Anda di halaman 1dari 5

Analisis Kritis Artikel

Nama : Ika Priantari


NIM : 110341509280
Tanggal : 1 Nopember 2011
Materi : Analisis Kritis Jurnal atau Artikel Project Based Learning
Dosen : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd dan Dr. Ibrohim, M.Si

1. Bibliografi
Nama pengarang : Eva Susanti dan Zainudin Muchtar
Tahun publikasi : 2008
Judul artikel : Pendekatan Project Based Learning Untuk Pembelajaran
Kimia Koloid di SMA
Sumber artikel : Junal Pendidikan Matematika dan Sains Volume 3(2),
2008, halaman 106-112 (didownload dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3208106116..pdf
pada tanggal 29 Oktober 2011)
2. Tujuan Penulis : Artikel ini disusun untuk memberikan wawasan
aplikasi Project-Based Learning dalam pembelajaran:
yang merupakan Pendekatan Pembelajaran yang inovatif,
bisa dijadikan metode alternatif oleh guru.
3. Fakta-fakta Unik:
1. Pendekatan Project Based Learning adalah sebuah model atau pendekatan
pembelajaran yang inovatif yang melibatkan siswa dalam kegiatan
pemecahan masalah nyata dengan menggunakan proyek yang prosesnya
relatif berjangka waktu lama.
2. Hirarki PjBL adalah Kolaborasi, siswa saling berkolaborasi dengan teman
sekelompoknya untuk menyelesaikan riset yang diberikan.
3. Siswa memiliki kemampuan mengkonstruk dan mengembangkan
pengetahuan sendiri melalui keikut sertaannnya dalam pembelajaran.
4. Tahap-tahap PjBl : a. menentukan proyek yang akan dilakukan,
b. Menentukan kerangka waktu proyek, c. Merencanakan kegiatan apa
yang akan dilakukan, d. Merencanakan penilaian, e. Memulai proyek
dengan siswa, f. Gambaran akhir proyek.

1
5. Siswa memiliki kemampuan bekerjasama dengan guru dan anggota
kelompok.
6. Pembelajaran Terpusat pada siswa (Student Center).
7. Siswa bisa menggunakan multimedia untuk membantu proses belajarnya.
8. Guru bertindak sebagai Fasilitator
9. Hasil akhir pembelajaran siswa berupa rangkuman atau resume hasil
proyek yang telah dilaksanakan.
10. Kelebihan PjBL : a. Meningkatkan motivasi siswa, b. Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah melalui kegiatan riset, c. Meningkatkan
kolaborasi, kerjasama antar siswa untuk melakukan kegiatan riset, d.
Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, berupa pengelolaan waktu,
perlengkapan, materi yang diperoleh.
11. Kekurangan PjBL : a. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan pokok materi yang dibahas, b. Diskusi, penyelidikan dan
proyek/riset yang dilakukan butuh waktu lama, c. Kelengkapan Fasilitas
dan sumber belajar
12. Harapannnya dihasilkan siswa yeng memiliki kompetensi dan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, rasional dan meningkatkan pemahaman terhadap
materi yang diajarkan serta memberi pengalaman nyata pada siswa.

4. Pertanyaan-pertanyaan penting
1. Tahun 2005 pemerintah menurunkan Peraturan Pemerintah no 19 tahun
2005 mengisyaratkan bahwa pelaksanaan pembelajaran hendaklah
menyenangkan, terutama ditilik dari sisi peserta didik. Apa yang melatar
belakangi turunnya peraturan pemerintah tersebut ?
2. Bagaimana prasyarat awal atau persiapan apa yang diperlukan oleh
siswa/mahasiswa dalam melaksanakan PjBL supaya pembelajaran berjalan
sesuai dengan yang direncanakan ?
3. Dengan menggunakan PjBL membuat siswa tidak hanya belajar di kelas,
bisa diperpustakaan, di lapangan dan kebun. Bagaimana langkah-langkah
untuk mengarahkan siswa agar tetap fokus pada pembelajaran ?

2
4. Dalam PjBL dibutuhkan banyak waktu mulai dari tahap awal sampai akhir.
Bagaimana mekanisme pengaturan waktu agar materi topik selanjutnya dan
jam selanjutnya tidak terganngu ?
5. Bagaimana dasar pembentukan kelompok dalam PjBL? Apakah tidak
sebaiknya pembentukan suatu kelompok dikondisikan heterogen?

