2. Langkah- langkah :
a. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien :
- Nama, umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat- obatan
b. Jelaskan prosedur tindakan keoada pasien yang akan diimunisasi
c. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
d. Isi inform consent (tindakan persetujuan ) di tanda tangani
e. Petugas cuci tangan
f. Siapkan alat dan bahan
g. Atur posisi bayi telentang
h. Keluarkan PID dari kemasan
i. Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam port
j. Jarak antara penutup jarum dengan port akan hilang dan terasa ada klik
k. Oleskan kapas 1/3 paha luar bayi sebelah kanan
l. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan telunjuk bayi
m. Kelurkan penutup jarum dan suntikan jarum dengan sudut 90º di 1/3 paha luar bayi
sebelah kanan
n. Tekan reservoir (gelembung vaksin) untuk mengeluarkan vaksin
o. Olesi suntikan dengan kapas
p. Catat pada buku status dan kms
6.Bagan Alir
Petugas mencuci Penjelasan kepada Pastikan vaksin
tangan orang tua anak dalam keadaan
baik
Bersihkan area
penyuntikan dg
Keluarkan penutup Siapkan vaksin,
air bersih Oleskan
Dorong dan tekan
jarum kapas di 1/3 paha
dengan cepat
luar bayi sebelah
penutup jarum ke
kanan
dalam port
Pegang PID pada
port dan suntikan Tekan reservoir Sesudah reservoir
jarum dengan sudut (gelembung kempes,Tarik PID
900 di 1/3 paha luar vaksin) untuk keluar
bayi sebelah kanan mengeluarkan
7.Hal – hal yang 1. Sebelum menekan reservior (gelembung vaksin ) pastikan tidak ada darah yang keluar
perlu diperhatikan 2. Jangan sekali- kali menyuntikan vaksin ketika ada darah yang keluar dari tempat yang akan
dilakukan penyuntikan
3. Persilahkan pasien menunggu 15 menit setelah penyuntikan vaksin,dan jika terjadi efek
samping paaien diperbolehkan pulang
8.Unit terkait 1. Pelayanan di ruang KIA- Imunisasi
6.Bagan Alir
Penjelasan Pastikan vaksin
Petugas mencuci
kepada orang tua tangan dalam keadaan baik
anak
Siapkan vaksin,
Suntikkan vaksin Bersihkan area
larutkan dengan
sebanyak 0,05 ml penyuntikan dg
pelarut yg telah
secara IC pada 1/3 air bersih
disediakan
lengan kanan atas
7.Hal – hal yang 1. Vaksin yang sudah dilarutkan harus di gunakan sebelum lewat 3 jam
perlu diperhatikan 2. Jangan menggunakan kapas alkohol
2.Langkah- langkah :
a. Jelaskan kepada ibu anak tersebut mengenai prosedur tindakan
b. Petugas mencuci tangan
c. Pastikan vaksin dalam keadaan baik (no bact / exp / vvm)
d. Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk
Persetujuan
e. Ambil 0,5 cc vaksin DPT/HB/HIB
f. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas yang telah di basahi air bersih
g. Pasang sarung tangan
h. Suntikan secara intra muskuler (im)
i. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT/HB/HIB, berikan obat
penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut bila anak panas tinggi
(lebih dari 39 °C)
j. Rapikan alat-alat
k. Petugas mencuci tangan
l. Mencatat dalam buku
6.Bagan Alir
Petugas mencuci Penjelasan kepada Ambil vaksin
tangan orang tua anak sebanyak 0,5ml
7.Hal – hal yang 1. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT
perlu diperhatikan 2. Berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut bila anak panas tinggi (lebih
dari 39 ° C)
7.Hal – hal yang 1. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT
perlu diperhatikan 2. Berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut bila anak panas tinggi (lebih
dari 39 ° C)
2.Langkah- langkah :
a. Jelaskan kepada ibu anak tersebut mengenai prosedur tindakan
b. Petugas mencuci tangan
c. Pastikan vaksin dalam keadaan baik (no bact / exp / vvm)
d. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bln dan 18 bulan)
e. Petugas mencuci tangan dan memasang sarung tangan
f. Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk
Persetujuanngan cairan pelarut vaksin campak yang sudah ada 5ml
