Tugas Kecakapan IJOL BOCO
Tugas Kecakapan IJOL BOCO
MAHASISWA
Disusun Oleh :
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan pengamatan yang cermat dan
akurat. Untuk ini jelas bahwa pengamatan harus dilakukan seobjectif mungkin agar
hasilnya dapat berlaku umum dan tidak berlaku khusus. Disamping factor
objektifitas, ilmu pengetahuan sosial juga mengutamakan factor penjelasan dan
interpretasi. Hal ini disebabkan oleh manusia yang jadi objek pengamatan adalah
makhluk yang aktif, memiliki daya pikir, berpengetahuan, memegang prinsip, dan
nilai-nilai tertentu, serta sikap dan tidakannya dapat berubah sewaktu-waktu.
Interpretasi atau penjelasan juga diperlukan karena meskipun berdasarkan ciri-ciri
biologis, sosial, atau cirri-ciri lainnya manusia dapat dibagi dalam beberapa
kelompok dalam kategori tertentu , tidak berarti bahwa masing-masing baik secara
individual ataupun kelompok akan mempunyai persamaan dalam hal sikap dan
perilakunya.
Contoh:
3 orang (A, B, C) memiliki beberapa karakteristik individual yang sama, yakni
semuanya wanita, semuanya bekerja sebagai guru sekolah dasar, dan semuanya
berpendidikan tamatan SLTA. Namun demikian, ketiga orang tersebut boleh jadi
masing-masing mempunyai perbedaan satu sama lainnya mengenai sikap dan
perilakunya tentang suatu hal.
Pendekatan ilmu pengetahuan sosial ini kemudian secar umum terbagi menjadi
dua kubu, yaitu ilmu pengetahuan tingkah laku (Behavioral Science) dan ilmu
pengetahuan sosial (Sosial Science). Kubu pertama menekankan kajiannya
terhadap tingkah laku individual manusia sedangkan kubu kedua pada interaksi
antarmanusia. Perbedaan antara kedua kubu tersebut pada dasarnya hanya
menyangkut aspek permasalahan yang diamati, sementara metode pengamatannya
relatif sama.
Bidang Kajian ilmu komunikasi sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial, pada
dasarnya difokuskan pada pemahaman tentang bagaimana tingkah laku manusia
dalam menciptakan , mempertukarkan dan menginterpretasikan pesan-pesan untuk
tujuan tertentu.
Namun dengan adanya dua pendekatan yaitu scientific dan humanistic, yang
diterapkan muncul dua kelompok masyarakat ilmuwan komunikasi yang yang
berbeda baik secara spesifikasi objek permasalahan yang diamatinya, maupun dalam
hal aspek metodologis serta teori-teori dan model-model yang dihasilkannya.
Kalangan ilmuwan komunikasi yang mendalami bidang studi “speech
communication” (komunikasi ujaran) umumnya banyak menerapkan metode aliran
humanistic. Teori-teori yang dihasilkannya pun lazim di sebut sebagai teori retorika.
Sementara itu para ahli ilmu komunikasi yang meneliti bidang studi lainnya
seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi dalam kelompok, komunikasi
organisasi, komunikasi masa dll umumnya banyak menerpakan metode-metode
scientific.
2.1 Pembahasan
A. Pengertian
Pengertian Media Sosial adalah media online (daring) yang dimanfaatkan
sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, para
penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan
berbagai kegiatan lainnya.
Media sosial mengunakan teknologi berbasis website atau aplikasi yang dapat
mengubah suatu komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif. Beberapa contoh
media sosial yang banyak digunakan adalah YouTube, Facebook, Blog, Twitter, dan
lain-lain.
Sama-sama kita ketehui salah satu kunci sukses dalam sebuah hubungan adalah
komunikasi. dan ada beberapa sarana dalam berkomunikasi yang salah satu nya yakni
dengan kehadiran dunia virtual atau social media, membuka kesempatan tiap pihak
yang terlibat untuk mengeksistensikan dirinya dengan lebih luas. Apalagi bagi
mereka yang aktif di social media. Melalui status, komentar, notes, dan berbagai
fasilitas dalam social media tersebut banyak orang berusaha menunjukkan
keberadaannya dengan terus meng-update segala perkembangan yang ada. Suatu
perkembangan yang jika di dunia nyata tak mungkin disampaikan, maka di dunia
Social Media, perkembangan ini bisa menjadi konsumsi publik secara umum.
Komunikasi dalam media sosial menjadi lebih kompleks.. Dengan kenyataan bahwa
apa yang bersifat pribadi bisa menjadi konsumsi publik tersebut, membuat kehadiran
media sosial kiranya perlu diperhatikan lagi. Bukan untuk menghentikan
perkembangannya, tapi untuk memaksimalkan penggunaannya. Kesadaran diri setiap
pengguna penting untuk ditingkatkan, mengingat apa yang diunggah akan bisa
mempengaruhi citra diri, dan apa yang diunggah bisa berpengaruh pada hubungan
yang terjalin dengan pihak lain. Kebebasan berpendapat, keleluasaan berbagi yang
ditawarkan media sosial hendaknya bisa disikapi secara bijak oleh penggunanya.
Dengan tetap berpegang pada etika komunikasi yang kuat, maka kendali diri niscaya
akan bisa didapatkan. Kesadaran bahwa konten yang telah diunggah ke internet
termasuk di media sosial, pada dasarnya telah menjadi milik umum. Sehingga
kewaspadaan diri sangat dibutuhkan ketika kita bertukar atau menyebarkan informasi.
Dengan kata lain komunikasi di media sosial memang menjadi lebih luas dan leluasa,
namun keleluasaan tersebut haruslah tetap terkendali, agar manfaat yang ada bisa
dinikmati dengan lebih maksimal karna itu pula banyak hal yang harus di perhatiakan
dalam berkomunikasi di social media khusus nya sebagai mahasiswa.
BAB III
PENUTUP
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-media-
sosial.html
http://reyzaijp.blogspot.com/2014/10/sejarah-komunikasi.html
Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human
Behavior. United States: Allyn and Bacon
West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory.
Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja
Rosdakarya. 2007
Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta
https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20170621163419-445-
223341/dampak-positif-dan-negatif-media-sosial