Kelompok 1-Jokowi
Kelompok 1-Jokowi
Joko Widodo
Leaderhip
Dosen Pengampu :
Anik Herminingsih,Dr.M.SI
Disusun Oleh :
4. Wahyudi 43115120212
Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 57
tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih
bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah
menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014
didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota
Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi
Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota
Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk
bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok).
Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.
Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota
pariwisata, kota budaya, dan kota batik. Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil
untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima
puluh tahun.
sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan
umum presiden Indonesia 2014. Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri
menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan calon presiden dari PDI Perjuangan sampai
setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi
menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga minggu sebelum
Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi dan merupakan anak
sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara.Ia memiliki tiga orang adik perempuan
bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati. Sebelum berganti nama, Joko Widodo
memiliki nama kecil Mulyono. Jokowi menikah dengan Iriana di Solo, tanggal 24 Desember
1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991),
Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai
sekolah untuk kalangan menengah ke bawah. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa
berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan
uang jajan sehari-hari. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap
berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai
penggergaji di umur 12 tahun. Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga
kali, hal tersebut mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi
Ketika ia lulus SMP, ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta. Dengan kemampuan akademis yang
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia
berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu
Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta". Selain kuliah, ia juga tercatat aktif sebagai
anggota Mapala silvagama. Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh,
dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun ia
merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad
berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV
Roda Jati. Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV
Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun
karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali
dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.Usaha ini membawanya bertemu Micl
Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, "Jokowi". Dengan
kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang
membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di
Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan
manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.
Jokowi memeluk agama Islam dan bercerita bahwa ia pertama kali naik haji pada tahun
2003, dan sesudahnya umrah minimal empat kali. Namun, menjelang pemilihan umum presiden
2014, muncul berbagai tudingan yang mempertanyakan keislaman Jokowi, sehingga pada
tanggal 24 Mei 2014 Jokowi menyatakan bahwa ia adalah bagian dari "Islam yang rahmatan lil
alamin, Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD
45." Ia juga menyatakan bahwa ia bukan bagian dari kelompok Islam yang "sesuka hatinya
mengafirkan saudaranya sendiri", "menindas agama lain", "arogan dan menghunus pedang di
menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan serban", atau "membawa ayat-ayat Tuhan
Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon
wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara
sebesar 36,62%. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di
universitas dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah kemampuan komunikasi politik Jokowi
yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain pada masa itu, yang
seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai
acara internasional. Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi
pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia". Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010
ia terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta dengan suara melebihi 90%. Kemudian, pada tahun
Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur
DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012.Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf
Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu.
Sementara itu Prabowo Subianto juga melobi PDI Perjuangan agar bersedia mendukung Jokowi
sebagai calon gubernur karena membutuhkan 9 kursi lagi untuk bisa mengajukan Calon
Gubernur. Pada saat itu, PDI Perjuangan hampir memilih untuk mendukung Fauzi Bowo dan
Jokowi sendiri hampir menolak dicalonkan. Sebagai wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama yang
saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra
karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.
Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan. Dibandingkan dengan partai lainnya, PDI-P dan
Gerindra hanya mendapat masing-masing 11 dan 6 kursi dari total 94 kursi, jika dibandingkan
dengan 32 kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi Bowo, serta 18 Kursi milik PKS untuk
Hidayat Nur Wahid. Namun LP3ES sudah memprediksi bahwa Jokowi dan Fauzi Bowo akan
Putaran kedua diwarnai berbagai tudingan kampanye hitam, yang antara lain berkisar
dalam isu SARA, isu kebakaran yang disengaja, korupsi, dan politik transaksional.
Setelah pemungutan suara putaran kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei
oleh metode Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02%
melawan 45,98%, Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%. Dan akhirnya pada 29
September 2012, KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan
wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo -
Prijanto.
