Rektal
Rektal
PENDAHULUAN
1
telinga, kulit, rongga mulut, dan jaringan anorectal.Meskipun oral
dapat digunakan untuk obat yang ditargetkan untuk beberapa
jaringan yang sakit, paparan wadah seluruh tubuh terhadap obat
diberikan tidak efisien dan dapat mengakibatkan efek samping yang
tidak diinginkan.
Pemberian obat rektal ini bisa menerima, namun hanya untuk
pemberian obat lokal dan sistemik.Ini telah efektif digunakan untuk
mengobati penyakit lokal daerah anorectal serta memberikan obat
sistemik sebagai alternatif untuk pemberian oral.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Rektum
Rektumadalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa
jenis mamalia yang berakhir di anus.Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding
rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu
sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan
defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
3
Luas permukaan rectal 200-400 cm2, pada saat kosong rectum
mengandung sejumlah kecil cairan (1-3 ml) dengan kapasitas buffer
yang rendah; pH sekitar 7,2karena kD(kecepatan disolusi), pH akan
bervariasi sesuai obat yang terlarut di dalamnya. Panjang dari kolon
sekitar 5 kaki (150 cm) dan terbagi lagi menjadi 5 segment.Rectum
adalah segmen anatomi terakhir sebelum anus yang merupakan
bagian distal usus besar.
Rectum memiliki panjang pada manusia dewasa rata-rata 15-19
cm, 12-14 cm bagian pelvinal sampai 5-6 cm bagian perineal, pada
bagian teratas dibungkus dengan lapisan peritoneum. Sedang pada
bagian bawah tidak dibungkus dengan peritoneum maka disebut pula
dengan rectal ampula.Yaitu membrane serosa yang melapisi dinding
rongga abdomen dan pelvis dan melapisi visera.Kedua lapisan
tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum.Anal canal
memiliki panjang 4-5 cm.
4
b) Vena haemorrhoidales medialis dan vena haemorhoidales inferior
yang bermuara ke venae cava inferior dengan perantara venae
iliaca interna selanjutnya membawa darah ke peredaran umum
(kecuali hati).
c) Vena haemorrhoidales anterior = Vena haemorrhoidales medialis
Volume cairan dalam rektum sangat sedikit ( 2 mL) sehingga
laju difusi obat menuju tempat absorpsi lebih lambat.
pH cairan rektum netral 7,2 -7,4, sehingga kemungkinan obat
melarut lebih kecil dibanding oral yang terdiri dari beberapa
bagian.
Adanya feses menghambat penyerapan, sehingga sebaiknya
pemberian sediaan setelah defekasi.
Rektum mempunyai dua peranan mekanik, yaitu sebagai tempat
penampungan feses dan mendorongnya saat pengeluaran.
Pada bagian anus terdapat jaringan kulit subkutan yang tebal.Valve
adalah lipatan membrane di dalam saluran atau kanal yang mencegah
aliran balik refluks isi yang melaluinya.Levator berupa otot yang
mengangkat organ atau struktur
5
3. Lewat pembuluh darah secara tidak langsung melalui hati.
6
4. Antiemetik Alizapride Suppositoria Mengobati
rasa mual dan
muntah-
muntah
5. Senyawa anti Metronidazole Suppositoria Infeksi yang
disebabkan
bakteri
trichomonal
vaginitis dan
bacterial
vaginosis
6. Xantin Aminophilin Suppositoria Meringankan
penyakit asma
7. Obat untuk Mesalazine Suspensi Mengurangi
pembekakan
penyakit
pada radang
radang usus usus besar
8. Obat aktif Nifedipin Cream Pengobatan
dan
Kadiovaskular
pencegahan
insufisiensi
koroner
1. Rektal semisolid
Rektal cream, gels dan ointments digunakan untuk pemberian topical ke
area perianal. Beberapa produk rectal cream, gel, dan ointment
komersial yaitu :
2. Rektal larutan
Rektal suspensi, emulsi, atau enema pada sediaan rectal sangat
sedikit digunakan, karena tidak menyenangkan dan kepatuhan
pasien rendah.
7
Contoh : rowasa rectal suspension enema (mesalamine), asacol
rectal suspension enema (mesalazine).
3. Rektal aerosol
Rektal aerosol atau busa rektal aerosol disertai dengan aplikator untuk
memudahkan penggunaannya. Aplikator dimasukkan kedalamwadah berisi
produk, serta terdapat alat pengatur dosis obat aerosol. Aplikator dimasukkan
kedalam anus dan obat dapat diberikan melalui rektal. Contoh rektal aerosol :
Proctofoam HC, Cortifoam
4. Suppositoria
Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru
yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus/rektum
(suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra
(suppositoria uretra).Suppositoria umumnya terbuat dari minyak
sayuran solid yang mengandung obat.Profeid supositoria, Dulcolax
8
supositoria, Stesolid supositoria, Boraginol supositoria, Tromos
supositoria, dll.
9
3. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa
6. Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal
dengan tisu
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Rektum adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis
mamalia yang berakhir di anus. Rektal atau rectum merupakan
salah satu organ dalam saluran pencernaan yang diketahui sebagai
bagian akhir proses ekskresi feses sebelum anus. Rectal
merupakan bagian dari kolon. Terdapat empat lapisan rektum dari
arah luar ke dalam berurutan: lapisan serosa peritoneal, lapisan
otot, lapisan bawah mukosa, dan lapisan mukosa
11
DAFTAR PUSTAKA
Press.
Kesehatan
Indonesia.
Kedokteran EGC.
12