Ambil 0,5 mlnvaksin campak yang sudah dilarutkan tadi
g. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas hangat suntikan secar sub cutan (sc)
h. Rapikan alat-alat
i. Petugas mencuci tangan
j. Mencatat dalam buku
6.Bagan Alir
Pastikan
Penjelasan kepada Petugas mencuci vaksin dalam
orang tua anak tangan keadaan baik
2.Langkah- langkah :
a. Jelaskan prosedur tindakan kepada orang tua
b. Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk
Persetujuan
c. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor, kadaluarsa dan (vvm /
vaksin vial monitor)
d. Petugas mencuci tangan
e. Pasang sarung tangan
f. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
g. Pasang pipet diatas botol vaksin
h. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
i. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
j. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang di imunisasi
k. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesannya
l. Saat meneteskan vaksin ke mulut, beri jarak antara ujung pipet dengan mulut anak agar
vaksin tetap dalam kondisi steril
m. Rapikan alat, Dokumentasikan tindakan
n. Petugas mencuci tangan
o. Catat dalam buku.
6.Bagan Alir
7.Hal – hal yang 1. Jika di muntahkan atau di keluaran oleh anak,ulangi lagi penetesnya
perlu diperhatikan 2. Saat meneteskan vaksin ke muut, beri jarak antara ujung pipet dengan mulut anak agar vaksin
tetap dalam kondisi steril
1.Pengertian Pemberian Measles Rubella pada usia > 9 bulan dan anak usia <15 tahun yang diberikan oleh
petugas kesehatan
2.Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi MR agar anak mempunyai daya tahan terhadap
penyakit campak dan rubella.
3.Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
2. SK kepala Puskemas Mendawai Nomor 445/1.2.5.10/R-3/SOP/P.MW.A/2019 tentang
penyelenggaraan program UKM
4.Referensi Juknis Kampanye Imunisasi Rubella (MR) Direktorat : Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementrian Kesehatan RI 2017
5.Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Pinset / gunting kecil
b. Sarung tangan
c. Spuit 0,5 ml dan 5 ml
d. Vaksin
e. Kapas air hangat
f. Safety Box
g. Buku catatan
2.Langkah- langkah :
a. Jelaskan prosedur tindakan kepada orang tua
b. Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk
Persetujuan
c. Pastikan vaksin MR dalam keadaan baik (perhatikan nomor, kadaluarsa dan (vvm / vaksin
vial monitor)
d. Petugas mencuci tangan
e. Pasang srung tangan
f. Buka pelarut vaksin dan larutkan cairan pelarut MR yang sudah ada menggunakan spuit
5cc kedalam vaksin MR
g. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
h. Ambil 0,5 ml vaksin MR yang telah dilarutkan tadi
i. Bersihkan lengan kiri anak bagian atas dengan kapas air hangat dan suntikkan MR
secara subcutan
j. Rapikan alat, Dokumentasikan tindakan
k. Petugas mencuci tangan
l. Catat dalam buku.
6.Bagan Alir
Penjelasan kepada Petugas mencuci
Pastikan
orang tua anak tangan dan
memakai sarung vaksin dalam
tangan keadaan baik
Suntikkan vaksin
Bersihkan area Siapkan vaksin,
sebanyak 0,5 ml
penyuntikan larutkan dengan
secara sc dilengan
dengan kapas air pelarut yang telah
kiri bagian atas
hangat disediakan
Rapikan alat - Cuci tangan &
alat dokumentasikan hasil
tindakan
2.Langkah- langkah :
7.Hal – hal yang Persilahkan pasien menunggu 15 menit setelah penyuntikan vaksin, dan jika tidak terjadi efek
perlu diperhatikan samping pasien boleh pulang
Catatan: Jika suntikan intrakutan diberikan secara tepat, alat penyedot akan sulit didorong. Jika
vaksin mudah masuk anda mungkin menyuntik terlalu dalam. Segera hentikan suntikan,
betulkan posisi jarum, dan berikan sisa dosis, tetapi tidak ditambah lagi. Jika suntikan
BCG tepat, akan timbul pembengkakan dengan puncak yang datar (flat-topped) pada
kulit. Pembengkakan ini kelihatan pucat dengan lubang sangat kecil seperti kulit jeruk.
