. Obat yang akan
diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat
dan program pengobatan pada pasien. Benar Cara Pemberian. Obat dapat diberikan
melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan
peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi. Benar Waktu. Pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang dprogramkan, karena berhubungan
dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.Benar
Dokumentasi. Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu
dan oleh siapa obat itu diberikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur
yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai
obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Benar Pendidikan
Kesehatan Perihal Medikasi Klien. Perawat mempunyai tanggungjawab dalam
melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama
yang berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang
baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang
diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat,
interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang
diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dan sebagainya.
Hak Klien Untuk Menolak. Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat.
Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat. Benar
Pengkajian. Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian
obat. Benar Evaluasi. Perawat selalu melihat/memantau efek kerja dari obat setelah
pemberiannya. Benar Reaksi Terhadap Makanan. Obat memiliki efektivitas jika
diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan (ante
cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam
sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum
setelah makan misalnya indometasin. Benar Reaksi Dengan Obat Lain. Pada
penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan
pada penyakit kronis.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Efek merupakan perubahan fungsi struktur atau proses akibat kerja obat. Efek
obat terjadi karena adanya interaksi fisiko-kimiawi antara obat atau metabolit aktif
dengan reseptor atau bagian tertentu dari tubuh (batubara, 2008). Efek obat dibagi
menjadi efek terapeutik, efek samping dan efek yang merugikan . efek terapeutik
yaitu efek yang menguntungkan atau efek yang diharapkan. Efek samping merupakan
efek yang dapat terduga. Dampak dari efek samping ini adalah kerusakan hati. Ini
disebabkan karena penggunaan obat yang terlaliu lama dalam jangka panjang dan
berebihan. Disamping itu, terjadi kerusakan ginjal yang disebabkan karena ginjal
gagal menyaring darah akibat penggunaan obat dalam jangka waktu panjang dan terus
menerus.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efek obat yaitu : usia, kenis
kelamin, berat badan dan faktor pemberian. Seorang perawat harus memperhatikan
dua belas benar ketika akan memberika obat, yaitu benar dosis, benar pasien, benar
obat, benar pasien, benar waktu, benar dokumentasi, Benar Pendidikan Kesehatan
Perihal Medikasi Klien. Hak Klien Untuk Menolak. Benar Pengkajian. Benar Evaluasi. Benar
Reaksi Terhadap Makanan. Benar Reaksi Dengan Obat Lain.

B. SARAN

Pada makalah kali ini, diharapakan pembaca dapat memahami tentang efek
obat yang telah di jelaskan oleh kelompok 2. Dan kepada pembaca diharapkan juga
dapat menyempurnakan makalah tutorial ini untuk kedepannya

13
DAFTAR PUSTAKA

Karch. 2010. Buku Ajar Farmakologi Keperawatan. Jakarta : EGC

Katzung. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika

Potter, Perry. 2010. Fundamentals of Nursing. Buku 2 edisi 7 : Jakarta

Potter, Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta:EGC

Dikutip dari Repositury.usu.ac.id. Chapter II.pdf. dikutip pada tanggal7 Juni 2017

Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakologi Efek Samping Obat. Jakarta : Salemba Medika

14

Anda mungkin juga menyukai