Anda di halaman 1dari 8

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No.

4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRSAK


(Annona murcata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN
JAMUR Candida albicans

Agista Pratiwi Masloman1), D.H.C. Pangemanan1), P.S. Anindita1)


1)
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

Fungal infections of the oral cavity often caused by Candida albicans.it is known as candidiasis.
The use of antifungal drugs often lead to fungal resistance. Alternative treatments traditional any as an
may avoid resistance. One of plants are used as traditional medicine are the soursop leaves. Soursop
leaves contain natural compound flavonoids wich serves an antifungal. This research aims to determine
the inhibitiom of soursop leaf extract on the growth of Candida albicans. Using pure experimental design
with post test only control design with Kirby bauer using filter paper. Subjects of this research is the third
soupsop leaves many fifty from the top are extracted by maceration method using ethanol 96%. The result
of this research, the average diameter of inhibit zone soursop leaf axtract (Annona murcata L) on the
growth of the fungus Candida albicans 12,5mm. Inhibition of soursop leaf extract include strong
category. Inhibition zone diameter of soursop leaf extract is smaller than the diameter of inhibition zone
of antifungal drugs.

Keywords : Soursop leaf extract (Annona murcata L), Candida albicans

ABSTRAK

Infeksi jamur pada rongga mulut yang sering disebabkan oleh Candida albicans. Infeksi tersebut
tampak dalam bentuk kandidiasis. Pemberian obat anti jamur yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut
menyebabkan resistensi terhadap jamur. Penggunaan obat tradisonal dapat menjadi pilihan untuk
menghindari hal tersebut. Salah satu obat tradisional yaitu daun sirsak. Daun sirsak memiliki kandungan
senyawa alami flavonoid yang berfungsi sebagai anti jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
daya hambat ekstrak daun sirsak terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan rancangan eksperimental murni (true
experimental design) dengan rancangan penelitian post test only control design dengan metode
Kirbybauer menggunakan kertas saring. Subjek penelitian ini yaitu daun sirsak urutan ketiga sebanyak 50
buah dari pucuk yang dieksraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun sirsak (Annona murcata L) terhadap
pertumbuhan jamur Candida albicans sebesar 12,5 mm. Daya hambat dari ekstrak daun sirsak termasuk
kategori kuat menurut David dan Stout.

Kata kunci : Ekstrak daun sirsak (Annona murcata L), Candida albicans

61
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN tumbuh berbuah sepanjang tahun jika


kondisi air tanah terpenuhi selama
Infeksi jamur yang paling sering pertumbuhannya. Seluruh bagian tanaman
terjadi di rongga mulut yaitu kandidiasis. sirsak dapat dimanfaatkan sebagai obat salah
(Morgan dkk, 2012). Kandidiasis merupakan satunya daun sirsak (Mardiana & Ratnasari,
suatu infeksi yang disebabkan oleh jenis 2007).
mikroorganisme jamur Candida albicans Daun sirsak dimanfaatkan sebagai
(Irianto, 2013) Organisme ini dapat obat ambeien, hipertensi , dan sakit
menimbulkan infeksi oportunistis jika pinggang. Kandungan senyawa Asetogenin
terdapat faktor predisposisi yang pada daun sirsak mampu membunuh sel
mendukung seperti kondisi imunosupresi, kanker. Kandungan lain yang terdapat pada
keganasan, penggunaan antibiotik spektrum daun sirsak yaitu flavonoid, flavonoid
luas, pemakaian gigi tiruan, merokok, dan memiliki senyawa fenol yang bersifat
xerostomia (Ongole & Praveen, 2013). fungistatik atau anti jamur (Yulianti & Sri,
Candida albicans bukan hanya dapat 2011).
tumbuh pada rongga mulut tetapi juga Penelitian yang dilakukan sebelumnya
berada di saluran pencernaan, pernafasan oleh Tuna M 2015 menunjukkan bahwa
dan genital wanita (Irianto, 2014). ekstrak daun sirsak dapat menghambat
Untuk pengobatan kandidiasis bakteri sthaphylococcus aureus ( Tuna,
diperlukan terapi anti jamur. Namun, 2015). Berdasarkan latar belakang di atas
penggunaan obat anti jamur dapat penulis tertarik untuk melakukan penelitian
menimbulkan resistensi terhadap jamur serta tentang uji daya hambat ekstrak daun sirsak
dapat menimbulkan efek samping (Annona murcata L.) terhadap pertumbuhan
(Setiabudy, 2013). Terdapat pilihan lain jamur Candida albicans.
dalam mengobati penyakit kandidiasis, yaitu
dengan memanfaatkan obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional sudah METODE PENELITIAN
mulai banyak direkomendasikan di negara- Jenis Penelitian
negara berkembang termasuk di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian
Penggunaan obat tradisional menjadi salah eksperimental laboratorium menggunakan
satu pilihan masyarakat dalam penyembuhan rancangan post test only control design.
penyakit karena memiliki efek samping Definisi Operasional
yang sedikit serta tidak terjadi resistensi 1. Ekstrak daun sirsak (Annona
seperti obat sintesis. Keuntungan murcata L.) yaitu daun sirsak muda
penggunaan obat tradisional yaitu biaya (urutan ketiga dihitung dari pucuk
yang murah dan mudah didapat (Widjijono ranting tanaman sirsak) yang didapat
& Harsini, 2008). Salah satu tanaman yang dengan cara diektraksi dengan
sering dijadikan obat yaitu tanaman sirsak metode maserasi menggunakan
(Annona murcata L.). pelarut etanol 96%
Tanaman sirsak merupakan tanaman 2. Candida albicans merupakan jamur
yang hidup di daerah tropis dan dapat yang diperoleh dari rongga mulut

