Anda di halaman 1dari 4

I.

Tanggal Praktikum : 1 s/d 3 Mei 2019

II. Judul Praktikum : Stratifikasi Habitat

III. Tujuan Praktikum :Untuk mengetahui dan memahami mengenai

stratifikasi habitat.

IV. Dasar Teori

Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di antara

mereka, mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta. Tumbuh-

tumbuhan ini lebih kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara

horizontal yang disebut stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan

menunjukkan perbedaan-perbedaan bentuk pertumbuhan, setiap lapisan komunitas

kadang-kadang meliputi kelas-kelas morfologi individu yang berbeda (Nursal, 2013:

39).

Formasi tumbuhan penutup hutan berhubungan dengan stratifikasi tegakan

vegetasi, maka perbedaan struktur dan komposisi jenis yang dominan pada masing-

masing wilayah selalu berubah dari waktu ke waktu. Penyebaran tumbuhan yang

bervariasi yang dimulai dari tumbuhan penutup tanah, semai, pancang, tiang dan

pohon dalam perkembangannya akan terseleksi melalui tahapan suksesi sehingga

jenis yang dominanlah yang dapat bertahan dalam membentuk formasi tegakan

(Abraham, 2012: 2).


Pertumbuhan populasi yang terus menerus meningkat mengharuskan spesies

melakukan ekspansi habitat demi bertahan hidup proses itu terjadi selama jutaan

tahun dengan laju yang berbeda-beda untuk masing-masing spesies. Beberapa

spesies disebut memiliki vagilitas rendah. Spesies jenis itu cenderung bertahan di

satu tempat dan sulit berpindah ke tempat lain, karena kebutuhan habitat yang

spesifik maupun keterbatasan pergerakan. Disisi lain, banyak spesies yang

mempertahankan diri dari ancaman dengan melakukan ekspansi habitat. Spesies jenis

ini memiliki sensitivitas terhadap perubahan lingkungan yang lebih rendah, sehingga

mampu berkembang dilingkungan baru (Salim, 2018: 241).

Dari upaya ekspansi habitat yang dilakukan oleh berbagai spesies, timbul

konsep mengenai spesies asli (native spesies) dan spesies asing (introduced spesies).

Spesies asli secara umum didefinisikan sebagai spesies yang berasal dari suatu

daerah dan berkembang di daerah itu. Sebaliknya, spesies asing didefinisikan sebagai

spesies yang bukan berasal dari suatu daerah, tetapi bisa berkembang di daerah itu.

Spesies yang asing dapat tiba di suatu daerah di luar daerah aslinya melalui proses

alami seperti ekspansi (Richard, 2012: 56).

Struktur habitat macan tutul hanya akan dilihat diagram profil yang

menggambarkan stratifikasi tajuk dengan membuat suatu bisect dalam suatu jalur

contoh (transek) di habitat macan tutul. Metode pembuatan habitat feature atau

gambaran habitat macan tutul diadaptasi untuk menggambarkan tempat-tempat

aktivitas utamanya seperti berkembangbiak, mencari makan (berburu),

berlindung/bersembunyi, mengasuh anak, penandaan teritori dan bersarang

(Gunawan, 2012: 51).


V. Alat dan Bahan

A. Alat

1. GPS Garmin 60 csx

2. Kompas

3. Teropong

4. Kamera

5. Alat tulis

6. Buku identifikasi

B. Bahan

1. Formalin 7-10%

VI. Cara Kerja

1. Ditentukan 2 plot pengamatan dengan luas 20x20 m dan dibagi ketinggian

strata hutan sesuai stratifikasinya.

2. Diamati jenis-jenis hewan yang menghuninya. lebih baik praktikum ini

dilakukan di pohon yang sedang berbuah.


X. Daftar Pustaka

Abraham, H, T. 2012. Potensi Flora di Kabupaten Seram Bagian Barat. Pusat


Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, 1:1, 1-5.

Gunawan, H. 2012. Habitat Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas Cuvier 1809)
di Lansekap Hutan Tanaman Pinus. Jurnal Pendidikan Hutan dan Konservasi
Alam, 9:1, 49-67.

Richard, B., dkk. 2012. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Salim, E. 2018. Konservasi Biodiversitas: Teori dan Praktik di Indonesia. Jakarta:


IKAPI.

Suwondo, N. 2013. Karakteristik Komposisi dan Stratifikasi Vegetasi Strata Pohon


Komunitas Riparian di Kawasan Hutan Wisata Rimbo Tujuh Danau Kabupaten
Kampar Provinsi Riau. Jurnal Biogenesis, 9:2, 39-46.

Anda mungkin juga menyukai