Sebelum dan sesudah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia berjanji bahwa ia akan
menambah 1000 unit bus Transjakarta, lalu ia bisa dihubungi wartawan 24 jam, bahwa ia akan
bekerja 1 jam di kantor dan sisanya tinjau pelayanan publik. Ia juga berkata bahwa dirinya tidak
akan menggusur Pedagang Kaki Lima (PKL), dan juga akan membangun kampung susun yang
bukan apartemen; lalu ia akan memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan, memberikan
penghargaan ke semua ketua RT dan RW, dan ia juga menjanjikan akan menambah ruang publik
bagi remaja DKI. Pada saat terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, permasalahan mulai
berdatangan, dan semenjak musim hujan melanda Jakarta dan masalah macet tidak usai, publik
DKI mulai pesimis dan meragukan kemampuan Jokowi dalam mengatasi masalah ibukota.
Kebijakan Joko Widodo selama menjabat Gubernur DKI Jakarta banyak yang bersifat
populis, seperti Kampung Deret, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar.Namun beberapa
juga mendatangkan keberatan masyarakat, seperti dalam perbaikan saluran air, peremajaan bus
Di awal menjabat, ia mendahulukan program bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Sehat
dan Kartu Jakarta Pintar, dan setelah mendapat kendali atas APBD, menjalankan pembenahan
saluran air di DKI Jakarta melalui program JEDI. Beberapa program transportasi warisan
berkonsentrasi kepada transportasi massal MRT Jakarta, penambahan armada Transjakarta, dan
peremajaan bus kecil. Ia juga mengupayakan pengambilalihan pengelolaan Sumber Daya Air
Pada masa pemerintahannya pula, DKI Jakarta mengadakan beberapa event kreatif
seperti Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, dan Festival Keraton Sedunia.Ia juga memperbaiki
kebersihan lingkungan di Jakarta, antara lain dengan melarang atraksi Topeng Monyet.
3. Kepresidenan
Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam
jejaknya yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan
melalui program "blusukan" untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung. Akibatnya,
Jokowi merajai survei-survei calon presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya, sehingga
muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden. Namun, selama berbulan-bulan wacana
tersebut menjadi tidak pasti karena pencalonan Jokowi di PDI-P harus disetujui oleh Ketua
Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan ia menegaskan baru akan menentukan calon setelah
pemilihan umum legislatif pada bulan April.Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Megawati
akhirnya menulis langsung surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden, dan
Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju
sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ia
juga mengungkapkan kesiapannya sembari mengucap "bismillah" dan mencium bendera merah
Lima hari setelah deklarasinya, pada tanggal 19 Maret 2014 Joko Widodo digugat oleh
Tim Advokasi Jakarta Baru di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia dinilai melanggar hukum
untuk melaksanakan program kerakyatan. Namun, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
Ia berhak maju dan akan dengan mudah mendapat izin dari Presiden tanpa harus
mengundurkan diri karena sudah diatur dalam Undang Undang No 47 Tahun 2008 mengenai
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Seorang kepala daerah yang hendak maju dalam
Pemilihan Presiden harus mengajukan surat permintaan izin kepada Presiden dan Gamawan
Pada tanggal 19 Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kalla akan menjadi calon
Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. Pada hari yang
sama, Jokowi dan Jusuf Kalla secara resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.
Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Upaya ini oleh partai oposisi dianggap
untuk meredam sementara kenaikan harga BBM. Jokowi dikritik karena meluncurkan program
yang tidak memiliki payung hukum dan melanggar tertib anggaran, namun hal ini dibantah oleh
Jusuf Kalla, dengan argumen bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program
APEC, Asian Summit, dan G20. Jokowi menuai kontroversi setelah presentasinya di depan
pengusaha di APEC. Dari APEC, Jokowi berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp300
Triliun.
