Laporan Akhir Dry Syrup
Laporan Akhir Dry Syrup
Disusun oleh :
KELOMPOK II / Farmasi E
Taufik Hidayat (201610410311072)
Febri Widianti (201610410311092)
Ismi Kurrotul Aini (201610410311198)
Viecke Dwi Septyarini (201610410311211)
Arya Sigit Karisma (20161041031117)
Nisa’u Dhirifa Firdausy (201510410311232)
Dosen
Dra. Uswatun Chasanah,M.Kes.,Apt
Raditya Weka Nugraheni,SFarm.,Apt
Dian Ermawati,M.farm.,Apt
Mokh. Safirudin, S.Farm., S.E., Apt.
Renny Primasari, S.Farm., Apt.
1
dalam waktu 7 hari untuk menghindari mikroba kontaminasi atau penurunan
aktivitas. Biasanya ini merupakan periode yang cukup bagi pasien untuk
menghabiskan semua volume obat yang biasa ditulis dalam resep. Campuran
bubuk kering mengandung semua komponen formulasi termasuk obat, penambah
rasa, pewarna, dapar dan lain-lain kecuali pelarut.
Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran yang
homogen, dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah diabsorbsi,
mempunyai rasa manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga
menimbulkan daya tarik untuk anak-anak, membantu pasien yang mendapat
kesulitan dalam menelan obat. Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat
yang tidak stabil dalam larutan, volume bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar
ditutupi rasa dan baunya dalam sirup (Ansel, 2008).
Adapun alasan dipihnya bentuk sediaan sirup kering , antara lain :
1. Bahan aktif amoksisilin didalam air diperkirakan efek antibiotiknya akan
terdegradasi dikarenakan cincin beta laktam rusak .
2. Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam
suspensi konvensional.
3. Sediaan suspensi kering lebih ringan sehingga lebih menguntungkan
dalam pendistribusian.
4. Sediaan suspensi lebih mudah diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan
sediaan padat
2
1.2 Study Prafomulasi
Karakteristik Bahan Obat
BAB II
PEMILIHAN BAHAN OBAT
3
Bahan Aktif Amoxicillin
dibuat
Media
sediaan dry + Wetting Digunakan
tumbuhnya untuk anak
syrup/ agent dapar
mikroba
Suspensi
Dibutuhkan
digunakan digunakan digunakan
suspending
Pengawet Pemanis flavour
agent
Sukrosa +
Melon
Saccharin
Gol:
-Polisakarida:Gom, Alginat
- Semi sintetis: CMC-Na
- Tanah Liat: Bentonit
- Sintesik: Karbomer
- Protein : Gelatin
4
bubuk kristal. Rasa Air 1: 1,2 sacc.sodium)
manis, dengan 0,869 g/cm3
metalik atau pahit (84 %
setelah dirasa. sacc.sodium)
Sebagai
pemanis oral
syrup : 0,04-
0,25 %
Sukrosa Kristal tidak Air mendidih pH : 5-6
(HPE : 703) berwarna, kristal 1:0,2
bermassa atau Etanol 1: 400 BJ : 1,6 g/cm3
serbuk kristal putih, - Sebagai
tidak berbau dan sweetening
rasa manis. agent : 67 %
Kristal tidak
Asam sitrat berwarna/bening/ Etanol 95% 1:1 pka1 : 3,128
(HP kristal putih,serbuk Air 1:1 pka2 : 4,761
efflorescent, tidak pka3 : 6,396
berbau, rasa asam - BJ : 1,665
yang kuat. Struktur g/cm3
5
kristal orthrombik.
-
Tween Cairan kental, Pembasah :
(HPE : 549) hangat, rasa manis, 0,1-3 %
berwarna kuning.
