Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tumor Jinak pada Uterus

1.Jelaskan perbedaan tumor jinak dan ganas

Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas :

1. Pertumbuhannya

Tumor ganas pertumbuhannya relatif lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif,
akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan seringkali
di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh. Luka
menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi
sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung
tidak mendapat nutrisi dan mati.

2. Perluasannya

Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur jaringan
sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi
antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor
ganas yang memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari
merusak jaringan disekitarnya. Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh
Hippocrates. Beliau menamakan sebagai cancer (bahasa latin dari kepiting) karena
menurutnya proses infiltratif seperti demikian menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat
proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika
jaringan yang diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan
gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya adalah batuk darah.

3. Metastasis

Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas dari
induknya dan menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh
lain yang letaknya jauh dari jaringan tumor induk. Misalnya kanker payudara dapat
bermetastasis hingga ke paru-paru dan menyebabkan gangguan proses pernapasan. Jalur
metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas/terjatuh langsung
menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas. Tumor jinak
tidak pernah bermetastasis. Oleh karena metastasis inilah maka tumor ganas pada kaki
misalnya dapat berakibat fatal terhadap penderitanya.

4. Gambaran selular Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang
seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel ganas bisa memberi
gambaran yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam tubuh manusia (tidak
berdiferensiasi/anaplasi). Sedangkan tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya
gambaran sel-selnya masih serupa sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja
yang lebih aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik / berdiferensiasi semakin
buruk suatu tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.

5. Kekambuhan

Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi. Tumor ganas
memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses pembedahannya sulit untuk benar-
benar tuntas dikarenakan memang jaringan abnormal ini tidak berkapsul sehingga sulit untuk
dibedakan dan dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya yang sudah diinfiltrasi. Selain itu
tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah lebih luas bahkan sudah bermetasasis
jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan lagi karena sel-sel ganas sudah
ada hampir di setiap bagian tubuh. Proses terbentuknya tumor berkaitan dengan 3 faktor
utama yaitu genetik (keturunan), karsinogenik (onkogen) dan co-karsinogen (co-onkogen).
Faktor genetik atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa orang membawa bakat (berupa
gen) untuk tumor tertentu. Tentunya bakat saja tidak akan menjelma menjadi tumor di
kemudian hari jika tidak ada faktor pemicu lainnya. Faktor pemicu lainnya itu adalah
karsinogen dan co-karsinogen. Yang termasuk karsinogen antara lain senyawa kimia (seperti
asbes, pengawet dan pewarna makanan), faktor fisika (seperti radiasi roentgen berlebih, sinar
matahari berlebih), hormonal (seperti peranan estrogen pada kanker payudara, testosterone
pada kanker prostate), dan virus (seperti virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher
rahim ). Sedangkan co-karsinogen adalah usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring
dengan pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola makan kurang
serat, adanya iritasi berulang-ulang.

2.Bagaimana membedakan tumor uterus dengan tumor adneksa

Tumor uterus adalah tumor alat genital yang bersifat neoflasma jinak yang terdapat pada
ektoserviks maupun endoserviks-endometrium Atau suatu tumor jinak yang berbatas tegas,
tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous.

Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma berada (serviks,
intramural,submukus,subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi.
Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut.

1.Perdarahan abnormal

ganguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,menoragia dan dapat juga
terjadi metroragia

2.Rasa nyeri

yang timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma,yang disertai nekrosis dan
peradangan.

3.Gejala dan tanda penekanan

Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung
akan menyebabkan poliuri, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis,
pada penekanan dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan
pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai.

4.Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah dan teraba massa yang padat kenyal
5.Gangguan haid atau perdarahan abnormal dari uterus yaitu hipermenore, metroragi,
dismenorea
6.Rasa nyeri akibat torsi atau mengalami degenerasi
7.Infertilitas
8.Abortus

Pemeriksaan diagnostic

1.Pemerikasaan pelvis mendeteksi pembesaran uterus


2.USG abdominal dan transvaginal dapat membantu menegakkan dugaan klinis.
3.Aspirat endoservikal menunjukan sel abnormal.
4.Biopsi endometrial.
5.Dilatasi dan kuretase merupakan alat diagnostik yang paling akurat.
6.Pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan metastatik (sinar X dan sitoskopi).

Tumor Adneksa

Tumor adneksa adalah tumbuhnya jaringan abnormal pada sistem reproduksi yaitu pada tuba
fallopi kemudian ovarium dan uterus yang biasanya terjadi bersamaan.
Tumor adneksa adalah tumor ganas di tuba fallopi, lebih sekunder berasal dari tumor ganas
ovarium, uterus, kolorectal dan payudara.

