Ilmu Kedokteran
0
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Aditya Rolasmi selaku
Dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu dan perkembangan ilmu kedokteran. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan 3
Latar Belakang 3
Rumusan masalah 3
Tujuan 4
Bab II Pembahasan 4
Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu 4
Perkembangan ilmu kedokteran dari dulu sampai sekarang 6
Bab III Penutup 8
Kesimpulan 8
Saran 8
Daftar Pustaka 9
2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3
3. Tujuan
Untuk memahami dan mengetahui makna ilmu
Untuk memahami pentingnya pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu pengetahuan
Untuk mengetahui perkembangan ilmu kedokteran dari dulu sampai
sekarang
BAB II PEMBAHASAN
4
pengembangan ilmu dapat menjadi sarana untuk mengontrol dan
mengendalikan kemajuan iptek yang berpengaruh pada cara berpikir dan
bertindak masyarakat yang cenderung pragmatis. Artinya,penggunaan benda-
benda teknologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini telah
menggantikan peran nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menciptakan
kepribadian manusiaIndonesia yang memiliki sifat sosial, humanis, dan
religius. Selain itu,sifat tersebut kini sudah mulai tergerus dan digantikan sifat
individualistis, dehumanis, pragmatis, bahkan cenderung sekuler. Kedua,
nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi simbol kehidupan di berbagai daerah
mulai digantikan dengan gaya hidup global,seperti: sikap bersahaja digantikan
dengan gaya hidup bermewah-mewah, konsumerisme; solidaritas sosial
digantikan dengan semangat individualistis; musyawarah untuk mufakat
digantikan dengan voting, dan seterusnya.
Di perguruan tinggi, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
baru mulai dirasakan sebagai kebutuhan yang mendesak sekitar 1980-an,
terutama di perguruan tinggi yang mencetak kaum intelektual. Salah satu
perguruan tinggi di Indonesia yang membicarakan hal tersebut adalah
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada 15 Oktober 1987,Universitas
Gadjah Mada menyelenggarakan seminar dengan tema Pancasila sebagai
Orientasi Pengembangan Ilmu bekerja sama dengan Harian Kedaulatan
Rakyat. Dalam sambutannya,Rektor Universitas Gadjah Mada pada waktu itu,
Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H.menegaskan bahwa seminar dengan
tema Pancasila sebagai orientasi Pengembangan Ilmu
Penjabaran sila-sila pancasila ke dalam sistem etika ilmiah
dikemukakan Jacob sebagai berikut.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
melengkapi ilmu pengetahuan dengan menciptakan perimbangan antara yang
irasional dan rasional, antara rasa dan akal.Sila pertama ini,menempatkan
manusia dalam alam semesta sebagai bagiannya, bukan sebagai pusat dan
tuan, serta menuntut tanggung jawab sosial dan intergenerasional dari
ilmuwan dan teknologi. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberi
arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan.Ilmu pengetahuan dikembalikan
pada fungsinya semula,yaitu untuk kemanusiaan.Sila Persatuan Indonesia
melengkapi universalis medan internasionalisme dalam sila-sila yang lain
sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan subsistem di bawahnya.
Aspek universal dan lokal harus dapat hidup secara harmonis dengan tidak
saling merugikan. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengimbangi
autodinamika iptek, serta mencegah teknologi berevolusi sendiri dengan
leluasa. Percobaan, penerapan, dan penyebaran ilmu pengetahuan harus
mencerminkan semangat demokratis dan perwakilan rakyat harus dapat
memusyawarahkannya sejak dari kebijakan penelitian sampai ke penerapan
massal hasil-hasilnya. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
menekankan ketiga keadilan Aristoteles (distributif, legalis, dan komutatif)
dalam pengembangan, pengajaran, penerapan iptek. Keadilan sosial juga
menjaga keseimbangan antara individu dan masyarakat. Contoh penerapan
Pancasila sebagai etika ilmiah,antara lain hormat terhadap hayat (penerapan
sila I); Persetujuan sukarela untuk eksperimen dengan penerangan yang cukup
dan benar tentang guna dan akibatnya (II & IV); Tanggung jawab sosial ilmu
5
pengetahuan dan teknologi harus lebih penting daripada pemecahan persoalan
ilmiah (sila II dan V); Pelestarian lingkungan melewati generasi (sila I, II, V).
Andreas Vesalius
Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat
terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia,
dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni
6
pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan
penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan
penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru
seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap
teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan
Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan
gereja dalam masyarakat pada masa itu.
