Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

A. MANAJEMEN FILE ........................................................................................1


a. Pengertian manajemen file ............................................................................1
b. Manfaat Manajemen File...............................................................................1
c. Sasaran Manajemen File ...............................................................................1
d. Fungsi Manajemen File ..................................................................................1
B. Struktur File Sistim ...........................................................................................1
C. Manajemen Memori ..........................................................................................2
a. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation) .........................................3
b. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation) ..........................3
c. Penggunaan memori ............................................................................................3
d. Pencocokan (fit) dan fragmentasi .......................................................................3
e. Fragmentasi .........................................................................................................4
D. Manajemen memori berdasarkan keberadaan swapping atau paging ........5
a. Strategi Penempatan Program Ke Partisi ...................................................5
b. Manajemen dengan swapping atau paging ..................................................6
E. IMPLEMENTASI DIREKTORI .....................................................................8
F. EFISIENSI DAN UNJUK KERJA ................................................................10
A. MANAJEMEN FILE

a. Pengertian manajemen file

File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi
untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan
sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara
memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format

b. Manfaat Manajemen File

Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja,
tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan

c. Sasaran Manajemen File

Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan
berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai
atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di
tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.

d. Fungsi Manajemen File

Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :

1. Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file.


2. Mekanisme pemakaian file secara bersama.
3. Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau
dari upaya penghancuran informasi.
4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan
menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
5. Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.

B. Struktur File Sistim

Struktur linux atau struktur direktori linux tidak hanya menyangkut perangkat lunak saja tetapi
juga menyangkut perangkat keras, yang menyatakan bagian fisik dari system komputer seperti :
Unit system, consol, terminal, printer dan jalur komunikasi.
Struktur linux yang menyangkut perangkat lunak terdiri dari :
1. Kernel
2. Shell
3. Utilitas
4. Aplikasi

1
Kernel merupakan bagian utama ( inti ) dari system linux, yang mengendalikan secara langsung
perangkat- perangkat keras dan menampilkan berbagai bentuk fungsi bertingkat rendah.
Beberapa fungsi yang dilakukan kernel yaitu:

1. Pelayanan Tanggal dan Jam system


2. Manajemen file dan security
3. Pelayanan proses input- ouput
4. Proses penjadwalan dan manajemen system
5. Manajemen memori
6. Penanganan proses interupsi

Shell adalah penerjemah (interpreter ) pada system linux. Shell inilah yang menerjemahkan
perintah-perintah yang diberikan user, dengan kata lain shell adalah antar muka antara user
dengan system linux.
Utilitas adalah program yang disediakan linux untuk melaksanakan tugas tertentu. Sedangkan
Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

C. Manajemen Memori

Terdapat 2 (dua) manajemen memori yaitu :


a. Manajeman memori statis
Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori tidak beragam sepanjang
waktu secara tetap.
b. Manajemen memori dinamis
Dengan pemartisian dinamis , jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori dapat beragam
sepanjang waktu secara dinamis.

2
Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi memori
Terdapat 2 (dua) cara menempatkan informasi ke dalam memori kerja, yaitu:

a. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation)


Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi memori yang
berurutan.
Kelebihan : sederhana, tidak ada rongga memory bersebaran, proses berurutan dapat dieksekusi
secara cepat.
Kekurangan : memori boros, tidak dapat disisip apabila tidak ada satu blok memori yang
mencukupi

b. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)


Program/proses ditempatkan pada beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling berdekatan
atau berurutan. Biasanya digunakan untuk lokasi memori maya sebagai lokasi page-page.
Kelebihan : sistem dapat memanfaatkan _ memori utama secara lebih efesien, dan sistem opersi
masih dapat menyisip proses bila jumlah lubang-lubang memori cukup untuk memuat proses
yang akan dieksekusi.
Kekurangan : memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan memori jadi banyak yang
berserakan tidak terpakai.

c. Penggunaan memori
Pencocokan ukuran informasi ke penggalan memori kerja disebut sebagai fit
Bagian dari memori kerja yang tidak terpakai dan letaknya tersebar di banyak wilayah memori
kerja disebut sebagai fragmen Peristiwa terjadinya fragmen disebut fragmentasi

d. Pencocokan (fit) dan fragmentasi


Beberapa jenis strategi pencocokan antara lain:
Cocok pertama (first fit)
Pencocokan terjadi menurut antrian informasi

3
Cocok pertama berdaur (cyclical first fit)
Pencocokan tidak harus dimulai dari urutan penggalan memori yang pertama, tetapi dapat
dilakukan setelah terjadi pencocokan sebelumnya.
Cocok terbaik (best fit)
Pencocokan dilakukan sesuai dengan penggalan memori yang ukurannya pas.
Cocok terburuk (Worst fit)
Informasi akan menempati penggalan yang ukurannya terbesar.

e. Fragmentasi
Menurut prosesnya terdapat dua macam fragmentasi :
1. Fragmentasi internal
Kelebihan memori pada penggalan memori ketika penggalan memori itu menerima penggalan
informasi yang berukuran kurang dari ukuran penggalan memori.
2. Fragmentasi Ekternal
Penggalan memori bebas yang ukurannya terlalu kecil untuk dapat menampung penggalan
informasi yang akan dimuat ke penggalan memori itu.
Contoh : Proses

. Fungsi manajemen memori


Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran
secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya
agar pemrogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer. Berikut
ini kami sebutkan fungsi manajemen memori diantaranya :
1.Mengelola informasi memori yang dipakai dan tidak dipakai.
2.Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
3.Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
4.Mengelola swapping antara memori utama dan disk.