6
BAB III
PERSYARATAN UMUM SEDIAAN
3.1.Definisi
3.1.1 Definisi Sirup Kering
Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat
akan digunakan, sediaan tersebut dibuat padat pada umumnya untuk bahan obat
yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa air seperti ampisilin, amoksilin,
dan lain-lainnya. Sirup kering adalah sediaan berbentuk suspensi yang harus
direkonstruksikan terlebih dahulu dengan sejumlah air atau pelarut lain yang
esuai sebelum digunakan. Sediaan ini adalah sediaan yang menganung campuran
kering zat aktif dengan satu atau lebih dapar, pewarna, pengencer, pendispersi,
dan pengaroma yang sesuai (Depkes RI, 1995)
Karakteristik dry syrup (sirup kering):
a. Campuran serbuk harus homogen
b. Rekonstruksi (mudah dan cepat terdispersi dalam pembawa)
c. Redispersi dan penuangan mudah
d. Aseptabel, bentuk, bau, dan rasa
7
b. Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam
suspensi konvensional
c. Sediaan suspensi kering lebih ringan sehingga lebih menguntungkan dalam
pendistribusian
d. Sediaan suspensi lebih mudah diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan sediaan
padat
Berikut kekurangan dan kelebihan dalam pembuatan dry syrup, sebagai beriku :
Keuntungan:
a. Produk berbentuk granul, tampilan, karakteristik aliran, kurang pemisahan,
debu
b. Campuran serbuk lebih ekonomis, resiko ketidakstabilannya rendah
c. Campuran serbuk dan granul mengurangi biaya penggunaan komponen peka
panas
Kerugian:
a. Masalah campuran, pemisahan serbuk, kehilangan obat
b. Biaya produk berbentuk granul, efek panas dan cairan, penggranulasi pada
obat dan eksipien
c. Campuran serbuk dan granul menjamin tidak ada pemisahan campuran
granul dan nongranul
4. Sasaran pengguna adalah bayi 1-12 bulan dan anak-anak 1-12 tahun
1-12 bulan = 62,5 mg (2,5 ml) –> ½ cth
1 hari = 62,5 mg x 3 = 187,5 mg –> 7,5 ml (1,5 sendok takar)
8
3 hari = 187,5 mg x 3 = 562,5 mg –> 22,5 ml (4,5 sendok takar)
Kesimpulan
Sediaan yang akan dibuat 125 mg/5ml ini cocok digunakan untuk usia 1-12
bulan dan 1-5 tahun. Ini hanya membutuhkan 45 ml yang mana penggunaannya
minimal 3 hari dan masa penyimpanannya hanya sampai 7 hari. Untuk anak-anak
diatas 5 tahun lebih baik digunakan tablet atau sirup dengan kadar yang berbeda.
9
BAB IV
RANCANGAN SEDIAAN
Formula
No. Nama Bahan Fungsi % Rentang % dipakai Jumlah
Perhitungan
1. Erhitromicyn :
𝑔
2. CMC-Na : 𝑥 𝑚𝑙 𝑥 ⁄𝑚𝑙 = 𝑔𝑟𝑎𝑚
10
𝑔
3. Sukrosa : 𝑥 𝑚𝑙 𝑥 ⁄𝑚𝑙 = 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔
4. PVP ∶ 𝑥𝑚𝑙 𝑥 ⁄𝑚𝑙 = 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔
5. Na. Benzoat : 𝑥 𝑚𝑙 𝑥 ⁄𝑚𝑙 = 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
6. Na2HPO4 : gram
7. NaH2PO4 : gram
8. Aquadest : 𝑥 𝑚𝑙 = 34,038𝑚𝑙
Perhitungan ADI
1. CMC-NA
Umur BB(kg) ADI = 25mg/kgBB
0-1tahun 3,05-7,85 76,25- 106 mg
1-5 tahun 7,85-14,3 196 – 357,5 mg
CMC-Na yang ditimbang : 0,2184 gram
Umur 0-1 tahun
4x2,5ml =10ml
0,70 𝑔
Sehari 100𝑚𝑙 𝑥 10𝑚𝑙 𝑥 0,52 ⁄𝑚𝑙 = 0,0364 𝑔𝑟𝑎𝑚
11
4x 5 ml = 20ml
0,02 𝑔
Sehari =100𝑚𝑙 𝑥 20𝑚𝑙 𝑥 1,497 ⁄𝑚𝑙 = 0,0060 𝑔𝑟𝑎𝑚
12
Na. Benzoat
Umur BB(kg) ADI = 5mg/kgBB
0-1tahun 3,05-7,85 0,05-0,039 gram
1-5 tahun 7,85-14,3 0,039 – 0,071 gram
Na. Benzoat yang ditimbang : 0,02 gram
Umur 0-1 tahun
4x2,5ml =10ml
0,02 𝑔
Sehari 100𝑚𝑙 𝑥 10𝑚𝑙 𝑥 1,497 ⁄𝑚𝑙 = 0,0030𝑔𝑟𝑎𝑚
Prosedur Kerja
1. Timbang bahan
2. Haluskan sukrosa
3. Tambahkan CMC-Na, campur ad homogen. Tambahkan satu persatu
Na.Benzoat, Asam Sitrat, Na.Sitrat, PVP, campur ad homogen (Campuran 1)
4. Aquadest 10% ditambahkan pewarna qs, campur ad homogen (Campuran 2)
5. Campuran 1 + Campuran 2 sedikit demi sedikit, hentikan penambahan
campuran 2 jika sudah membentuk masa granul, bentuk kepalan-kepalan
6. Ayak dengan pengayak mash No. 12 hingga membentuk granul
7. Oven dengan suhu 40°C ±24 jam, cek MC
8. Ayak kembali granul menggunakan mash No.14
9. Tambahkan Essence dan Amoxcillin, Campur ad homogen
10. Sisihkan ¼ bagian, masukkan dalam kemasan
11. ¼ bagian lagi ad aqua(ad 60ml) dan ½ sisanya ad aqua (ad 120ml) gunakan
sebagai evaluasi
13
Bagan Alir
Timbang Bahan
Sisihkan ¼ bagian, masukkan dalam kemasan , ¼ bagian lagi ad aqua (ad 60ml)
dan ½ sisanya ad aqua (ad 120ml) gunakan sebagai evaluasi
14
BAB V
EVALUASI SEDIAAN
5.1 Evaluasi sediaan
1. ORGANOLEPTIS
Warna : kuning
Bau : nangka
Rasa : Manis (nangka)
3. Moisture Content
Alat : moisture balance
Persyaratan = <2%
Prosedur :
1. Tekan ON pada alat , buka tutup bersihkan pan
2. Tara pan
3. Masukkan serbuk yang telah ditimbang
4. Tutup pan , tekan tombol start
5. Tunggu hingga alat berhenti otomatis
Hasil MC =
15
4. Viskositas
Alat : viscometer Brookfield
Persyaratan : 10-30 lpj
Prosedur :
1. Cuci alat viscometer Brookfield dengan aquadest hingga
bersih , lap
2. Masukkan zat uji sebanyak 80ml kedalam beaker glass
3. Pasang pengaduk ( 3 padlle ) pad rotor viscometer, masukkan
dalam beaker glass ( jangan sampai menyentuh dasar beaker
glass)
4. Pastikan jarum pembaca pada posisi nol
5. Atur kecepatan putaran pada speed 60
6. Ketik On untuk memutar rotor
7. Hentikan skala untuk bisa membaca hasil skala
8. Catat skala dan baca skala berdasar buku panduan untuk
mengetahui viskositas sediaan
Hasil “ viskositas :
5. Pengukuran pH
Alat : Ph meter
Persyaratan : 5,5-6,5
Prosedur :
1. Ambil alat , buka penutup , kcl jenuh
2. Bilas elektroda dengan aquadest, lalu keringkan
3. Kalibrasi pH meter dengan larutan pH standart
4. Bilas elektroda dengan aquadest , lalu keringkan
5. Tuang sediaan dalam beaker glas kurang lebih 50 ml
6. Celupkan electrode di sediaan hingga tercelup
7. Tekan tombol pH pada Ph meter
8. Catat Ph dan yang tertera pada alat
Hasil “ Ph =
16
6. Massa jenis / berat jenis
Alat : piknometer
Persyaratan
Prosedur :
1. Timbang alat kosong(a) , pada suhu 20 derajat
2. Masukkan aquadest pada alat timbang(b) pada suhu 20 derajat,
buang aquadest
3. Masukkan sediaan pada alat timbang © pada suhu20 derajat
4. Massa jenis sediaan ditentukan menggunakan
P = c-a / b-a X P aqua
1. Penimbanag 1
Pikno kosong : gram
Pikno + air = gram
Pikno + sediaan = gram
BJ = gram /ml
7. Volume sedimentasi
Alat : gelas ukur bertutup
Persyaratan :
Prosedur :
1. Suspense ( 10 ml ) dimasukkan dalam gelas ukur 10 ml
2. Kemudian diamkan tersimpan tanpa gangguan , catat volume
awal (Vo) simpan maksimal 4 minggu dan catat Volume Akhir
( Vu)
3. Parameter suatu pengendapan dari suatu suspense dapat dilihat
atau diukur dengan mengukur volume sedimentasi (F) yaitu
volume akhir pengendapan dengan volume awal sediaan
F = Vu / Vo
Volume awal : ml
𝑚𝑙
Hasil : 𝑚𝑙 =
Volume Akhir : ml
8. Redispersi
17
Alat : botol coklat
Persyaratan :
Prosedur :
1. Evaluasi pengukuran ini dilakukan setelah pengukuran volume
sedimentasi
2. Tabung reaksi diputar 180 derajat dan dibalikan ke posisi
semula
3. Formulasi yang ditentukan berdasarkan jumlah putaran yang
diperlukan untuk mendispersikan kembali endapan partikel
agar kembali tersuspensi
4. Kemampuan mendispersi baik apabila suspense terdispersi
sempurna dan diberi nila 100%
5. Setiap pengulangan uji redispersi pada sampel yang sama ,
akan menurunkan nilai redispersi sebanyak 5%
Hasil :
18
2. Pada saat aquadest telah masuk, tutup dan kocok granul
sambal dihitung berapa jumlah sampai tercampur homogeny
19
BAB VI
RANCANGAN PENANDAAN
6.1. Brosur
20
6.2. Kemasan
6.2.1. Kemasan Sekunder
21
6.2.2. Kemasan Primer
22
BAB VII
PEMBAHASAN
23
yang dihasilkan dari amoxicillin, dan rasa yang didapatkan adalah
manis dengan menggunakan pemanis kombinasi sakarin Na. dan
sukrosa.
