1
2.1 GOCE (Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer)
GOCE (Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer) adalah misi
satelit dari ESA dalam bidang geodesi dan geodinamik berupa kombinasi dari SGG
(Satellite Gravity Gradiometry) dan SST (Satellite-to-Satellite Tracking). Misi ini
merupakan salah satu misi utama dari ESA Earth Explorer Programe yang
dicanangkan di pertemuan Granada pada tanggal 12-14 oktober 1999. Kontrak misi
dimulai pada bulan november tahun 2001. (ESA, akses 26 April 2019)
2
2.1.1 Tujuan Misi GOCE
Obyektif dari misi GOCE diantaranya :
1) Untuk menentukan anomali medan gravitasi dengan akurasi 1 mGal (di
mana 1 mGal = 10–5 ms – 2).
2) Untuk menentukan geoid dengan akurasi 1-2 cm.
3) Untuk mencapai hal di atas dengan resolusi spasial yang lebih baik dari
100 km.
3
struktur kaku tanpa bagian yang bergerak - satelit, sistem sensor, dan elemen
kontrol membentuk satu 'alat pengukur gravitasi'. Penampang diminimalkan ke arah
penerbangan untuk mengurangi hambatan. Sirip ekor bertindak sebagai penstabil
pasif. (ESA, akses 26 April 2019)
4
Eropa dari sepuluh lembaga ilmiah yang khusus ditujukan untuk tugas kompleks
pemrosesan level GOCE-1b data. Produk akhir didistribusikan ke komunitas
pengguna GOCE global. (ESA, akses 26 April 2019).
5
perubahannya dengan akurasi lebih baik dari 1um/s. Untuk melihat letak dan
pergerakan akibat gaya non gravitasi dari satelit secara presisi, untuk itu kedua
satelit dilengkapi dengan star camera dan akselerometer. Sementara itu posisi dan
kecepatan satelit ditentukan dari sistem GPS yang ikut terpasang di kedua
pasangan satelit GRACE tersebut. (Geodesy ITB, 2007)
Teknik dari satelit GRACE mendeteksi medan gaya berat bumi dengan cara
memonitor perubahan jarak yang terjadi antara 2 buah pasang satelit GRACE pada
orbitnya. Kedua satelit ini saling melaju pada lintasan orbit dengan jarak sekitar 220
km yang terkoneksi oleh K-band microwave. Untuk melihat precise attitude dan
pergerakan akibat gaya non-gravitasi dari satelit, keduanya dilengkapi dengan
starcamera yang digunakan untuk mempertahankan posisi kedua satelit pada posisi
orbitnya dan akselerometer untuk menghilangkan efek dari gaya-gaya lain selain
gaya berat. Posisi satelit GRACE ditentukan dari satelit GPS, dimana GRACE juga
dilengkapi dengan antena receiver GPS. Ilustrasi satelit GRACE dan satelit GPS
dapat dilihat pada gambar 4. (Geodesy ITB, 2007)
6
Gambar 4 : Sistem satelit GRACE dan GPS.
(sumber : http://www.csr.utexas.edu/grace/)
Kedua satelit ini melucur pada tanggal 17 maret 2002 di Plesetsk Russia dan
akan berakhir pada tahun 2007. Gambar proses peluncuran dapat dilihat pada
gambar dibawah.
7
2.2.3 Informasi Umum Badan Pesawat
Berikut ini merupakan data badan pesawat Satelit GRACE :
1. Lebar satelit : 1942 mm
2. Panjang satelit : 3123 mm
3. Tinggi satelit : 720 mm
4. Massa satelit : 487 kg untuk satu buah satelit
5. Waktu satelit beroperasi : 5 tahun
8
sekaligus sebagai pelindung bagian dalam komponen peralatan satelit
GRACE.
9. Three-axis Stabilized Attitude Control System : untuk mengkoreksi posisi
keadaan orbit satelit GRACE yang dilengkapi dengan star camera dan
sensor gyro dan juga sistem gas dingin nitrogen dengan kumparan magnet.
10. 1750-A Microprocessor for Flight Computer : untuk perhitungan
keadaan satelit GRACE saat terbang dan telemetry processing.
Selain GRACE, terdapat pula misi satelit lain yang bertugas mengamati
medan gaya berat bumi, yaitu CHAMP dan GOCE. Meskipun demikian, kedua misi
satelit tersebut tidak berdedikasi untuk memantau variasi temporal geoid,
melainkan untuk menentukan geoid yang sifatnya statik.
