Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.

1 (2015) 73-82

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Siti Suprihatin
Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
Sitisuprihatin43@yahoo.com

Abstrak

Guru bagi masyarakat awan selama ini dipahami sebagai orang yang pekerjaannya
mengajar. Pergeseran pengertian guru dari orang yang pekerjaannya mengajar menjadi
pendidik profesional, tetapi bagi sebagian orang mungkin tidak begitu dimasalahkan. Guru
memiliki pengaruh yang luar biasa bagi arah pengembangan pendidikan di Indonesia
pergeseran pemahaman terhadap guru dari mengajar menjadi pendidik sudah menjadi
keputusan hukum di Indonesia yang telah disahkan baik aturan tentang Guru dan Dosen.
Hukum memberikan penjelasan guru sebagai pendidik profesional ketimbang sebagai orang
yang pekerjaannya mengajar dengan kemampuan tenaga professional. Siswa akan terdorong
untuk belajar manakala mereka memiliki motivasi untuk belajar. 1) Kuatnya kemauan untuk
berbuat, 2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, 3) Kerelaan meninggalkan
kewajiban atau tugas yang lain, 4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

Menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam


mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Salah satu cara yang logis untuk
momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan
motivasi siswa. Guru sebagai orang yang membelajarkan siswa sangat berkepentingan dengan
masalah ini. Sehingga sebagai guru atau calon guru sebisa mungkin kita harus selalu berupaya
untuk dapat meningkatkan motivasi belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dengan menggunakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu 1)
Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. 2) Membangkitkan motivasi siswa. 3) Ciptakan
suasana yang menyenangkan dalam belajar. 4) Mengguanakan variasi metode penyajian yang
menarik. 5) Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa. 6) Berikan penilaian. 7)
Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa. 8) Ciptakan persaingan dan kerjasama.

Kata Kunci: Motivasi Belajar dan Upaya Guru.

PENDAHULUAN guru merupakan satu diantara sekian


Pendidikan adalah suatu bentuk banyak unsur pembentuk utama calon

investasi jangka panjang yang penting bagi anggota utama masyarakat. Pendidkan yang
seorang manusia. Pendidikan yang berhasil berhasil akan menciptakan manusia yang
akan menciptakan manusia yang pantas dan pantas dan berkelayakan di masyarakat
berkelayakan di masyarakat serta tidak sehingga menjadi penting pendidikan untuk
menyusahkan orang lain. Masyarakat dari mencetak manusia yang memiliki
yang paling terbelakang sampai yang paling berkualitas dan berdaya saing.
maju mengakui bahwa pendidikan atau

JURNAL PROMOSI | 73
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

kondisi di luar dirinya. Namun demikian, di


Guru dapat diibaratkan sebagai
dalam kenyataan motivasi ekstrinsik inilah
pembimbing perjalanan, yang berdasarkan
yang banyak terjadi, terutama pada anak-
pengetahuan dan pengalaman bertanggung
anak dan remaja dalam proses belajar.
jawab atas kelancaran perjalanan peserta
Proses pembelajaran akan berhasil
didik dalam proses pembelajaran. Dalam
manakala siswa mempunyai motivasi dalam
proses pembelajaran peserta didik tentunya
belajar. Oleh karena itu, guru perlu
adanya beberapa hal yang mempengaruhi
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
seperti motivasi, kematangan, hubungan
Untuk memperoleh hasil belajar yang
peserta didik dengan guru, kemampuan
optimal, guru dituntut kreatif
verbal, rasa aman dan keterampilan guru
membangkitkan motivasi belajar siswa.
dalam berkomunikasi atau berinteraksi
Sebelum masuk kepada bagimana upaya
dengan siswa menjadi faktor penting guru
seorang guru dalam memotivasi belajar
dalam proses pembelajaran. Dimana dalam
siswa penulis terlebih dahulu akan
proses belajar pada manusia dapat
membahas tentang apa itu motivasi, yang
dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental
akan dilanjutkan dengan hal-hal yang perlu
atau psikis yang berlangsung dalam
dilakukan oleh guru dalam memotivasi
interaksi aktif dengan lingkungan, yang
belajar siswa, ciri-ciri siswa termotivasi dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam
fugsi motivasi bagi siswa.
pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu
1. Motivasi Belajar
bersifat relatif konstan dan berbekas.
Sudarwan (2002:2) motivasi diartikan
Sehingga guru mendai penting dalam proses
sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,
pembelajaran peserta didik dalam berupaya
semangat, tekanan, atau mekanisme
mewujudkan perubahan sikap dan tingkah
psikologis yang mendorong seseorang atau
laku.
sekelompok orang untuk mencapai prestasi
PEMBAHASAN tertentu sesuai dengan apa yang
Seperti diketahui, motivasi belajar pada dikehendakinya. Hakim (2007:26)
siswa tidak sama kuatnya, ada siswa yang mengemukakan pengertian motivasi adalah
motivasinya bersifat intrinsik dimana suatu dorongan kehendak yang
kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak menyebabkan seseorang melakukan suatu
tergantung pada faktor di luar dirinya. perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebaliknya dengan siswa yang motivasi Huitt,W. (2001) mengatakan motivasi
belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan adalah suatu kondisi atau status internal
untuk belajar sangat tergantung pada (kadang-kadang diartikan sebagai