4
D. Manajemen memori berdasarkan keberadaan swapping atau paging
Terbagi dua yaitu :

1. Manajemen tanpa swapping atau paging


Yaitu manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dan disk selama
eksekusi. Yang terdiri dari :

 Monoprogramming, ciri-cirinya:
- Hanya satu proses pada satu saat
- Hanya satu proses menggunakan semua memori
- Pemakai memuatkan program ke seluruh memori dari disk atau tape
- Program mengambil kendali seluruh mesin

 Multiprogramming Dengan Pemartisian Statis

Terbagi dua :
- Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu ukuran semua partisi memori adalah
sama
- Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran semua partisi memori adalah
berbeda

a. Strategi Penempatan Program Ke Partisi

 Satu Antrian Tunggal Untuk Semua Partisi


Keuntungan : Lebih fleksibel serta implementasi dan operasi lebih minimal karena hanya
mengelola satu antrian.
Kelemahan : Proses dapat ditempatkan di partisi yang banyak diboroskan, yaitu proses kecil
ditempatkan di partisi sangat besar.

5
 Satu Antrian Untuk Tiap Partisi (banyak antrian Untuk Seluruh Partisi) . Keuntungan :
Meminimalkan pemborosan memori
Kelemahan : Dapat terjadi antrian panjang di suatu partisi sementara antrian partisi - partisi lain
kosong

b. Manajemen dengan swapping atau paging

Swapping : pemindahan proses dari memori utama ke disk dan kembali lagi.
1. Multiprogramming dengan Pemartisisan Dinamis
Jumlah , lokasi dan ukuran proses di memori dapat beragam sepanjang waktu secara dinamis.
Kelemahan:
- Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara partisi-partisi yang dipakai.
- Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
2. Pencatatan Pemakaian memori
- Pencatatan memakai peta bit (Bit Map)
- Pencatatan memakai linked list

Manajemen Ruang Kosong

Penyimpanan yang tidak berkesinambungan dan adanya penghapusan data menyebabkan


adanya ruang-ruang bebas di disk. Oleh karena itu diperlukan manajemen ruang bebas. Caranya,
dengan membuat daftar ruang-ruang kosong. Informasi ruang kosong umumnya turut disimpan
di dalam media penyimpanan. Ruang-ruang kosong pada media penyimpanan perlu dicatat
sehingga memudahkan pengalokasian berkas yang akan disimpan.
 Pada saat terjadi alokasi berkas baru ataupun penghapusan berkas, informasi ruang kosong
akan diperbaharui.
 Apabila ada berkas baru yang ingin disimpan, maka ruang bebas dicari oleh daftar ini.
 Untuk membuat berkas baru, system mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan tempat
kosong yang di butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas dihapus,
alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk pencatatan ruang kosong media penyimpanan adalah:

6
1. Teknik Bit Vektor
Teknik bit vector menggunakan satu bit untuk menyatakan kosong tidaknya setiap alamat
blok media penyimpanan. Blok yang kosong ditandai dengan angka 1 dan blok yang ada isinya
ditandai dengan angka 0. Posisi bit menyatakan alamat atau nomor blok Jumlah bit = jumlah
blok logika media penyimpan Contoh: 0100100, ini berarti blok yang kosong adalah blok ke 1
dan 4.
Kelebihan:
 Pencarian ruang kosong secara cepat
 Relatif sederhana dan efisien untuk mencari blok pertama yang kosong atau berturut-turut n blok
yang kosong pada disk
Kekurangan:
1. Butuh ruang tambahan untuk pencatatan bit-vector.
Contohnya:
Ukuran blok = 212 byte,
ukuran disk = 230 byte (1 gigabyte),
maka ruang untuk vektor bit = 230 /212 bit = 218 (32Kb)
2. Bit vector tidak efisien kecuali seluruh vector disimpan dalam memori utama (dan ditulis di
disk untuk kebutuhan pemulihan). Menyimpan dalam memori utama dimungkinkan untuk disk
yang kecil pada mikro komputer, tetapi tidak untuk disk yang besar.
3. Dengan menggunakan vektor bit bias terjadi kesalahan dimana bit[i] = 1 pada memory dan
bit[i] = 0 pada disk. Untuk mencegah terjadinya perbedaan ini, maka pada saat pengalokasian
suatu ruang kosong untuk suatu berkas dilakukan cara berikut:
set bit[i] = 0 pada disk
alokasikan blok[i]
set bit[i] = 0 pada memory

