jurusan matematika
OLEH
2018
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Diterima dan disetujui tim pembimbing untuk diajukan kepada panitia Ujian
MENGETAHUI
NIP.19611001987102001 NIP.195907041986031029
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah .................................................................
B. IdentifikasiMasalah .......................................................................
C. BatasanMasalah ...........................................................................
D. RumusanMasalah .......................................................................
E. TujuanPenelitian ..........................................................................
F. ManfaatPenelitian .........................................................................
ii
DAFTAR TABEL
Tabel ...........................................................................................................
Tabel ...........................................................................................................
Tabel ...........................................................................................................
Tabel ...........................................................................................................
Tabel ...........................................................................................................
Tabel ...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar .......................................................................................................
Gambar.......................................................................................................
Gambar .......................................................................................................
Gambar .......................................................................................................
Gambar .......................................................................................................
Gambar .......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .................................................................................................
Lampiran 2 .................................................................................................
Lampiran 3 .................................................................................................
Lampiran 4 .................................................................................................
Lampiran 5 .................................................................................................
Lampiran 6 .................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung
akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika pada
setiap jenjang pendidikan.
Meskipun upaya untuk mengatasi hasil belajar matematika yang
rendah telah dilakukan oleh pemerintah. Seperti penyempurnaan
kurikulum, pengadaan buku paket, peningkatan pengetahuan guru-guru
melalui penataran, serta melakukan berbagai penelitian terhadap faktor-
faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar matematika. Namun
kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika masih jauh dari
diharapkan.
Pernyataan di atas didukung oleh kenyataan lapangan yang
menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika murid SMP Negeri 3
Tondano masih rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Hal ini
dapat dilihat pada data perolehan nilai Ulangan Harian murid SMP Negeri
3Tondano.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar
matematika murid SMP Negeri 3 Tondano, baik yang berasal dalam diri
siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri
siswa misalnya, motivasi belajar, minat belajar, sikap terhadap
matematika, serta kempauan berfikir.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar misalnya kemampuan guru
dalam mengelola proses belajar, sarana belajar, dan lingkungan
pendukung. Berdasarkan kenyataan diatas, kiranya perlu diamati
permasalahan mengenai kesulitan murid terhadap materi matematika,
khususnya materi bangun ruang sisi datar.
Oleh karena itu, peneliti memilih salah satu penerapan media
pembelajaran berbantuan alat peraga Geomon matematika. Alat peraga
Geomon Matematika di desain menarik untuk supaya siswa dalam belajar
bangun ruang sisi datar.
Jika guru biasanya masih menggunakan metode pembelajaran
yang klasikal, yaitu salah satunya dengan metode pembelajan berupa
2
metode ceramah, maka selanjutnya guru dapat menggunakan media
pembelajaran berbantuan alat peraga Geomon Matematika merupakan
salah satu media yang dapat digunakan oleh guru matematika untuk
membantu siswa dalam memahami materi yang di sampaikan. Media
pembelajaran berbantuan alat peraga Geomon Matematika merupakan
media yang menyenangkan bagi siswa.
Berdasrkan latar belakang tersebut diatas, penulis bermaksud
meneliti tentang “Penerapan Media Pembelajaran Berbantuan Alat Peraga
Geomon pada Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sisi
Datar”
1.3. Identifikasi Masalah
3
1.7. Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Media Pemebelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti 'tengah', perantara' atau 'pengantar'. Dalam bahasa Arab media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian
di
antaranya akan diberikan berikut ini. AECTA (Association of Education an
d Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau
pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut
Fleming (1987: 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan
dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping
itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem
pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai
kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya,
media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran.
5
Heinich, dan kawan-kawan 01982) mengcmukakan istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan
penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetak dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini,
Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua
bentuk digunakan oleh manusia untuk menyampaikan perantara yang
atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima atau yang
dituju.
Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian
dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang
dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia melihat bahwa hubungan
komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila
menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu,
Gagne' dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,
taperecorder, kaset, video camera, video rccorder, film, slide (gambar bin
foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association memberikan
definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audio-visual dan peralatannya dengan demikian, media dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca Istilah "media" bahkan sering
dikaitkan atau dipergantikan dengan kata "teknologi" yang berasal dari
kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia "ilmu")
6
Kesimpulannya Media Pembelajaran: adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa
dalam belajar.
2.2. Alat Peraga
7
membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang ditetapkan
(ketuntasan belajar). Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), setiap mata pelajaran khususnya matematika memiliki Standar
Ketuntasan Relajar Minimal (SKBM) untuk setiap aspek penilaian. Aspek
penilaian dalam mata pelajaran matematika terdiri dari tiga aspek yaitu
aspek pemahaman konsep, aspek penalaran dan komunikasi matematik
dan aspek pemecahan masalah. Dalam penelitian ini hasil belajar yang
dinilai adalah hasil belajar aspek pemecahan masalah.
Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan
yang telah diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum
dikenal. Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah disarankan mencakup kemampuan yang terlibat dalam proses
memecahkan masalah, yaitu memahami masalah, merencanakan
pemecahan masalah, menyelesaikan masalah (melaksanakan rencana
pemecahan masalah), menafsirkan hasilnya. Dari hasil karya siswa dalam
memecahkan masalah, dapat dilihat seberapa jauh kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah ditinjau dari kemampuan-kemampuan
tersebut. Penilaian dapat dilakukan secara holistik (keseluruhan) atau
analitik (pembagian). Pada kenyataannya, peserta didik sering terhalang
dalam memecahkan masalah karena lemahnya mengembangkan strategi
pemecahan masalah dan kurangnya pemahaman konsep atau prosedur
yang terkandung dalam penyelesaian masalah.
Indikator keberhasilan memecahkan masalah ditunjukan oleh
kemampuan:
a) Menunjukan pemahaman masalah;
b) Mengorganisasikan data dan memilih intormasi yang relevan
dalam pemecahan masalah;
c) Menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai
bentuk,
d) Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat;
8
e) Mengembangkan strategi pemecahan masalah;
f) Membuat dan menafsirkan model matematika dan suatu
masalah menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
1. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar
yang saling kongruen dan beberapa bidang lain yang memotong kedua
bidang tersebut menurut garis-garis yang sejajar.
9
2. Kubus
Kubus adalah suatu prisma segi empat beraturan yang semua sisi
tegak dan alasnya berbentuk persegi. Kubus diberi nama sesuai dengan
nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang atas kubus tersebut.
10
3. Balok
11
Volume (V) suatu balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t
adalah V=p×l×t
4. Limas
b. Volume Limas
1
Volume limas T.ABCD = 6 × volume kubus ABCD.EFGH
1
= 6 × (s × s × s)
1
= (s × s) × 6 × s
1
= (s × s) × 6 × (2t)
1
= (s × s) × 3 × t
1
= 3 × (s × s) × t
1
= 3 × luas □ABCD × t
Dengan demikian,
1
Volume limas = = 3 × luas alas × tinggi
12
2.5. Kerangka Berpikir
13