Penyusun:
Totok R. Biyanto, Ph.D
Pada bab ini dijelaskan cara memulai (starting) hysys dan cara memilih komponen serta
fluid package yang sesuai untuk sebuah simulasi. Pengetahuan cara memulai dan
menampilkan hysys di dekstop merupakan bagian terpenting dalam bab ini. Pada Bab II
dijelaskan cara enter dan re-enter pada simulation environment, dan cara mendapatkan
simulasi aliran fluida (flowsheet) yang tepat. Pada bab ini, pengguna akan diberi sebuah
informasi beberapa fasilitas yang ada pada hysys. Pada akhir bab akan dijelaskan cara
bagaimana menambahkan spesifikasi material stream untuk sebuah simulasi.
Setelah anda menemukan komponen yang tepat untuk sebuah simulasi, maka langkah
selanjutnya yang harus anda lakukan yakni menambahkan komponen yang anda pilih ke
dalam sebuah worksheet dengan cara klik Add Pure.
Salah satu indikator yang menginformasikan kepada pengguna bahwa nilai yang terdapat
pada stream material sudah lengkap atau belum yakni melihat warna yang muncul pada
stream material tersebut. Jika stream material tersebut berwana biru tua, maka nilai yang
dibutuhkan terhadap stream material tersebut sudah lengkap. Namun sebaliknya jika stream
material yang muncul warna biru muda, maka nilai yang dibutuhkan terhadap stream material
tersebut belum lengkap dan diperlukan memasukkan nilai yang dimunculkan pada kotak
warna kuning.
Gambar 1.7 Nilai salah satu stream yang belum diisi
2 BAB II
PERSAMAAN KEADAAN
Untuk membuat keadaan setimbang pada sebuah simulasi, maka kita harus menentukan
volume spesific dari pencampuran gas yang meliputi temperatur dan tekanan. Tanpa
menggunakan persamaan keadaan setimbang maka akan menjadi hal yang tidak lazim ketika
kita mendesain sebuah chemical plant, karena dengan mengetahui persamaan keadaan
setimbang maka kita dapat menentukan ukuran dan biaya dalam perancangan sebuah plant.
Kini telah ada 2 macam persamaan termodinamika yang membuat keadaan setimbang, yakni
tipe Peng-Robinson (PR) dan Soave-Redlich-Kwong (SRK). Kedua jenis persamaan
termodinamika ini berisi tentang interaksi parameter untuk semua jenis hidrokarbon maupun
non hidrokarbon.
Pada bab ini anda akan dipandu untuk menentukan spesific volume dari pencampuran
gas yang meliputi temperatur dan tekanan. Serta anda akan memahami bagaimana cara
menganalisa properti komponen dengan menggunakan Case Study Utility.
Dimana dalam persamaan tersebut diketahui bahwa temperatur berada pada tekanan yang
absolut. Namun demikian, pada kenyataannya tekanan yang ada di dalam sebuah plant
kadang kala mengalami sebuah penurunan dan kenaikan, sehingga persamaan dari gas ideal
ini tidak dapat diaplikasikan. Persamaan lain tentang adanya kenaikan tekanan dapat
dituliskan melalui persamaan van der waals.
Oleh karena itu untuk membuat persamaan keadaan maka diperlukan adanya jenis
termodinamika Peng-Robinson (PR) dan Soave-Redlich-Kwong (SRK). Adapun
perbandingan antara jenis temodinamika berupa PR dan SRK dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel perbandingan PR dan SRK
Solusi :
Gambar 2.1
10. Untuk melihat ulang hasil menggunakan workbook maka klik Tools dan pilih
workbooks atau klik Ctrl+W, maka akan tampil gambar sebagai berikut :
Gambar 2.2
11. Lalu, klik View dan workbook akan tampil sebagai berikut :
a. Volume spesifik pada HYSYS didefinisikan sebagai Molar Volume. Dari
gambar diatas tidak ada molar volume yang ditunjukkan dalam workbook.