74 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

Berdasarkan beberapa pendapat di atas,


kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang
motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif
(energi) seseorang yang dapat menimbulkan
bertindak dalam rangka mencapai suatu
tingkat kemauan dalam melaksanakan suatu
tujuan. Ditambahkan Gray (Winardi, 2002)
kegiatan. Kemauan baik yang bersumber
mengemukakan bahwa motivasi merupakan
dari dalam diri individu itu sendiri
sejumlah proses, yang bersifat internal atau
(motivasi intrinsik) maupun dari luar
eksternal bagi seorang individu, yang
individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme
kuat motivasi yang dimiliki individu akan
dan persistensi, dalam hal melaksanakan
banyak menentukan kualitas perilaku yang
kegiatan- kegiatan tertentu.
ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,
Menurut Handoko (1992: 59), untuk
bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
mengetahui kekuatan motivasi belajar
siswa, dapat dilihat dari beberapa indicator
2. Upaya Meningkatkan Motivasi
sebagai berikut :
Belajar
a) Kuatnya kemauan untuk berbuat
Upaya meningkatkan motivasi belajar
b) Jumlah waktu yang disediakan untuk
anak dalam kegiatan belajar di sekolah, ada
belajar
beberapa langkah yang dapat dilakukan
c) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau
oleh guru diungkapkan Sardiman (2005:92),
tugas yang lain
yaitu:
d) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
a) Memberi angka Angka dalam hal ini
SedangkanmenurutSardiman
sebagai simbol dari nilai kegiatan
(2001:81) motivasi belajar memiliki
belajarnya. Banyak siswa yang justru
indikator sebagai berikut:
untuk mencapai angka/nilai yang baik.
a) Tekun menghadapi tugas.
Sehingga yang dikejar hanyalah nilai
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas
ulangan atau nilai raport yang baik.
putus asa)
Angka-angka yang baik itu bagi para
c) Menunjukan minat terhadap
siswa merupakan motivasi yang sangat
bermacam-macam masalah orang
kuat. Yang perlu diingat oleh guru,
dewasa.
bahwa pencapaian angka-angka
d) Lebih senag bekerja mandiri
tersebut belum merupakan hasil belajar
e) Cepat bosan pada tugas rutin
yang sejati dan bermakna. Harapannya
f) Dapat mempertahankan pendapatnya
angka-angka tersebut dikaitkan dengan