2. Linked-List
Menggunakan blok-blok kosong di media penyimpan untuk menyimpan pointer atau
alamat blok kosong berikutnya. Menyimpan pointer ke blok pertama yang kosong di tempat yang

7
khusus pada disk dan menyimpannya di memori. Blok kosong pertama pointer ke blok kosong
kedua, dan blok kosong kedua pointer ke blok ketiga yang kosong. Blok kosong terakhir akan
mencatat pointer yang tidak valid sebagai penanda akhir blok yang kosong
Contoh :
kita akan menyimpan pointer ke blok ke 1 sebagai blok kosong pertama, blok 1 akan menyimpan
pointer keblok 3, yang akan menunjuk ke blok 3, blok 3 akan menyimpan pointer keblok 4 dan
seterusnya
Kelebihan:
 Menghemat penggunaan ruang khusus
Kelemahan:
1) Jika terjadi kerusakan pada salah satu blok kosong, maka pengelolaan ruang kosong menjadi
terganggu.
2) Pengalokasian sejumlah blok kosong ke berkas relative lebih lambat karena untuk melintasi
daftar ini kita perlu membaca tiap blok.
3) Sulit untuk mendapatkan ruang kosong berurutan dengan mudah.

3. Grouping
Mengumpulkan informasi alamat blok kosong ke blok kosong pertama. Alamat blok
kosong pertama perlu di catat secara khusus pada struktur SO.Jika blok telah terisi, maka akan
dihapus dari blok alamat kosong

4. Counting
Memperhitungkan rangkaian blok-blok kosong yang kontinu sebagai suatu segmen.
Setiap segmen di catat alamat blok kosong pertamanya dan jumlah blok kosong yang
mengikutinya. Informasi segmen dicatat pada tabel khusus.

E. IMPLEMENTASI DIREKTORI

Sebelum sebuah berkas dapat dibaca, berkas tersebut harus dibuka terlebih dahulu. Saat
berkas tersebut dibuka, sistem operasi menggunakan path name yang dimasukkan oleh pengguna
untuk mengalokasikan direktori entri yang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk

8
menemukan block disk tempat berkas itu berada. Tergantung dari sistem tersebut, informasi ini
dapat berupa alamat disk dari berkas yang bersangkutan (contiguous allocation), nomor dari blok
yang pertama (keduaskema linked list), atau nomor dari inode.
Dalam semua kasus, fungsi utama dari direktori entri adalah untuk memetakan nama
ASCII dari berkas yang bersangkutan kepada informasi yang dibutuhkan untuk mengalokasikan
data.
Masalah berikutnya yang kemudian muncul adalah dimana atribut yang dimaksud akan
disimpan. Kemungkinan paling nyata adalah menyimpan secara langsung di dalam direktori
entri, dimana kebanyakan system menggunakannya. Untuk sistem yang menggunakan inodes,
kemungkinan lain adalah menyimpan atribut ke dalam inode, selain dari direktori entri. Cara
yang terakhir ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan menyimpan dalam direktori entri.
Cara pengalokasian direktori dan pengaturan direktori dapat meningkatkan efisiensi, performa
dan kehandalan. Ada beberapa macam algoritma yang dapat digunakan.
1. Algoritma Linear List
Metode paling sederhana.Menggunakan nama berkas dengan penunjuk ke data blok.
Proses:
 Mencari (tidak ada nama berkas yang sama).
 Menambah berkas baru pada akhir direktori.
 Menghapus (mencari berkas dalam direktori dan melepaskan tempat yang dialokasikan).
Penggunaan suatu berkas:
Memberi tanda atau menambahkan pada daftar direktori bebas.
Kelemahan:
Pencarian secara linier (linier search) untuk mencari sebuah berkas, sehingga implementasi
sangat lambat saat mengakses dan mengeksekusi berkas.
Solusi:
Linked list dan Software Cache
2. Algoritma Hash Table
Linear List menyimpan direktori entri, tetapi sruktur data hash juga digunakan.
Proses:
Hash table mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas dan mengembalikan sebuah
penunjuk ke nama berkas yang ada di linier list.

9
Kelemahan:
 Ukuran tetap
 Adanya ketergantungan fungsi hash dengan ukuran hash table
Alternatif:
Chained-overflow hash table yaitu setiap hash table mempunyai linked list dari nilai individual
dan crash dapat diatasi dengan menambah tempat pada linked list tersebut. Namun penambahan
ini dapat memperlambat.

F. EFISIENSI DAN UNJUK KERJA


Efisiensi tergantung pada :
Alokasi disk dan algoritma direktori
Tipe data yang dilindungi pada direktori file
Unjuk Kerja
disk cache – memisahkan bagian main memori yang sering digunakan sebagai blok.
Teknik free-behind dan read-ahead – digunakan untuk optimasi akses sequensial
Meningkatkan unjuk kerja PC dengan menggunakan bagian memori seperti virtual disk atau
RAM disk.

10

Anda mungkin juga menyukai