Jika teknik yang digunakan tidak tepat, vaksin akan masuk dengan mudah dan tidak
terlihat adanya pembengkakan.
2. Cara penyuntikan subkutan (Campak):
a) Suntikan diberikan pada lengan kiri atas, pertengahan M.Deltoideus secara subkutan
dengan dosis 0,5 cc.
b) Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh lengan telanjang.
c) Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi. Gunakan jari-jari kiri anda untuk menekan
ke atas lengan bayi
d) Pegang lengan seperti mencubit menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Kemudian
jarum suntik disuntikkan dengan sudut 45o terhadap permukaan kulit, dengan
kedalaman jarum tidak lebih dari ½ inchi. (lakukan aspirasi sebelumnya untuk
memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah).
e) Suntikkan vaksin pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
3. Cara penyuntikan intramuskuler (DPT/HB/Hib, DPT/HB, Hep B, DT, Td, TT, IPV) :
a) Suntikan diberikan pada paha anterolateral (DPT/HB/Hib, Hep B, IPV) atau lengan atas
(DT, TT, Td) secara intramuskular dengan dosis 0,5 cc.
b) Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
c) Suntikkan vaksin dengan posisi jarum suntik 90o terhadap permukaan kulit. (lakukan
aspirasi sebelumnya untuk memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah).
d) Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot.
e) Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
Langkah-langkah penyuntikan :
a. Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang
b. Tunggu hingga kering.
c. Kemudian suntikan vaksin di lokasi dan cara yang sesuai ketentuan
d. Setelah vaksin masuk, jarum dikeluarkan.
e. Pada tempat bekas lokasi suntikan, kemudian ditekan dengan kapas baru yang kering.
f. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
g. Jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti
8.Unit terkait 1.Ruang KIA - IMUNISASI
10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
SPO SOP 7 Januari 2019
1.
Format SPO SOP 7 Januari 2019
2.
PELAYANAN IMUNISASI IPV
No. Dokumen : 445/UKM/ V/ E -7/10 / SOP /
S P.MW.A/2019
O No. Revisi :
P Tanggal Terbit : 7 Januari 2019
Halaman : ½
PUSKESMAS dr. Puji Rahayu
MENDAWAI NIP. 19820228 200803 2 003
1.Pengertian Vaksin Polio yang dimatikan sero tipe 1,2 dan 3 bersamaan dengan bOPV
2.Tujuan Vaksin ini menurunkan risiko muncul kembalinya virus polio tipe 2,baik virus polio liar maupun yang
berasal dari sabin (vaccinederived polio virus)
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotawaringin Lama Nomor: 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019
Jenis-Jenis Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
4.Referensi Petunjuk Teknis Introduksi inactivated polio vaccine(IPV) Kementrian kesehatan RI 2016
5.Prosedur 1.Menyiapkan alat-alat untuk imunisasi
a. Spuit ADS (Auto Disable Syringe) 0,5 ml
b. Vaksin IPV
c. Kapas basah hangat
d. Safety Box
e. Tempat Sampah Non Medis
f. Pulpen / Alat tulis
g. Kohor Bayi
2. Proses Pemberian vaksin
a. Petugas Mencuci tangan dengan sabun atau air mengalir kemudian dikeringkan dengan
handuk atau tissue
b. Memanggil pasien
c. Jelaskan kepada ibu bahwa setiap anak akan mendapatkan imunisasi IPV dalam rentang usia
4- 11 bln bersamaan dengan OPV4 dan DPT-HB-HIB3
d. Jelaskan pada ibu tentang reaksi yang akan timbul setelah penyuntikan seperti panas akibat
imunisasi
e. Berikan obat penurun panas kepada ibu untuk diberikan kepada bayi bila bayi demam ( suhu
tubuh > 37 derajat celcius)
e. Jelaskan pada ibu bila timbul infeksi / pembekakan lokasi penyuntikan cukup dengan
mengompres dengan handuk yang dibasahi air hangat pada daerah yang bengkak. Bila
pembengkakan sangat besar dan mengganggu aktifitas bayi bawalah bayi tersebut
kepuskesmas /rumah sakit/dokter untuk mendapatkan pengobatan.
f. Menjelaskan pada ibu agar menandatangani inform concent persetujuan dilakukan imunisasi
g. pakai handscone
h. pastikan vaksin dalam keadaan baik ( not bact/exp/vvm)
i. hisap vaksin sebanyak 0,5 ml
j. pastikan tidak ada udara dlm spuit yg sudah dihisap
k. letakkan bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan seluruh kaki telanjang (posisi
menyusui)
l. orang tua sebaiknya memegang lutut bayi
m. bersihkan 1/3 paha bagian luar dgn kapas basah non alkohol
p. pegang paha dengan ibu jari dan telunjuk
q. Suntikan vaksin secara intramusculer
r. Suntikan secara pelan- pelan untuk mengurangi rasa sakit dan cabut jarum setelah semua
vaksin masuk
s. Usap bekas suntikan dgn kapas yg tidak terlalu basah
t. Anjurkan pada ibu untuk membawa anaknya pada imunisasi selanjutnya
v. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,keringkan dengan handuk kering atau tissue
6.Unit Terkait 1. Puskesmas
2. Posyandu
7.Dokumen Terkait -
10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
PEMANTAUAN SUHU
No. Dokumen : 445/UKM/ V/ E -7/13 /R-3 /SOP /
S P.MW.A/2019
O No. Revisi :
P Tanggal Terbit : 7 Januari 2019
Halaman : 1
PUSKESMAS dr. Puji Rahayu
MENDAWAI NIP. 19820228 200803 2 003
1.Pengertian a. Pemantauan adalah pemeriksaan berkala terhadap suatu proses atau kondisi yang telah
berjalan
b. Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat/ benda
2.Tujuan
Untuk menjamin kualitas vaksin
3.Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
2. SK kepala Puskemas Mendawai Nomor 445/1.2.5.10/R-3/SOP/P.MW.A/2019 tentang
penyelenggaraan program UKM
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur a. Petugas membuka lemari penyimpanan vaksin
b. Petugas memantau suhu dengan melihat thermometer yang ada di bagian dalam cold chain
c. Petugas membuka cold chain
d. Petugas memantau suhu di dalam cold chain dengan melihat thermometer yang ada didalam
cold chain
e. Petugas mencatat di table yang ada di bagian luar cold chain
f. Petugas memantau suhu cold chain setiap pagi dan sore
6.Unit Terkait -
7.Dokumen Terkait Laporan pemantauan Suhu
8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
SPO SOP 7 Januari 2019
1.
Format SPO Format SOP 7 Januari 2019
2.
