Anda di halaman 1dari 5

Instrumen Penyusunan TPS Rawan

Pemilihan Umum Tahun 2019

A. PENGANTAR
Tahapan pemungutan dan penghitungan suara merupakan tahapan utama dari proses
penyelenggaraan pemilihan umum 2019. Pada tahapan ini merupakan tahapan yang paling
rentan terjadi pelanggaran dan kecurangannya yang berpengaruh terhadap hasil pilihan
pemilih.

Selain pelaksanaan tata laksana dan standar pengawasan yang telah dilaksanakan oleh
pengawas pemilu, diperlukan pemetaan TPS rawan sebagai upaya terakhir dalam
mencegah terjadi pelanggaran dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Meski
semua TPS memiliki potensi kerawanan masing-masing, namun penting untuk
mendapatkan TPS dengan kerawanan tinggi untuk menentukan fokus dan strategi
pencegahan yang lebih kuat.

Dalam pengawasan tahapan pemungutan dan penghitungan suara, Pemetaan TPS


rawan ini menjadi cara bagi Pengawas Pemilu untuk mencegah terjadinya pelanggaran
dan kecurangan di TPS. Berangkat dari pemetaaan TPS rawan ini pengawas pemilu dapat
menyusun atau menyiapkan rencana dan langkah-langkah taktis serta strategis dalam
upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dan kecurangan di TPS yang telah didentifikasi
sejak awal. Pengawas pemilu dapat melibatkan semua stakeholder pemilihan untuk terlibat
dalam upaya pencegahan tersebut.

Bawaslu perlu menyusun instrumen yang digunakan sebagai standar dalam menyusun peta
TPS rawan. Instrumen penyusunan peta TPS rawan ini disusun sebagai panduan bagi
jajaran pengawas pemilu dalam melakukan identifikasi TPS rawan dalam Pemilihan Umum
Tahun 2019.

B. TUJUAN
TPS rawan bertujuan untuk:
1. Pemetaan kerawanan sebagai langkah pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya
potensi pelanggaran di hari pemungutan dan perhitungan suara.
2. Menyediakan data analisis berbasis TPS untuk menyusun strategi pencegahan dugaan
pelanggaran pemilihan di tahapan pemungutan dan penghitungan suara.
3. Mengukur tingkat pengetahuan dan kesiapan pengawas TPS dalam melaksanakan
pengawasan pemungutan dan perhitungan suara.

C. DEFINISI DAN OPERASIONALISASI KONSEP


TPS rawan adalah setiap peristiwa yang berpotensi mengganggu pelaksanaan pemungutan
dan penghitungan suara di TPS yang berdampak pada hilangnya hak pilih, mempengaruhi
pilihan pemilih, dan mempengaruhi hasil pemilihan.

Pemetaan TPS rawan dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,


Pengawas Pemilu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa.

1
Pengawas 1. Bertanggung jawab terhadap proses penggalian data dan
Kelurahan/Desa informasi terkait TPS rawan di lingkungan desa/kelurahan;
2. Berkoordinasi dengan pengawas TPS untuk membantu
melakukan penggalian data dan informasi tentang TPS
rawan;
3. Melakukan pengisian formulir manual TPS Rawan;
4. Menyampaikan hasil pengisian formulir manual TPS Rawan
seluruh TPS di wilayah desa/kelurahan kepada Pengawas
Kecamatan.
Pengawas Kecamatan 1. Bertanggung jawab terhadap proses verifikasi data dan
informasi di lingkungan kecamatan;
2. Memastikan setiap Pengawas Kelurahan/Desa
melaksanakan pengisian formulir manual TPS Rawan;
3. Menerima hasil pengisian formulir manual TPS Rawan di
seluruh wilayah Kabupaten/Kota;
4. Mengisi formulir online berdasarkan hasil formulir manual
Pengawas Desa/Kelurahan. Proses pengisian formulir
online dapat dilakukan secara bersama-sama (lebih dari 1
orang).
Bawaslu 1. Memastikan pemetaan TPS Rawan berdasarkan pengisian
Kabupaten/Kota formulir manual dan online oleh Pengawas Kelurahan/Desa
dan Pengawas Kecamatan diisi tepat waktu;
2. Melakukan publikasi pemetaan TPS Rawan berdasarkan
hasil analisis Bawaslu RI;
3. Melakukan tindak lanjut pencegahan TPS Rawan;
Bawaslu Provinsi 1. Melakukan supervisi kepada Bawaslu Kabupaten/Kota
untuk memastikan pemetaan TPS Rawan berdasarkan
pengisian formulir manual dan online diisi tepat waktu;
2. Melakukan publikasi pemetaan TPS Rawan berdasarkan
hasil analisis Bawaslu RI;
3. Melakukan tindak lanjut pencegahan TPS Rawan;

Terdapat 4 variabel dengan 10 indikator :

NO VARIABEL INDIKATOR
1. Penggunaan Hak 1. Terdapat Pemilih DPTb dalam TPS
Pilih/Hilangnya hak pilih
2. Terdapat Pemilih DPK dalam TPS
3. TPS dekat rumah sakit
4. TPS dekat perguruan tinggi
5. TPS dekat lembaga pendidikan
(pesantren/asrama)
2. Kampanye 6. Terdapat praktik pemberian uang atau barang
pada masa kampanye di TPS
7. Terdapat praktik menghina/menghasut diantara
pemilih terkait isu agama, suku, ras dan
golongan di sekitar TPS.
3. Netralitas 8. Petugas KPPS berkampanye untuk peserta
Pemilu

