TEORI
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan
pengamatan yang dilakukan pada suatu periode waktu untuk p > 1 variabel atau
ke-j. Menurut Johnson dan Wichern (2007 : 5), secara umum sampel data
(2-1)
Dengan
(2-2)
Atau dalam notasi matriks A =
Suatu matriks yang terdiri dari satu baris atau satu kolom disebut
vektor.Matriks yang terdiri dari satu baris disebut vektor baris sedangkan
1. Kesamaan matriks
ditulis A = B jika
(Johnson & Wincern, 2007 : 90). Jadi, dua matriks dikatakan sama
jika
, sehingga
(2-4)
dengan cA = .
dan kolom ke-j dari AB,pilih baris i dari matriks A dan kolom j dari
5. Transpose Matriks
baris dan kolom, yaitu elemen baris ke-i dari Amenjadi elemen
kolom ke-i dari A sedangkan ke-j dari Amenjadi baris ke-j dariA
Misalkan A =
Maka (2-5)
1) Matriks persegi
Matriks persegi adalah matriks dengan banyak kolom dan
(2-6)
1988 : 22).
2) Matriks Diagonal
(2-7)
(2-8)
3) Matriks Simetris
dan .
d. Invers Matriks
Menurut Anton (2004: 46), jika A adalah matriks persegi, dan jika
simbol . Jadi ,
dan (2-9)
dan kedua matriks itu berukuran sama. Nilai- nilai yang memenuhi
55).
Contoh :
A=
Penyelesaian :
X=
Adalah vektor eigen A yang bersesuaian dengan jika dan hanya jika x
Karena
dan
Jika , maka
Sehingga
Normal dengan rerata = dan varians = , dimana > 0, jika fungsi kerapatan
(2-10)
untuk
kovarians atau matiks dispersi jika fungsi kerapatan probabilitas bersama dari p
Dengan
2.5 Rata-rata
rata pengukuran yang juga disebut rata-rata sampel ditulis dengan adalah
(2-12)
Secara umum, rata-rata sampel untuk variabel ke-j bila ada p variabel dan nobjek
adalah
(2-13)
Dengan j = 1,2,...,p
(2-13)
2.6 Variansi
(2-14)
(2-15)
Menurut Sagian & Sugiarto (2000:52), variansi populasi dinyatakan dalam dan
dengan
menyatakanukuran populasi
Kovariansi dari dua variabel adalah rasio jumlah simpangan baku dari rataan tiap
kasus. Menurut Rencher (2002: 57) kovariansi sampel untuk variabel ke-j dan k
adalah
(2-17)
dengan .
kovariansi variabel ke-j dan j. Suatu matriks yang elemen-elemennya terdiri atas
variansi dan kovariansi dari sekumpulan variabel disebut dengan matriks variansi-
Karena dan
(2-18)
berikut :
(2-19)
dengan
sedangkan entri matriks yang bukan diagonal adalah nilai kovariansi atau dapat
2.8 Korelasi
antara dua peubah acak atau variabel yang dilambangkan dengan r. Koefisien
berikut :
(2-21)
ukuran sampel
Koefisien korelasi antara dua variabel adalah suatu ukuran hubungan linear
antara kedua variabel tersebut, sehingga jika nilai berarti tidak ada
mengklasifikasi objek atau kasus ke dalam kelompok yang relatif homogen, yang
disebut klaster. Objek dalam setiap kelompok cenderung mirip satu sama lain dan
berbeda jauh (tidak sama) dengan objek dari klaster lainnya (Supranto, 2004 :
142). Untuk menganalisis klaster, dilakukan proses mengukur kesamaan dan
di gunakan adalah kedekatan jarak antara dua objek. Makin besar nilai ukuran
jarak antar dua buah objek, makin besar pula perbedaan antara kedua objek.
Fungsi jarak yang umum adalah jarak Euclidean antara dua vektor
(2-22)
jarak statistik
(2-23)
jelas antar objek, dari yang paling mirip sampai yang paling tidak mirip
a. Single Linkage
perlu melibatkan semua jarak antardua klaster yang ada dengan jarak
jaraknya.
b. Complete Linkage
c. Ward’s Method
memiliki elemen lebih dari satu item.ESSklaster yang hanya memiliki satu
(2-24)
Dimana adalah rata-rata (mean) nilai item dalam sebuah klaster, k adalah
klaster diketahui dilakukan tanpa melalui proses hirarki. Metode ini biasa
teknik hirarki didapatkan informasi banyak klaster yang ingin dibentuk, profil
pusat klaster dan identifikasi data klaster, dan dari informasi teknik hirarki
Pada analisis klaster terdapat dua asumsi yang harus dipenuhi yaitu sampel
linier yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel bebas dalam model
regresi. Salah satu cara untuk menguji adanya multikolenieritas adalah dengan
atau Toleransi
Menghitung nilai Toleransi atau variance inflation factor (VIF), jika nilai
Toleransi kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10 maka hal tersebut
variabel bebas.
Contoh :
No x1 x2
1 4 27
2 3 54
3 5 86
4 8 136
5 4 65
6 3 109
7 3 28
8 4 75
9 3 53
10 5 33
11 7 168
12 3 4
13 8 52
r=
Menghitung nilai tolerance (Tol)
Tol = 1-
= 1- 0,272
= 0,728
utama.
yang lain menjadi satu kelompok variabel baru yang tidak berkorelasi lagi
variabel bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi sama sekali atau yang
biasa disebut dengan principal component. Setelah beberapa komponen hasil
diregresikan atau dianalisa pengaruhnya terhadap variabel tak bebas (Y) dengan
beberapa kelompok data sedemikian sehingga informasi dari semua data dapat
variabel dimana
untuk i = 1, 2, ..., q ;
, untuk i = 1, 2, ..., q ;
Pembentukan regresi komponen utama melalui analisis komponen utama ada dua
korelasi.
2.11.1 Komponen Utama yang Dibentuk Berdasarkan Matriks Kovarians
unsur-unsurnya adalah
melalui persamaan
90% dari total varians X hasil reduksi dapat dijelaskan oleh komponen
utama tersebut maka dapat menggantikan p buah variabel data asal tanpa
(2-25)
= variabel komponen 2
yang terbentuk :
(2-26)
Atau
(2-27)
Proporsi total varians populasi yang dijelaskan oleh komponen utama ke-k
(2-28)
sebagai berikut :
(2-29)
Sementara itu, proporsi total variansi yang dapat dijelaskan oleh komponen ke-
berikut :
(2-30)
dua atau lebih variabel independen yang terbaik dalam membedakan kelompok
(Suryanto, 1988 : 170). Secara teknis analisis diskriminan mirip dengan analisis
regresi, perbedaannya terletak pada tipe atau skala data variabel dependennya.
diskriminan dua kelompok dan analisis diskriminan lebih dari dua kelompok yang
diskriminan dua kelompok, variabel tak bebas dikelompokkan menjadi dua dan
variabel tak bebas di kelompokkan menjadi lebih dari dua kelompok dan
1. Membuat suatu fungsi diskriminan atau kombinasi linear, dari prediktor atau
Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
kehidupan sosial lainnya baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun
kesejahteraan rakyat secara luas, yang ditandai oleh tingginya ketimpangan dan
Nasional Bruto (PNB atau GNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB atau GDP)
maka kekayaan keseluruhan yang dimiliki suatu negara tidak berarti bahwa
pembangunan.
2.15 Ruang Lingkup
suatu tarafkesejahteraan sosial tidak hanya dapat dilihat dari suatu aspek tertentu.
Dalam pengertian yang luas sangat tidak mungkin untuk menyajikan data statistik
kesejahteraan sosial yang lengkap.Oleh karena itu, indikator yang disajikan hanya
A. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu aset penting dan
cepat dapat berubah menjadi beban bagi pembangunan itu sendiri, apalagi
sejahtera.
Struktur umur membagi penduduk menjadi dua kelompok besar yakni usia
besarnya kelompok usia non produktif yang banyak ditemui pada negara-
dibagi menjadi atas dua kelompok yakni penduduk usia muda (0-14 tahun)
dan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas). Sehingga, rasio ketergantungan
dapat dirinci menjadi rasio ketergantungan anak (child dependency ratio) dan
B. Fertilitas
suatu daerah, antara lain adalah struktur umur, usia perkawinan pertama,
tingkat pendidikan, status pekerjaan perempuan, status gizi ibu dan keadaan
Faktor penting yang perlu dicermati pada tingginya angka kelahiran adalah
ibu melahirkan anak – anak mereka. Semakin muda usia perkawinan pertama
C. Kesehatan
fisik penduduk adalah status kesehatan yang anatara lain dapat diukur dari
sakit umum, rumah sakit khusus, rumah sakit bersalin, balai pengobatan,
yang diberikan untuk menolong kelahiran atau persalinan. Indikator ini sangat
penting dalam menilai proses persalinan yang aman, yang idealnya dibantu
D. Pendidikan
kesejahteraan penduduk.
Guna mengetahui sampa seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam
antara jumlah murid pada suatu jenjang pendidikan dengan penduduk usia
yang bersangkutan.
Salah satu cara untuk mengukur kualitas sumber daya manusia adalah
E. Ketenagakerjaan
melibatkan aspek sosial seperti aktualisasi diri, melakukan kontak sosial, serta
yang sering berujung pada kerusuhan massa. Hal ini menandakan pentingnya
Konsep tenaga kerja yang diadopsi oleh PBB merujuk pada penduduk usia
ke atas (penduduk usia kerja) dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja, yang termasuk dalam angaktan kerja adalah pekerja atau
mereka yang bekerja dan mereka yang sedang berusaha mencari pekerjaan
atau mereka yang tidak bekerja dan sedang mempersiapkan suatu usaha.
Adapun mereka yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang
sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya yang tidak
masuk kategori bekerja atau mencari kerja, seperti pikun dan sakit-sakitan.
suatu daerah. Semakin besar porsi mereka yang memilih status berusaha
sendiri atau berusaha dibantu orang lain, hal ini menunjukkan hasrat dan
kemampuan mereka dalam menegelola usaha sendiri lebih besar daripada
hasrat menjadi pekerja/buruh. Hasrat ini tentu saja akan berdampak positif,
jika hasrat tersebut diikuti dengan membuka lapangan kerja baru bagi orang
lain.
informal.
F. Setengah Menganggur
penganggur adala para pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar yang
G. Penganggur Terdidik
Rumah yang layak huni mensyaratkan berbagai hal seperti luas rumah,
jenis lantai, dinding dan atap yang digunakan serta kelengkapan lainnya
seperti sumber dan fasilitas air minum, tempat buang air besar, dan lain-lain
lantai yang didiami, berarti semakin baik keadaannya, yang pada gilirannya
seperti sumber air minum, tempat buang air besar dierlukan untuk
hari.
2.17 Kemiskinan
penduduk sebagai penduduk miskin atau bukan miskin karena garis kemiskinan
adalah nilai rupiah yang dibutuhkan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan
dasar.
Menurut jenisnya data kemiskinan dikategorikan dalam dua jenis yaitu data
data kemiskinan ini tidak dapat digunakan untuk target sasaran rumah tangga