Sekembalinya dari luar negeri, ia menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim
Pemberantasan Mafia Migas, melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta,
dan mengumumkan kenaikan BBM dari Rp6.500 menjadi Rp8500. Kebijakan ini sempat diikuti
demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia. Jokowi ingin mengalihkan dana subsidi tersebut
untuk pembangunan infrastruktur dan kesehatan. Di bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan
perlakuan keras terhadap pencuri ikan ilegal. Selain meminta diadakannya razia, ia juga berharap
kapal pelanggar aturan ditenggelamkan. Di bidang pertanian, Jokowi membagikan 1099 unit
traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi petani.Ia juga mendorong
terjadinya reformasi agraria dengan mendorong petani mendapat sertifikat sehingga dapat
menggarap tanah dengan status legal. Ia juga mendorong hak penguasaan adat dan pengolahan
Jokowi mendapat sambutan hangat dan pujian ketika menyampaikan pidato di hadapan
peserta peringatan ke 60 tahun Konferensi Asia Afrika pada 22 April 2015. Jokowi
menyampaikan perlunya mereformasi PBB dan badan internasional lainnya.Ia dipandang berani
mengkritik lembaga prestisius dunia seperti PBB, Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia.
Jokowi pun menuai kritik dari peneliti Amerika Serikat karena ia dipandang tidak konsisten
mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini, di antaranya adalah melakukan Jalan Tol
Teluk Lamong sebagai bagian dari Greater Surabaya Metropolitan Port, dan lain sebagainya.
Di depan Joko Widodo dalam pembukaan forum kerja sama ekonomi negara-negara
Asia-Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Donald Trump secara khusus memuji Indonesia
sebagai contoh negara yang berhasil mengangkat diri dari keterpurukan melalui institusi
Kerja,kerja,kerja itulah visi yang diemban oleh Ir.Joko Widodo dalam menjalani
keseharian nya baik dalam memimpin. Senin, 20 Oktober 2014 pukul 10.30 Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla resmi memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Pada pidato perdananya pria asal Solo itu menyampaikan komitmennya untuk merubah
Indonesia menjadi lebih baik.“Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, baru saja kami
keras sebagai bangsa yang besar.Ini menyatukan hati dan tangan, ini saatnya melanjutkan cita-
cita mewujudkan Indonesia yang berdaulat politik” kata Presiden ke-7 RI di Gedung MPR,
Jakarta.
Dalam pidatonya, Jokowi juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar
tetap memupuk semangat untuk bekerja. “Pemerintah yang saya pimpin akan memastikan rakyat
di pelosok tanah air mendapat pelayanan pemerintahan. Saya yakin negara ini akan semakin kuat
jika semua lambang negara bekerja. Kepada para nelayan para buruh, petani, pedagang asongan,
TNI, Polri, Pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk kembali
.
Sifat dan karakteristik Ir.Joko Widodo
Pekerja keras
Faktor utama yang menjadi penentu kesuksesan adalah kerja keras. Jokowi adalah
pemimpin dengan kerja kerasnya yang patut diacungi jempol. Ia bekerja di pagi, siang, sore dan
Dari keras kerja Pak Jokowi tersebut, ia telah menuai hasil dan dampaknya telah
dirasakan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah mendapatkan peringkat pertama
kepercayaan masyarakat tertinggi kepada pemerintah pada tahun 2017 ini. Pak Jokowi memang
lebih suka bekerja daripada bicara. Baginya, dengan bekerja, ia bisa menghasilkan sesuatu,
sedangkan bicara tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan, saat merintis usaha meubel pun, Pak
Jokowi hanya tidur 3 jam per harinya, sisa waktu yang ia gunakan adalah untuk bekerja.