Gejala Klnis
Pada awalnya penyakit tidak menimbulkan gejala. Mula-mula keluhan samar-samar seperti :
perasaan lelah, makan sedikit, terasa cepat kenyang dan sering kembung, kemudian timbul
demam dan rasa nyeri pada uterus bagian kiri dan kanan. Diikuti dengan gejala perdarahan
pervagina mungkin juga disertai pengeluaran getah vagina yang bercampur dengan darah
Pada masa reproduksi, perdarahan tersebur biasanya terjadi antara 2 masa haid dan
jumlahnya haya sedikit tetapi dapat berlangsung terus-menerus setiap hari.Gejala ke-2 setelah
perdarahan adalah perasaan nyeri di perut. Perasaan sakit dapat timbul sebagai akibat distensi
dinding tumor.

Pemeriksaan Diagnostic
1. Pemeriksaan pelvik
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat perubahan pada vulva, vagina dan serviks dengan
palpasi organ dalam khususnya ovarium dan permukaan uterus.
2. Test papanicolau
Merupakan pemeriksaan sistologis yang memungkinkan untuk mendeteksi adanya sel yang
abnormal dan mendeteksi keganasan tumor pada tahap awal.
3. Ultra sound / USG
Digunakan untuk menentukan lokasi massa tumor
4. Endoskopi
Untuk melihat lapisan dan jaringan disekitarnya secara langsung :
a. Colposcopy : visualisasi vagina dan serviks dibawah kekuatan magnet yang rendah.
b. Culdoscopy : pemasukan culdoskop melalui vagina bagian belakang untuk melihat tuba
fallopi dan ovarium.
c. Hysterescopy : pemasukan hyterescopy melalui servik untuk melihat bagian dalam uterus.
d. Biopsi : untuk mengetahui jenis dan keganasan sel.
e. Laboratorium : urine lengkap dan darah lengkap.

3.Anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang tumor jinak pada uterus

a. Anamnesis

Dalam anamnesis dicari keluhan utama serta gejala klinis mioma lainnya, faktor risiko serta
kemungkinan komplikasi yang terjadi. Biasanya teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir
yang dirasakan bertambah panjang serta adanya riwayat pervaginam terutama pada wanita
usia 40-an. Kadang juga dikeluhkan perdarahan kontak.

b. Pemeriksaan Fisik

Mioma uteri mudah ditemukan melalui pemeriksaan bimanual rutin uterus. Diagnosis mioma
uteri menjadi jelas bila dijumpai gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang
licin,tetapi sering sulit untuk memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterus.

c. Pemeriksaan penunjang

1.Temuan Laboratorium

Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus
yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. Kadang-kadang mioma menghasilkan
eritropoetin yang pada beberapa kasus menyebabkan polisitemia. Adanya hubungan antara
polisitemia dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang
menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi pembentukan
eritropoietin ginjal.

2.Imaging

a) Pemeriksaan dengan USG ( Ultrasonografi ) transabdominal dan transvaginal bermanfaat


dalam menetapkan adanya mioma uteri. Ultrasonografi transvaginal terutama bermanfaat
pada uterus yang kecil. Uterus atau massa yang paling besar baik diobservasi melalui
ultrasonografi transabdominal. Mioma uteri secara khas menghasilkan gambaran
ultrasonografi yang mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun pembesaran uterus.

b) Histeroskopi digunakan untuk melihat adanya mioma uteri submukosa, jika mioma kecil
serta bertangkai. Mioma tersebut sekaligus dapat diangkat.

c) MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) sangat akurat dalam menggambarkan jumlah,


ukuran, dan likasi mioma tetapi jarang diperlukan. Pada MRI, mioma tampak sebagai massa
gelap berbatas tegas dan dapat dibedakan dari miometrium normal. MRI dapat mendeteksi
lesi sekecil 3 mm yang dapat dilokalisasi dengan jelas, termasuk mioma.

Soal

1.Pengaruh Myoma terhadap kehamilan adalah,kecuali

a.Frekuensi infertilitas tinggi


b.Abortus
c.Torsi
d.obstruksi jalan lahir
e.mempersulit lepasnya plasenta jawaban:C

2.Mioma Uteri yang bisa menyebabkan infertilitas

a.Mioma uteri submukosa


b.Mioma uteri intramural
c.Mioma uteri subserosa
d.Mioma uteri Intraligamenter
e.Mioma uteri endoderm jawaban:A

3.Berapa ukuran Mioma uteri myometrium yang bisa menyebabkan infertilitas adalah

a. >3 cm
b. >4 cm
c. >5 cm
d. >6 cm
e. >7 cm Jawaban: B

4.Keluhan pada pasien Mioma uteri biasanya adalah

a.Nyeri saat berhubungan


b.Nyeri Haid
c.Besarnya dan Lokasi
d.Keputihan
e.Haid tidak teratur Jawaban : C

5.Gejala yang sering terjadi berupa spotting antar haid,pendarahan pasca senggama dan
kadang leukorea,penjelasan di samping merupakan ciri-ciri dari

a.Myoma
b.Adenoma
c.Adenomiosis
d.Leiomioma
e.Polip jawaban: E

Anda mungkin juga menyukai