9
Gambar 7 : Model gaya berat bumi yang dibuat dengan data dari GRACE
Pusat Riset Ruang Angkasa dan NASA University of Texas
10
Gambar 8 : Satelit GRACE-FO
(Sumber : https://www.nasa.gov/missions/grace-fo)
11
Gambar 9 : Satelit CHAMP
(Sumber : https://www.gfz-
potsdam.de/en/section/geomagnetism/infrastructure/champ)
CHAMP mengakhiri masa operasinya pada 19 September 2010. Selama
misinya, CHAMP sudah menghasilkan pengukuran gravitasi dan medan magnet
secara simultan yang presisi untuk pertama kalinya. Pengukuran ini memungkinkan
para ilmuwan untuk mendeteksi variasi spesial dari kedua bidang serta variabilitas
mereka terhadap waktu. Misi CHAMP adalah 1) membuaka era baru dalam
penelitian geopotensial, 2) Pemetaan medan gravitasi gelombang panjang dan
menengah global serta variasi temporal, 3) Pemetaan medan magnet global serta
variasi temporal, 4) Sounding pada atmosfer/ionosfer. Oleh karena itu, data
CHAMP dapat diaplikasikan pada studi iklim global, oseanografi, perkiraan cuaca,
penelitian bencana, navigasi, geofisika, geodesi, dan fisika terestrial tata surya
(GFZ-Postdam, akses 27 April 2019)
Satelit ini dirancang dan dibangun atas nama GFZ oleh Daimler Chrysler
Aerospace Jena Optronics GmBH (DJO), bekerja sama dengan Dornier
Satelitensystem GmBH (sebelumnya DSS, sekarang Astrium) serta Space and
Enviromental Technology GmBH (RST). (GFZ-Postdam, akses 27 April 2019)
Data turunan CHAMP berfungsi sebagai dasar yang ideal untuk
penyempurnaan lebih lanjut metode survei satelit modern. Data-data tersebut juga
dapat dimanfaatkan dalam aplikasi penginderaan jauh dan kartografi, seperti dalam
pembangunan model medan digital yang mencakup wilayah daratan dan es yang
12
luas. Evaluasi ketiga jenis sinyal diamati oleh CHAMP memungkinkan permodelan
struktur dan dinamika inti serta mantel Bumi yang lengkap dan terintegrasi.
Peningkatan tersebut dapat berimplikasi positif terhadap peningkatan studi
mengenai struktur dan komposisi interior Bumi serta akan membuka aplikasi baru
dalam geodesi, fisika bumi yang solid dan oseanografi. (GFZ-Postdam, akses 27
April 2019)
Gambar 10 : Model gaya berat bumi yang dibuat dengan data dari CHAMP
(Sumber : https://www.gfz-
potsdam.de/en/section/geomagnetism/infrastructure/champ)
13
bagian depan, digital ion driftmeter (DIDM) dipasang dengan plat alumunium
konduktif untuk menghindari muatan listrik dalam plasma ambien. Antena S-band
Nadir dipasang pada boom pendek di area kompartemen depan, sedangkan antena
S-band Zenith terpasang pada struktur pendukung belakang. Persyaratan daya
untuk peralatan, serta sifat orbit, memerlukan area panel surya 7 m2 di bagian badan
utama satelit. Baterai nikel-hidrogen (NiH 2) menyangga catu daya yang sesuai
selama fase bayangan. (GFZ-Postdam, akses 27 April 2019)
14
(Sumber : https://www.gfz-
potsdam.de/en/section/geomagnetism/infrastructure/champ)
2.4.2 Data Teknis Satelit
Adapun data teknis satelit CHAMP adalah sebagai berikut :
1) Massa total : 522 kg ( pada permulaan )
2) Tinggi : 750 mm
3) Panjang : (dengan panjang boom 4044 mm); 8333 mm
4) Lebar : 1621 mm
5) Rasio area aliran ke massa : 0,00138 m2/kg
Agar pengukuran medan magnet tidak terganggu oleh magnetik satelit,
magnetometer harus dipasang pada jarak tertentu ke satelit. Hal tersebut dilakukan
dengan memasang boom lipat ke depan satelit. Panjang boom ini sekitar 4 m. Hal
tersebut dilakukan untuk memastikan medan magnet yang mempengaruhi
manetometer Overhauser kurang dari 0,5 Nt. (GFZ-Postdam, akses 27 April 2019)
15
2.4.3 Data Teknis Layar Satelit
Adapun data teknis layar pada satelit CHAMP adalah sebagai berikut,
1) Panjang : 4044 mm
2) Tinggi : 224 mm
3) Lebar : 224 mm
4) Massa : 20 kg
Boom terdiri dari 3 segmen : magnetometer Overhauser yang dipasang di
bagian luar, bangku optik yang dipasang di bagian tengah dengan dua sensor
bintang serta dua magnetometer fluxgate. Sedangkan pada bagian dalam dipasang
sambungan berengsel.
Akselometer di tempatkan di bagian tengah struktur utama atau bagian pusat
gravitasi. Pada sistem sekelilingnya, dua tangki gas nitrogen diposisikan
sedemikian rupa sehingga akselometer tepat pada pusat gravitasi satelit dengan
akurasi maksimum 2 mm. Laser reflekto-retro dipasang langsung di bawah pusat
gravitasi, Nosel kontrol posisi gas dingin selalu dipasang berpasangan untuk ketiga
arah spasial, sehingga satelit hanya berputar saat diaktifkan tetapi hampir tidak
berakselerasi. (GFZ-Postdam, akses 27 April 2019)
16
DAFTAR PUSTAKA
https://earth.esa.int/web/guest/missions/esa-operational-eo-missions/goce (Akses
26 April 2019)
https://geodesy.gd.itb.ac.id/2007/01/16/satelit-gravimatri/
17