Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HUKUM DAGANG INTERNASIONAL

Soal:

1. Mencari kutipan yg dirilis & diterjemahkan oleh dr law office lawyer

2. Mencari tau pokok2 pengaturannya

- Apa yg dimaksud dengan Kontrak Jual Beli Barang Internasional?

- Kontrak Jual Beli Barang Internasional seperti apa?

- Objek dalam Kontrak Jual Beli Barang Internasional apa saja? Beserta
pengecualiannya

- Kontrak Jual Beli Barang Internasional memuat atau mengatur apa aja?

- Apa saja Hak & Kewajiban Penjual dan Pembeli dalam Kontrak Jual Beli Barang
Internasional?

- Konvensi Jual Beli Barang Internasional ini untuk siapa? clue: Indonesia sampai saat
ini belum meratifikasi tapi banyak pelaku jual beli menggunakan konvensi tsb. Lalu
bagaimana pendapat kalian?

Nama Kelompok:

1. Claudia Mulyawan E0015091


2. Khairul E0016233
3. Anwar Salis Ma’sum E0016076

Jawaban:

 Kontrak Jual Beli Barang Internasional adalah kontrak perdagangan barang


antara pihak-pihak yang tempat usahanya berada di Negara-Negara yang
berbeda.
 Bentuk kontrak yang diatur di dalam CISG 1980 adalah bentuk kontrak tertulis
dan dapat dibuktikan di kemudian hari dikarenakan konvensi ini tidak mengatur
mengenai kontrak perdagangan tertulis seperti yang dijelaskan dalam Pasal 11.
Pasal 13 menjabarkan lebih lanjut bahwa bentuk kontrak tertulis dapat berupa
telegram dan juga telex atau faksimili.
 a. Objek jual beli yang diatur di dalam kontrak ini:
- Barang – barang yang dijual antara pihak – pihak yang berbeda negara,
yang meratifikasi CISG 198 (contracting states), dan ada hukum
perdata internasional yang mengatur mengenai kontrak jual beli barang
tersebut. (Pasal 1)
- Perdagangan bahan baku yang digunakan di dalam produksi juga
menjadi objek di dalam konvensi ini kecuali bahan baku vital di dalam
produksi tersebut. (Pasal 3)

b. Pengecualian objek jual beli

- Barang yang digunakan untuk kepentingan individu, keluarga, atau


rumah tangga, kecuali si penjual tidak mengetahui pada saat
melakukan perjanjian jual beli barangnya akan digunakan untuk hal
tersebut.
- Barang lelangan
- Barang sitaan atau eksekusi yang diatur dalam hukum
- Saham, surat berharga, uang
- Kapal, kapal selam, kapal perang, pesawat udara
- Listrik
 Kontrak Jual Beli Barang Internasional memuat ketentuan kapan mengikatnya
suatu kontrak jual beli internasional terhadap penjual dan pembeli dan
mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak tersebut. CISG juga
mengatur upaya hukum yang dapat dilakukan mereka apabila terjadi
pelanggaran atas kontrak jual beli nternasional mereka.
Kontrak Jual Beli Barang Internasional mengatur bidang perdagangan yang
sangat bersifat sektoral (hanya jual-beli barang internasional) saja, sehingga
ratifikasi Indonesia pada konvensi ini belum berdampak pada pengembangan
hukum nasional Indonesia pada bidang-bidang perdagangan lainnya. Kontrak
Jual Beli Barang Internasional tidak atau belum tentu dapat diterapkan pada
sub-sub bidang lain dalam perdagangan internasional, yang sebenarnya
merupakan bagian dari transaksi-transaksi perdagangan internasional, seperti
franchise, distributorship, commercial agency, countertrade.

