Epid Skrining
Epid Skrining
PENDAHULUAN
A. Definisi Skrining
1
B. Tujuan dan Manfaat Skrining
Skrining mempunyai tujuan diantaranya (Rajab, 2009):
1. Menemukan orang yang terdeteksi menderita suatu penyakit sedini
mungkin sehingga dapat dengan segera memperoleh pengobatan.
2. Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3. Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini
mungkin.
4. Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang
sifat penyakit dan untuk selalu waspada melakukan pengamatan terhadap
gejala dini.
5. Mendapatkan keterangan epodemiologis yang berguna bagi klinis dan
peneliti.
Beberapa manfaat tes skrining di masyarakat antara lain, biaya yang
dikeluarkan relatif murah serta dapat dilaksanakan dengan efektif, selain itu
melalui tes skrining dapat lebih cepat memperoleh keterangan tentang sifat
dan situasi penyakit dalam masyarakat untuk usaha penanggulangan penyakit
yang akan timbul. Skrining juga dapat mendeteksi kondisi medis pada tahap
awal sebelum gejala ditemukan sedangkan pengobatan lebih efektif ketika
penyakit tersebut sudah terdeteksi keberadaannya (Chandra, 2009).
BAB II
2
PEMBAHASAN
Penyakit kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, yang tidak hanya
terdapat pada manusia tetapi pada hewan dan tumbuh-tumbuhan, akibat adanya
kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Salah satu sebab
kerusakan itu ialah adanya mutasi gen. Mutasi gen adalah suatu keadaan ketika sel
mengalami perubahan sebagai akibat adanya paparan sinar ultraviolet, sinar UV,
bahan kimia ataupun bahan-bahan yang berasal dari alam (Sukardja, 2000).
Skrining kanker payudara adalah deteksi dini terhadap adanya kanker yang
belum disadari, atau sebelum timbulnya gejala, agar dapat dicegah
perkembangannya, dan mendapatkan akses pengobatan yang cepat dan tepat.
Kanker payudara yang masih kecil, atau tidak teraba, bila terdeteksi dini, akan
lebih mudah diobati, penanganannya juga akan tidak/kurang invasif, dan
prognosisnya akan lebih baik, daripada yang telah menjadi stadium
lanjut/menyebar. Adapun mqetode pemeriksaan skrining kanker payudara secara
umum terbagi tiga, yaitu :
3
Metode utama:
1) Breast Self-Examination, atau pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
3) Mamografi
Tahapan Skrining
1. Di Depan Cermin
Untuk melakukan pemeriksaan SADARI, Anda memerlukan tangan,
penglihatan, dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang
4
ke atas. Pastikan terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan
lakukan cara berikut.
Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara
yang ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil
daripada yang lain).
Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran,
dan apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk
puting payudara.
Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan
jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan
perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
2. Saat Mandi
Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan
memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada
payudara. Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain yang
dilumuri sabun, raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari untuk
menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada payudara di
sisi lain.
3. Berbaring
5
Pemeriksaan SADARI juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih
tempat tidur atau permukaan datar lain yang nyaman.
6
Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak
kunjung berubah menjadi seperti semula.
Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
7
Mamografi dapat melihat mikrokalsifikasi yang terkadang merupakan satu-
satunya yang mengarah pada keganasan. Selain itu mammografi juga berperan
sebagai penilaian yang teliti pada kasus-kasus keganasan payudara untuk melihat
respon penyinaran atau sitostatika.
d. Ultrasonografi (USG)
8
toleransi pendengaran kita. Pun sebelumnya, telinga kita ditutup dengan
headphone. Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan MRI adalah pasien tidak
menggunakan alat-alat logam yang tertanam dalam tubuh seperti pen, alat pacu
jantung.
9
mahal dibanding mamografi. Kontraindikasi lainnya pada MRI
adalah kehamilan atau terdapat logam metal feromagnetik dalam
tubuh pasien.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Skrining merupakan suatu pemeriksaan asimptomatik pada satu atau
sekelompok orang untuk mengklasifikasikan mereka dalam kategori yang
diperkirakan mengidap atau tidak mengidap penyakit.
Tujuan skrining adalah menemukan orang terkena penyakit sedini
mungkin, mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat, membiasakan
masyarakat untuk memeriksakan diri sedini mungkin, dan mendapatkan
keterangan epodemiologis yang berguna bagi klinis dan peneliti. Sedangkan
manfaat skrining adalah biaya yang dikeluarkan relatif murah, mendeteksi kondisi
medis pada tahap awal sebelum gejala menyajikan sedangkan pengobatan lebih
efektif daripada untuk nanti deteksi.
Dalam mendeteksi kangker payudara terdapat berbagai macam
pemeriksaan antara lain: Metode utama yaitu Breast Self-Examination, atau
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), Clinical Breast Examination, atau
pemeriksaan payudara klinis (SADANIS), Mamografi, dan Metode penunjang:
USG Mammae dan MRI Mammae
B. Saran
Penting sekali bagi kita untuk mempelajari tentang bagaimana dan apa saja
program skrining kesehatan. Dengan memiliki pengetahuan yang banyak
mengenai skrining tentunya kita dapat dengan tanggap mendeteksi penyakit baik
untuk diri sendiri ataupun masyarakat sehingga penanganan medis dapat
dilakukan dengan tepat waktu.
SUMBER PUSTAKA
11
Basuki, Anindita.2016. “Pilih-pilih Metode Medical Check Up Payudara” dalam
https://www.kompasiana.com/anindita/55a0f49d2bb0bd6d078b4567/pilih
pilih-metode-medical-check-up-payudara diakses pada 29/04/2019
12