Anda di halaman 1dari 5

Bahan Ajar PAR

29 Mei 2016

Tema : “Pemeliharaan Tuhan bagi orang yang dekat kepadaNya”


(Kejadian 6:9-7:24)

Tujuan : - Anak-anak mau hidup dekat kepada Tuhan


- Anak-anak tahu bahwa Tuhan memelihara orang-orang
yang setia kepadaNya

Penjelasan Bahan Alkitab


Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang. Di
tengah kefasikan dan kejahatan yang merajalela ketika itu (Kej 6:5), Allah
menemukan dalam diri Nuh seorang yang benar dan yang masih berusaha
untuk berhubungan dengan-Nya.
"Tidak bercela di antara orang-orang sezamannya" menunjukkan bahwa dia
memisahkan diri dari kejahatan moral masyarakat di sekitarnya. Karena dia
adalah orang benar yang takut akan Allah dan tidak menyetujui pandangan
dan kelakuan umum yang populer, Nuh berkenan kepada Allah (Kej 6:8; 7:1;
Ibr 11:7; 2Pet 2:5).
Kebenaran dalam hidup Nuh ini dihasilkan oleh kasih karunia Allah, oleh iman
Nuh dan pergaulannya dengan Allah (Kej 6:9). Keselamatan di zaman PB harus
diperoleh dengan cara yang sama, yaitu oleh kemurahan dan kasih karunia Allah
yang diterima melalui iman yang begitu vital sehingga menghasilkan usaha yang
tulus untuk bergaul dengan Allah dan hidup terpisah dari angkatan yang jahat
(Kej 6:22; Kej 7:5,9,16). Ibr 11:7 menyatakan bahwa Nuh "ditentukan untuk
menerima kebenaran sesuai dengan imannya."
Dalam PB juga dinyatakan bahwa Nuh merupakan pengkhotbah kebenaran (2Pet
2:5). Di dalam hal ini dia merupakan teladan bagi semua orang, meski tak satu
pun "khotbah" yang ditulis dalam Alkitab. Ketaatan Nuh kepada Allah dalam
membuat bahtera itulah yang menjadi kesaksian terbesarnya kepada generasi
yang berpusat pada diri sendiri dan kejam saat itu. "Tepat seperti
yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya" (Kejadian
6:22)
Dalam kondisi kehidupan manusia yang kacau balau dan tidak menuruti
perintah Tuhan, Nuh tetap didapati tidak bercacat cela. Nuh, tidak
terpengaruh oleh lingkungannya yang tidak menghormati Allah. Bagaimana
bisa demikian? Sebab Nuh hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9). Ia
selalu dekat dengan Allah, sehingga pengaruh Allah dalam hidupnya lebih
kuat dibanding pengaruh orang-orang di sekitarnya.
Kedekatan dengan Tuhan ini penting sekali karena hanya dengan cara itu kita
bisa melawan segala godaan yang mengganggu iman kita.
Kepada anak-anak perlu ditekankan bahwa sangat penting kedekatan dengan
Tuhan dengan jalan selalu rajin dan setia beribadah kepada Tuhan dan tetap setia
pada perintah/ajaran Firman Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan akan membuat
anak-anak tidak mudah terpengaruh oleh berbagai godaan dunia ini.

