Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 3

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : Indra Septa Feryan

NPM : 1715021048

KELAS : S1 Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap individu dalam
menentukan jalan hidupnya, tentunya Hak asasi juga tidak lepas dari kontrol bentuk norma-
norma yang ada. Sebagaimana negara-negara lain, negara kita Republik Indonesia adalah negara
demokrasi. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari masih sering kita temui perilaku yang tidak
demokratis, misalnya berupa tindakan sewenang-wenang, tidak menghargai perbedaan, tidak
mematuhi aturan atau kesepakatan yang telah diputuskan. Atas dasar itulah kami menyusun
makalah berjudul, “ Pelaksanaan Demokrasi Dalam Berbagai Aspek Kehidupan” Dalam
makalah ini akan membahas berbagai hal tentang demokrasi. Setelah pembelajaran ini kalian
diharapkan memiliki kemampuan untuk: menjelaskan hakikat demokrasi; menguraikan
macammacam demokrasi menjelaskan pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara serta menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi
dalam berbagai aspek kehidupan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Penjelasan Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan Pancasila

2. Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Indonesia


3. Instrumen HAM di Indonesia
4. Apa saja contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
5. Demokrasi di Indonesia
6. Perkembangan demokrasi di Indonesia

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan Pancasila.
2. Untuk mengetahui permasalahan dan penegakan HAM di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Instrumen HAM di Indonesia.
4. Untuk mengetahui beberapa contoh pelanggaran HAM.
5. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi dan pancasila
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak-hak asasi manusia

1. Pengertian hak asasi manusia

Ham merupakan hak dasar yang diumiliki manusia sesuai dengan kodratnya. Yang
meliputi : hak hidup, hak kemerdekaan dan kebebasan, hak milik serta hak dasar yang
melekat pada diri pribadi manusia tidak dapat diusik oleh orang lain. Menurut uud 1945 ham
adalah pemberian tuhan yang maha esa.

Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli:

1. John Locke

John Locke berpendapat bahwa hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat kodrati.

2. Miriam Budiardjo

Pengertian hak asasi manusia adalah sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam
masyarakat.

3. UU No. 39 Tahun 1999

Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 menyatakna bahwa HAM adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
2. Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM)

 Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) adalah Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi
manusia.
 Hak Asasi Politik (Political Rights) adalah Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan
politik.
 Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights) adalah Hak kesamaan kedudukan dalam hukum
dan pemerintahan.
 Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths) adalah Hak yang berhubungan dengan kegiatan
perekonomian.
 Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights) adalah Hak untuk diperlakukan sama dalam tata
cara pengadilan.
 Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights) adalah Hak yang berhubungan dengan
kehidupan bermasyarakat.

3. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI INDONESIA


Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada
Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan
yang sama hak kemerdekaan. Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia
telah berlaku 3 UUD dalam 4 periode, yaitu:
Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945
Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi RIS3.
Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950.
Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945

2.10 HAM DAN DEMOKRASI


Berdasarkan konteks sejarah, pada dasarnya perjuangan mewujudkan suatu demokrasi
juga merupakan sejarah perjuangan menegakkan HAM di dunia. Oleh karena itu, dewasa ini
isu mengenai demokrasi akan selalu berhubungan dengan isu mengenai hak asasi manusia.
Demokrasi dan HAM adalah dua isu bahkan gerakan global yang tak terelakkan. Perjuangan
menegakkan demokrasi merupakan upaya umat manusia dalam rangka menjamin dan
melindungi hak asasi manusia. Demokrasi diyakini sebagai sistem politik yang dapat
memberi penghargaan atas hak dasar manusia dan selanjutnya menjamin perlindungan dan
penegakan atas hak-hak dasar tersebut. Unsur pokok dari demokrasi adalah perwujudan dari
pengakuan akan HAM.
Demokrasi memiliki dua unsur utama, yaitu kontrol rakyat atas proses pembuatan keputusan
politis dan kesamaan hak-hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali (Beetham &
Boyle.2000). Dalam pandang yang hampir sama demokrasi mencakup 2 konsep pokok yaitu :
1. Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi.
2. Kebebasan dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil
maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa.
Jadi, bagian tak dapat terpisahkan dari ide kebebasan adalah pembatasan kekuasaan-
kekuasaan penguasa politik. Demokrasi adalah sistem politik yang melindungi kebebasan
warganya sekaligus memberi tugas pemerintah unutk menjamin kebebasan tersebut.
Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuan setiap orang. Dengan prinsip
persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda-bedakan dan memperoleh akses dan
kesempatan sama untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Adanya kebebasan
dan persamaan adalah karena adanya pengakuan atas hak asasi manusia.

4. CONTOH PELANGGARAN HAM DI INDONESIA


 Kasus Pembunuhan Munir

 Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah

 Peristiwa Tanjung Priok (1984)

 Pembantaian Massal Komunis (PKI) 1965

 Peristiwa 27 Juli (1996)

 Tragedi Trisakti
5. PENGERTIAN DEMOKRASI
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat
dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi dberarti “rakyat
berkuasa” (government of rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan
sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat terakhir rakyat
memberikan ketenytuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya termasuk
dalam menentukan kehidupan rakyat. Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang
diselenggarakan berdsarkan kehidupan dan kemauan rakyat. Demokrasi mempunyai arti
penting bagi masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi, hak masyarakat
untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Oleh karena itu, istilah
demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi rakyat walaupun secara operasional
implikasinnya di berbagai Negara tidak selalu sama.

6. DEMOKRASI DI INDONESIA
Semenjak dikeluarkan maklumat wakil presiden No. X 3 November 1945, yang
menganjurkan pembentukan partai-partai politik, perkembangan demokrasi dalam masa
revolusi dan demokrasi parlementer dicirikan oleh distribusi kekuasaan yang khas. Presiden
Soekarno ditempatkan sebagai pemilik kekuasaan simbolikdan ceremonial, sementara
kekuasaan pemerintah yang rill dimiliki oleh Perdana Menteri, Kabinet, dan Parlemen. Partai
politik memaiankan peranan sentral dalam kehidupan politik dan proses pemerintahan .
kompetisi antar kekuatan dan kepentingan politik mengalami masa keleluasaan yang tersebar
sepanjang sejarah indonesia merdeka. Pergulatan politik ditandai oleh tarik menarik antara
partai di dalam lingkungan kekuasaan dengan kekuatan politik di luar lingkungan, pihak
kedua mencoba menarik pihak pertama keluar dari lingkungan kekuasaan. Kegiatan
partisipasi politik dimasa ini berjalan dengan hingar bingar, terutama melalui saluran partai
politik yang mengakomodasikan ideologi dan nilai primordialisme yang tumbuh di tengah
masyarakat, namun hanya melibatkan segelintir elit politik. Dalam masa ini yang
dikecewakan dari Soekarno adalah masalah presiden yang hanya sebagai simbolik semata
begitu juga peran militer. Akhirnya massa ini mengalami kehancuran setelah mengalami
perpecahan antar elit dan antar partai politik disatu sisi, serta di sisi lain akibat adanya sikap
Soekarno dan militer mengenai demokrasi yang dijalankan. Perpecahan antar elit politik ini
diperparah dengan konflik tersembunyi antar kekuatan parpol dengan Soekarno dan militer,
serta adanya ketidak mampuan setiap kabinet dalam merealisasikan programnya dan
mengatasi potensi perpecahan regional ini mengindikasikan kris integral dan stabilitas yang
parah. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Soekarno untuk merealisasikan nasionalis ekonomi,
dan diberlakukan UU Darurat pada tahun 1957, maka sebuah masa demokrasi terpimpin kini
telah mulai. Periode demokrasi terpimpin ini secara dini mulai dengan terbentuknya Zaken
kebinet pimpinan Ir. Juanda pada 9 April 1957, dan menjadi tegas setelah Dekrit Presiden 5
Juli 1959. Kekuasaan menjadi tersentral di tangan presiden, dan secara signifikan diimbangi
dengan peran PKI dan Angkatan Darat. Kekuatan-kekuatan Suprastruktur dan infrstruktur
politik dikendalikan secara hampir penuh oleh presiden. Dengan ambisi yang besar PKI
mulai memperluas kekuatannya sehingga terjadi kudeta oleh PKI yang akhirnya gagal di
penghujung September 1965, kemudian mulailah pada masa orde baru.

7. PENGERTIAN PANCASILA

Pengertian Istilah Pancasila Istilah pancasila pertama kali dikenal di dalam pidato Ir.
Soekarno sebagai anggotaDoktrit zu Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) 1 juni 1945 di Jakarta, badan ini kemudian setelah mengalami
penambahan anggota menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari uraian
tersebut dinyatakan: Panca adalah Lima,Sila adalah Asas atau Dasar. Untuk Lebih jelas
dikutip bagian pidato beliau tersebut : namanya bukan panca Dharma, tetapi nama ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya adalah Pantja Sila, Sila artinya asas atau
dasar, dan diatas kelima dasar itu mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.
8. FUNGSI PANCASILA
Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik
Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond) yang
berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau
Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupanehari-hari bangsa
Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan
masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.

Alfianmengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagai
sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan realita
atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau
muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan
realita masyarakat pada awal kelahira nnya.

2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar
itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang
masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktikkehidupan bersama sehari-hari.

3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam


mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zamantanpa menghilangkan jati
diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung
ideologi itu berhasil menemukan tafsiran –tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang
sesuai dengan realita -realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan
zaman.

Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan
sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap
individu dan Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan
demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD 1945 dijelma dalam 4
pokok pikiran meliputi :

- Suasana kebatinan dari UUD 1945


- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak
tertulis)
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll, penyelenggara
negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur, bunyinya sebagai berikut : “ Negara
berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat dengan
semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara

Saran

Kita sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara Indonesia harus menjaga dan
menghormati hak asasi orang lain dan hidup berdemokrasi secara harmonis satu sama lain dan
dilandasi oleh Pancasila.
Daftar Pustaka

-340154_122768_PPKN MESIN TERBARU 2018

Anda mungkin juga menyukai