Galen
Di Mesir dan Mesopotamia terlihat sebagai pengobatan yang bersifat
transisi, berorientasi kepada kekuatan ilmu gaib dan agama. Untuk pertama
kalinya ilmu klinik dan terapi dipertahankan, disebarluaskan dan diabadikan
lewat tulisan. Dikenal ada sumhu (terpelajar) penyembuhan biasa + wabu
(pendeta).
Penulisan ilmu kedokteran di India dimulai pada zaman Vedic 1500-
1800 S.M. berisi nyanyian yang disebut Atharta Veda, kemudian berkembang
ke sistem yang lebih rasional disebut Ayur Veda yang tujuannya ke arah
kesempurnaan moral. Kedokteran Hindu Kuno dikumpulkan dalam buku
Caraka. Kesehatan dilihat dari keseimbangan elemen dalam tubuh (Dhatus),
Mental sehat (Prasana). Bila tidak seimbang menimbulkan sakit. Tridhoshas –
Dhatus (angin, air empedu, phlegm).
Sejarah pengobatan Cina dimulai pada zaman kerajaan Shang (1763-
1123 S.M.). Sakit: hukuman dari nenek moyang. Wu adalah orang yang
memiliki keahlian menghilangkan penyakit. Kedokteran Cina dimulai pada
Dinasti Han yang ditandai dengan tulisan Huang Ti Nei Ching. Prinsipnya
keseimbangan dua prinsip berdasarkan alam yaitu Ying dan Yang dan skema
pertukaran energi yang kompleks.
Avicenna
Ilmu Kedokteran Yunani muncul pada abad ke-5 S.M. Pengobatan
berorientasi pada Ilmu gaib dan keagamaan. Seorang peramal atau iatromatis
menggunakan ilustrasi masa depan dengan menggunakan jimat. Hipocrates
menulis 50 risalah menekankan faktor ekologis, ilmu epidemik laporan harian
pasien. Rejim yaitu pentingnya diet dan gaya hidup. Prognosis ialah
memprediksi evolusi penyakit. Kesehatan merupakan keseimbangan 4
(empat) Humoral yaitu darah, flegma, kuning empedu dan empedu hitam.
Penyakit timbul apabila kehilangan keseimbangan. Tujuan dokter
memperbaiki keserasian di antara Humor melalui: penggunaan makanan,
latihan gerak dan obat yang diracik. Pendekatan tersebut bersifat konservatif.
Kedokteran Yunani mendapat reputasi, meminta biaya atas jasa mereka,
menetralkan posisi sosial, pelatihan kedokteran melalui magang. Sebelum
Abad ke-5 S.M. mulai dikenal istilah anatomi. Orang Romawi menggunakan
ukuran kesehatan masyarakat yang terkait: penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, dan perbaikan kebersihan pribadi.
Di Roma seorang dokter Romawi abad ke-1 SM mengelompokkan
kedokteran menjadi tiga bagian: Diet, Farmasi dan Bedah. Penyakit infeksi
7
pengobatannya dilakukan dengan cara istirahat dan pembatasan makanan.
Obat-obatan digunakan untuk memperbaiki keseimbangan.
William Harvey
Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini
berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh
William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-
Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran
"ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan
tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua
teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania
Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler,
Harvey Cushing).
Abad 20-21
8
dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit
disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul
penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali
ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan
terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada
masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.
Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem
Barat adalah tradisi Ayurveda dari India dan pengobatan tradisional
Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan kesehatan non konvensional juga
dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu kedokteran pada
umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali
dipraktikkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional setempat
atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau
bahkan bertentangan.
Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang
spesialis, dari pediatri (ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada
wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang lainnya
seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat. Kedokteran veteriner
atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktik kesehatan yang
dikhususkan untuk spesies hewan dan merupakan ilmu kedokteran lainnya
selain untuk manusia.
Kesimpulan
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/287046323/Makalah-Pancasila-Sebagai-Dasar-
Nilai-Pengembangan-Ilmu (diakses pada tanggal 12 november 2016 ukul
20.15 wib)
http://adisucipto.web.id/artikel/sejarah-ilmu-kedokteran-dan-pengobatan-di-
dunia-12149.html (diakses pada tanggal 12 november 2016 ukul 20.33 wib)
http://labsky2012.blogspot.co.id/2012/09/tugas-5-perkembangan-ilmu-
kedokteran.html (diakses pada tanggal 13 november 2016 ukul 21.00 wib)
10