Untuk melihatnya kita dapat menambahkannya ke dalam workbook dengan
cara klik workbook-setup, maka tampilan yang dihasilkan sebagai berikut :
Gambar 2.3
b. Pada variables tab, klik tombol Add yang ada pada sebelah kanan jendela,
maka akan muncul seperti ini
Gambar 2.4
c. Pada Variables tab, geser ke bawah sampai anda mendapatkan Molar Volume
dan klik OK
d. Selanjutnya nilai molar volume akan muncul.
Gambar 2.5
1. Klik menu Tools dan pilih Databook atau klik Ctrl+D dan muncul gambar dibawah
ini
Gambar 2.6
2. Lalu, klik tombol Insert lalu Variable Navigator yang akan muncul seperti gambar
berikut
Gambar 2.7
3. Pada kolom Object, pilih stream 1 dan pada kolom Variable, pilih Molar Volume
lalu klik OK
Gambar 2.8
4. Ulangi cara ketiga untuk memasukkan Temperature. Maka akan tampil sebagai
berikut
Gambar 2.9
5. Ganti ke Case Studies Tab. Lengkapi tabel seperti di bawah ini
Gambar 2.10
Gambar 2.12
Pada bagian ini dimulai dengan permasalahan yang didapatkan dari keluaran temperatur
pompa ketika diberikan nilai efisiensi. Pengguna akan mengoperasikan pompa dalam
HYSYS dengan menggunakan model proses pumping. Selanjutnya pengguna akan mengerti
bagaimana cara menghubungkan stream ke unit operasi melalui sebuah pompa. Pada akhir
bab ini, pengguna akan menentukan nilai temperatur keluaran dari pompa ketika diberikan
nilai efisiensi tertentu.
Pengoperasian pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan masuk pada liquid stream.
Berdasarkan informasi sebelumnya, pompa juga digunakan untuk menghitung nilai tekanan,
temperatur, dan efisiensi pompa yang nilainya tidak diketahui.
2. Klik tombol Enter Simulation Environment ketika anda siap untuk membuat
sebuah simulasi
2. Ini akan menginstall pompa pada HYSYS yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini
Gambar 3.1
Gambar 3.3
3. Dari gambar di atas, tampilan yang berwarna merah menginformasikan kepada
kita bahwa ada salah satu komponen yang belum kita isikan, oleh karena itu kita
harus mengisiskan hal yang diperlukan dalam pompa tersebut. Untuk membuat
stream pompa, klik tombol Energy, dan type work. Ini akan membuat stream
energi untuk pompa
Gambar 3.4
Gambar 3.5
4. Setelah mengisi nilai efisiensi pada stream pompa berhasil dilakukan. Klik
pada worksheet tab untuk melihat hasilnya.
Gambar 3.6
4 BAB IV
KOMPRESOR
Operasi kompresor digunakan untuk meningkatkan tekanan pada masukan aliran gas.
Yang tergantung pada informasi spesifik, kompresor menghitung property aliran dari eter
(tekanan atau temperature) atau efisiensi kompresor.
Memulai HYSYS
Memilih komponen
1. File>>New>>Case
2. C7+ tidak tersedia pada library komponen . maka perlu dibuat menggunakan
hypothetical
Dapat digunakan untuk komponen model non library, define mixture, undifine mixture,
atau padatan. Anda dapat menggunakan komponen hypothetical untuk model komponen pada
campuran gas yang lebih berat daripada hexane
3. Pada tampilan komponen hypo yang dibuat, klik ID tab dan pada baris Component Name
ketik C7+
Karena anda tidak mengetahui struktur komponen hypothetical dan anda memodelkan
campuran, struktur pembangun tidak akan digunakan
Tekan f11
4.8 DISKUSI
Contoh ini menunjukkan bahwa kompresi gas dapat meningkatkan temperaturnya. Pada
case ini kompresor hanya mempunyai efisiensi 30% dan mengakibatkan 165.3o C
peningkatan temperature gas alam. Pada efisiensi yang rendah, akan meningkatkan
temperature gas yang dikompresi
5 BAB V
EXPANDER
Pada bagian ini dimulai dengan permasalahan yang didapatkan dari keluaran temperatur
expander ketika diberikan nilai efisiensi. Pengguna akan mengoperasikan expander dalam
HYSYS dengan menggunakan model proses ekspansi. Selanjutnya pengguna akan mengerti
bagaimana cara menghubungkan stream ke unit operasi melalui sebuah expander. Pada akhir
bab ini, pengguna akan menentukan nilai temperatur keluaran dari expander ketika diberikan
nilai efisiensi tertentu.
