Makalah AKM
Makalah AKM
Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2017
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa persediaan merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan, dan sistem pencatatan serta pengelolaannya membutuhkan banyak
cara, banyak sistem, banyak waktu dan harus efektif karena persediaan merupakan
salah satu pilar utama atas kesuksesan suatu usaha atau perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja masalah-masalah penilaian terhadap persediaan?
2. Apa yang menjadi dasar penilaian tersebut?
3. Apa metode-metode yang dipakai untuk mengatasi masalah penilaian
persediaan tersebut?
C. Tujuan Penyusunan
1. Menjelaskan masalah-masalah penilaian terhadap persediaan
2. Menjelaskan penyebab-penyebab dasar penilaian sehingga tidak efektif
3. Menjelaskan dasar-dasar penilaian persediaan
4. Menjelaskan metode-metode yang dipakai.
D. Manfaar Penyusunan
Adapun manfaat penyusunan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengerti
dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan penilaian persediaan khususnya
dalam segi masalah penilaian tambahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Donal E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, Akuntansi Intermediate Edisi ke Dua
Belas Jilid 1 (Jakarta : Erlangga, 2008), hlm. 461.
dalam frase “ nilai terendah antara biaya dan harga pasar” (LCM) umumnya
berarti biaya untuk mengganti barang melalui pembelian atau reproduksi. Bagi
perusahaan peritel, istilah pasar mengacu pada pasar tempat barang-barang dibeli,
bukan pasar tempat barang-barang dijual, sementara bagi perusahaan manufaktur,
istilah pasar mengacu pada biaya reproduksi.Jadi aturan ini berarti bahwa barang
harus dinilai berdasarkan biaya atau biaya pengganti, mana yang lebih rendah.
Aturan umum dari “nilai terendah antara biaya dan harga pasar” adalah
persediaan dinilai pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar, dengan harga
pasar dibatasi hingga jumlah yang tidak melebihi nilai realisasi bersih atau lebih
rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal.2
Pembatasan minimum, yaitu tidak lebih rendah dari nilai realisasi bersih
dikurangi penyisihan untuk perkiraan marjin laba normal (batas
bawah).Pembatasan ini menetapkan batas bawah, dimana persediaan tidak boleh
dinilai tanpa memperhatikan biaya penggantinya.
2
Restatement and Revision of Accounting Research Bulletins, Accounting Research Bulletin
No. 43 (New York : AICPA, 1953) Bab. 4, par. 8.
Aplikasi aturan nilai terendah antara biaya dan harga pasar hanya
memperhitungkan kerugian nilai yang terjadi dalam kegiatan bisnis normal yang
disebabkan oleh hal-hal seperti perubahan model, perubahan permintaan, atau
kerusakan akibat terlalu lama dipajang.Baran barang rusak dikurangi dari nilai
realisasi bersihnya.
Lower of cost or market (LCM) bisa juga “diaplikasikan secara langsung pada
setiap batang, setiap katergori, atau total persediaan.” Kenaikan harga pasar
barang cenderung menoffset penutunan harga pasar batang yang lain, jika
pendekatan kategori atau total persediaan yang utama digunakan dalam
mengaplikasikan aturan LCM
Praktek yang paling umum adalah menilai persediaan atas dasar barang per
barang.Karena suatu hal, aturan perpajakan mewajibkan dasar kper barang
3
Donal E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, Intermediate Accounting IFRS Edision
(United States of America : Wiley, 2012), hlm. 468.
dugunakan keculai kalu tidak praktis.Selain itu, pendekatan per barang
menyediakan penilaian yang paling konservatif bagi tujuan penyajian neraca.
The cost of good sold method buries the loss in the Cost of Goods Sold account.
The loss method, by identifying the due to the write-down, shows the loss
separate from cost of goods sold in the income statement.5
4
Donal E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, Akuntansi Intermediate Edisi ke Dua
Belas Jilid 1 (Jakarta : Erlangga, 2008).
5
Donal E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, Intermediate Accounting IFRS Edision
(United States of America : Wiley, 2012), hlm. 470.
b. Aplikasi aturan LCM menghasilkan inkonsistensi karena persediaan
perusahhan mungkin dinilai menurut biaya dalam satu tahun dan pada
harga pasar dalam tahun berikutnya.
c. LCM menilai persediaan dalam neraca secara konsevarif, tetapi
dampaknya terhadap laporan laba-rugi mungkin atau tidak mungkin
bersifat konservarif.
d. Aplikasi aturan LCM menggunakan ”laba normal” dalam menentukan
nilai persediaan.
B. Dasar Penilaian
1. Penilaian Menurut Nilai Realisasi Bersih
Secara umum, persediaan dicatat pada biayanya atau menurut LCM.Akan
tetapi, banyak pihak yang percaya bahwa harga pasar harus selalu didefinisikan
sebagai nilai realisasi bersih (harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
penjualan), bukan biaya pengganti, untuk tujuan mengaplikasikan aturan LCM.
Dalam situasi terbatas, pencatatan persediaan menurut nilai realisasi bersih
mendapat dukungan dari banyak pihak sekalipun julah ini melampaui biaya.
Pengecualian ataas aturan penagkuan normal ini dibolehkan oleh GAAP jika :
a. Terdapat pasar terkendali dengan harga kuota yang berlaku bagi semua
kuntitas
b. Tidak ada biaya penjjualan yang signifikan.
c. Kadang-kadang angka biaya terlalu sulit untuk dihitung.
2. Komitmen Pembelian – Satu Masalah Khusus
Komitmen pembelian merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dan
dibutuhkan keberadaannya karena komitmen pembelian ini menyangkut
kelangsungan profitabilitas perusahaan pada ketersediaan persesediaan barang
dagangan yang mencukupi untuk memenuhi semua permintaan pelanggan.
Apabila ada suatu kasus misalkan masalah kontrak pembelian, maka akan
berlaku hal berikut ini yaitu jika harga kontrak melebihi harga pasar dan kerugian
diperkirakan akan muncul pada saat pembeliaan dilaksanakan, maka kerugian ini
harus diakui dalam periode terjadinya penurunan harga pasar.
Untuk mengilustrasikan masalah akuntansinya, asumsikan bahwa St. Regis
Paper Co. menandatangani kontrak penebangan kayu senilai $ 10.000.000 yang
harus dipenuhi pada tahun 2007 dan harga pasar hak ini pada tanggal 31 desember
2008 turun menjadi $ 7.000.000. ayat jurnal berikut dibuat pada tanggal 31
desember 2008 :
Penyajian Persediaan
Dasar penilaian persediaan dan metode yang dipakai dalam menghitung biaya
(LIFO, FIFO, biaya rata-rata, dan sebagainya) juga harus dilaporkan.sebagai
contoh, laporan tahunan Pixar Internasional Corp. berisi pengungkapan sebagai
berikut :
Analisis Persediaan