Anda di halaman 1dari 6
Telp. 021 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 5275249, 5260955, Faks. 5279365, 5213571. Home page: to Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta Selatan 12950, Telp. 5255733, Ext, 604, 257 90.id Menimbang Mengingat KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) NO.: KEP. 63 /PPK&K3/XII/2015 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN CALON AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UMUM. DIREKTUR JENDERAL. PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN K3 a bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, perlu ditunjuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja (Ahli K3) di tempat kerja bahwa untuk dapat menunjuk Ahli K3 sebagaimana dimaksud pada point pertama, perlu pembinaan calon Anli K3 Umum; bahwa untuk itu perlu ditetapkan Pedoman tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Umum dengan Keputusan Direktur Jenderal ~© Pembinaan — Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.l Nomor Per 02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per- 04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.| Nomor 13 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan; Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.| No. Kep. 239/Men/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum; Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.| No. SE. 02/Men/DJPPK/I/2011_ tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Perusahaan jaca K32 (P.1K2 Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT 10. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.| No. SE. 03/Men/DJPPK//2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli K3_sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970; 11. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 11/OJPPK/II/2011 tentang Kelompok Kerja Pembinaan Calon Ahli K3; 12. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 48/DJPPK/II/2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Pedoman tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Umum; Pedoman sebagaimana dimaksud pada amar kesatu tercantum dalam lampiran keputusan ini; Pembinaan Calon Ahli K3 Umum dilaksanakan dalam rangka Penunjukan Ahli K3 sesuai ketentuan Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.| Nomor Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara’ Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahi Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana semestinya Ditetapkan di Jakarta Tanggal 2 Desember 2015 tur Jenderal gadan Ketenagakerjaan dan K3 DIREKTUR JENDRAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN K3 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN CALON AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UMUM. No. : IPPK&K3/XI/2015 TANGGAL : Desember 2015 PEDOMAN PEMBINAAN CALON AHL! KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA(K3) UMUM A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba-lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan alat-alat produksi yang semakin komplek. Makin kompleknya peralatan yang digunakan, makin besar pula potensi bahaya yang mungkin terjadi dan makin besar pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin Hal ini menunjukkan bahwa masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam industri secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam penanganan K3 dan pengendalian potensi bahaya harus senantiasa dikembangkan dan di kelola dengan baik. Salah satu pengelolaan K3 di tempat kerja adalah dengan menunjuk personil yang melakukan pengawasan terhadap ditaatinya peraturan perundang- undangan K3, yang duduk sebagai sekretaris P2K3 dan mengembangkan pelaksanaan K3 di perusahaan Untuk itu perlu adanya petunjuk teknis pembinaan calon ahli keselamatan dan kesehatan kerja umum sehingga mendapatkan personil yang mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka mengendalikan risiko di tempat kerja. 2. TUJUAN Pembinaan calon Ahli K3 Umum, bertujuan a, Umum Mendapatkan tenaga teknis berkeahlian khusus di bidang K3 yang dapat membantu pelaksanaan pembinaan dan pengawasan K3 di tempat kerja b. Khusus 1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan K3; 2) Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam melakukan identifikasi potensi bahaya di tempat kerja;dan 3) Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan menerapkan K3 sesuai peraturan perundang-undangan di tempat kerja. B. PERSYARATAN PESERTA Untuk dapat mengikuti pembinaan calon Ali K3 Umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sarjana Muda atau Sederajat

Anda mungkin juga menyukai