Cerita Kelas Kecil


Hari ini kita akan mendengar cerita tentang Nuh. Apakah adik-adik pernah
mendengar cerita tentang Nuh? Ada yang sudah, tetapi ada yang belum.
Bagaimana ceritanya? (jika ada anak yang pernah mendengar cerita, berikan
kesempatan kepadanya untuk bercerita)
Nuh dan keluarganya adalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan, mereka
selalu berdoa dan suka memuji Tuhan. Tetapi orang-orang disekitar mereka
adalah orang-orang yang tidak dekat dengan Tuhan, mereka tidak suka
berdoa dan mereka tidak suka mendengar firman Tuhan, mereka lebih suka
berbuat jahat, suka mencuri, suka menipu, suka menggangu orang lain dan
suka melakukan bermacam-macam kejahatan.
Karena musa dan keluarganya selalu dekat dengan Tuhan dan suka melakukan
perintah Tuhan maka Tuhan juga sayang kepada Musa dan keluarganya. Pada
suatu waktu Tuhan menyuruh Musa membuat sebuah bahtera, yaitu sebuah
perahu yang sangat besar seperti ini bentuknya (tunjukkan gambar/bentuk
bahtera kepada anak).
Untuk apa Tuhan menyuruh Musa membuat perahu yang sangat besar?
Supaya Musa sekaluarga dan semua binatang yang ada di bumi bisa masuk ke
dalamnya.
Setelah bahteranya selesai dibuat, Musa mulai memasukkan binatang-
binatang ke dalamnya. (tunjukkan gambar-gambar binatang) Ada gajah,
jerapah, singa, harimau, kuda, sapi, anjing, kucing dan banyak lagi binatang
yang lain. Dan setelah semua binatang masuk, Musa dan keluarganya juga

Bahan Ajar PAR 29 Mei 2016 | 2


masuk ke dalam bahtera, lalu Tuhan menutup pintu bahtera itu, tidak ada
yang bisa masuk atau keluar lagi.
Dari dalam bahtera, Musa mendengar ada bunyi...tik, tik, tik... oh, ternyata itu
bunyi hujan, semakin lama hujannya semakin deras, karena semakin deras,
air di sungai juga semakin naik, semakin tinggi dan mulai merendam rumah-
rumah, semakin tinggi lagi, airnya mulai menutupi rumah-rumah, pohon-
pohon kemudian semakin tinggi sampai akhirnya gunung juga tertutup air.
Dan semua yang ada juga habis tertutup air, yang tersisa dan terapung di atas
air hanya perahu yang memuat Musa, keluarganya dan binatang-binatang itu,
Musa selamat karena ia mendengar dan menuruti apa yang Tuhan
perintahkan kepadanya.
Adik-adik juga harus mendengar apa yang Tuhan perintahkan dan juga apa
yang orang tua perintahkan, supaya adik-adik tidak mendapat masalah atau
bahaya. Kalau orang tua melarang adik-adik bermain benda tajam supaya
tangannya tidak terluka, orang tua melarang adik-adik bermain api supaya
tidak terbakar. Menyuruh adik-adik makan dan tidur siang supaya adik-adik
tetap sehat dan tidak gampang sakit.
Juga Tuhan melarang adik-adik mencuri, melarang adik-adik nakal atau
berbuat jahat kepada orang lain supaya tidak merugikan orang lain dan juga
orang lain tidak melakukannya kepada adik-adik.
Supaya adik-adik selalu ingat apa yang Tuhan perintahkan itu, adik-adik harus
selalu rajin mendengar Firman Tuhan, berdoa kepada Tuhan, sehingga kalau
ada yang mengajak berbuat jahat, adik-adik akan selalu ingat kalau hal itu
dilarang Tuhan.
Cerita Kelas Besar
Ajak anak-anak menghitung panjang, lebar dan tinggi bahtera sesuai yang
tertulis dalam Alkitab. 1 hasta = 45 cm = 0,45 m (lebih tepatnya 43,75 cm)
tanyakan apakah ada anak-anak yang mampu/berminat untuk menghitung
atau minta semua anak menghitung bersama. Panjang = 300 hasta = 300x0,45
m = 135 m
Lebar = 50 hasta = 50x0,45 m = 22,5 m
Tinggi = 30 hasta = 30x0,45 m = 13,5 m
Bandingkan dengan lapangan sepak bola yang panjangnya sekitar 90-120
meter, bahtera nuh masih lebih panjang. Lebarnya sekitar 2 kali lebih lebar
dari kebanyakan gereja (umumnya lebar gereja 12 m) dan tingginya setinggi
bangunan 3 atau 4 lantai. Bahtera sebesar itu harus dikerjakan oleh Nuh
beserta keluarganya saja, 4 org laki-laki.