PELAPORAN KIPI
No. Dokumen : 445/UKM/ V/ E -7/14/ /R-3 /SOP /
P.MW.A/2019
S
No. Revisi :
O Tanggal Terbit : 7Januari 2019
P Halaman : ½
PUSKESMAS dr. Puji Rahayu
MENDAWAI NIP. 19820228 200803 2 003
1.Pengertian KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi. Pada kejadian tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (arthritis
kronik pasca vaksinasi rubela) atau sampai 6 bulan (infeksi Virus campak vaccine-strain)pada
resipien non imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksin polio)
2.Tujuan Untuk merespon kasus KIPI dengan cepat dan tepat mengurangi dampak negatif imunisasi untuk
kesehatan individu dan pada program imunisasi
3.Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
2. SK kepala Puskemas Mendawai Nomor 445/1.2.5.10/R-3/SOP/P.MW.A/2019 tentang
penyelenggaraan program UKM
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur
1. Petugas imunisasi puskesmas menerima laporan adanya KIPI di lapangan dari petugas
pemberi pelayanan
2. Petugas melakukan pelayanan langsung ke sasaran
3. Petugas melakukan investigasi terhadap kasus menggunakan blangko yang telah ditetapkan
yang meliputi
a. Indentitas pasien: nama, umur, jenis klamin, alamat
b. Jenis vaksin, dosis, no batch, petugas yang memvaksin
c. Riwayat KIPI pada imunisasi terdahulu
d. Gejala klinis yang timbul, pengobatan yang di berikan dan perjalanan penyakit hasil
pemeriksaan lab
e. Waktu pemberian imunisasi
f. Saat timbul gejala KIPI
g. Adakah tuntutan dari keluarga
4. Petugas melaporkan hasil investigasi ke dokter penanggung jawab puskesmas
5. Petugas dan dokter membuat rencana tindak lanjut mengatasi masalah KIPI (ditangani di
puskesmas/rujuk rumah sakit)
6. Petugas membuat laporan ke Dinas Kesehatan dalam waktu 24 jam
6.Unit Terkait Loket pendaftaran, poli umum, poli Lansia, poli KIA, loket obat
7. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas 7 Januari 2019
1. Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R-
3/SK/P.MW.A/2019 Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas
Mendawai.
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan 7 januari 2019
2. Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
SPO SOP 7 januari 2019
3.
Format SPO Format SPO 7 januari 2019
4.
PENYIMPANAN VAKSIN
No. Dokumen : 445/UKM/ V/ E -7 /15/R-3 /SOP /
P.MW.A/2019
S
No. Revisi :
O
Tanggal Terbit : 7Januari 2019
P
Halaman : 1
PUSKESMAS dr. Puji Rahayu
MENDAWAI NIP. 19820228 200803 2 003
1.Pengertian Penyimpanan Vaksin adalah suatu prosedur penyimpanan yang telah ditentukan dimana vaksin
harus disimpan sesuai dengan jenis dan sifat vaksin
2.Tujuan Untuk menjamin kualitas penyimpanan dan potensi vaksin
3.Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
2. SK kepala Puskemas Mendawai Nomor 445/1.2.5.10/R-3/SOP/P.MW.A/2019 tentang
penyelenggaraan program UKM
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas meletakkan coldpack diatas lemari es sebagai penahan dingin dan kestabilan suhu
3. Petugas mengatur letak vaksin sesuai urutan stok (waktu kadaluarsa)
4. Petugas menyimpan vaksin di lemari es dengan suhu 2- 8 derajat celcius
5. Petugas menyimpan vaksin sensitiv beku (TT,DPT_HB, DT,TD,HBO,IPV) diletakkan jauh dari
evaporator
6. Petugas menyimpan vaksin sensitiv panas (BCG,CAMPAK,POLIO) diletakkan dekat evaporator
7. Petugas mengatur letak dus vaksin 1- 2 cm atau satu jari tangan untuk sirkulasi udara
8. Petugas meletakkan suhu buah termometer diantara dus vaksin untuk mwngontrol suhu
9. Petugas menyimpan pelarut pada ruang yang terhindar dari sinar matahari langsung atau
dilemari es bersama vaksin
10. Petugas mencatat suhu lemari es bersama dengan vaksin
6.Unit Terkait Program Imunisasi
7. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
SPO SOP 7 januari 2019
1.
Format SPO Format SOP 7 Januari 2019
2.