Pengoperasian expander digunakan untuk menurunkan tekanan tinggi yang masuk pada
masukan gas stream untuk memperoleh stream dengan nilai tekanan yang rendah dan
kecepatan yang tinggi. Sebuah proses expansi mengkonversikan energi internal gas ke energi
kinetik dan akhirnya dapat bekerja. Perhitungan expander meliputi properti dari stream itu
sendiri dan nilai efisiensi expansi.
Gambar 5.2
4. Lihatlah pada worksheet tab. Pada Condition page, lengkapi halaman yang
ditunjukkan pada gambar dibawah. Tekanan yang akan keluar sebesar 5 bar.
Gambar 5.3
6 BAB VI
HEAT EXCHANGER
Pada bab ini dimulai dari sebuah masalah untuk menemukan laju aliran fluida dingin
yang melewati heat exchanger pada saat kondisi tertentu. Pada bab ini, HYSYS jenis heat
exchanger shell dan tube akan digunakan untuk memodelkan sebuah proses. Heat exchanger
akan menampilkan dua bagian yakni perhitungan kesetimbangan energi dan kesetimbangan
massa. Penggunaan heat exchanger ini sangat sederhana, dan dapat memecahkan
permasalahan berupa temperatur, tekanan, laju aliran panas, laju aliran massa, atau UA
Pada HYSYS, anda dapat memilih model heat exchanger yang sesuai untuk anda
analisis. Pilihan anda termasuk analisa hasil akhir design model, sebuah model design yang
ideal, metoda steady state, dan metoda dinamik yang digunakan pada simulasi secara
dinamik.
6.2 SOLUSI
1. Pada HYSYS gunakan heat exchanger jenis shell and tube
2. Definisikan masukan dan keluaran yang permasalahan yang ada
3. Tentukan laju aliran massa air dingin
2. Klik tombol Enter Simulation Environment ketika anda siap untuk membuat
sebuah simulasi
Gambar 6.2
4. Lihatlah pada worksheet tab. Pada Condition page, lengkapi halaman yang
ditunjukkan pada gambar di bawah. Keluaran temperatur untuk heat exchanger
shell and tube sebesar 150o C dan 190o C
Gambar 6.3
7 BAB VII
FLASH SEPARATOR
Pada bab ini dimulai dari sebuah masalah untuk menemukan laju aliran fluida dingin
yang melewati flash separator pada saat kondisi tertentu. Pada keadaan steady state flash
separator berisi dua keadaan yakni keadaan uap dan keadaan cair. Keadaan uap dan cair
haruslah dalam keadaan setimbang sebelum dimulai untuk proses pemisahan
Flash separator menampilkan cara untuk menentukan kondisi product dan fasa. Tekanan
yang ditunjukkan berupa tekanan minus dan penurunan tekanan.
2. Klik tombol Enter Simulation Environment ketika anda siap untuk membuat
sebuah simulasi
Gambar 7.1
3. Lihatlah pada worksheet tab. Pada Condition page, lengkapi halaman yang
ditunjukkan pada gambar di bawah. Tekanan untuk kompressor gas sebesar 50
psia
Gambar 7.2
3. Masukkan pada halaman parameter dan lengkapi seperti pada gambar di bawah
Gambar 7.4
4. Lihatlah pada worksheet tab. Pada Condition page, lengkapi halaman yang
ditunjukkan pada gambar di bawah. Temperatur untuk pendingin gas sebesar 32F
Gambar 7.5
Gambar 7.6
3. Lihatlah pada worksheet tab. Pada Condition page, lengkapi halaman yang
ditunjukkan pada gambar di bawah.