Visioner
Visioner artinya berpikiran jauh ke depan. Disaat masih banyak orang yang melakukan
hal-hal tidak produktif, Pak Jokowi telah memikirkan masa depan Bangsa Indonesia 100 tahun
ke depan. Apa yang dilakukan oleh Jokowi tidak hanya untuk generasi saat ini, namun untuk
Indonesia di masa depan. Pak Jokowi telah mengatur strategi agar Indonesia tidak kalah bersaing
Saat ini, pembangunan berskala besar terus dilakukan, mulai dari pembangunan jalan tol,
jembatan, bandara, pelabuhan, pembangkit listrik dan lain sebagainya.Semua hal ini bertujuan
untuk menjadikan masyarakat Indonesia menjadi lebih produktif dan menghasilkan produksi
Masyarakat Indonesia sudah tau bahwa Pak Jokowi merupakan pemimpin yang
merakyat.Ia tidak meninggalkan kebiasaan lamanya yaitu blusukan. Hampir seluruh wilayah di
Indonesia telah ia datangi. Bahkan, Pak Jokowi adalah presiden pertama yang berhubungan
komunikasi langsung dengan suku anak dalam yang ada di Provinsi Jambi. Pendekatan ini
Selain itu, Pak Jokowi pun juga terlihat sering berkunjung ke Papua. Hal ini menunjukan
bahwa ia tidak hanya berkunjung ke daerah-daerah yang dekat dengan istana, namun juga yang
jauh di sana. Ia ingin menemui rakyatnya sebanyak mungkin, termasuk yang tinggal di zona
merah atau di daerah berbahaya. Namun, demi meninjau pembangunan, hal tersebut bukanlah
Kemampuan manajemen
Selain kerja keras, ada kecerdasan lain yang diperlukan demi meraih dan
manajemen yang baik dengan menempatkan orang-orang terbaik untuk duduk di kursi
kementrian, seperti Ibu Susi Pudjiastuti, Sri Mulyani, Basuki Hadimuljono, Ignasius Jonan, Budi
Karya Sumadi dan lainnya. Pak Jokowi sadar bahwa mengurus negara tidak bisa dilakukan
seorang diri, sehingga perlu tim dan manajemen yang baik dan memiliki kapasitas yang
mumpuni.
Pak Jokowi juga terkenal dengan manajemen kontrolnya, yaitu setelah rencana
pembangunan dieksekusi, proses eksekusi terus diawasi hingga selesai. Hal ini bertujuan untuk
memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan tenggat waktu yang telah ditentukan.
Rendah Hati
Dari seluruh sifat Jokowi yang paling disenangi adalah sikapnya yang rendah hati, ia
terlihat tidak pernah bicara sinis, ia selalu membungkuk bila bertemu orang, ia menyalami siapa
saja, dan ia menghormati siapapun. Ini adalah karakter orang Jawa dari sisi rakyat jelata yang
guyub dan tidak memandang jabatan, ia lebih memandang jabatan sebagai ‘Kerja’ bukan status
Jokowi tidak suka merendahkan orang lain, ia selalu memuji tapi juga tegas, tampaknya
Jokowi menggunakan bahasa yang menyenangkan lawan bicaranya, ia tidak merasa dirinya
harus dilayani, ia bahkan sering merasa harus melayani orang. Lalu ia tidak dendam pada masa
lalunya yang miskin, justru menghargai orang miskin, status manusia tidak dilihat dari hartanya,
tapi apakah ia berguna bagi orang banyak, apakah kerjanya bermanfaat bagi orang banyak, ia
mungkin tau rasanya disakiti oleh sikap sombong, sebab itu ia rendah hati, ia memanusiakan
Tulus
Sikap yang tulus dari seseorang adalah dilihat saja dari caranya bicara, caranya bekerja,
biasanya orang yang tulus bekerja tanpa beban dan tidak direpotkan pada hal-hal yang artifisial,
Karakter dasar Tulus Jokowi ini dilihat dari cara ia bekerja untuk rakyat banyak, hal
paling menonjol adalah ketika ia tidak mengambil gajinya. Disaat pejabat Negara habis-habisan