 Hak & Kewajiban Penjual dan Pembeli dalam Kontrak Jual Beli Barang
Internasional
Kewajiban penjual adalah Penjual harus mengirimkan barang yang bebas dari
setiap hak atau tuntutan pihak ketiga berdasarkan kekayaan industri atau
kekayaan intelektual lainnya, yang mana pada saat pengakhiran kontrak penjual
mengetahui atau tidak mungkin tidak menyadarinya, dengan ketentuan bahwa
hak atau tuntutan tersebut berdasarkan kekayaan industri atau kekayaan
intelektual lainnya yang berdasarkan hukum Negara di mana barang tersebut
akan dijual kembali atau digunakan dengan cara lain, apabila direncanakan oleh
para pihak pada saat pengakhiran kontrak bahwa barang tersebut akan dijual
kembali atau digunakan di Negara tersebut atau dalam setiap hal lainnya,
berdasarkan hukum Negara di mana tempat usaha pembeli berada. Kewajiban
penjual berdasarkan ayat sebelumnya tidak termasuk untuk hal-hal yang mana
pada saat pengakhiran kontrak pembeli mengetahui atau tidak mungkin tidak
menyadari keberadaa hak atau tuntutan tersebut atau hak atau tuntutan tersebut
merupakan akibat dari usaha penjual untuk memenuhi gambar teknis,
rancangan, formula, atau spesifikasi lainnya yang ditentukan oleh pembeli.
Kewajiban pembeli:
- Pembeli harus membayar harga barang dan menerima pengiriman barang
tersebut sebagaimana disyaratkan dalam kontrak atau Konvensi ini
- untuk melakukan pembayaran mencakup pengambilan langkah dan
memenuhi formalitas yang mungkin disyaratkan berdasarkan kontrak atau
setiap peraturan perundang-undangan untuk memungkinkan pelaksanaan
pembayaran tersebut
- Pembeli harus melakukan pembayaran pada tanggal yang ditetapkan atau
ditentukan dalam kontrak dan Konvensi ini tanpa perlu adanya permintaan atau
pelaksanaan setiap formalitas oleh pihak penjual.
- Kewajiban pembeli untuk menerima kiriman mencakup melakukan segala
tindakan yang secara wajar diharapkan darinya untuk memungkinkan penjual
melakukan pengiriman, dan mengambil alih barang-barang tersebut.

Hak Penjual:
- Menerima pembayaran dari harga pada tanggal yang telah ditetapkan dalam
kontrak.
- Jika pembeli gagal melaksanakan kewajibannya sesuai kontrak atau konvensi,
penjual dapat mengambil haknya sesuai dengan aturan yang terdapat dalam
Kontrak Jual Beli Barang Internasional dan mengklaim kerugiannya.
- Penjual mungkin telah menetapkan suatu tambahan jangka waktu yang lebih
panjang untuk memungkinkan pembeli melaksanakan kewajibannya kecuali
penjual telah menerima pemberitahuan dari pembeli bahwa ia tidak akan
melaksanakannya dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan
- Penjual boleh menyatakan kontrak batal, apabila kegagalan dari pembeli
untuk melaksanakan kewajibannya sesuai kontrak/konvensi ini sebanyak yang
dapat dijadikan suatu dasar dari pelanggaran kontrak, atau jika pembeli tidak,
dalam jangka waktu perpanjangan melaksanakan kewajibannya untuk
membayar harga/menerima penyerahan barang, atau jika pembeli menyatakan
bahwa ia tidak akan melakukan hal itu dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Hak Pembeli:
- Untuk menerima barang yang dibelinya dari penjual.
- Untuk mendapat jaminan dari penjual mengenai kenikmatan dan
tidak adanya kerusakan tersembunyi.
 Konvensi ini berlaku untuk seluruh contracting states yang dapat diberlakukan
setelah konvensi ini diratifikasi oleh negara – negara tersebut. Konvensi ini juga
berlaku untuk negara – negara yang ingin melakukan aksesi atas konvensi ini
yakni negara yang bukan contracting states tetapi ingin mengikatkan diri pada
perjanjian ini.
Meskipun Indonesia sendiri belum meratifikasi konvensi ini, tetapi pasal –
pasal di dalam perjanjian ini dapat digunakan oleh para pelaku usaha
dikarenakan konvensi ini mengandung klausula yang dapat dijadikan sebagai
hukum kebiasaan internasional, seperti contohnya kewajiban penjual dan
pembeli di dalam kontrak jual beli internasional. Hukum kebiasaan
internasional merupakan salah satu sumber di dalam hukum internasional
seperti yang dibahas di dalam Pasal 38 ayat 1 statuta ICJ dan hukum kebiasaan
internasional bersumber dari kebiasaan yang diakui sebagai hukum di dalam
hukum internasional.

Anda mungkin juga menyukai