Gambar 7.7
Gambar 7.8
8 BAB VIII
REAKSI KONVERSI
Reaksi konversi tidak bisa digunakan dengan Plug Flow Reactor atau CSTR.
Umumnya, mereka seharusnya hanya digunakan pada reactor konversi
Akan mampu :
Mensimulasikan reactor konversi dan reaksi di HYSYS
Menambahkan reaksi dan set reaksi
Melampirkan set reaksi pada paket fluida
Setelah set reaksi dibuat, harus ditambahkan paket arus fluida agar HYSYS dapat
digunakan
1. Tandai reaksi set dan tekan Add to FP
2. Pilih only available fluid package dan tekan Add Set to Fluid Package
3. Jika menginginkan, anda bisa menyimpan dengan melampirkan set reaksi. Ni akan
memungkinkan anda untuk membuka kembali FP pada banyak nomor pada HYSYS
Sekali set reaksi ditambahkan pada paket fluida, anda dapat memasukkan Simulation
Environment dan memulai kontruksinya
1. Namakan Oksidation Reactor dan lampirkan Methane dan Air sebagai feed. Manakan
keluaran uap Ox_Vap dan meskipun produksi liquid akan nol, kami tetap harus
menamai aliran. Namakan produksi aliran liquid sebagai Ox-Liq
Gambar 8.8 Oxidation Reactor
2. Pada halaman Detail pada Reaction >> Oxidation Rxn Set sebagai set reaksi. Akan
otomatis tersambung pada reaksi tepat pada reaksi ini
8.10 REVIEW
Pada bagian pertama Bab ini, dimulai dengan masalah untuk mengembangkan model
yang disajikan reaksi oksidasi parsial metana untuk memprodukasi hydrogen. Metode ini
bergantung pada reaksi metana dengan udara untuk memproduksi oksida karbon dan
hydrogen. User juga mempelajari bagaimana menambahkan reaksi konversi dan reaksi
yang di set di HYSYS.
9 BAB IX
REAKSI EQUILIBRIUM
Bab ini dimulai dengan masalah unutk mengembangkan model yang disajikan
pergeseran reaksi gas air. Peran reaksi WGS adalah untuk meningkatkan penghasilan H2
dan menurunkan konsentrasi Co untuk kebutuhan sel untuk mencegah anoda menjadi
teracun dan efisiensi sel tiba tiba drop. User akan mempelajari bagaimana menambahkan
reaksi equilibrium dan set reaksi pada HYSYS
Reaksi equilibrium adalah vessel dengan reaksi model equilibrium. Keluaran aliran
reactor adalah ketetapan kimia dan equilibrium fisika. Set reaksi dimana anda
melampirkan reactor equilibrium dapat mengandung nomer tak terhingga pada reaksi
equilibrium dimana simultan dan sequensial dipecahkan. Juga tidak komponen maupun
proses pencampuran yang diperlkan perlu menjadi ideal. Karena HYSYS dapat
mengkomputasi aktivitas kimia masing masing komponen pada campuran berdasarkan
campuran dan komponen murni fugacities
Anda bisa juga memeriksa konversi aktua, komponen dasar, konstanta equilibrium
dan luasnya reaksi untuk masing masing reaksi pada set reaksi yang dipilih. Konversinya,
konstanta equilibrium dan luasnya semua dihitung berdasarkan informasi reaksi
equilibrium yang mana anda terbukti ketika set reaksi dibuat.