menggarong dana APBN atau APBD lewat proyek-proyek tender yang di mark up, Jokowi tidak
mengambil gajinya. Jokowi tidak pernah meributkan gaji, bahkan ia melupakannya, dari sisi ini
Karakter yang paling disukai dari Jokowi bagi jutaan rakyat Indonesia adalah sikapnya
yang ‘sederhana dalam tingkah dan bicara’. Ia tidak berlebihan, tidak memakai baju yang mahal,
ia pakai pakaian sederhana, sepatunya sederhana, tidak pernah pamer kekayaan. Jokowi paham
bahwa dengan bersikap sederhana ia mengajarkan tidak hidup dalam bui rasa gengsi, rasa
gengsi-lah yang membuat hidup jadi mahal, hidup apa adanya, tak usah pamer, mobil dinasnya
pun mobil Camry lama, ia tak rewel, kemudian ia pakai mobil Esemka, kalau ke Jakarta untuk
keperluan dinas ia hanya naik taksi Ekspress tak pakai mobil mewah. Disini ia memang
melakukan pencitraan, karena dengan kekayaannya ia bisa saja membeli mobil sedan teranyar
berharga diatas 1 milyar, tapi untuk apa beli kalau kemudian di dalam mobil ia melihat
bangsanya masih banyak yang lapar dan susah, dalam kesederhanan ia bersatu dalam lumpur
Taktis
Satu sikap yang disukai oleh masyarakat kepada Jokowi adalah kemampuannya dalam
berpikir taktis, di satu sisi ia bisa berpikir sosialis yaitu melakukan tindakan-tindakan kolektif
dimana kekayaan negara bisa diarahkan untuk kesejahteraan rakyat banyak. Di satu sisi Jokowi
Ketika Faisal Basri harus menjual rumahnya untuk biaya kampanye, maka Jokowi
mengajarkan berpikir ‘Keluar Kotak’ untuk apa kita harus menjual asset, nilai lebih kita harus
jadi aktiva aktif. Disini Jokowi menunjukkan dirinya bukan orang yang pandai berteori, tapi
orang yang langsung aplikatif, ia beli baju yang bisa merumuskan dirinya pada posisi ingatan
masyarakat, lalu baju ini dijual, ia tingkatkan partisipatif publik, ia tak perlu keluar banyak untuk
kampanye karena cluster-cluster kampanye dengan sendirinya bergerak, ia ajarkan masyarakat
Jokowi juga orang yang amat pandai melihat masalah dan anatominya serta dengan cepat
menyusun posisi. Seperti banyak orang meremehkan bahwa kota Solo homogen, kota Solo kecil
dan sebagainya. Jokowi hanya menjawab santai : “Solo kan masih Indonesia, Jakarta juga masih
Indonesia juga kan?” Jawaban Jokowi yang terkesan simpel justru memperlihatkan sikap
taktisnya dalam menghadapi masalah, ia paham Solo kota kecil tapi orang banyak tak tau Solo
adalah kota paling plural dalam soal ideologis, tempat dimana kejadian-kejadian besar politik di
Indonesia bermula, tempat paling parah bila terjadi pergolakan politik, ini bisa saksikan dan
Tapi oleh Jokowi dengan langkah yang cerdas, taktis dan strategis ia menempatkan Solo
menjadi kota yang harmoni, nyaman, aman, dan saling menghargai, apapun bentuk potensi
kerusuhan di Kota Solo bisa diatasi dengan cepat, karena kemampuan taktis Jokowi dalam
Berbhineka
Karakter Berbhinneka Jokowi amat disukai jutaan orang Indonesia, Jokowi mengajarkan
dalam ruang publik dan tata pemerintahan yang rasional tidak baik mengedepankan sentimen
identitas seperti agama, suku dan status sosial tapi kedepankanlah prestasi, kedepankanlah nilai-
nilai kejujuran dan etika, serta membawa rasionalitas ke dalam tataran perjuangan politik
sehingga rakyat diajari dalam memilih ukuran-ukuran rasional-lah yang dikedepankan bukan
1. Wikipedia
2. Kompasiana.com
3. Shopback.co.id
4. Kabarinews.com