62
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

yang sudah disediakan oleh yang diambil dicuci menggunakan air


Laboratorium Mikrobiologi Fakultas mengalir kemudian ditiriskan lalu
Kedokteran Universitas Sam dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
Ratulangi Manado. selama tujuh hari. Daun sirsak yang telah
kering lalu diblender hingga berbentuk
Alat dan Bahan serbuk halus. Serbuk tersebut ditimbang
Alat-alat yang digunakan dalam sampai seberat 100 gram. Proses maserasi
penelitian ini yaitu Pisau, oven memmert, sirsak dilakukan dengan mencampur serbuk
kompor listrik, blender, timbangan, corong sirsak yang telah ditimbang dengan pelarut
bucher, kertas saring, evaporator, gelas etanol 96% sebanyak 1 liter sampai serbuk
ukur, cawan petri, tabung reaksi, pinset, terendam lima hari sambil diaduk setiap
kapas lidi steril, strerilisator dry heat, harinya selama kurang lebih 15 menit agar
incubator, bunsen, jangka sorong, labu supaya daun sirsak dan etanol 96%
erlenmeyer, kamera, spidol, masker, sarung homogen.
tangan, perforator Larutan tersebut kemudian disaring
Bahan-bahan yang digunakan dalam dengan corong bucher kemudian diuapkan
penelitian ini yaitu daun sirsak, jamur dari sisa pelarutnya dengan evaporator pada
Candida albicans, etanol 90%, sabaround suhu 40oC. Setelah itu, larutan diuapkan
Glucose-2% Agar, paperdisc Ketokonazol, kembali menggunakan oven dengan suhu
larutan NaCl 0,9%. 40oC untuk mendapatkan ekstrak murni.
Ekstrak murni daun sirsak yang didapat
Prosedur Kerja berwarna hijau kehitaman dan kental.
Setelah itu dituang ke dalam botol steril
Sterilisasi Alat
kaca tertutup dan disimpan di lemari
Cawan petri, pinset dan labu pendingin.
Erlenmeyer dicuci terlebih dahulu dengan
Pembuatan Media Sabaroud Glucose-2%
sabun antiseptik kemudian dimasukkan ke
Agar
sterilisator dry heat beserta kapas lidi steril
dan kertas saring untuk disterilkan dengan Sabaroud Glucose-2% Agar ditimbang
suhu 170oC selama satu jam. seberat 39 gram dan dicampur dengan 1000
ml akuades kemudian ke dalam gelas kimia.
Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak
Media kemudian ditutup dengan aluminium
Pembuatan ekstrak daun sirsak foil lalu disterilkan dalam autoklaf dengan
dilakukan di Laboratorium Farmasi Fakultas temperatur 121o C selama 15-20 menit,
M-IPA Universitas Sam Ratulangi. Daun kemudian dituangkan ke cawan petri.
sirsak muda (urutan ketiga dihitung dari
Pembuatan Suspensi Jamur
pucuk ranting tanaman sirsak) diambil dari
perkebunan di daerah Tondano Kabupaten Pembuatan suspensi jamur uji dilakukan
Minahasa seberat 500 gram. Daun sirsak dengan mengambil satu kapas lidi steril

63
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

jamur Candida albicans dan dimasukan ke kontrol negatif, dan sebagai kontrol positif
dalam tabung reaksi yang berisi larutan digunakan paperdisc yang berisi
NaCl 0,9% sebanyak 3 ml, kemudian ketokonazol. Kertas saring tersebut
dicampur hingga homogen ditandai dengan kemudian diletakannya pada media agar
cairan berubah menjadi keruh sesuai standar yang telah digores dengan Candida
kekeruhan McFarland 0,5. albicans, kemudian diinkubasi selama 24
jam dengan suhu 370 C. Diameter zona
Penanaman jamur di Media Sabaroud hambat yang terlihat sebagai zona bening
Glucose-2% Agar diukur menggunakan jangka sorong.
Sebelum jamur ditanam pada media
Sabaroud Glucose-2% Agar, bagian Daun sirsak dimanfaatkan sebagai
belakang cawan petri dibagi menjadi tiga obat ambeien, hipertensi dan sakit pinggang.
bagian dengan menggunakan spidol. Jamur Kandungan senyawa Asetogenin pada daun
kemudian diambil dengan kapas lidi steril sirsak mampu membunuh sel kanker.
lalu digoreskan secara merata pada media Kandungan lain yang terdapat pada daun
agar dengan metode zigzag. Setiap sirsak yaitu flavonoid. Flavonoid memiliki
pekerjaan laboratorium dilakukan di dekat senyawa fenol yang dapat bersifat
api Bunsen guna menjaga sterilitasnya. fungistatik atau anti jamur.8
Setelah itu cawan petri dimasukkan ke Penelitian sebelumnya yang dilakukan
dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu oleh Tuna tahun 2015 menunjukkan bahwa
37o C. ekstrak daun sirsak dapat menghambat
bakteri Sthaphylococcus aureus.9
Metode Pengujian Berdasarkan latar belakang di atas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Metode yang digunakan yaitu metode
uji daya hambat ekstrak daun sirsak (Annona
difusi lempeng agar (Kirby Bauer) yang
murcata L.) terhadap pertumbuhan jamur
merupakan metode uji kepekaan langsung.
Candida albicans.
Sabaroud Glucose-2% Agar disediakan
sebanyak lima cawan petri. Candida HASIL DAN PEMBAHASAN
albicans diambil dari sediaan dan digores
dengan menggunakan kapas lidi steril pada Penelitian ini menggunakan daun
permukaan Sabaroud Glucose-2% Agar. sirsak muda ke tiga dari pucuk yang diambil
dari daerah Tondano Minahasa. Cawan petri
Kertas saring dibentuk dengan yang berisi Sabaroud glucose-2% agar dan
menggunakan perforator sebanyak sepuluh jamur Candida albicans yang telah diberi
buah, lima buah diberi ekstrak daun sirsak, perlakuan diambil dari inkubator setelah
lima buah lagi diberikan etanol 96% sebagai diinkubasi selama 1x24 jam (Gambar 1).

64
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

A
C

Gambar 1. Zona hambat yang terbentuk pada media SGA

Keterangan :
A : Zona hambat ekstrak daun sirsak (Annona murcata L.)
B : Zona hambat kontrol positif ketokonazol
C : Zona hambat kontrol negatif etanol

Dalam satu cawan petri terdapat tiga dilakukan dengan cara mengukur diameter
macam perlakuan yang dilakukan dilima horizontal dan vertikal dari zona yang
cawan petri. Zona hambat yang dihasilkan terbentuk pada cawan petri. Kedua diameter
masing-masing perlakuan memiliki hasil dan tersebut dihitung menggunakan rumus untuk
bentuk yang berbeda-beda. Pengamatan mencari nilai rerata diameter zona hambat.
Tabel 1. Perbandingan Diameter Zona Hambat Ekstrak Daun Sirsak, Ketokonazol dan Etanol
96%

Diameter zona hambat (mm)

Ekstrak daun Ketokonazol Etanol 96%


Pengulangan
sirsak (kontrol positif) (kontrol negatif)

1 11,5 35,0 0

2 17,5 36,0 0

3 12,5 32,5 0

4 12,0 34,0 0

5 13,5 33,0 0

Rerata 12,5 34,1 0

65
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

Tabel 1 menunjukkan cawan petri yang 2007). Tidak diketahui secara pasti zat aktif
ke dua memiliki diameter zona hambat mana yang berpengaruh dalam menghambat
ekstrak daun sirsak yang besar yaitu 17,5 pertumbuhan Candida albicans.
mm, lima cawan petri dengan ekstrak daun Penelitian ini menggunakan kertas
sirsak memiliki rerata zona hambat sebesar saring sebagai media perlekatan ekstrak.
12,5 mm. Zona hambat ketokonazol (kontrol Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
positif) memiliki rerata sebesar 34,1 mm. dilima cawan petri dengan kertas saring
ekstrak daun sirsak yang diperoleh memiliki
Pembahasan diameter zona hambat yang berbeda-beda
Melalui penelitian ini dapat ditunjukan yaitu 11,5 mm, 17,5 mm, 12,5 mm, 12 mm
bahwa zona hambat terbentuk pada kertas dan 13,5 mm. Hal ini dikarenakan jumlah
saring ekstrak daun sirsak dan kertas saring Candida albicans yang digores pada media
kontrol positif ketokonazol. Zona hambat Sabaroud glucose-2% agar tidak merata di
tersebut dapat dilihat dengan adanya zona tiap bagian sehingga pada penelitian tersebut
bening, sedangkan kontrol negatif etanol mendapatkan hasil yang berbeda-beda ditiap
96% pada penelitian ini tidak memiliki daya cawan petri. Selain itu kelemahan dari kertas
hambat. saring yaitu tidak dapat mengukur jumlah
Zona hambat yang terbentuk pada ekstrak yang diserap oleh kertas saring
ekstrak daun sirsak disebabkan adanya zat- tersebut.
zat aktif yang terkandung dalam daun sirsak Obat anti jamur ketokonazol dijadikan
seperti tanin, saponin, dan sebagai kontrol positif karena ketokonazol
flavonoid.(Mardiana & Ratnasari, 2007) merupakan salah satu pilihan obat anti
Mekanisme kerja tanin menciutkan dan jamur. Mekanisme kerja ketokonazol yaitu
mengendapkan protein dari larutan dengan berinteraksi dengan enzim untuk
membentuk senyawa yang tidak larut, tanin menghambat demetilasi lanosterol menjadi
berperan dalam sistem pertahanan tubuh dan ergosterol yang penting untuk membran
mempunyai aktivitas antikosidan.(Tjay H, jamur.(Cushine & Lamb, 2005).
Rahardja K 2007) Saponin bersifat surfaktan Perbandingan hasil ekstrak daun sirsak
yang berbetuk polar sehingga akan dengan kontrol positif ketokonazol
memecahkan lemak pada membran sel yang menunjukkan bahwa zona hambat kertas
pada akhirnya menyebabkan gangguan saring ekstrak daun sirsak lebih kecil
permeabilitas membran sel. Hal tersebut dibandingkan dengan zona hambat kertas
mengakibatkan proses difusi bahan atau zat- saring kontrol positif ketokonazol. Hal ini
zat yang diperlukan oleh jamur dapat karena ketokonazol merupakan salah satu
terganggu, akibatnya sel jamur dapat obat anti jamur yang telah dipatenkan dan
membengkah dan bahkan pecah (Suranto, sudah digunakan masyarakat sebagai
2011). Mekanisme kerja flavonoid yaitu pengobatan anti jamur.
mengganggu proses difusi makanan ke Pada tahun 2015 daun sirsak juga
dalam sel sehingga pertumbuhan jamur menjadi objek penelitian yang dilakukan
terhenti atau jamur tersebut mati (Sirait, oleh Tuna yaitu uji daya hambat esktrak

66
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

daun sirsak terhadap pertumbuhan 2. Diharapkan dapat dilakukan


Staphylococcus aureus secara in vitro penelitian tentang daun sirsak
menunjukkan rerata zona hambat ekstrak terhadap bakteri khususnya pada gigi
daun sirsak yaitu 12,3 mm yang dan mulut.
dikategorikan kuat.(Tuna, 2015). Adapun 3. Diharapkan dapat dilakukan uji
penelitian lain menggunakan daun yang fitokimia pada daun sirsak, untuk
berbeda tetapi menggunakan jamur yang mengetahui zat-zat aktif yang terdapat
sama oleh Kandoli tahun 2016 tentang uji di daun sirsak.
daya hambat ekstrak daun durian terhadap
Candida albicans menunjukkan rerata zona DAFTAR PUSTAKA
hambat dari ekstrak daun durian 3,55 mm Cushnie T, Lamb AJ. 2005. Antimicrobial
yang dikategorikan lemah.(Kandoli, 2016). activity of flavonoids. International.
Hasil penelitian ini menunjukkan Journal of antimicrobial agents. 2005;
bahwa ekstrak daun sirsak memiliki daya 26: 343-56.
hambat terhadap pertumbuhan jamur
Candida albicans dengan rerata 12,5 mm Irianto K. 2013. Mikrobiologi medis.
yang dikategorikan kuat dengan Bandung: Alfabeta. h 45.
menggunakan kriteria menurut Davis dan
Irianto K. 2014. Bakteriologi medis,
Stout. Rerata diameter zona hambat kontrol
mikrobiologi medis dan virology
positif ketokonazol sebesar 34,1 mm
medis. Bandung: Alfabeta. 2014. h
dikategorikan sangat baik menurut David
365.
dan Stout sedangkan kontrol negatif etanol
96% tidak memiliki daya hambat Kandoli F. 2016. Uji daya hambat ekstrak
daun durin terhadap pertumbuhan
KESIMPULAN Candida albicans [skripsi]. Manado.
Ekstrak daun sirsak (Annona murcata Universitas sam ratulangi.
L.) memiliki daya hambat terhadap
pertumbuhan jamur Candida albicans Mardiana L, Ratnasari J. 2007. Ramuan dan
dengan rerata diameter zona hambat sebesar khasiat sirsak. Penebar swadaya. h 21-
12,5 mm yang dikategorikan kuat menurut 33.
David dan Stout.
Morgan G, Coleman D, Sulliva D. 2012.
SARAN Candida albicans versus Candida
1. Diharapkan dapat dilakukan dubliniensis why is Candida albicans
penelitian lebih lanjut minimal more pathogenic. International
inhibitory concentration pada daun journal of microbiology.;7: p 1.
sirsak (Annona murcata L.) terhadap
pertumbuhan jamur Candida Ongole R, Praveen BN.2013. Textbook of
albicans. oral medicine, oral diagnosis dan oral
radiology. India: Elseveir. p 153-4.

67
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

Sirait M. 2007. Penuntun fitokimia dalam


farmasi. Bandung: Institut teknologi
Bandung.

Setiabudy R. 2013. Farmakologi dan terapi.


Ed 5: Fakultas kedokteran universitas
Indonesia.. h 18.

Tjay H, Rahardja K. 2007.Obat-obat penting


kasiat, penggunaan, dan efek
sampingnya. Jakarta: Gramedia. 2007.
h 29-32.

Tuna M. 2015. Uji daya hambat ekstrak


daun sirsak (Annona murcata L)
terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus secara in vitro
[skripsi]. Manado. Universitas sam
ratulangi.

Widjijono, Harsini. 2008. Penggunaan


herbal di bidang kedokteran gigi.
Majalah kedokteran gigi ; h 61-64.

68

Anda mungkin juga menyukai