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan 7 Januari 2019
3. Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
PENGAMBILAN VAKSIN
No. Dokumen : 445/UKM/ V/ E -7/16 /R-3 /SOP /
P.MW.A/2019
S
No. Revisi :
O Tanggal Terbit : 7 Januari 2019
P Halaman : 1
PUSKESMAS dr. Puji Rahayu
MENDAWAI NIP. 19820228 200803 2 003
1.Pengertian Kegiatan mengambil vaksin dari Dinas Kesehatan Kabupaten ke Puskesmas Mendawai
2.Tujuan Menjamin ketersediaan vaksin di puskesmas sehingga kegiatan imunisasi dapat berlangsung
lancar
3.Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
2. SK kepala Puskemas Mendawai Nomor 445/1.2.5.10/R-3/SOP/P.MW.A/2019 tentang
penyelenggaraan program UKM
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi Dan Modul pelatihan tenaga pelaksanaan imunisasi puskesmas
depkes 2006
5.Prosedur 1. Koordinator imunisasi puskesmas melihat stok vaksin di puskesmas.
2. Koordinator imunisasi puskesmas membuat surat permintaan vaksin sesuai dengan kebutuhan
pelayanan 1 bulan
3. Koordinator imunisasi puskesmas menyiapkan coolbok
4. Koordinator imunisasi puskesmas mengambil vaksin ke dinas kesehatan dengan mobil
puskesmas
5. Koordinator imunisasi puskesmas menghitung dan mencocokkan jumlah vaksin yang telah
diterima dari petugas vaksin dinas
6. Koordinator imunisasi puskesmas menata vaksin kelemari vaksin
7. Koordinator imunisasi puskesmas mencatat pada buku stok vaksin
8. Koordinator imunisasi puskesmas menyimpan tanda terima vaksin
6.Unit Terkait Gudang Vaksin Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat
7. Dokumen Terkait 1. Buku pelaporan amprahan vaksin
2. Laporan vaksin puskesmas
3. Buku stok vaksin
8.. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
SPO SOP 7 Januari 2019
1.
Format SPO Format SOP 7 Januari 2019
2.
PENANGANAN VAKSIN
No. Dokumen : 445/UKM/ V/ E -7/17 /R-3 /SOP /
P.MW.A/2019
S
No. Revisi :
O Tanggal Terbit : 7 Januari 2019
P Halaman : 1
PUSKESMAS dr. Puji Rahayu
MENDAWAI NIP. 19820228 200803 2 003
1.Pengertian Kegiatan menangani vaksin agar tetap aman walaupun terjadi pemadaman listrik
2.Tujuan
Untuk mengetahui kondisi vaksin saat listrik padam
3.Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas Mendawai Nomor 445/1.1.1.1/R- 3/SK/P.MW.A/2019 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di Puskesmas Mendawai.
2. SK kepala Puskemas Mendawai Nomor 445/1.2.5.10/R-3/SOP/P.MW.A/2019 tentang
penyelenggaraan program UKM
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi Dan Modul pelatihan tenaga pelaksanaan imunisasi puskesmas
depkes 2006 dan Modul pelatihan tenaga pelaksanaan imunisasi puskesmas depkes 2006
5.Prosedur
1. Jangan membuka pintu lemari es/freezer yang berisi vaksin
2. Periksa suhu pada termometer pastikan suhu lemari es di antara +20C s/d +80C dan suhu
freezer di antara -150C s/d -250C
3. Hidupkan generator bila ada
4. Bila tidak ada generator siapkan kotak dingin cair/beku secukupnya
5. Apabila suhu lemari es sudah mendekati +80C masukkan kotak dingin cair ke dalam lemari es
yang berisi vaksin TD,DT,TT,CAMPAK,DPT_HIB, dan BCG
6. Apabila suhu freezer sudah mendekati 00C masukkan kotak dingin beku ke dalam freezer
yang berisi vaksin polio
7. Tindakan ini hanya berlaku selama 2x24 jam
8. Selanjutnya setelah 2x24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke puskesmas atau
kabupaten / kota terdekat yang menampung
9. Carilah informasi berapa lama aliran listrik kembali normal
6.Doumen Terkait Buku catatan suhu lemari penyimpanan vaksin
7. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
SPO SOP 7 Januari 2019
1.
Format SPO Format SOP 7 januari 2019
2.