Anda di halaman 1dari 2

BEDAH BUKU ONLINE : MENJADI PEMIMPIN YANG EFEKTIF DAN BERPENGARUH KARYA

JAMAL MADHI

Pasti terbayang di benak masing-masing bahwa yang akan banyak dibahas adalah soal
pemimpin. Pasti kita sudah tahu apa itu pemimpin. Ya, pemimpin itu adalah orang yang memimpin.
Kita juga sudah paham bahwa pemimpin memiliki peranan yang sangat penting baik dari struktural
maupun kultural. Hal tersebut dapat kita cari dalam kata "kepemimpinan" Lantas apakah bedanya
pemimpin dan kepemimpinan?

Pemimpin itu orang yang memimpin atau orang yang memberi petunjuk sedangkan
kepemimpinan adalah cara orang untuk memimpin. Dan lagi-lagi kalau sudah berbicara tentang
buku yang berjudul Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh ini kita dihadapkan oleh
sebuah pertanyaan. Apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi pemimpin seperti apa yang
dimaksudkan oleh buku tersebut?

Apa sih makna kepemimpinan menurut islam?

Jelas untuk mewujudkan khilafah di muka bumi, demi terwujudnya kebaikan dan reformasi (hal.2).
Karena umat muslim memiliki tujuan yang sangat besar, maka dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang
dapat menjalani roda kehidupan menuju tujuan tersebut.

Fokus dari buku tersebut adalah dua bagian pada buku ini yaitu pemimpin yang efektif dan
pemimpin yang eksekutif. Keduanya jelas memiliki arti yang berbeda.

Efektif

• mempunyai/memberi efek

• dapat membawa hasil

• berakibat/berpengaruh

Eksekutif

• mampu menjalankan tugas

• berdaya guna

• seni/cara menggapainya

Menjadi pemimpin yang efektif itu cukup menuntaskan 2 persyaratan.

1) MURABBI /PENDIDIK

Sarana memengaruhi yang paling efektif bagi seorang pemimpin adalah tarbiyah
(pendidikan). Pemimpin yang murabbi adalah yang memahami tujuan pendidikan, sasaran, dan
tahapannya yang secara global terdapat dalam 3 hal. Ada pembentukan dimana pemimpin
diharuskan membentuk anggotanya dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan dan
pengembangannya secara universal. Intinya adalah mengkader atau membentuk pribadi anggota
agar memiliki kesamaan atau satu frekuensi. Ada independensi yang menyangkut hal pribadi dari
pemimpin dan anggotanya. Salah satu contohnya adalah adanya monitoring amal yaumi, bagaimana
kita dapat tertarbiyah, dan mengembangkan pribadi atau membentuk jati diri yang bertanggung
jawab dan bersikap independensi lainnya. Dan ada lagi kontinuitas, ini dimaksudkan pribadi kita
sebagai pemimpin yang menemukan kekontinuan diri kita dalam jamaah drngan cara menanamkan
dan mengokohkan satu prinsip dalam benaknya bahwa ia adalah pewaris masa lalundan penanggung
jawab masa depan.
2) MUALLIM/PENGAJAR

Terlihat lebih sedehana, tetapi ini sama berpengaruhnya terhadap sesama. Seorang pengajar
diharuskan membangkitkan kemampuan kerja, obsesi yang tinggi, memotivasi, dan menimbulkan
rasa kepercayaan kepada pemimpin dan lebih-lebih kepada jamaah/golongan/sekelompok orang.

Bagaimana caranya?

Kita harus menimbulkan kecintaan pada pekerjaan. Sekelompok orang ini harus diapakan
agar mereka bisa bangun cinta (bukan jatuh cinta) terhadap apa yang sudah menjadi amanah. Ada
rasa bertanggung jawab. Setidaknya ketika ia sudah memiliki rasa cinta terhadap amanah tersebut,
orang itu akan menimbulkan rasa tanggung jawab. Karena posisinya sekarang mereka seperti satu
tubuh. Dan ada juga jiwa berjamaah. Ketika mereka sudah sadar bahwa mereka saling mencintai,
saling memiliki rasa tanggung jawab, mereka juga sadar bahwa apa yang mereka lakukan berasal
dari jamaah, apa yang mereka hasilkan akan dirasakan oleh jamaah, dan apa yang akan mereka
dapatkan akan kembali kepada jamaah.

seni-seni kepemimpinan eksekutif

seni bimbingan

1. Mengenal anggota

Yang namanya pemimpin diwajibkan untuk mengenal anggotanya, hal ini sangat penting
karena dasar utama kepemimpinan itu adalah kerjasama antarpribadi baik pemimpin maupun
anggota

2. Memberikan keputusan hukum terhadap anggota

Maksudnya di sini adalah seorang pemimpin janganlah terburu-buru memvonis anggotanya.


Bukan memvonis karena berbuat kesalahan saja, tetapi ini juga berkaitan dengan penilaian kita
sebagai pemimpin terhadap anggotanya. Ber- tabayyun sangatlah diperlukan. Apabila ada sebuah
permasalahan, maka pecahkanlah atau selesaikanlah permasalahan itu secara pelan tapi clear.

Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana pemimpin itu memberikan perintah, mengambil
keputusan, dan mendapat bantuan dari anggotanya.

seni berinteraksi

Ini berkaitan dengan bagaimana pemimpin itu menjalin sebuah hubungan kemudian
menjaga hubungan itu agar sakinah mawaddah wa rohmah dan mengeratkan seluruh jiwanya. Hal
yang harus diperhatikan adalah bagaimana pemimpin itu menyikapi dan berinteraksi dengan
anggota yang pemalas, pasifis, senior, diktator, berperilaku buruk, bermasalah, oposan, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai