Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FARLIANSYAH

NIM : I11116560

BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK

Pembuatan Semen Beku

Evaluasi atau pemeriksaan semen merupakan suatu tindakan yang perlu dilakukan untuk

melihat kuantitas (jumlah) dan kualitas semen. Pemeriksaan semen dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu pemeriksaan secara makroskopik dan pemerik-saan mikroskopik.

Pemeriksaanmakroskopik yaitu pemeriksaan semen secara garis besar tanpa memerlukan alat

bantu yang rumit, sedangkan pemeriksaan mikroskopik bertujuan melihat kondisi semen lebih

dalam lagi serta memerlukan alat bantu yang cukup lengkap.

Pengemasan Semen (Filling and Sealing)

Kemasan Straw untuk semen beku yang selama ini banyak digunakan adalah model IMV

Perancis dengan volume tiap straw sebesar 0,25 ml. Pengemasan semen ke dalam straw

dilakukan di dalam lemari es agar temperaturnya tetap pada 5 oC, atau di atas meja khusus (cool

top) yang suhunya diatur pada 5oC.

Susun straw dalam rak straw. Kemudian sambungkan ujung straw yang memiliki sumbat

kapas dengan selang plastik penghisap. Ujung selang plastik yang lain disambungkan dengan

pompa penghisap Tuangkan semen dari beaker glass ke dalam cawan plastik khusus untuk

pengisiam straw.Hidupkan pompa penghisap. Celupkan ujung straw yang bebas ke dalam cawan

plastik yang berisi semen cair dan biarkan cairan semen memasuki straw sampai penuh Tutup
ujung bebas straw dengan tepung polyvinyl alcohol atau dijepit dengan menggunakan plastic

sealer (alat khusus untuk merekat plastik)

Pembekuan Semen
Penurunan suhu semen dari 5oC ke – 196oC dilakukan secara bertahap. Tahap pertama

melalui penguapan semen oleh uap nitrogen cair. Set elah itu dicelupkan (direndam) dalam gas

Nitrogen cair di dalam Container. Siapkan kotak styrofoam, tempatkan kotak logam pada bagian

dasarnya. Kemudian rak besi diberdirikan di atas kotak logam Susun straw di atas rak besi. Atur

agar jangan sampai bertumpuk Tuangkan 2,5 liter gas Nitrogen cair ke dalam kotak logam secara

hatihati menggunakan corong plastik besar yang disambung dengan selang plastik. Penuangan

gas Nitrogen dilakukan melalui sisi dalam kotak styrofoam agar gas cair tersebut tidak mengenai

straw Biarkan gas Nitrogen menguapi straw, yang berjarak sekitar 3 – 5 cm dari permukaan

cairan, selama 7 – 8 menit.

Suhu uap Nitrogen saat itu antara -80oC sampai -100oC Masukkan straw-straw yang telah

membeku ke dalam goblet dengan menggunakan pinset. Dan kemudian goblet-goblet tersebut

ditempatkan di dalam canister Masukkan canister ke dalam container yang sudah berisi Nitrogen

cair. Tutup container tersebut Setelah semen terrendam selama 30 menit, ambil satu straw dengan

menggunakan pinset. Rendam dalam air hangat (38oC) selama 30 detik. Gunting bagian ujung

straw dan teteskan isinya pada gelas objek yang bersih, dan amati daya hidupnya.

Penyimpanan dan Pengangkutan semen


Untuk penyimpanan semen beku straw, straw ditempatkan di dalam tabung-tabung

plastik (goblet) dan kemudian beberapa goblet ditempatkan di dalam canister dan disimpan di

dalam container berisi larutan N2 Cair. Goblet adalah suatu silinder atau tabung plastik yang

mempunyai dasar yang tidak tembus cairan dengan ukuran kurang lebih setengah panjang
canister. Dalam setiap goblet dimasukkan 15 buah mini goblet yang masing-masing memuat 14

buah straw. Kadang-kadang tidak digunakan mini goblet, maka satu goblet dapat menampung

sekitar 100 straw.

Canister merupakan suatu silinder logam dengan bagian bawah atau alasnya tertutup

berfungsi untuk menempatkan goblet yang berisi semen beku straw. Pada salah satu sisi canister

diberi gagang pengait yang berfungsi sebagai pegangan dan memungkinkan identifikasi semen

serta pengeluaran dan penyimpanan melalui mulut

container.

Container merupakan bejana vakum yang umumnya terdiri dari bahan baja atau

aluminium dengan dinding berisi ruang vakum dan isolasi yang ketat dengan ukuran yang

berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan. Satu container di Pusat IB degan ukuran besar dapat

memuat 45.000 – 100.000 semen beku ampul atau straw. Container tersebut diisi dengan larutan

Nitrogen cair (N2) dengan temperatur- 196oC.Bila semen beku telah disimpan dalam container

tersebut, maka dapat disimpan dalam waktu lama bahkan hingga bertahun-tahun sebelum

didistribusikan ke peternak atau ke daerah-daerah.

Pengenceran Semen

Pengencer diberikan pada semen segar bertujuan sebagai media tempat spermatozoa itu

hidup dan harus dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya serta tidak menurunkan daya fertilitas

spermatozoa tersebut. Spermatozoa tidak dapat tahan hidup pada waktu yang lama, kecuali bila

ditambahkan berbagai unsur kedalam semen. syarat pengencer yang digunakan adalah murah,

sederhana dan praktis dibuat, mengandung unsur-unsur yang hampir sama sifat fisik dan kimiawi

dengan semen, tidak mengandung zat racun baik terhadap sperma maupun saluran kelamin
betina, tetap mempertahankan dan tidak membatasi daya fertilisasi sperma, dan memungkinkan

dilakukannya penilaian sperma setelah pengenceran.

Bahan pengencer yang ada saat ini tidak dapat memenuhi semua syarat tersebut sehingga

diperlukan kombinasi antara bahan pengencer seperti susu, kuning telur, dan air kelapa. Tetapi

air kelapa tidak mampu melindungi spermatozoa dari temperatur rendah, oleh karena itu perlu

ditambah kuning telur atau zat lain. Kuning telur dapat melindungi spermatozoa dari cold shock

karena mengandung lipoprotein dan lechitin. Kuning telur mengandung glukosa yang lebih

efektif digunakan oleh spermatozoa, protein, dan memiliki viskositas yang menguntungkan bagi

spermatozoa.

Anda mungkin juga menyukai