P E N D A H U L U A N
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduk hidup dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
pelayanan kesehatan yang makin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka
kesakitan dan angka kematian, peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, pencapaian
sasaran imunisasi, penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat, penyediaan
tenaga kesehatan yang mencukupi, peningkatan status gizi, terutama pada bayi, balita, ibu
masyarakat di suatu Negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB)
Secara nasional AKI 307/100.000 kelahiran hidup. AKB 35/1000 Kelahiran Hidup dan
gizi kurang sebesar 27,5% dan Gizi Buruk 8,5%. Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Indikator tersebut menunjukkan AKI sebesar 373/100.000 kelahiran hidup, AKB 21/1000
kelahiran hidup dan Status Gizi kurang 34,3% serta Gizi Buruk sebesar 9,4% dengan jumlah
penduduk Nanggroe Aceh Darussalam adalah 4.031.589 jiwa. Diharapkan akan menurun pada
tahun 2019 sampai 80 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk mencapai target tersebut
diperlukan suatu strategi yang handal dan peran serta segenap lapisan masyarakat. Salah
satu faktor yang langsung dapat diupayakan adalah meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
sebagai unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat
secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja
tertentu. Hingga tahun 2006 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki 281 unit
puskesmas dan 835 unit puskesmas pembantu., jika dibandingkan dengan jumlah puskesmas
tahun 2005 maka pada tahun 2006 terlihat peningkatan jumlah Puskesmas sebanyak 9 unit.
(Centre for Health Development) dalam wilayah kerja tertentu (di tingkat Kecamatan),
dengan tingkat kemajuan transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan ketrampilan staf,
masyarakat.
visi puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derjat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator
Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencapai 4 indikator utama yaitu (1) Lingkungan sehat,
kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, (3) Memelihara
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang sistem kesehatan setinggi-tingginya dalam
lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga
Berwawasan Kesehatan,
selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
masyarakat setempat.
Pusat pemberdayaan masyarakat juga berfungsi sebagai Pusat pelayanan kesehatan strata
tingkat pertama yeng menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi Pelayanan kesehatan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh
setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut
adalah:
f. Upaya pengobatan
pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2006 terdapat 281 unit Puskesmas,
dengan type Puskesmas perawatan dan non perawatan yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota.
PUSKESMAS
NO KAB/ KOTA JUMLAH PUSTU
NON PERAWATAN PERAWATAN
1 ACEH SELATAN 12 6 6
2 ACEH TIMUR 16 5 74
3 LANGSA 3 1 7
4 BIREUN 12 5 39
5 GAYO LUES 11 1 29
6 ACEH BARAT DAYA 7 3 27
7 ACEH TAMIANG 7 3 33
8 BENER MERIAH 6 3 33
9 ACEH TENGGARA 7 6 40
10 NAGAN RAYA 7 3 34
11 LHOKSEUMAWE 5 0 14
12 ACEH JAYA 5 3 19
13 ACEH BESAR 10 15 69
14 ACEH UTARA 11 13 81
15 BANDA ACEH 10 0 15
16 PIDIE 23 10 87
17 ACEH BARAT 9 3 27
18 ACEH SINGKIL 11 4 56
19 SIMEULU 7 1 43
20 SABANG 1 3 7
21 ACEH TENGAH 8 5 48
188 93 838
JUMLAH
281 838
Sumber : Dinkes Kab/ Kota, 2006
Disribusi unit pelayanan kesehatan dasar di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dapat kita
900 838
800
700
600
500
400
280
300
200
100
0
PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU
Series1 280 838
Berdasarkan type puskesmas, terdapat 182 unit puskesmas dengan type non perawatan atau
sekitar 64,28 % sedangkan puskesmas dengan type perawatan sebanyak 98 unit puskesmas
Hal tersebut dapat kita lihat pada diagram pie di bawah ini:
36%
64%
Dari 280 unit Puskesmas di 21 Kabupaten/ Kota maka Kabupaten Pidie memiliki Puskesmas
dengan jumlah tertinggi yaitu 33 unit puskesmas atau sekitar 11,7%, Kota Langsa dan
sabang dengan jumlah terkecil yaitu 4 unit Puskesmas atau 1,4 %. Hal tersebut dapat kita
35
30
25
20
15
10
5
0
H
LA UR
SI K IL
E
AH
N
AC A B U
R A
N
M G
AR
H DIE
A
SI T
BE TA M A
EH
ES
A
IA
TE G
SA
W
A
R
L
AY E U
A
R
AC ER AN
A
Y
AN
EU
G
Y
M
G
TE ER
A
AC LA T
AC MA
AR
A
LU
AC
PI
JA
G
N
G
AC BE
N
R
BA UT
I
TI
D
N
M
N NG
B
BI
H
O
SE
A
H
AC AT
LH AN
H
E
S
D
E
H
E
H
KS
E
R
N
H
E
AG
E
AC
N
AC
BA
G
AC
E
O
H
AC
E
H
E
AC
Dari 280 unit Puskesmas 192 diantaranya dengan kondisi baik (68,57 %), 47 unit puskesmas
dengan kondisi rusak rigan (16,78%), 36 unit puskesmas dengan kondisi rusak berat (12,85
13%
17% 2%
Kondisi baik
68%
C. ANGKA KESAKITAN
Dari hasil pencatatan dan pengumpulan data melalui formulir SP2TP yang dikumpulkan pada
tahun 2006 menunjukkan jumlah kunjungan penyakit infeksi akut lain pernafasan atas
menjadi penyakit utama yang dikeluhkan masyarakat. Secara umum dapat dilihat dari grafik
berikut:
SCABIES 5.889
PENYAKIT KULIT INFEKSI 6.324
PENYAKIT LAINNYA 6.771
HYPERTENSI 7.928
PENYAKIT KULIT ALERGI 9.078
DIARE 9.563
COMMON COLD 11.997
PENYAKIT LAIN PADA SALURAN PERNAFASAN ATAS 14.152
PENY. PADA SISTEM OTOT & JAR PENGIKAT 14.940
INFEKSI AKUT LAIN PERNAFASAN ATAS 31.240
TAHUN 2006
A. PUSKESMAS KELILING
seluruhnya berjumlah 295 unit puskesmas keliling, 222 unit dalam kondisi baik (75,25%), 20
unit dengan kondisi rusak ringan (6,77%), 51 unit dengan kondisi rusak berat (17,28%), dan 2
unit dengan kondisi rusak total ( 0,6%). Hal tersebut dapat kita lihat pada diagram dibawah
ini :
7% Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
Rusak Total
75%
Kendaraan roda dua yang dimiliki puskesmas sebanyak 741 unit, 618 unit dalam kondisi baik
(83,40%), 69 unit dengan kondisi rusak ringan (9,31%), 49 unit dengan kondisi rusak berat
(6,61%), 5 unit dengan kondisi rusak total (0,6%). Hal tersebut dapat kita lihat pada diagram
berikut :
7% 1%
9%
Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
Rusak Total
83%
Dari 21 Kabupaten /Kota hanya 3 Kabupaten yang puskesmasnya memiliki pusling perairan
yaitu Kabupaten Aceh Besar 1 unit, Aceh Utara 1 Unit, Kabupaten Simeulue 4 unit.
TAHUN 2006
Jumlah 10
Sumber : Dinkes Kota Banda Aceh, 2006
B. KOTA SABANG
Jumlah 5
Sumber: Dinkes Kota Lhokseumawe, 2006
D. KOTA LANGSA
JUMLAH 25
Jumlah 21
Sumber: Dinkes Kab. Aceh Timur, 2006
Jumlah 10
Jumlah 12
Sumber: Dinkes Kab. Gato Lues, 2006
Jumlah 12
Sumber: Dinkes Kab. Aceh Barat, 2006
Jumlah 8
Sumber: Dinkes Kab. Aceh Jaya, 2006
Jumlah 10
Sumber: Dinkes Kab.Nagan Raya, 2006
Jumlah 10
Sumber: Dinkes Kab. Aceh Barat Daya, 2006
KABUPETEN SIMEULUE
Jumlah 8
Sumber: Dinkes Kab. Simeulue, 2006
Jumlah 18
Sumber: Dinkes Kab. Aceh Selatan, 2006
Jumlah 15
Sumber: Dinkes Kab. Aceh Singkil, 2006
Jumlah 9
Sumber: Dinkes Kab. Bener Meriah, 2006