2
4. Pemungutan Suara 9. TPS berada di dekat posko/rumah tim kampanye
peserta Pemilu
10. Terdapat Logistik/perlengkapan pemungutan
suara mengalami kerusakan untuk di TPS

D. Tahapan Penyusunan
Dalam pelaksanaan pementaan TPS rawan, diselanggarakan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Sosialisasi (1 s.d. 5 April 2019)
Pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota kepada seluruh jajaran pengawasan pemilu, tentang pemetaan TPS
rawan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan dan dukungan surat edaran.
Pentingnya sosialisasi pemetaan TPS rawan, agar adanya pemahaman tentang teknis
pengumpulan data, verifikasi data, dan penyusunan laporan hasil pemetaan TPS rawan.
2. Pengumpulan Data (6 s.d. 11 April 2019)
Dalam hal pengumpulan data pemetaan TPS rawan dan rekapitulasi menjadi tanggung
jawab Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa dibantu oleh PTPS kemudian Pengawas
Pemilu Kecamatan melakukan rekapitulasi melalui formulir online yang sudah disediakan
oleh Bawaslu RI.
3. Rekapitulasi Data (10 s.d. 13 April 2019)
a. Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa rekapitulasi pemetaan TPS rawan (10
April 2019)
b. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan rekapitulasi dan memasukkan di
formulir online (11 April 2019)
c. Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan verifikasi data dan analisis pemetaan TPS
rawan berdasarkan hasil kecamatan (12 April 2019)
d. Bawaslu Provinsi melakukan verifikasi data dan analisis pemetaan TPS rawan
berdasarkan hasil Kabupaten/Kota (13 April 2019)
4. Publikasi Data (14 s.d. 15 April 2019)
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan publikasi TPS
rawan kepada masyarakat.

3
LAMPIRAN (DIISI OLEH PENGAWAS PEMILU KELURAHAN/DESA*)
FORMULIR TPS RAWAN

TPS Nomor : ………………


Desa/Kelurahan : ………………
Kecamatan : ………………

NO VARIABEL INDIKATOR YA TIDAK


1. Penggunaan Hak 1. Terdapat Pemilih DPTb dalam TPS
Pilih/Hilangnya hak
pilih 2. Terdapat Pemilih DPK dalam TPS

3. TPS dekat rumah sakit

4. TPS dekat perguruan tinggi

5. TPS dekat lembaga pendidikan


(pesantren/asrama)
6. Kampanye 6. Terdapat praktik pemberian uang atau
barang pada masa kampanye di TPS
7. Terdapat praktik menghina/menghasut di
antara pemilih terkait isu agama, suku,
ras, dan golongan di sekitar TPS.
7. Netralitas 8. Petugas KPPS berkampanye untuk
peserta Pemilu
8. Pemungutan Suara 9. TPS berada di dekat posko/rumah tim
kampanye peserta Pemilu
10. Terdapat logistik/perlengkapan
pemungutan suara mengalami kerusakan
untuk di TPS

*) : Formulir diisi oleh Panwas Kelurahan/Desa berdasarkan informasi dari PTPS. Formulir
diisi sejumlah TPS yang ada di masing-masing kelurahan/desa.

4
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGISIAN INSTRUMEN TPS RAWAN
1. Pengisian instrumen TPS rawan dilakukan secara 2 metode, yaitu secara manual dan
secara online.
2. Formulir isian manual diisi oleh Pengawas Desa/Kelurahan sesuai dengan jumlah TPS
yang ada di masing-masing Desa/Kelurahan.
3. Formulir isian manual yang sudah diisi, selanjutnya disampaikan kepada Pengawas
Kecamatan.
4. Pengawas Kecamatan mengisi formulir secara online dengan menggunakan satu akun
Kabupaten/Kota yang dapat digunakan secara bersamaan.
5. Pengawas Kecamatan mengisi formulir secara online dengan mengakses laman:
http://bawaslu.net/indikator2019
6. Pengawas Kecamatan melakukan login dengan menggunakan username dan password
sesuai dengan nama masing-masing Kabupaten/Kota. Username dan password dapat
diunduh di laman: http://bawaslu.net/username-kabkota-indikator2019.xlsx.
7. Tahapan proses pengisian formulir online:
a. Setelah Pengawas Kecamatan login menggunakan akun kabupaten/kota, selanjutnya
klik menu input data;
b. Klik menu Kelurahan (dipilih berdasarkan kecamatan yang sedang login) - pilih per
satu wilayah kelurahan;
c. Selanjutnya klik indikator kerawanan, kemudian klik tombol grid add;
d. Masukan nomor TPS dan isi 10 indikator kerawanan berdasarkan formulir manual
yang diisi oleh kelurahan;
e. Indikator kerawanan diisi sebanyak jumlah TPS yang ada di setiap Kelurahan;
f. Untuk menambah jumlah baris TPS klik tombol tambah (+) di pojok kiri bawah;
g. Jika semua indikator telah selesai diisi, lalu klik insert;
h. Isian akan terekam jika sudah menerima respon insert succeeded;
i. Untuk melanjutkan pengisian kelurahan berikutnya, kembali ke menu kelurahan, lalu
ulangi poin b sampai poin h.

Anda mungkin juga menyukai