3 | Bahan Ajar PAR 29 Mei 2016


Tanpa membantah, Nuh melakukan tepat seperti apa yang Tuhan perintahkan.
Ia sangat patuh pada apa yang Tuhan tentukan untuk ia lakukan.
Setelah membuat bahtera itu, Tuhan menyuruh ia memasukkan binatang-
binatang kedalamnya, dengan ketentuan 1 pasang dari masing-masing
binatang yang haram dan 7 pasang dari masing-masing binatang yang halal.
Dan Nuh melakukan persis seperti yang Tuhan perintahkan kepadanya.
Kemudian Tuhan sendiri menutup pintu bahtera itu sehingga tidak ada lagi
yang bisa masuk maupun keluar dari bahtera itu.
Setelah semuanya terlindungi, Tuhan mulai menurunkan hujan yang sangat
lebat sehingga semua air meluap menutupi seluruh bumi dan menyapu
semua yang ada waktu itu, manusia, hewan, pohon-pohon bahkan yang
berada di tempat tinggi juga hilang tertutup air.
Hanya mereka yang berada dalam bahtera yang diselamatkan, karena Nuh
yang setia dan taat kepada Tuhan sehingga Tuhan menyelamatkan mereka
dari kebinasahan.
Demikian juga Tuhan selalu menjaga dan memelihara orang-orang yang dekat
dengannya, kalau adik-adik ingat cerita tentang Yusuf, Daniel, Musa dan
orang-orang yang dilindungi oleh Tuhan, adik-adik bisa menemukan kalau
mereka semua itu adalah orang-orang yang selalu dekat dan bersandar
kepada Tuhan dan tidak mau terpengaruh oleh godaan ataupun ajakan dari
dunia disekitar mereka.
Sama halnya dengan Nuh yang selalu dekat dengan Tuhan, membuat ia tidak
tergoda dengan dunia disekitarnya, padahal semua orang pada waktu itu
berbuat jahat.
Apakah adik-adik juga melihat kalau sekarang ini dunia di sekitar kita banyak
yang berbuat jahat? Apa saja kejahatan yang dibuat? (berikan kesempatan
anak-anak menyebutkan contoh kejahatan yang mereka lihat disekitar
mereka).
Misalnya, pencuiran, perampokan, kita juga mendengar peristiwa
pembunuhan, orang korupsi. Dan adik-adik sebagai pelajar juga jangan lupa
kalau ada juga kejahatan yang biasa dilakukan anak-anak, misalnya menipu
orang tua atau guru, menyontek, mencuri barang milik teman. Hal seperti itu
jangan sampai dilakukan, apalagi kalau menjadi kebiasaan, karena kalau kita
biasa melakukan kejahatan yang kecil semakin hari akan semakin besar dan
semakin jahat yang kita lakukan.
Supaya adik-adik tidak tergoda apalagi terbiasa melakukan kejahatan, adik-
adik harus selalu dekat dengan Tuhan. Adik-adik harus rasin berdoa dan
membaca Firman Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan di rumah maupun di

Bahan Ajar PAR 29 Mei 2016 | 4


sekolah minggu, sehingga jika ada yang menggoda untuk melakukan
kejahatan, adik-adik akan teringat kalau perbuatan itu dilarang Tuhan
sehingga adik-adik batal melakukannya.
Setiap kejahatan yang dilakukan akan merugikan orang lain dan juga diri adik-
adik sendiri. Kalau adik-adik menyontek, itu akan merugikan teman-teman
yang rajin juga akan merugikan adik-adik sendiri karena adik-adik tidak
menjadi pintar.

Alat peraga:
- Model/gambar bahtera
- Gambar binatang-binatang

Aktivitas:
- Kelas Kecil:
o Membuat origami perahu
o mewarnai
- Kelas besar
o Membuat model bahtera (papercraft)
o Teka-teki silang

Ayat Hafalan:
Kejadian 6:22
Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah
kepadanya, demikianlah dilakukannya.

5 | Bahan Ajar PAR 29 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai