NIM : I11116560
Evaluasi atau pemeriksaan semen merupakan suatu tindakan yang perlu dilakukan untuk
melihat kuantitas (jumlah) dan kualitas semen. Pemeriksaan semen dibagi menjadi dua
Pemeriksaanmakroskopik yaitu pemeriksaan semen secara garis besar tanpa memerlukan alat
bantu yang rumit, sedangkan pemeriksaan mikroskopik bertujuan melihat kondisi semen lebih
Kemasan Straw untuk semen beku yang selama ini banyak digunakan adalah model IMV
Perancis dengan volume tiap straw sebesar 0,25 ml. Pengemasan semen ke dalam straw
dilakukan di dalam lemari es agar temperaturnya tetap pada 5 oC, atau di atas meja khusus (cool
Susun straw dalam rak straw. Kemudian sambungkan ujung straw yang memiliki sumbat
kapas dengan selang plastik penghisap. Ujung selang plastik yang lain disambungkan dengan
pompa penghisap Tuangkan semen dari beaker glass ke dalam cawan plastik khusus untuk
pengisiam straw.Hidupkan pompa penghisap. Celupkan ujung straw yang bebas ke dalam cawan
plastik yang berisi semen cair dan biarkan cairan semen memasuki straw sampai penuh Tutup
ujung bebas straw dengan tepung polyvinyl alcohol atau dijepit dengan menggunakan plastic
Pembekuan Semen
Penurunan suhu semen dari 5oC ke – 196oC dilakukan secara bertahap. Tahap pertama
melalui penguapan semen oleh uap nitrogen cair. Set elah itu dicelupkan (direndam) dalam gas
Nitrogen cair di dalam Container. Siapkan kotak styrofoam, tempatkan kotak logam pada bagian
dasarnya. Kemudian rak besi diberdirikan di atas kotak logam Susun straw di atas rak besi. Atur
agar jangan sampai bertumpuk Tuangkan 2,5 liter gas Nitrogen cair ke dalam kotak logam secara
hatihati menggunakan corong plastik besar yang disambung dengan selang plastik. Penuangan
gas Nitrogen dilakukan melalui sisi dalam kotak styrofoam agar gas cair tersebut tidak mengenai
straw Biarkan gas Nitrogen menguapi straw, yang berjarak sekitar 3 – 5 cm dari permukaan
Suhu uap Nitrogen saat itu antara -80oC sampai -100oC Masukkan straw-straw yang telah
membeku ke dalam goblet dengan menggunakan pinset. Dan kemudian goblet-goblet tersebut
ditempatkan di dalam canister Masukkan canister ke dalam container yang sudah berisi Nitrogen
cair. Tutup container tersebut Setelah semen terrendam selama 30 menit, ambil satu straw dengan
menggunakan pinset. Rendam dalam air hangat (38oC) selama 30 detik. Gunting bagian ujung
straw dan teteskan isinya pada gelas objek yang bersih, dan amati daya hidupnya.
plastik (goblet) dan kemudian beberapa goblet ditempatkan di dalam canister dan disimpan di
dalam container berisi larutan N2 Cair. Goblet adalah suatu silinder atau tabung plastik yang
mempunyai dasar yang tidak tembus cairan dengan ukuran kurang lebih setengah panjang
canister. Dalam setiap goblet dimasukkan 15 buah mini goblet yang masing-masing memuat 14
buah straw. Kadang-kadang tidak digunakan mini goblet, maka satu goblet dapat menampung
Canister merupakan suatu silinder logam dengan bagian bawah atau alasnya tertutup
berfungsi untuk menempatkan goblet yang berisi semen beku straw. Pada salah satu sisi canister
diberi gagang pengait yang berfungsi sebagai pegangan dan memungkinkan identifikasi semen
container.
Container merupakan bejana vakum yang umumnya terdiri dari bahan baja atau
aluminium dengan dinding berisi ruang vakum dan isolasi yang ketat dengan ukuran yang
berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan. Satu container di Pusat IB degan ukuran besar dapat
memuat 45.000 – 100.000 semen beku ampul atau straw. Container tersebut diisi dengan larutan
Nitrogen cair (N2) dengan temperatur- 196oC.Bila semen beku telah disimpan dalam container
tersebut, maka dapat disimpan dalam waktu lama bahkan hingga bertahun-tahun sebelum
Pengenceran Semen
Pengencer diberikan pada semen segar bertujuan sebagai media tempat spermatozoa itu
hidup dan harus dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya serta tidak menurunkan daya fertilitas
spermatozoa tersebut. Spermatozoa tidak dapat tahan hidup pada waktu yang lama, kecuali bila
ditambahkan berbagai unsur kedalam semen. syarat pengencer yang digunakan adalah murah,
sederhana dan praktis dibuat, mengandung unsur-unsur yang hampir sama sifat fisik dan kimiawi
dengan semen, tidak mengandung zat racun baik terhadap sperma maupun saluran kelamin
betina, tetap mempertahankan dan tidak membatasi daya fertilisasi sperma, dan memungkinkan
Bahan pengencer yang ada saat ini tidak dapat memenuhi semua syarat tersebut sehingga
diperlukan kombinasi antara bahan pengencer seperti susu, kuning telur, dan air kelapa. Tetapi
air kelapa tidak mampu melindungi spermatozoa dari temperatur rendah, oleh karena itu perlu
ditambah kuning telur atau zat lain. Kuning telur dapat melindungi spermatozoa dari cold shock
karena mengandung lipoprotein dan lechitin. Kuning telur mengandung glukosa yang lebih
efektif digunakan oleh spermatozoa, protein, dan memiliki viskositas yang menguntungkan bagi
spermatozoa.