JURNAL PROMOSI | 75
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

belajarnya, siswa akan terdorong untuk


nilai afeksinya bukan sekedar
belajar lebih giat. Apalagi jika hasil
kognitifnya saja.
belajar itu mengalami kemajuan, siswa
b) Hadiah dapat menjadi motivasi yang
pasti akan berusaha
kuat, dimana siswa tertarik pada bidang
mempertahankannya atau bahkan
tertentu yang akan diberikan hadiah.
termotivasi untuk dapat
Tidak demikian jika hadiah diberikan
meningkatkannya.
untuk suatu pekerjaan yang tidak
g) Pujian Apabila ada siswa yang berhasil
menarik menurut siswa.
menyelesaikan tugasnya dengan baik,
c) Kompetisi Persaingan, baik yang
maka perlu diberikan pujian. Pujian
individu atau kelompok, dapat menjadi
adalah bentuk reinforcement yang
sarana untuk meningkatkan motivasi
positif dan memberikan motivasi yang
belajar. Karena terkadang jika ada
baik bagi siswa. Pemberiannya juga
saingan, siswa akan menjadi lebih
harus pada waktu yang tepat, sehingga
bersemangat dalam mencapai hasil
akan memupuk suasana yang
yang terbaik.
menyenangkan dan mempertinggi
d) Ego-involvementMenumbuhkan
motivasi belajar serta sekaligus akan
kesadaran kepada siswa agar
membangkitkan harga diri.
merasakan pentingnya tugas dan
h) Hukuman Hukuman adalah bentuk
menerimanya sebagai tantangan
reinforcement yang negatif, tetapi jika
sehingga bekerja keras adalah sebagai
diberikan secara tepat dan bijaksana,
salah satu bentuk motivasi yang cukup
bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena
penting. Bentuk kerja keras siswa dapat
itu, guru harus memahami prinsip-
terlibat secara kognitif yaitu dengan
prinsip pemberian hukuman tersebut.
mencari cara untuk dapat
Dalam rangka mengupayakan agar motivasi
meningkatkan motivasi.
belajar siswa tinggi, seorang guru
e) Memberi Ulangan Para siswa akan giat
menurut Winkel (1991) hendaknya selalu
belajar kalau mengetahui akan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
diadakan ulangan. Tetapi ulangan
a) Seorang guru hendaknya mampu
jangan terlalu sering dilakukan karena
mengoptimalisasikan penerapan prinsip
akan membosankan dan akan jadi
belajar, pada prinsipnya harus
rutinitas belaka.
memandang bahwa dengan kehadiran
f) Mengetahui Hasil Mengetahui hasil
siswa di kelas merupakan suatu
belajar bisa dijadikan sebagai alat
motivasi. Dengan mengetahui hasil

76 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015) 73-
82

kemampuan siswa. Perilaku belajar


motivasi belajar yang datang dari
yang ditunjukkan siswa merupakan
siswa.
suatu rangkaian perilaku yang
b) Guru hendaknya mampu
ditunjukkan pada kesehariannya.
mengoptimalisasikan unsur-unsur
Untuk itu, maka pengalaman yang
dinamis dalam pembelajaran, karena
diberikan oleh guru terhadap siswa
dalam proses belajar, seorang siswa
dalam meningkatkan motivasi
terkadang dapat terhambat oleh adanya
belajar menurut Dimyati (2002)
berbagai permasalahan. Hal ini dapat
adalah dengan cara :
disebabkan oleh karena kelelahan
i) siswa ditugasi membaca bahan
jasmani ataupun mental siswa,
belajar sebelumnya, tiap
sehingga seorang guru harus berupaya
membaca hal-hal penting dari
untuk membangkitkan kembali
bahan tersebut dicatat.
kinginan siswa dalam belajar. Upaya
ii) guru memecahkan hal yang
yang dapat dilakukan oleh seorang guru
sukar bagi siswa dengan cara
menurut Dimyati (2002:95) yaitu
memecahkannya.
dengan cara :
iii) guru mengajarkan cara
1) Memberi kesempatan kepada siswa
memecahkan dan mendidik
untuk mengungkapkan hambatan
keberanian kepada siswa dalam
belajar yang di alaminya ;
mengatasi kesukaran.
2) Meminta kesempatan kepada orang
iv) guru mengajak serta siswa
tua siswa agar memberikan
mengalami dan mengatasi
kesempatan kepada siswa untuk
kesukaran.
beraktualisasi diri dalam belajar.
v) guru memberi kesempatan
3) Memanfaatkan unsur-unsur
kepada siswa untuk mampu
lingkungan yang mendorong belajar.
memecahkan masalah dan
4) Menggunakan waktu secara tertib,
mungkin akan membantu
penguat dan suasana gembira
rekannya yang mengalami
terpusat pada perilaku belajar.
kesulitan.
5) Merangsang siswa dengan penguat
vi) guru memberi penguatan
memberi rasa percaya diri bahwa ia
kepada siswa yang berhasil
dapat mengatasi segala hambatan
mengatasi kesulitan belajarnya
dan pasti berhasil.
sendiri.
6) Gurumengoptimalisasikan
pemanfataanpengalamandan

JURNAL PROMOSI | 77
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

d) Lingkungan tempat proses


vii) guru menghargai pengalaman pembelajaran berlangsung
dan kemampuan siswa agar Iklim belajar yang menyenangkan,
belajar secara mandiri. tidak mengancam, memberi semangat
Faktor-faktor yang mempengaruhi dan sikap optimisme bagi siswa dalam
motivasi berprestasi (Sukadi,2006) belajar, cenderung akan mendorong
mengatakan bahwa ada beberapa faktor seseorang untuk tertarik belajar,
yang mempengaruhi motivasi berprestasi, memiliki toleransi terhadap suasana
yaitu sebagai berikut:
kompetisi dan tidak khawatir akan
a) Pengalaman pada tahun-tahun pertama
kegagalan.
kehidupan
e) Harapan orangtua terhadap anaknya
Adanya perbedaan pengalaman masa
Orangtua yang mengharapkan anaknya
lalu pada setiap orang menyebabkan
bekerja keras dan berjuang untuk
terjadinya variasi terhadap tinggi
mencapai sukses akan mendorong anak
rendahnya kecenderungan untuk
tersebut untuk bertingkahlaku yang
berprestasi pada diri seseorang.
mengarah kepada pencapaian prestasi.
b) Latar belakang budaya tempat
Selain beberapa pendapat di atas
seseorang dibesarkan
menurut Sanjaya, (2009) ada beberapa hal
Bila dibesarkan dalam budaya yang
yang perlu dilakukan oleh seorang guru
menekankan pada pentingnya keuletan,
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
kerja keras, sikap inisiatif dan
yaitu sebagai berikut:
kompetitif, serta suasana yang selalu
a) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
mendorong individu untuk
Tujuan yang jelas dapat membuat
memecahkan masalah secara mandiri
siswa paham kearah mana ia ingin
tanpa dihantui perasaan takut gagal,
dibawa. Pemahaman siswa terhadap
maka dalam diri seseorang akan
tujuan pembelajaran dapat
berkembang hasrat berprestasi yang
menumbuhkan minat siswa untuk
tinggi.
belajar yang pada gilirannya dapat
c) Peniruan tingkah laku (Modelling)
meningkatkan motivasi belajar mereka.
Melalui modelling, anak mengambil
Semakin jelas tujuan yang ingin
atau meniru banyak karakteristik dari
dicapai, maka akan semakin kuat
model, termasuk dalam kebutuhan
motivasi nbelajar siswa (Sanjaya,
untuk berprestasi jika model tersebut
2009:29).
memiliki motivasi tersebut dalam
b) Membangkitkan motivasi siswa
derajat tertentu.

78 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

membangitkan rasa uingin tahu siswa


Siswa akan terdorong untuk belajar
di dalam kegiatan pembelajaran yang
manakala mereka memiliki minat untuk
selanjutnya siswa akan termotivasi
belajar. Oleh karena itu,
dalam pembelajaran.
mengembangkan minat belajar siswa
e) Berilah pujian yang wajar setiap
merupakan salah satu teknik dalam
keberhasilan siswa
mengembangkan motivasi belajar
Motivasi akan tumbuh manakala siswa
(Sanjaya, 2009:29). Salah satu cara
merasa dihargai. Dalam pembelajaran,
yang logis untuk momotivasi siswa
pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat
dalam pembelajaran adalah mengaitkan
motivasi. Karena anak didik juga
pengalaman belajar dengan minat siswa
manusia, maka dia juga senang dipuji.
(Djiwandono, 2006:365).
Karena pujian menimbulkan rasa puas
c) Ciptakan suasana yang menyenangkan
dan senang (Sanjaya, 2009:30) Namun
dalam belajar
begitu, pujian harus sesuai dengan hasil
Siswa hanya mungkin dapat belajar
kerja siswa. Jangan memuji secara
baik manakala ada dalam suasana yang
berlebihan karena akan terkesan dibuat-
menyenangkan, merasa aman, bebas
buat. Pujian yang baik adalah pujian
dari takut. Usahakan agar kelas
yang keluar dari hati seoarang guru
selamanya dalam suasana hidup dan
secara wajar dengan maksud untuk
segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk
memberikan penghargaan kepada siswa
itu guru sekali-kali dapat melakukan
atas jerih payahnya dalam belajar
hal-hal yang lucu.
(Djamarah, 2002:152).
d) Mengguanakan variasi metode
f) Berikan penilaian
penyajian yang menarik
Banyak siswa yang belajar karena ingin
Guru harus mampu menyajikan
memperoleh nilai bagus. Untuk itu
informasi dengan menarik, dan asing
mereka belajar dengan giat. Bagi
bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi
sebagian siswa nilai dapat menjadi
yang disampaikan dengan teknik yang
motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh
baru, dengan kemasan yang bagus
karena itu, penilaian harus dilakukan
didukung oleh alat-alat berupa sarana
dengan segera agar siswa secepat
atau media yang belum pernah dikenal
mungkin mengetahui hasil kerjanya.
oleh siswa sebelumnya sehingga
Penilaian harus dilakukan secara
menarik perhatian bagi mereka untuk
objektif sesuai dengan kemampuan
belajar (Yamin,2009:174). Dengan
siswamasing-masing(Sanjaya,
pembelajaran yang menarik, maka akan
JURNAL PROMOSI | 79
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

bersaing baik antar kelompok maupun


2009:31). Penilaian secara terus
antar individu.
menerus akan mendorong siswa
Proses pembelajaran akan berhasil
belajar, oleh karena setiap anak
manakala siswa mempunyai motivasi dalam
memilki kecenderungan untuk
belajar. Oleh karena itu, guru perlu
memmperoleh hasil yang baik.
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Disamping itu, para siswa selalu
Untuk memperoleh hasil belajar yang
mendapat tantangan dan masalah yang
optimal, guru dituntut kreatif
harus dihadapi dan dipecahkan,
membangkitkan motivasi belajar siswa.
sehingga mendorongnya belajar lebih
Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk
teliti dan seksama (Hamalik,
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2009:168).
3. Ciri Siswa Bermotivasi Tinggi
g) Berilah komentar terhadap hasil
Menurut Sardiman (1996) siswa yang
pekerjaan siswa
memiliki motivasi tinggi memiliki beberapa
Penghargaan bisa dilakukan dengan
ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:
mmemberikan komentar yang positif.
a) Tekun menghadapi tugas
Setelah siswa selesai mengerjakan
b) Ulet menghadapi kesulitan /tidak cepat
suatu tugas, sebaiknya berikan
putus asa.
komentar secepatnya, misalnya dengan
c) Tidak memerlukan dorongan dari luar
memberikan tulisan “ bagus” atau
untuk berprestasi sebaik mungkin.
“teruskan pekerjaanmu” dan lain
d) Lebih senang kerja mandiri.
sebagainya. Komentar yang positif
e) Cepat bosan pada tugas-tugas yang
dapat meningkatkan motivasi belajar
rutin.
siswa (Sanjaya, 2009:21).
f) Dapat memperthanankan pendapatnya .
h) Ciptakan persaingan dan kerjasama
g) Tidak mudah melepaskan hal yang
Persaingan yang sehat dapat
sudah diyakininya.
menumbuhkan pengaruh yang baik
4. Fungsi Motivasi
untuk keberhasilan proses
Motivasi mempunyai fungsi yang
pemebelajaran siswa. Melalui
penting dalam belajar, karena motivasi akan
persaingan siswa dimungkinkan
menentukan intensitas usaha belajar yang
berusaha dengan sungguh-sungguh
dilakukan siswa. Sardiman (1996:84)
untuk memperoleh hasil yang terbaik
mengemukakan ada tiga fungsi motivasi,
(Sanjaya, 2009:31). Oleh sebab itu,
yaitu:
guru harus mendesain pembelajaran
yang memungkinkan siswa untuk

80 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015)
73-82

mempunyai motivasi dapat


a) Mendorong manusia untuk berbuat.
menyeleksi mana perbuatan yang
Motivasi dalam hal ini merupakan
harus dilakukan dan perbuatan yang
motor penggerak dari setiap kegiatan
perlu diabaikan.
yang akan dikerjakan.
b) Menuntun arah perbuatan, yakni ke
KESIMPULAN
arah tujuan yang hendak dicapai,
Motivasi dapat diartikan sebagai
dengan demikian motivasi dapat
kekuatan seseorang yang dapat
memberi arah, dan kegiatan yang harus
menimbulkan tingkat kemauan dalam
dikerjakan sesuai dengan rumusan
melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan
tujuannya.
baik yang bersumber dari dalam diri
c) Menyeleksi perbuatan, yakni
individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
menentukan perbuatan-perbuatan apa
maupun dari luar individu (motivasi
yang harus dikerjakan yang serasi guna
ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang
mencapai tujuan, dengan menyisihkan
dimiliki individu akan banyak menentukan
perbuatan-perbuatan yang tidak
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
dalam konteks belajar, bekerja maupun
Motivasidiperlukandalam
dalam kehidupan lainnya.
menentukan intensitas usaha belajar bagi
Proses pembelajaran akan berhasil
para siswa. Menurut Djamarah (2002:123)
manakala siswa mempunyai motivasi dalam
ada tiga fungsi motivasi, yakni :
a) Motivasi sebagai pendorong belajar. Oleh karena itu, guru perlu
perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai menumbuhkan motivasi belajar siswa.

pendorong untuk mempengaruhi sikap Untuk memperoleh hasil belajar yang

apa yang seharusnya anak didik ambil optimal, guru dituntut kreatif

dalam rangka belajar. membangkitkan motivasi belajar siswa.

b) Motivasi sebagai penggerak karena dengan guru kratif menjadikan

perbuatan. Dorongan psikologis siswa tergugah dalam pembelajaran yang

melahirkan sikap terhadap anak akan dialami siswa atau siswa yang sedang

didik itu merupakan suatu kekuatan mengikuti proses pembelajaran.

yang tak terbendung,yang kemudian


DAFTAR PUSTAKA
terjelma dalam bentuk gerakan
Damin, Sudarman. (2004). Inovasi
psikofisik. Pedididkan. Bandung: Pustaka Setia
c) Motivasi sebagai pengarah Djamarah. 2002. Strategi
perbuatan. Anak didik yang Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
JURNAL PROMOSI | 81
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
ISSN: 2442-9449 Vol.3.No.1 (2015) 73-82

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar.


Bandung : Bumi Aksara.

H. Martinis, Yamin. 2009. Srategi


Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Jakarta : Gaung Persada

Handoko, T. Hani, 1992. Manajemen


personal dan sumber daya manusia,
edisi kedua, cetak ke empat. Penerbit
yogyakarta: UGM

Sukadi, (2006)Guru Powerful Guru Masa


Depan. Bandung

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi


Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Sardiman, AM.1996. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar Pedoman
bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta:
Rajawali Pers.

Sardiman,A.M. 2001. Interaksi dan


Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grafindo.

Sardirman, A.M. 2005. Interaksi dan


Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grafindo.

Oemar, Hamalik (2007). Proses Belajar.


Jakarta: Buki Aksara.
Winkel, W.S, 1991. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah Menengah: PT.
Grasindo. Jakarta.
Wuitt,W.(2001). Motivation To Learn. An
Overview. Educational Psychology
Interactive. Valdosta: Saldosta State
University.

82 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro

Anda mungkin juga menyukai