5. Hasil eksplorasi berupa konsep atau prinsip sains yang ada relevansinya
dengan konsep yang dipelajari
Belajar biologi (sains) pada dasarnya adalah melakukan kegiatan eksplorasi
alam, dengan syarat menggunakan ketrampilan tertentu. Semakin besar
ketrampilan belajar biologi yang dimiliki siswa, semakin baik proses
belajarnya, dan semakin baik hasil belajarnya. Kegiatan belajar biologi yang
mengembangkan kondisi interaksi objek-subjek (learning on the empirical
level) memberi pengalaman langsung pada siswa. Emperical learning ini
menjadi sangat penting artinya dalam pembelajaran biologi, karena hakekatnya
biologi adalah berdasarkan pada empirik, pada fakta yang terdapat dari alam.
Pemanfaatan lingkungan atau fenomena alam tidak hanya dapat menumbuhkan
cinta pada alam dan dapat mempertajam alat indra dalam pengamatan, tetapi
karena di alam itulah memang terletak prinsip-prinsip umum biologi, yang
bertautan dengan tingkah lakunya, populasi serta hubungan antar aspek-aspek
biologi yang hanya mungkin ditemukan dan dipelajari di alam. Di lain pihak,
biologi (sains) pada dasarnya merupakan model perilaku alam melalui proses
abstraksi, di mana aspek-aspek realita alam direpresentasikan dengan konsep
dan pengetahuan dinyatakan dalam bentuk prinsip. Belajar biologi bukan hanya
berhadapan dengan teori dan konsep saja, melainkan harus melakukan sesuatu,
mengetahui, dan memecahkan masalah melalui proyek atau riset yang berkaitan
dengan pembelajaran biologi. Hal ini dapat diperoleh melalui PjBL (project base
learning). PjBL merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang membantu
siswa untuk menemukan masalah dari suatu peristiwa yang nyata, mengumpulkan
informasi melalui kajian literatur kemudian dituangkan dalam pengamatan melalui
proyek atau riset. Hasilnya berupa masalah yang sudah terpecahkan melalui proyek
atu riset dibuat dlm bentuk laporan atau makalah kemudian dipresentasikan. PjBL

3
tidak bisa terlepas begitu saja dari metode pemecahan masalah, dan solusinya melalui
suatu riset atau proyek dimana siswa dituntut untuk berpikir ilmiah melalui proyek
tersebut.

6. Pernyataan yang ingin dilakukan/mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap


hasil analisis
Project Based Learning sangat relevan untuk diaplikasikan dalam pembelajaran biologi
sebab model yang digunakan adalah model pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi
pelajaran hal ini sangat sesuai dengan karakter dari materi biologi yang objek
kajiannya adalah makhuk hidup dan lingkungannya. Selain itu PBL memiliki
gagasan bahwa pembelajaran dapat dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan
pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan dipresentasikan
dalam suatu konteks. Cara tersebut bertujuan agar mahasiswa/siswa memiliki
pengalaman sebagaimana nantinya mereka menghadapi kehidupan
profesionalnya. Salah satu keuntungan PjBL adalah para mahasiswa/siswa
didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan yang telah dimilikinya kemudian
mengembangkan dan mengkostruk keterampilan pembelajarannya. Dari sisi
dosen/guru, PjBL mendukung pembelajaran yang open-mind, reflektif, kritis, dan
aktif. Dalam PjBL, peran guru berubah dari penyedia fakta menjadi fasilitator
lingkungan pembelajaran dan membangun komunitas pembelajaran. Konsep
tersebut secata etis maupun moral sangat baik karena memberikan respect pada
guru maupun siswa sebagai individual dengan pengetahuan, pemahaman, dan
minat yang sama, yang bergabung dalam suatu wadah untuk berbagi pengetahuan
dalam satu proses pembelajaran. Penerapan PjBL diharapkan meningkat dari
kemampuan berpikir tingkat rendah (pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi) menjadi
berpikir tingkat tinggi (analisis, sintesis, dan evaluasi). Perlu juga dipertimbangkan
kekurangan dari PjBL. Salah satunya PjBL membutuhkan waktu yang agak panjang.
Penyediaan sumber dan fasilitas belajar sebagai penunjang. Harus jelas pembatasan
dalam riset atau proyek yang akan dilaksanakan.

4
5

Anda mungkin juga menyukai