Anda di halaman 1dari 6

PERSONAL HYGIENE

1. Pengertian Personal Hygiene


Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejah teraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien di nyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hiygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang di
lakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Hidayat, 2006).

2.Tujuan Personal Hygiene

Tujuan personal hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta
meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri
sendiri maupun orang lain (Wartonah, 2010).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene


Faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain :
a. Budaya
Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia
tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.
b. Status sosial – ekonomi

Untuk melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai,
seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (sabun, sikat gigi,
shampoo, pasta gigi, dll). Itu semua tentu membutuhkan biaya. Dengan kata lain, sumber keuangan
individu akan berpengaruh pada kemampuannya dalam mempertahankan personal hygiene yang
baik.

c. Agama

Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari – hari.
Agama islam misalnya, umat islam diperintahkan untuk selalu menjaga kebersihan karena kebersihan
adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong individu untuk meningkatkan pentingnya
kebersihan diri bagi kelangsungan hidup.

d. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu

Kedewasaan seseorang akan berpengaruh tertentu pada kualitas diri orang tersebut, salah satunya
adalah pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan ini penting dalam meningkatkan status kesehatan
individu. Sebagai contoh, agar terhindar dari penyakit kulit, kita harus mandi dengan bersih setiap
hari.

e. Status kesehatan

Kondisi sakit atau cidera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri.
Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin lemah yang
pada akhirnya jatuh sakit.

f. Kebiasaan

Ini ada kaitannya dengan kebiasaan individu dalam menggunakan showers, sabun padat, sabun cair,
shampoo, dll.

g. Cacat jasmani atau mental bawaan

Kondisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan
diri secara mandiri.

4. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene

a. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya


kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.

5. Jenis-Jenis Personal Hygiene


1. Mencuci tangan
Cuci tangan sangat penting ketika:
Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah melakukan aktivitas
tertentu.
Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirahat makan,
minum, & merokok.
Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat seseorang yang sedang sakit
untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu
Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan dari kerusakan dan
mengurangi kontaminasi. Ketika menangani makanan jangan menggaruk/ memegang
telinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka.
Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
Cara mencuci tangan yang baik:
Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagian
tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan
bagian belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas
tangan dengan air
Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci. Handuk
ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari
Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan pencucian
tangan. Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah
sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga
kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan.
2. Perawatan rambut

Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan air bersih.
Keringkan rambut setelah dicuci.
Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lembut atau sisir bergigi
jarang.
Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci rambut

3. Perawatan kulit

Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara tropis seperti Indonesia.
Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk mandi
setelah aktivitas.
Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok, atau
gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit jika tersedia.
Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area ini, jika
dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkaniritas dan infeksi.
Bilas dengan bersih setelah memakai sabun.
Keringkan badan dengan handuk bersih.
Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.
Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi.

4. Perawatan gigi

Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.


Menyikat gigi sebelum tidur penting.
Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut
diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham
bungsu.
Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung bahan
pengasah atau antiseptic yang kuat.
5. Perawatan kuku

Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi
masalah.
Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kuku sehat.
Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis kurang sehat atau adanya penyakit.
Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek.
Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure (rendam
tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda).
6. Perawatan kaki

Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat dari bahan
pengamplas ketika mandi.
Keringkan jari kaki sehabis mandi.
Biarkan kuku kaki tetap pendek.
Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, ini akan
memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus
kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadi cukup
berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari. Paling tidak,
anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk anda yang
bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secara berkala.
Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes
7. Perawatan mata, telinga dan hidung

Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung secara normal tidak ada
perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan
kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing.Seseorang hanya memerlukan untuk
memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam bulu mata hygiene telinga
mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar yang mengganggu konduksi suara.Khususnya pada lansia rentan masalah.Hidung
memberikan temperature dan kelembaban udara yang pernafasan dihirup serta mencegah masuknya
partikel asing ke dalam system kumulasi sekresi yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi
olfaktori danp ernafasan (Potter dan Perry, 2005).

Upaya mencegah gangguan personal hygiene

a. Mempertahankan kulit sehat

b. Menghindari bahan penyebab

c. Mengamati perubahan kulit

d. Tidak melakukan terapi sendiri

Anda mungkin juga menyukai