Evaluasi MC didapatkan hasil 1,59% dimana hal ini berarti
memenuhi persyaratan
Evaluasi viskositas didapatkan rata-rata 162,3 cps dari hasil 3 kali
replikasi. Dari hasil viskositas ini tidak memenuhi persyaratan (10-30
cps), hal ini kemungkinan karena penggunaan 2 kombinasi suspending
agent yang menghasilkan viskositas tinggi dan konsentrasi sukrosa
yang tinggi sehingga sisa aquadest sangatlah sedikit.
Evaluasi pH didapatkan 4,91 dimana hal ini tidak memehui
persyaratan. pH yan dirancang adalah 6 ± 5% (5,5-6,5), hal ini
kemungkinan kesalahan daram proses atau langkah-langkah
pencampuran sehingga mengakibatkan pH rendah, formula yang
digunakan adalah formula sekala kecil dan dibuat sekala besar bias jadi
kemungkinan penambahan dapar kurang
Evaluasi berat jenis didapatkan hasil ,14 g/cm³, dari hasil evaluasi
berat jenis ini tidak memasuki rentang yaitu 1,2 g/ cm³
Evaluasi sedimentasi didapatkan hasil 72 ml, setelah sediaan
suspense di diamkan selama ± 7 hari endapan berada di atas, hal ini
dikarenakan pendispersi lebih besar dibandingkan zat yang terdispersi
Hasil sediaan suspensi dry sirup dari data kelompok 1-6 jumlah
menggunakan kombinasi suspending agent yang berfariasi jenis dan
prosentasenya. Untuk suspending agent kelompok 1 menggunakan PVP 3%,
CMC-Na 0,7%, suspending agent kelompok 1 sama dengan kelompok 4 (PVP 2%
CMC-Na. 0,5%) dan kelompok 5 (PVP 3%, CMC-Na 0,1%). Hasil evaluasi
viskositas kelompok 1 paling timggi karena menggunakan perbandingan PVP dan
CMC-Na yang tinggi, kelpmpok 5 mendapatkan hasil viskositas yang tinggi pula
(96,3cps), dan kelompok 4 mendapatkan hasil viskositas (26cps) dari hasil
kelompok dengan viskositas tinggi karena menggunakan PVP konsentrasi 3% yang
dapat mempengaruhi hasil viskositas. Formulasi kelompok 2 yang menggunakan
24
suspending agent CMC-Na 1%, PEG 5%, sama dengan kelompok 3 (CMC-Na
0,7 % dan PEG 5%), dan kelompok 6 (CMC-Na 1%, PEG 7%). Didapatkan hasil
viskositas yang baik dan memasuki persyaratan (10-30cps) dari masing-masing
kelompok (kelompok 2 18,67cps; kelompok 3 14cps; kelompok 6 14cps).
Dari hasil data kelompok diatas dapat disimpulkan bahwa kombinasi suspending
agent PVP dan CMC-Na harus diperhatikan karena mempunya viskositas yang
tinggi disbanding kombinasi CMC-Na dan PEG. Namun kombinasi CMC-Na dan
PEG juga perlu diperhatikan dalam penentuan prosentase perbamdimgan supaya
mendapatkan viskositas yang baik. Dari hasil keenam kelompok mendapatkan BJ
kurang dari 1,2g/ml walaupun viskositas tinggi namun tidak ada pengaruh pada
berat jenis, hal ini dikarenaka kemungkinan pada saat penimbangan tidak tapat
suhu 20°C atau karena kesalahan praktisi, dan juga karena alat yang belum
tervalidasi.
BAB VIII
PENUTUP
8.1. Kesimpulan
1. Bentuk sediaan : suspensi dry sirup
2. Kadar bahan aktif : 2,5 %
3. Organoleptis :
- Warna : putih
- Bau : anggur
- Rasa : manis
4. MC : 1,59%
5. pH sediaan : 4,91
6. Berat jenis : 1,14 g/ml
7. Viskositas : 162,3 cps
8. Volume sedimentasi : 72 ml
9. Distribusi ukuran :
10. Resispersi : 20 kali/detik
11. Rekontruksi : 30 kali/detik
25
DAFTAR PUSTAKA
26