Telah dipekerjakan 40 tahun pada proses industry untuk produksi H2 dari liquid dan
gas hidrokarbon. Peran reaksi WGS adalah untuk meningkat kan penghasilan H2 dan
menurunkan konsentrasi CO, yang mana racun untuk beberapa katalis digunakan
Pengembangan model merepresentasikan reaksi pergeresan gas air
Sekali set reaksi ditambahkan pada paket fluida klik Return to the Simulation
Environment dan mulai kontruksi simulasi. Pastikan Solver nya aktif
4. Pada halaman Variables, pilih Master Comp Molar Flow dan pada Variable Specifies
pilih Methane>> OK
Gambar 9.12
7. Pilih Print Datasheet>> Select Datablock
Pada bagian ini, flowsheet untuk produksi propylene glycol disajikan. Propylene
oxide dikombinasikan dengan ir untuk menghasilkan propylene glycol pada Continous
Stirred Tank Reactor (CSTR)
Propylene oxide dan feed aliran air dikombinasikan pada mixer.kombinasi aliran
diambil reactor, beroperasi pada tekanan atmosfir dimana propylene glycol diproduksi
1. Pada Available Unit Set>> Field. Unit default untuk liq vol. flow adalah barrel/ day.
Selanjutnya diganti menjadi USGPM
Pada case ini hanya koefisien yang tidak diketahui pada table yang untuk bagian
12C3Oxide/12-C3diol. Anda dapar mengenter nilai ini jika anda mempunyai data yang
ada, namun disini anda akan menggunakan salah satu built in HYSYS metode estimasi
malahan
HYSYS membuktikan nilai default untk Forward Order dan Reverse Order berdasarkan
pada stokiometri reaksi. Data kinetic untuk case ini berdasarkan pada akses air, jai kinetic
adalah tujuan pertama hanya pada Propylene Oxide
3. Pada Fwd Order sel untuk H2O, mengubah nilai ke nol merefleksikan akses air. Tab
stokiometri sekarang didefinisikan lengkap dan muncul seperti pada
Gambar 10.7 Kinetic Reaction : Rxn -1
Menginstal reaction
1. Dari object pallete klik CSTR dan enter pada PFD
2. Namakan CSTR dan lampirkan Mix_Out sebagai feed. Namakan uap keluaran CSTR
Vent dan aliran produk liquid sebagai CSTR Product
4. Pada task selanjtnya adalah untuk menypesifikkan Vessel Parameter pada case ini
reactor mempunayi volume 280 ft3 dan 85% full
5. Klik Dynamic>>> Specs
6. Pada model detail group, klik Vessel Volume tipe 280 (ft3)
7. Pada Liq Volume Percent tipe 85
10.10 REVIEW
Pada Bab ini flowsheet produkasi propylene glycol disajikan. Propylene oxide
dikombinaskan dengan air untuk memproduksi propylene glycol pada CSTR
Propylene oxide dan aliran feed air dikombinasikan pada mixer. Kombinasi aliran diambil
pada reactor, beroperasi pada tekana n atmosfer diamana propylene glycol diproduksi
11 BAB XI
ABSORBER
Bab ini mengenalkan penggunaan Aspen HYSYS untuk model kontinu proses
absorbsi gas dalam paket kolumn. Unit operasi yang hanya dikandung absorber adalah
bagian wadah, dan hanya aliran yang beruap overheat dan produk cairan bawah. Tidak
ada spesifikasi yang tersedia untuk absorber dimana case dasar untuk semua
konfigurasi tower. Kondisi dan komposisi feed aliran kolom, sebagai operasi tekanan,
mendefinisikan hasil dari solusi konvergen. Solusi konvergen mengandung kondisi
dan komposisi produk uap dan cairan aliran.
1 Paham PFD
2 Menambahkan aliran pada PFD atau workbook
3 Menambahkan dan menghubungkan unit operasi
11.1 PERMASALAHAN
CO2 adalah absorber pada propylene carbonate pada kolom paket. Aliran Inlet
gas adalah 20 mol% CO2 dan 80 mol% metana. Aliran gas flow pada rate 2 m3/s dan
kolumn beroperasi pada 60 C dan 60.1 atm. Flow inlet pelarut adlah 2000 kmol/h.
gunakan Aspen HYSYS untuk menentukan konsentrasi CO2 (mole%) pada aliran gas
keluar, panjang kolumn (m) dan diameter kolumn (m)
2. Klik Enter Simulation Environment ketika anda siap memulai membuat simulasi
11.3 MENAMBAHKAN ALIRAN FEED
Menambahkan aliran Material baru dengan mengikuti nilai :
4. Klik Add Utility. Tray Sizing akan muncul dan berikan nama Packing
Gambar 11.5 Tray Sizing : Packing
4. Klik Select TS. Sekali memilih jendela akan menunjukkannya sebagai gambar di
bawah. Buatlah semua pilihan seperti yang ditunjukkan kemudian klik OK
5. Setelah memilih tray selection, satu akan kembali ke jendela Tray Sizing. Klik
pada Auto Selection untuk tipe internal wadah, plih Packed. Menu box akan
kelihatan. Scroll bawah pada box menu dan pilih Rasching Rings (Ceramic)
1_4_inch
Gambar 11.7 Auto Selection Information
6. Ketika pilihan telah dibuat, klik Next. Pada jendela yang muncul klik Complete
AutoSection
7. Pada jendela selanjutnya yang muncul klik Complete AutoSection. Kemudian Tray
Sizing akan muncul. Sekarang klose jendela dan pergi ke jendela PFD
2. Jedela yang bernama Available Utilities akan muncul. Pilih Packing dan klik View
Utility
3. Pada jendela tersebut, klik Auto Section dan ubah tipe internal menjadiPacked.
Anda tidak bisa memilih tipe pack lagi
7. Sekarang kembali ke PFD dan klik dobel pada aliran Gases Out dan catat
komposisi CO2
11.9 REVIEW
Pada bagian awal Bab ini, kami memulai dengan masalah memodelkan
absorber yang akan mengabsorb CO2 pada propylene carbonate pada kolumn packed.
Pada Bab ini user mengoperasikan operasi absorber pada HYSYS untuk memodelkan
proses absorbsi
Pada bagian akhir Bab ini user bertanya untuk menggunakan HYSYS
untuk menentukan konsentrasi CO2 (mole%) pada aliran gas keluar, panjang kolumn
(m) dan diameter kolumn (m)
12 BAB XII
KOLOM SEPARASI
Natural Gas Liquids (NGL) recoveri dari gas alam adalah masalah umum pada proses
gas alam. Recoveri biasanya dikerjakan untuk:
HYSYS dapat memodelkan rentang lebar konfigurasi kolom yang berbeda. Pada
simulasi ini, NGL plant akan dikonstruksikan, yang mengandung 3 kolom:
1 Menavigasi PFD
2 Menambahkan PFD atau pada workbook
3 Menambahkan dan menghubungkan unit operasi
2. . Klik dobel pada Reboiled Absorber pada Object Pallete. Input pertama expert
terlihat
5. Jika anda menggunakan unit field, nilai unit akan menjadi 330 psia dan 335 psia.
Untuk tekanan stage atas dan tekanan reboiler , masing masing
7. Masukkan estimasi temperature. Pada unit field, stage atas temperature akan menjadi
-125 F dan temperature reboiler akan menjadi 80 F
Gambar 12.6 Reboiled Absorber Column Input Expert
8. Klik Next
9. Untuk case ini tidak ada informasi yang menyediakan pada halaman akhir input
expert jadi klik Done
Ketika diklik Done, HYSYS akan membuka tampilan property kolomn. Mengakses
halaman Monitor pada tab Design.
Gambar 12.8 Column : DC1/COL1 Fluid Pkg : Basis-1 / Peng-Robinson
Sebelum anda menkonvergensikan kolomn pastikan spesifikasinya seperti yang
ditunjukkan. Anda akanmemasukkan nilai spesifikasi Ovhd Prod Rate. Nilai spesifik
adalah 1338 kgmole/h (2950 lbmole/ hr). sekali nilai dimasukkan, kolom akan
mmulai dan mengkonvergensikan.
Pendektan jalan pintas adalah menspesifikkan salah satu fraksi komponen atau
komponen rekoveri untuk produk aliran kolomn
7. Pergi ke halaman Monitor, deaktivasi Ovhd Prod Rate sebagai spesifikasi aktif dan
aktifkan Comp Fraction spesifikasi yang anda buat
Sekali kolomn telah dikonvergensikan, anda dapat melihat hasilnya pada tan
Performance
Gambar 12.14 Column : DC1/COL1 Fluid Pkg : Basis-1 / Peng-Robinson
12.5 DE-ETHANIZER
Kolomn De-Ethanizer dimodelkan sebagi kolomn destilasi dengan 16 stage, 14
wadah dalam kolomn plus reboiler dan condenser. Itu beroperasi pada tekanan 2760
kPa (400 psia). Objek pada kolomn ini adalah untuk memprodukasi produksi bawah
yang mempunya ratio ethane untk propane 0.01
4. Pilih Column Component Ratio sebagi spesifikasi tipe dan berika informas :
5. Pada Monitor tab, deaktivasi Ovhd Vap Rate spesifikasi dan aktifkan C2/C3
spesifikasi yang anda buat
2. Run
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah untuk memasang kontrol pada
HYSYS dan record data pada workbook yang dihubungkan dengan Microsoft Excel.
Pemasangan kontrol ini berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol variabel proses agar
tetap sesuai dengan nilai set point yang diinginkan. Variabel proses tersebut dapat laju aliran
(flow rate), temperature, pressure, level, dan lain sebagainya.
4. Atur parameter pada valve, yaitu berupa Delta P. Isikan sesuai perbedaan tekanan yang
diinginkan antara Stream 1 dan Stream 2.
5. Kemudian setelah valve sudah berwarna biru tua, tambahkan PID Controller yang
terdapat pada menu Dynamic di Pallete. Sehingga muncul seperti pada gambar berikut
ini.
6. Klik dua kali pada IC-100
7. Isikan Object pada Process Variable Source dengan meng-klik “Select PV...” Sehingga
muncul seperti gambar berikut. Pilih Stream 1 – Mass Flow – Klik OK
8. Kemudian isikan Object pada Output Target Object dengan meng-klik “Select OP…”
9. Pilih valve yang digunakan, yaitu VLV-100, pilih Actuator Desired Position. Lalu klik
OK.
10. Setelah kolom Process Variable Source dan Output Target Object, pilih menu
Parameters.
11. Atur PV Minimum dan PV Maximum sesuai dengan range yang diinginkan dan
disesuaikan dengan persentase nilai CP.
12. Setelah semua konvergen, akan dihasilkan loop pengendalian flow seperti gambar di
bawah ini.
Pengendalian flow juga dapat dilakukan tanpa memasang valve. Yaitu dengan
memasang kontrol pada stream line yang akan dikontrol. Langkah-langkahnya hampir sama
yaitu seperti berikut.
1. Buat stream dengan data spesifikasi seperti berikut.
2. Insert PID Controller dan isikan data yang sama pada PV dan OP.
3. Atur parameter PV Minimum dan PV Maximum sesuai dengan range yang diinginkan
sesuai nilai mass flow rate pada stream dan persentase nilai CP.
3. Jika icon Run sudah aktif, maka sistem ini sudah menjadi dinamik.
4. Untuk melihat record datanya, pilih icon Workbook pada menu Home.
5. Apabila sudah muncul seperti gambar berikut, pilih Data Tables – ProcData1.
6. Maka akan muncul seperti berikut. Lalu klik Send to Excel.
7. Apabila mucul kotak dialog seperti berikut, klik Export tables to Excel.
8. Simpan file sesuai nama file yang diinginkan, lalu klik Save.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, maka data yang di-record pada Workbook
HYSYS dapat dikoneksikan dengan Ms. Excel. Data yang berada di Ms. Excel akan secara
otomatis meng-update apabila data yang di HYSYS berubah. Data yang ditampilkan tersebut
berupa data yang dipilih untuk diatur atau dikendalikan oleh kontroler.