Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh
kondisi hiperglikemia akibat kekurangan insulin, resistensi insulin dan atau
keduanya (ADA, 2013; Guyton & Hall, 2006). Prevalensi penyakit kronik ini terus
meningkat secara global maupun nasional. International Diabetes Federation
(IDF) (2013) menyatakan jumlah kasus DM di seluruh dunia pada tahun 2011
mencapai 366 juta penderita dan diperkirakan akan meningkat hingga 552 juta
pada tahun 2030. Indonesia menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan
prevalensi DM tertinggi di dunia dengan jumlah penderita mencapai 7,6 juta (IDF,
2013). Penyakit ini merupakan salah satu ancaman utama kesehatan manusia pada
abad ke-21 di negara berkembang maupun negara maju (Kemenkes, 2013).
Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein (Nurliyani et al., 2015).
Terapi farmakologis untuk menangani DM selama ini masih berbasis terapi
kimia, diantaranya yaitu dengan obat hipoglikemik oral, bersama-sama dengan
insulin. Akan tetapi efek samping terapi kimia ini telah banyak dilaporkan. Saat ini
pengobatan herbal maupun ekstraknya sudah banyak digunakan secara luas,
meskipun komponen biologik aktif yang terkandung di dalamnya masih belum
diketahui. WHO mengijinkan penggunaan tanaman obat untuk berbagai penyakit,
termasuk diantaranya DM.
Salah satu jenis tanaman herbal, yang digunakan dalam laporan ini yaitu
jahe merah, yang dikombinasikan dengan madu. Pada studi in vitro, ekstrak jahe
terbukti mampu meningkatkan pelepasan insulin pada sel-β pankreas tikus
(Chakraborty et al., 2012). Uji toleransi glukosa lebih lanjut menegaskan bahwa
ekstrak jahe ini juga meningkatkan kadar insulin plasma sehingga menurunkan
kadar glukosa darah (Priya et al., 2011).
Salah satu komponen jahe yang terpenting dalam menurunkan kadar
glukosa darah adalah gingerol, di mana komponen tersebut menunjukkan efek
perlindungan pada sel-β pankreas pada tikus DM dan memulihkan kadar insulin
plasma (Li et al., 2012).
Berdasarkan penjelasan tersebut, Laporan ini bertujuan untuk mengkaji
pengaruh serbuk kering jahe merah sebagai penurun kadar glukosa dalam darah

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui informasi penyakit dan pengolahan obat tradisional jahe
merah sebagai penurunan glukosa darah
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Jurnal Penelitian terkait demontrasi yang akan dilakukan
2. Mengidentifikasi Definisi, Penyebab, Tanda dan gejala, Komplikasi,
Penanggulangan saat terjadi Asma
3. Mengidentifikasi pengolahan obat tradisional jahe merah untuk penurunan
Diabetes Melitus

1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Masyarakat
Adanya laporan ini diharapkan masyarakat mengetahui manfaat dari jahe
merah dalam mempercepat menurunkan kadar gula darah yang tinggi.
1.3.2 Untuk Institusi Kesehatan
Dapat menambah referensi baru terkait pengobatan tradisional oleh bubuk
jahe merah untuk pasien DM, terutama dalam penyusunan atau penentuan
diet yang tepat bagi pasien yang mengalami Diabetes Melitus, sebagai
tindakan pencegahan terjadinya Diabetes Melitus tipe 2.
BAB III
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SOP DEMONSTRASI

3.1 Satuan Acara Penyuluhan


Sub Pokok Bahasan : DIABETES MELITUS (DM)
Sasaran : Warga dusun ampera Desa Mulyonegoro
Tanggal Pelaksanaan : 01 April 2019
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah warga dusun ampera Desa Mulyonegoro

A. Tujuan Instruksional Umum


Tujuan umum setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan agar
keluarga mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam
hal perawatan pasien Diabetes Melitus (DM) untuk mencegah komplikasi
lebih lanjut.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan sasaran
dapat :
1. Mengetahui pengertian Diabetes Melitus
2. Mengetahui Klasifikasi Diabetes Melitus
3. Mengetahui Faktor Resiko Diabetes Melitus
4. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes Melitus
5. Mengetahui Demonstrasi Jahe Merah

C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan kesehatan ini ditujukan khususnya warga
yang mengalami penyakit Diabetes Melitus

D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Klasifikasi Diabetes Melitus
3. Faktor Resiko Diabetes Melitus
4. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
5. Demonstrasi Jahe Merah
E. Media
1. Leaflet

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Rabu, 01 April 2019
2. Pukul : 09.00 WITA
3. Tempat : Rumah warga dusun ampera Desa Mulyonegoro

H. Pengorganisasian
1. Pemateri : Liyanovitasari A. Amali, S,Kep

I. Setting Tempat

Keterangan :

: Pemateri

: Audiensce

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien dan keluarga klien hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan dirumah warga.
2. Evaluasi Proses
a. Klien dan keluarga klien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Klien dan keluarga klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dan keluarga klien mengetahui tentang penyakit Diabetes
Melitus.
K. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan : 1. Peserta menjawab
1. Memberi salam dan salam
perkenalan 2. Peserta mendengarkan
2. Kontrak waktu tujuan pembelajaran
3. Menjelaskan pokok bahasan yang disampaikan oleh
4. Mengungkapkan tujuan pemateri
pembelajaran
2. 10 Menit Kegiatan inti : 1. Peserta menyimak
Pemateri memberikan penjelasan dari
penyuluhan sesuai dengan pemateri mengenai
materi penyuluhan berupa : materi yang diberikan
1. Pengertian Diabetes Melitus 2. Peserta
2. Penyebab Diabetes Melitus mengemukakan hal-
3. Tanda dan gejala Diabetes hal yang belum
Melitus dipahami atau
4. Komplikasi Diabetes bertanya seputar
Melitus materi yang diberikan
5. Penatalaksanaan pada pasien 3. Peserta menyimak
Diabetes Melitus penjelasan dari
pemateri tentang hal-
hal yang belum
dipahami
3. 5 Menit Kegiatan penutup : 1. Peserta menjawab
1. Pemateri mengevaluasi pertanyaan pemateri
materi yang telah diberikan sebagai evaluasi
dengan memberikan 2. Peserta mendengarkan
pertanyaan kesimpulan dari
2. Pemateri menyimpulkan pemateri
materi yang telah 3. Menjawab salam
disampaikan
3. Memberi salam
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Diabetes Melitus (DM) atauPenyakit gula/Kencing manis merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik yang ditandai yang ditandai dengan kadar
glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
2. Klasifikasi
1) Diabetes Melitus Tipe 1
2) Diabetes Melitus Tipe 2
3) Diabetes Melitus Gestasional
4) Diabetes Tipe lain
3. Faktor Resiko
1) Riwayat Keluarga (Faktor keturunan)
2) Usia : bertambahnya usia
3) Ras/Suku bangsa : Orang Asia/Afrika
4) Aktivitas fisik kurang
5) Kegemukan
4. Tanda dan gejala
Gejala dan tanda-tanda DM dapat digolongkan menjadi gejala akut dan gejala
kronik.
a. Gejala Akut Penyakit Diabetes melitus
1) Gejala penyakit DM dari satu penderita ke penderita lain bervariasi
bahkan, mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun sampai saat
tertentu. Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba
banyak (Poli), yaitu:
a) Banyak makan (poliphagia).
b) Banyak minum (polidipsia).
c) Banyak kencing (poliuria).
2) Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala:
a) Banyak minum.
b) Banyak kencing.
c) Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat
(turun 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu).
d) Mudah lelah.
e) Bila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita
akan jatuh koma yang disebut dengan koma diabetik.
b. Gejala Kronik Penyakit Diabetes mellitus
Gejala kronik yang sering dialami oleh penderita Diabetes melitus adalah
sebagai berikut:
1) Kesemutan.
2) Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum.
3) Rasa tebal di kulit.
4) Kram.
5) Capek.
6) Mudah mengantuk.
7) Mata kabur, biasanya sering ganti kacamata
8) Gatal di sekitar kemaluan terutama wanita.
9) Gigi mudah goyah dan mudah lepas kemampuan seksual
menurun,bahkan impotensi.
10) Para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin
dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg.
5. Demontrasi Jahe Merah untuk Penatalaksanaan Nonfarmakologi
1. Manfaat Jahe Merah
a. Penurunan Tekanan darah tinggi (hipertensi)
b. Kolestrol tinggi
c. Diabetes Melitus
2. Alat dan Bahan
a. Jahe Merah
b. Kapsul Kosong
c. Botol obat kosong
d. Air Mineral (untuk mencuci)
e. Pisau
f. Blender/Ulekan
3. Prosedur Kerja
a. Menyiapkan peralatan dan mencuci tangan
b. Penyortiran rimpang jahe
c. Cuci bersih rimpang jahe dengan air mineral
d. Rimpang yang sudah dibersihkan direndam air dengan suhu 40oC
selama 14 menit setelah itu tiriskan
e. Selanjutnya jahe merah diiris potong melintang dengan ketebalan 3 mm
f. Jahe yang sudah diiris, di keringkan dengan panas matahari selama 24
jam
g. Jahe merah yang sudah kering di haluskan menggunakan blender atau
ditumbuk hingga halus menjadi serbuk
h. Setelah menjadi serbuk, dimasukkan kedalam kapsul kosong dan di
kemas dalam botol untuk memudahkan pasien meminum obat.
i. Obat kapsul jahe merah siap diminum
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, EJ. 2011. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Emilda. (2018). Efek Senyawa Bioaktif Kayu Manis Cinnamomum Burmanii
terhadap Diabetes Mellitus. JFFI.
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia
Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.
Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta :
Salemba Medika
Mansjoer dkk, 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002
3.3 SOP Demontrasi Jahe Merah

Nama Mahasiswa : Liyanovitasari A.Amali


Nama Pasien : Ny. F.D

Jahe Merah Prosedur Kerja Nilai


Manfaat Jahe Pengobatan :
Merah 1. Penurunan Tekanan darah tinggi
(hipertensi)
2. Kolestrol tinggi
3. Diabetes Melitus
Alat dan bahan 1. Jahe Merah
2. Kapsul Kosong
3. Botol obat kosong
4. Air Mineral (untuk mencuci)
5. Pisau
6. Blender/Ulekan
Proses 1. Menyiapkan peralatan dan
pembuatan mencuci tangan
2. Penyortiran rimpang jahe
3. Cuci bersih rimpang jahe
dengan air mineral
4. Rimpang yang sudah
dibersihkan direndam air
dengan suhu 40oC selama 14
menit setelah itu tiriskan
5. Selanjutnya jahe merah diiris
potong melintang dengan
ketebalan 3 mm
6. Jahe yang sudah diiris, di
keringkan dengan panas
matahari selama 24 jam
7. Jahe merah yang sudah kering
di haluskan menggunakan
blender atau ditumbuk hingga
halus menjadi serbuk
8. Setelah menjadi serbuk,
dimasukkan kedalam kapsul
kosong dan di kemas dalam
botol untuk memudahkan pasien
meminum obat.
9. Obat kapsul jahe merah siap
diminum
catatan

Anda mungkin juga menyukai